Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ILMU BEDAH UMUM

CASE REPORT PENANGANAN LUKA " CLEAN "


OVARIOHISTEREKTOMI

Disusun oleh :

DIDIK AFIF SUCITRA

125130106111004

ADE MAHENDDRA

125130107111013

UMI FARIDA

125130107111014

DENY HAIRURROZIKIN

125130107111015

M. HASBI ASSIDIQI

125130107111016

REDIS FERDIANA

125130107111017

PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang
Peningkatan populasi hewan dalam jumlah besar menjadi masalah tersendiri bagi

kesehatan manusia, terutama hewan kecil seperti anjing dan kucing karena hewan-hewan
tersebut dapat menularkan dan membawa berbagai agen penyakit.
Salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan di atas adalah melakukan tindakan
sterilsasi pada anjing maupun kucing baik pada jantan maupun betina. Sterilisasi pada hewan
betina dapat dilakukan dengan hanya mengangkat ovariumnya saja (ovariectomy) atau
mengangkat ovarium beserta dengan uterusnya (ovariohisterectomy).
Ovariohisterctomy dapat juga dilakukan untuk terapi pengobatan pada kasus-kasus
reproduksi seperti pyometra, endometritis, tumor uterus, cyste, hiperplasia dan neoplasia
kelenjar mamae. Tindakan bedah ini akan memberikan efek pada hewan seperti perubahan
tingkah laku seperti hewan tidak berahi, tidak bunting, dan tidak dapat menyusui. Perubahan
tingkah laku ini dapat terjadi akibat ketidakseimbangan hormonal.
Operasi ovariohisterektomi menggunakan teknik bedah laparotomi medianus caudal
yaitu dengan membuat sayatan pada abdomen. Luka sayatan atau luka bedah tersebut
termasuk tipe luka bersih karena dilakukan dalam kondisi steril, situs bedah dalam keadaan
normal dan bersih, serta tidak terdapat kontaminasi pada daerah situs bedah. Karena luka
operasi yang dibuat pada kasus ovariohisterektomi ini termasuk dalam luka bersih, maka
dibutuhkan alat, bahan dan penanganan khusus dalam menyembuhkan luka tersebut agar tidak
terjadi infeksi atau kontaminasi pasca operasi pada luka dan luka dapat sembuh sempurna
kembali seperti keadaan normalnya.

1.2 Tujuan
l Melatih dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam persiapan preoperasi, operasi dan
perawatan post operasi
l Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam penanganan kesembuhan luka bersih yang
dibuat saat operasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan


Alat
Stetoskop dan termometer
Scalpel
Pinset anatomis/chirugis
Gunting lurus tumpul-runcing, gunting lurus runcing-runcing, gunting bengkok
Needle holder
Ovariohisterectomy hook
Towel clamp
Tang arteri bengkok, tang arteri anatomis, tang arteri chirugis
Jarum jahit
Cat gut chromik 3.0 dan silk
Lap, kapas, kasa, tampon
Plester, gurita
Perlengkapan alat bedah steril (baju bedah, handuk, sikat, sarung
tangan, masker dan topi bedah)

Bahan
Alkohol 70% dan iodin tinctur 3%
NaCl fisiologis atau Revanol
Atropine sulfat
Ketamin 10%
Xylazin 2%
Antibiotik
Analgesik

B. Etiologi
Definisi Luka adalah keadaan hilang atau terputusnya kontinuitas jaringan yang
disebabkan banyak hal atau berbagai faktor. Luka adalah kerusakan kontinuitas jaringan atau

kuit, mukosa mambran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995). Luka adalah
gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997).
Ovariohisterectomy

merupakan

istilah

kedokteran

yang

terdiri

dari

ovariectomy dan histerectomy. Ovariectomy adalah tindakan mengamputasi, mengeluarkan


dan menghilangkan ovarium dari rongga abdomen. Sedangkan histerectomy adalah tindakan
mengamputasi, mengeluarkan dan menghilangkan uterus dari rongga abdomen. Beberapa
indikasi dilakukannya ovariohisterectomy antara lain ialah Terapi, yaitu tumor, cysta ovarium
dan tumor uterus, pyometra. Modifikasi tingkah laku yaitu, lebih mudah dikendalikan, lebih
jinak, membatasi jumlah populasi, penggemukan. Pengertian ovariohisterectomy merupakan
gabungan dari pengetian diatas yaitu tindakan pengambilan ovarium, corpus uteri dan cornua
uteri (Chandler 1985). Ovariohisterectomy dilakukan pada kasus-kasus pyometra, metritis,
dan salphingitis ataupun keduanya (Meyer K,2004). Dalam istilah medis, desexing (kastrasi)
kucing betina disebut SPAYING dan pada jantan disebut NEUTERING. Keuntungan dari
kastrasi anak kucing sejak usia 10-12 minggu adalah mencegah penyebaran kucing secara
berlebihan dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit kanker. Usia yang masih sangat
muda membutuhkan waktu bedah yang lebih singkat dan pendarahan lebih sedikit sehingga
akan sembuh lebih cepat, pada akhirnya kucing dan pemiliknya akan mengalami stress yang
lebih sedikit (Meyer K, 2004).
Luka bersih Luka bersih adalah luka yang tidak terdapat inflamasi dan infeksi,
yang merupakan luka sayat elektif dan steril dimana luka tersebut berpotensi untuk terinfeksi.
Luka tidak ada kontak dengan orofaring,traktus respiratorius maupun traktus genitourinarius.
Dengan demikian kondisi luka tetap dalam Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah
takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem
pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan
luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya
infeksi luka sekitar 1% 5% (Chandler, 1985).

