Anda di halaman 1dari 6

Indeks Pasar Modal

Sampai sekarang, BEI mempunyai beberapa indeks, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG), Indeks Liquid 45 (ILQ-45), Indeks-Indeks IDX Sektoral, Indeks Jakarta Islamic
Index (JII), Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan, Indeks Kompas 100,
Indeks BISNIS-27, Indeks PEFINDO25, Indeks SRI-KEHATI, Indeks Saham Syariah
Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI), dan Indeks IDX30, Infobank 15,
Smintra 18, MNC36.
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
IHSG di BEI meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa dan saham
preferen dan pertama kali dikenalkan pada 1 April 1983 dengan menggunakan
landasan dasar (baseline) tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah saham yang tercatat pada
waktu itu adlaah 13 saham. Rumus yang digunakan untuk menghitung IHSG adalah :
IHSGt =
IHSGt

Nilai Pasar t
Nilai Dasar

X 100

= Indeks Harga Saham Gabungan hari ke-t

Nilai Pasart = Rata-rata tertimbang nilai pasar (jumlah lembar tercatat di bursa
dikalikan dengan harga pasar perlembarnya) dari saham umum dan
saham preferen pada hari ke-t
Nilai Dasar = Sama dengan nilai pasar, tetapi dimulai dari tanggal 10 Agustus 1982
Nilai dasar dari IHSG selalu disesuaikan untuk kejadian seperti IPO, right issues,
partial / company listing, konversi dari warrant dan convertible bond dan delisting
(mengundurkan diri dari pencatatan misalnya karena kebangkrutan). IHSG tidak
berubah bila terjadi pemecahan lembar saham (stock split), dividen berupa saham
(stock dividens), bonus issue. Rumus untuk menyesuaikan nilai dasar adalah :
NDB =

NPL+ NPTS
NPL

X 100

NDB = Nilai Dasar Baru


NPL = Nilai Pasar Lama
NPTS = Nilai Pasar Tambahan Saham
NDL = Nilai Dasar Lama
2. Indeks Liquid-45 (ILQ-45)
Indeks ILQ-45 dimulai pada tanggal 13 Juli 1994 dan tanggal ini merupakan hari
dasar indeks dengan nilai awal 100. Indeks ini dibentuk hanya dari 45 saham saham

paling aktif diperdagangkan. Pertimbangan yang mendasari pemilihan saham yang


masuk di ILQ-45 adalah likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria :
a. Selama 12 bulan terakhir, rata-rata transaksi sahamnya masuk dalam urutan 60
terbesar di pasar reguler.
b. Selama 12 bulan terkahir, rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya masuk dalam urutan
60 terbesar di pasar reguler.
c. Telah tercatat di BEI paling tidak selama 3 bulan.
ILQ-45 diperbaharui tiap awal bulan Februari dan Agustus.
3. Indeks-Indeks IDX Sektoral
Indeks ini dikenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dan indeks-indeks ini adalah bagian
dari IHSG yang diklasifikasikan ke dalam 9 sektor industri menurut JASICA (Jakarta
Stock Exchange Industrial Classification). Indeks ini memiliki tanggal basis 20
Desember 1995 dan nilai basisnya 100 untuk masing-masing sektor. Indeks ini dikaji
ulang setiap tahun di awal bulan Juli. Ini adalah sembilan sektor indeks ini :
A. Sektor Sektor Utama : Penggalian (Extractive)
1) Sektor 1, Pertanian (Agriculture)
2) Sektor 2, Pertambangan (Mining)
B. Sektor Sektor Kedua : Industri Pengelohan / Pabrikan (Processing /
Manufacturing Industry)
3) Sektor 3, Industri Dasar dan Kimia (Basic and Chemistry Industry)
4) Sektor 4, Aneka Industri (Miscellaneous Industry)
5) Sektor 5, Industri Barang-Barang Konsumen (Consumen Goods Industry)
C. Sektor Sektor Ketiga : Jasa (Service)
6) Sektor 6, Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan (Property, Real
Estate, and Building Construction)
7) Sektor 7, Infrastruktur, Utiliti-Utiliti, dan Transportasi (Infrastructure, Utilities,
and Transportation)
8) Sektor 8, Keuangan (Finance)
9) Sektor 9, Perdagangan, Jasa-Jasa, dan Investasi (Trade, Services, and
Investment)
4. Jakarta Islamic Index (JII)
JII dibuat oleh BEI bekerjasama dengan PT Danareksa Investment Management dan
diluncurkan pada tanggal 3 Juli 2000. JII menggunakan basis tanggal Januari 1995
dengan nilai awal sebesar 100 dan diperbaharui pada awal bula Januari dan Juli. JII

