Routing OSPF
Routing OSPF
Routinglangsungmerupakansebuahpengalamatansecaralangsungmenujualamattujuantanpa
melaluihostlain.Contoh:sebuahkomputerdenganalamat192.168.1.2mengirimkandatakekomputer
denganalamat192.168.1.3
Routingtidaklangsungmerupakansebuahpengalamatanyangharusmelaluialamathostlain
sebelummenujualamathorttujuan.(contoh:komputerdenganalamat192.168.1.2mengirimdatake
komputerdenganalamat192.1681.3,akantetapisebelummenujukekomputerdenganalamat
192.168.1.3,datadikirimterlebihdahulumelaluihostdenganalamat192.168.1.5kemudiandilanjutkan
kealamathosttujuan.
(BDR). DR dan BDR akan menjadi pusat komunikasi seputar informasi OSPF dalam jaringan
tersebut.
Network Mask pada format Hello packet merupakan mask dari interface jaringan dari OSPF
yang sedang berjalan. Subnet-Mask nya 0.0.0.0 (4 byte).
Hello Interval biasanya multicast (224.0.0.5). Merupakan jumlah detik antara hello packet,
biasanya 10 detik pada link point-to-point dan 30 detik pada NBMA / link broadcast.
Options merupakan kemampuan opsional yang dimiliki router.
RTR Prio digunakan dalam pemilihan DR dan BDR. Router dengan nilai priority tertinggi akan
menjadi DR. Router dengan nilai poriotity di urutan kedua sebagai BDR. Secara default semua
router OSPF memiliki nilai priority 1. Dengan Range priority mulai dai 0 hingga 255. Bila
prioritasnya 0 berarti router tersebut tidak memenuhi syarat dalam pemilihan DR dab BDR,
sedangkan nilai 255 menjamin sebuah router menjadi DR. Jjika dua buah router memiliki nilai
priority sama, maka yang menjadi DR dan BDR adalah router yang memiliki nilai router ID
tertinggi dalam jaringan.
Router Dead Interval merupakan jumlah dalam hitungan detik sebelum tetangga dinyatakan
down. Secara default dead interval adalah 4 kali hello interval.
Designated Router bertujuan untuk mengurangi jumlah flooding pada media multiaccess.
Backup Designated Router bertujuan sebagai cadangan dari DR. Selama flooding berlangsung,
BDR tetap pasif.
Neighbor berisi ID dari setiap router tetangga.
Database Description (DBD)
DBD digunakan selama pertukaran database. Paket DBD pertama digunakan untuk memilih
hubungan master dan slave serta menetapkan urutan yang dipilih oleh master. Pemilihan master
dan slave berdasarkan router ID tertinggi dari salah satu router. Router dengan router ID tertinggi
akan menjadi master dan memulai sinkronisasi database. Router yang menjadi master akan
melakukan pengiriman lebih dulu ke router slave. Peristiwa ini di istilahkan fase Exstart State.
Setelah fase Exstart State lewat, selanjutnya adalah fase Exchange. Pada fase ini kedua router
akan saling mengirimkan Database Description Packet. Bila si penerima belum memiliki
informasi yang terdapat dalam paket tersebut, maka router pengirim akan memasuki fase
Loading State. Dimana fase ini router akan mengirimkan informasi state secara lengkap ke router
tetangganya. Setelah selesai router-router OSPF akan memiliki informasi state yang lengkap
dalam databasenya, ini disebut fase Full State.
Link-State Request (LSR)
LSR akan dikirim jika bagian dari database hilang atau out of date. LSR juga digunakan setelah
pertukaran DBD selesai untuk meminta LSAs yang telah terjadi selama pertukaran DBD.
KonfigurasiRoutingDinamisdenganOSPFpadaCisco
OSPF merupakan sebuah routing protokol berjenis IGP yang hanya dapat bekerja dalam
jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan internal maksudnya adalah
jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk menggunakan, mengatur, dan
memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih memiliki hak administrasi terhadap
jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya,
maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan eksternal. Selain itu, OSPF juga
merupakan routing protokol yang berstandar terbuka. Maksudnya adalah routingprotokol ini
bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian, siapapun dapat menggunakannya,
perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat
diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang menggunakan konsep
hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatantingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Dengan menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi lebih
teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan sembarangan. Efek dari
keteraturan distribusirouting ini adalah jaringan yang penggunaan bandwidth-nya lebih efisien,
lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju
ke sebuah lokasi. OSPF merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk
bekerja demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi linkstate
yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses pengiriman update
informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi sangat cocok untuk terus
dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF biasanya adalah para
administrator jaringan berskala sedang sampai besar. Jaringan dengan jumlah router lebih dari
sepuluh buah, dengan banyak lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan
jumlah pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak
menggunakan routing protocol ini.
Cara OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi routing, hal
pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi dengan para router lain.
Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada di dalam satu jaringan dengan router
OSPF tersebut disebut dengan neighbour router atau router tetangga. Langkah pertama yang
harus dilakukan sebuah router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan neighbor
router. Router OSPF mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya
dan dapat membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello protocol.
Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF akan mengirimkan sebuah paket
berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan atau ke sebuah perangkat yang terhubung
langsung dengannya. Paket kecil tersebut dinamai dengan istilahHello packet. Pada kondisi
standar, Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam mediabroadcast
multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point. Hello packet berisikan informasi
seputar pernak-pernik yang ada pada router pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim
dengan menggunakan multicast address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF
(IP multicast 224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan mendengarkan
protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya secara berkala. Cara kerja
dari Hello protocol dan pembentukanneighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari
jenis media di mana router OSPF berjalan.
Topologi Jaringan
Pengalamatan :
Router
Port
IP
Tasik
Fa0/0
10.14.200.1 /24
Fa0/1
10.14.206.1 /24
Fa0/0
10.14.200.2 /24
Se0/0/0
10.14.201.1 /24
Se0/0/0
10.14.205.1 /24
Se0/0/1
10.14.201.2 /24
Fa0/0
10.14.202.1 /24
Fa0/0
10.14.202.2 /24
Fa0/1
10.14.203.2 /24
Fa0/0
10.14.203.1 /24
Se0/0/0
10.14.204.1 /24
Se0/0/0
10.14.205.2 /24
Bandung
Ciamis
Cirebon
Kuningan
Garut
Se0/0/1
10.14.204.2 /24
Fa0/0
10.14.206.2 /24
Konfigurasi Routing
Router Tasik
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router Bandung
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.200.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router Ciamis
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.201.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router Cirebon
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.202.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router Kuningan
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.203.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Router Garut
Router(config)#router ospf 1
Router(config-router)#network 10.14.205.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.204.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 10.14.206.0 0.0.0.255 area 1
Router(config-router)#exit
Setelah semua router dikonfigurasikan seperti diatas, cobalah cek IP Route masing masing router
Gambar diatas menunjukan bahwa router sudah terkonfigurasi routing ospf. Langkah selanjutnya
adalah test koneksi. Kita coba ping dari Router Tasik ke router Cirebon. Jika hasil ping sukses
maka konfigurasi router telah berhasil.
Istilah-istilah RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP pada topologi jaringan merupakan Routing
yang digunakan untuk routing Dinamik. Dibawah ini juga dijelaskan tentang kekurangan dan
kelebihannya dalam membuat routing dinamik:
1. Routing Information Protocol (RIP)
Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima BellmanFord. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama
pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat olehXerox Parcs PARC Universal
Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama
menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services.
RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang
menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang
diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik,
melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan tekniksplit
horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di
konfigurasi.
RIP memiliki 3 versi yaitu :
RIPv1
b.
RIPv2
c.
RIPng
Kelebihan
Menggunakan metode Triggered Update.
RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi
routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat
diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Kekurangan
Jumlah host Terbatas
RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi
lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
a.
memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak memiliki hak untuk
menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat dikategorikan sebagai jaringan
eksternal. Selain itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan demikian,
siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel dengannya, dan di
manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF merupakan routing protokol yang
menggunakan konsep hirarki routing, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa
tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan
area.
OSPF memiliki 3 table di dalam router :
1. Routing table
Routing table biasa juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisithe lowest
cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router mempunyai Routing
table yang berbeda-beda.
2. Adjecency database
Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap router mempunyai Adjecency database yang
berbeda-beda.
3. Topological database
Database ini berisi seluruh informasi tentang router yang berada dalam satu networknya/areanya.
- Kelebihan
tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area.
waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar
Lebih rumit
4. Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di
adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana
EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan
dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas,
EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan
utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.
- Kelebihan
melakukan konvergensi secara tepat ketika menghindari loop.
memerlukan lebih sedikit memori dan proses
memerlukan fitur loopavoidance
- Kekurangan
Hanya untuk Router Cisco
5. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah sebuah sistem antar autonomous routing protocol.
Sistem autonomous adalah sebuah jaringan atau kelompok jaringan di bawah administrasi umum
dan dengan kebijakan routing umum. BGP digunakan untuk pertukaran informasi routing untuk
Internet dan merupakan protokol yang digunakan antar penyedia layanan Internet
(ISP). Pelanggan jaringan, seperti perguruan tinggi dan perusahaan, biasanya menggunakan
sebuah Interior Gateway Protocol (IGP) seperti RIP atau OSPF untuk pertukaran informasi
routing dalam jaringan mereka. Pelanggan menyambung ke ISP, dan ISP menggunakan BGP
untuk bertukar pelanggan dan rute ISP . Ketika BGP digunakan antar Autonom System (AS),
protokol ini disebut sebagai External BGP (EBGP). Jika penyedia layanan menggunakan BGP
untuk bertukar rute dalam suatu AS, maka protokol disebut sebagai Interior BGP (IBGP)
- Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
- Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi.
KelebihandariOSPFsebagaiberikut
Tidakmenghasilkanroutingloop
Mendukungpenggunaanbeberapametriksekaligus
Dapatmenghasilkanbanyakjalurkesebuahtujuan
Membagijaringanyangbesarmejadibeberapaarea.
Waktuyangdiperlukanuntukkonvergenlebihcepat
KekurangandariOSPFsebagaiberikut:
Membutuhkanbasisdatayangbesar
Lebihrumit