C. Penanganan Kesembuhan Luka Clean OH


Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang yang
ahli di bidangnya, tetapi terkontaminasi pada saat dilakukannya pembedahan. Luka jenis ini
biasanya terjadi di kamar operasi atau pada saat pasien dirawat di ruang perawatan pasca
pemulihan operasi. kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka
adalah 3% - 11%. Luka operasi terkontaminasi terjadi akibat prosedur operasi yang memasuki
saluran pencernaan, traktur respiratorius, atau traktur genitourinaria dalam keadaan terkontrol,
tanpa terkontaminasi tidak lazim. Penyimpangan ringan dalam teknik atau pemasangan drain

saat

operasi

juga

merupakan

luka

bersih

terkontaminasi.

Contohnya

adalah

ovariohesteroktomi. Luka bersih adalah luka tidak terinfeksi yang memiliki inflamasi minimal
dan tidak sampai mengenai saluran pernapasan, pencernaan, genital atau perkemihan.
Perawatan Luka Bersih
Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose),
termasuk didalamnya mengganti balutan.
Tujuan :
1. Mencegah infeksi
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat
6. Mencegah perdarahan
7. Memberikan rasa aman dan nyaman
8. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai untuk penyembuhan luka
Jelaskan kepada klien tentang tindakan yang akan dilakukan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Dekatkan alat-alat ke pasien


Pasang sampiran
Perawat cuci tangan
Pasang masker dan sarung tangan bersih
Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
Letakkan pengalas dibawah area luka
Letakkan nierbeken didekat pasien
Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka) dengan menggunakan
pinset anatomi, buang balutan bekas ke dalam nierbeken. Jika menggunakan plester
lepaskan plester dengan cara melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya,
setelah itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan

kearah balutan. ( Bila

masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan dengan aceton/ bensin )
9. Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi, tapi angkat balutan
10. Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong plastic, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah
11. Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka

12. Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci luka dan obat luka
dengan memperhatikan tehnik aseptic
13. Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril
14. Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %
15. Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan dengan terapi)
16. Menutup luka dengan cara:
Balutan kering
a. Lapisan pertama kassa kering u/ menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit
b. Lapisan kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap
c. Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
Balutan basah kering
a. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan steril atau untuk menutupi
area luka
b. Lapisan kedua kassa steril yang lembab yang sifatnya menyerap
c. Lapisan ketiga kassasteril yang tebal pada bagian luar

Balutan basah basah


a. Lapisan pertama kassa steril yang telah diberi cairan fisiologik u/ menutupi luka
b. Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap
c. Lapisan keriga (paling luar) kassa steril yang sudah dilembabkan dengan cairan
fisiologik
17. Plester dengan rapi
18. Buka sarung tangan dan masukan kedalam nierbeken
19. Lepaskan masker
20. Atur dan rapikan posisi pasien
21. Buka sampiran
22. Evaluasi keadaan umum pasien
23. Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam keadaan bersih, kering dan rapi
24. Operator cuci tangan

Proses kesembuhan luka dan faktor


Proses kesembuhan luka meliputi pemberian nutrisi yang cukup, obat-obatan yang
membantu proses penyembuhan luka dan obat-obatan untuk mencegah munculnya infeksi
sekunder seperti antibiotic. selain itu kebersihan terhadap hewan harus tetap dijaga,
mengingat luka operasi sangat mudah untuk dimasuki oleh agen infeksi. perawatan post

operasi dilakukan selama 14 hari untuk dapat maksimal sampai proses penutupan luka secara
sempurna.
Proses

penyembuhan

luka

dipengaruhi

oleh

beberapa

faktor

antara

lain

umur,nutrisi,ada tidaknya kotoran yang menempel pada luka dan kebersihan selama operasi
dan post operasi serta pemberian antibiotic untuk mencegah adanya kontaminasi bakteri
selama operasi dan post operasi diberikan antibiotic peroral selama 5 hari berturut-turut setiap
pagi dan sore.

DAFTAR PUSTAKA

B VAN GOETHEM - 2006. Making a Rational Choice Between Ovariectomy and


Ovariohysterectomy in the Dog: A Discussion of the Benefits of Either Technique.
Copyright 2006 by The American College of Veterinary Surgeons.
Chandler, 1985. Randomised controlled clinical trial of repositioning, using the 30 tilt, for
the prevention of pressure ulcers. J Clin Nurs. 2011; 20: 1718, 26332644.

Kozier, 1995. Basic and Clinical Pharmacology.2nd ed. Lange Medical Publications.
California.

Meyer K, 2004. Veterinary Pharmacology and Theurapeutics. Blackwell Publishing Company.


Iowa.

Taylor L, La Mone,1997. Fundamentals of surgical: the art and science of nursing care B.
Third Edition. Philadhelpia: Lippincott

Anda mungkin juga menyukai