merupakan indeks yang berisi 30 saham perusahaan yang sesuai dengan ketentuan
Syariah Islam. Kriteria tersebut adalah :
1) Saham dipilih harus sudah tercatat paling tidak 3 bulan terakhir, kecuali sahan yang
termasuk dalam 10 kapitalisasi besar.
2) Mempunyai rasio utang terhadap aktiva tidak lebih dari 90% di laporan keuangan
tahunan atau tengah tahun.
3) Dipilih 60 saham yang masuk kriteria 1 dan 2 dengan urutan rata-rata kapitalisasi
pasar terbesar selama satu tahun terakhir.
4) Dipilih 30 saham dengan urutan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdagangan
reguler selama satu tahun terakhir.
5. Indeks Papan Utama dan Indeks Papan Pengembangan
Indeks Papan Utama (main board) dimaksudkan untuk menampung emiten yang
berukuran besar dan mempunyai catatan kinerja yang baik. Papan Pengembangan
(development board) dimaksudkan untuk penyehatan perusahaan-perusahaan yang
kinerjanya menurun, perusahaan-perusahaan yang berprospek baik tapi belum
menguntungkan.
6. Indeks Kompas 100
Indeks ini dirilis berdasarkan kerjasama BEJ dengan harian Kompas yang berisi 100
saham yang berkategori mempunyai likuiditas yang baik, kapitalisasi pasar yang
tinggi, fundamental yang kuat, serta kinerja perusahaan yang baik.
7. Indeks BISNIS-27
Indeks ini hasil kerjasama IDX dengan koran harian Bisnis Indonesia dan diluncurkan
pada tanggal 27 Januari 2009 yang berisi 27 saham berdasarkan kriteria fundamental
dan kriteria teknikal atau likuidtas transaksi. Tanggal basisnya 28 Desember 2004
dengan nilai basis 100. Kriteria fundamental yang dipakai adalah pendapatan operasi
(operating revenue), laba bersih (net profit), ROA (return on asset), ROE (return on
equity), DER (debt to equity ratio) atau LDR (loan debt ratio) dan CAR (capital
adequacy ratio) untuk sektor perbankan. Kriteria teknikal yang dipakai adalah jumlah
hari transaksi setahun, nilai perdagangan, volume frekuensi, dan kapitalisasi pasar.
Saham-saham yang akan dimasukan ke indeks ini akan dikaji tiap 6 bulan pada awal
Mei dan November.
8. Indeks PEFINDO25
Indeks hasil kerjasama IDX dengan PEFINDO (Pemeringkat Efek Indonesia atau
Credit rating Indonesia) diluncurkan tanggal 18 Mei 2009 dengan menggunakan

tanggal basis 29 Desember 2005 dan nilai basisnya 100. Indeks ini dikaji tiap bulan
Februari dan Agustus. Indeks ini berisi 25 saham perusahaan kecil dan menengah atau
SME (small and medium enterprises) terdaftar di IDX yang mempunyai kinerja
fundamental dan likuiditas yang baik dan mempunyai kepemilikan publik yang tinggi,
dan diseleksi melalui tahap tahap berikut :
1) Mempunyai aktiva total kurang dari Rp 1 triliun menurut laporan keuangan auditan
tahunan.
2) Mempunyai nilai ROE (return on equity) sama atau lebih tinggi dari ROE rata-rata
semua saham tercatat di IDX.
3) Menerima Unqualified Opinion (wajar tanpa pengecualian) dari akuntan publik di
laporan keuangan auditannya.
4) Sudah tercatat di IDX paling tidak 6 bulan.
5) Daftar 25 saham akan dipilih dengan mempertimbangkan aspek-aspek likuiditas
dan jumlah lembar kepemilikan oleh public (floating shares).
9. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini hasil kerjasama IDX dengan Yayasan KEHATI (Yayasan Keanekaragaman
Hayati Indonesia atau The Indonesia Biodiversity Foundation). Indeks ini diluncurkan
tanggal 8 Juni 2009 dan dikaji tiap 6 bulan sekali di bulan Mei dan November.
Saham-saham yang dimasukkan adalah yang terdaftar di IDX dengan praktik-praktik
memuaskan mendukung keberlanjutan (sustainability) lewat cara-cara peduli terhadap
lingkungan, sosial, dan tatakelola korporasi yang baik (good corporate governance).
10. Indeks Saham Syariah Indonesia (Indonesia Sharia Stock Index atau ISSI)
Indeks yang diluncurkan oleh IDX pada tanggal 12 Mei 2011 berisi saham saham
yang berada dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan sesuai regulasi
BAPEPAM-LK No. II.K.1 tiap 6 bulan di bulan Mei dan November. Tanggal basis
yang digunakan adalah Desember 2007 dengan nilai basis 100. Perhitungannya sama
dengan IHSG menggunakan cara rata-rata timbangan kapitalisasi pasar.(value
weighted). Kriteria saham yang dapat masuk ke dalam indeks ini adalah :
a. Perusahaan yang tidak melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang berkaitan dengan
prinsip-prinsip akuntansi, diatur sebagai berkut :
1) Perjudian dan permainan yang tergulung judi atau perdagangan yang dilarang.
2) Perdagangan yang dilarang menurut syariah semacam :
a) Perdagangan yang tidak diikuti oleh pengiriman / transfer barang barang dan
atau jasa jasa

