http://www.harianlampung.co.id/read/7-mitos-misteri-gunung-lawu-danpantangannya-3398/ http://nasional.news.viva.co.id/news/read/688926-misteri-suara-aneh-di-puncakgunung-lawu http://www.solopos.com/2015/07/29/misteri-gunung-lawu-mitos-mitos-yangmembuat-gunung-lawu-dikenal-angker-628255 http://news.okezone.com/read/2014/03/14/510/955402/kisah-deburan-ombakpantai-selatan-yang-bisa-terdengar-dari-puncak-lawu Gunung Lawu Puncak Ritual Spiritual pada bulan suro atau tanggal 1 suro http://www.kompasiana.com/altakarka/mendaki-gunung-lawu-di-satusuro_550884c78133113117b1e1f2 http://www.kreasiheru.com/2015/05/tradisi-satu-suro-di-gunung-lawu.html http://beritainternusa.com/index.php/2015/10/22/sisi-mistis-gunung-lawu-hinggapendaki-ogah-dievakuasi/ Garis Besar Pemikiran
tentang alam/ kosmologi, implementasi konsepsi laku/ tapa
Topik besarnya adalah Gunung Lawu (Sebagai tempat dan manifestasi dari Kosmos adanya kekuataan yang tidak dapat dijelaskan hadir dan menjadi pusat kekuataan alam/gaib). Gunung Lawu dapat dikatakan sebagai medium yang dipercayai manusia dalam memaknai kekuataan sipiritual yang ada di kosmos, manusia dengan demikian melakukan suatu usaha dalam memaknai alam dengan meyakini gunung Lawu adalah tempat dari jagad lelembut (alam gaib) yang merupakan konsep kosmologi Jawa. Dalam melakukan pemaknaan terhadap Jagad lelembut manusia meninggalkan panca indera yang
dimiliki lalu menajamkan kalbu/hati untuk mendekatkan diri kepada jagad
lelembut tersebut. Penganut yang mempercayainya beragam
Orang biasa Tokoh-tokoh pada kehidupaan kita
Mereka melakukan tapa (masyarakat Jawa mempunyai falsafah yang
diartikan sebagai bentuk kesardaran masayrakat jawa yang disebut sebaga laku/ngelakoni) dengan berbagai bentuk ritual (Ritual yang diyakini untuk mencapai sebagai kawula gusti), mereka melakukan hal tersebut ditempat khusus yang berada didalam gunung Lawu Dapat dilakukan pada hari biasa maupun pada malam 1 suro
Gunung Lawu (tempat kosmos/alam/jagad lelembut) -> Masyarakat Jawa
mempercayainya (melakukan tapa)-> Tapa dilakukan dengan melakukan ritual tertentu di tiga tempat dan pada waktu yang disesuaikan -> hal ini diyakini untuk mencapai kawula gusti/rasa sejati/kehadirat tuhan.