b)Perdagangan penawaran dan permintaan palsu


3) Menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep ribawi, semacam :
a) Bank berbasis suku bunga
b) Perusahaan keuangan berbasis suku bunga
4) Jual beli risiko yang mengandung spekulasi (gharar) dan atau perjudian
(maysir)
5) Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan atau menyediakan :
a) Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya (haram li-dzatithi)
b) Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi)
yang ditetapkan oleh DSN-MUI
c) Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat moderat.
6) Transaksi-transaksi yang mengandung elemen penyuapan (risywah)
b. Perusahaan perusahaan memenuhi rasio raiso keuangan
1) Total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total aktiva tidak lebih
dari 45%
2) Total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal dibandingkan dengan total
pendapatan (revenue) tidak lebih dari 90
11. Indeks IDX30
Indeks ini diluncurkan tanggal 23 April 2012 yang isinya 30 saham kapitalisasi
terbesar di LQ45. Pemilihannya dilakukan tiap 6 bulan pada awal bulan Februari dan
Agustus. Tanggal basis yang digunakan 30 Desember 2004 dan nilai basis nya 100.
Perhitungannya sama dengan indeks yang lainnya dengan menggunakan rata-rata
timbangan kapitalisasi pasar (value weighted). Kriteria pemilihan saham IDX30
adalah nilai transaksi, frekuensi transaksi, total hari transaksi dan kapitalisasi
pasarnya. Aspek kualitatif yang dipertimbangkan adalah kondisi keuangan, prospek
pertumbuhan, dan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan pertumbuhan
perusahaan.
12. Indeks Infobank15
Indeks ini dibuat pada tanggal 7 November 2012 antara IDX dengan PT Infoarta
Pratama (penerbit Majalah Infobank). Saham yang termasuk indeks ini adalah :
1) Peringkat bank
2) Skor good corporate governance yang dikaji oleh majalah Infobank.
3) Aktivitas saham, yaitu nilai transaksi, frekuensi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi
pasarnya, dan rasio free float share (saham beredar yang tersedia untuk publik).

13. Indeks Smintra18


Indeks ini berisi 18 saham infrastruktur dan pendukung infrastruktur dan dibuat atas
kerjasama IDX dengan PT Sarana Multi Infrastructure pada tanggal 31 Januari 2013.
Saham yang termasuk dalam saham ini adalah :
1) Perusahaan infrastruktur yang didanai oleh PT Sarana Multi Infrastructure sesuai
dengan regulasi Menteri Keuangan nomor 100/PMK.010/2009.
2) Aktivitas saham, yaitu nilai transaksi, frekuensi, jumlah hari transaksi, kapitalisasi
pasarnya, dan rasio free float share (saham beredar yang tersedia untuk publik).
14. Indeks MNC36
Diluncurkan pada tanggal 28 Agustus 2013 oleh Grup MNC. Indeks ini dihitung
berdasarkan metode rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar (Market Capitalization
Weighted Average) dengan tanggal dasar 28 Desember 2007 dan nilai basis 100.
Indeks ini berisi 36 saham yang akan dievaluasi tiap 6 bulan di awal bulan Mei dan
November. Kriteria saham yang termasuk indeks ini adalah :
1) Dipilih 100 saham kapitalisasi pasar terbesar.
2) Disaring menjadi 90 saham berdasrkan nilai perdagangan terbesar.
3) Disaring menjadi 80 saham dengan PER (price earning ratio) terkecil.
4) Disaring menjadi 70 saham dengan marjin laba operasi (operating profit margin)
terbesar.
5) Disaring menjadi 60 saham dengan pertumbuhan pendapatan tertinggi.
6) Disaring menjadi 50 saham dengan laba bersih (net income) terbesar.
7) Disaring menjadi 40 saham dengan PER (price earnings ratio) terkecil.
8) Disaring menjadi 36 saham dengan DER (debt to equity ratio) terkecil.

Anda mungkin juga menyukai