Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN (RPKPS)

SOSIOLINGUISTIK II
Oleh:
Sailal Arimi, S.S., M.Hum
Sastra Indonesia, FIB, UGM
I. LATAR BELAKANG
Sosiolinguistik adalah cabang linguistik yang mengkaji hubungan antara bahasa dan
masyarakat penuturnya. Ilmu ini merupakan kajian kontekstual terhadap variasi penggunaan
bahasa masyarakat dalam sebuah komunikasi yang alami. Variasi dalam kajian ini merupakan
masalah pokok yang dipengaruhi atau mempengaruhi perbedaan aspek sosiokultural dalam
masyarakat. Kelahiran Sosiolinguistik merupakan buah dari perdebatan panjang dan
melelahkan dari berbagai generasi dan aliran. Puncak ketidakpuasan kaum yang kemudian
menamakan diri sosiolinguis ini sangat dirasakan ketika aliran Transformasional yang
dipelopori Chomsky tidak mengakui realitas sosial yang sangat heterogen dalam masyarakat.
Oleh Chomsky dan pengikutnya ini, heterogenitas berupa status sosial yang berbeda, umur,
jenis kelamin, latar belakang suku bangsa, pendidikan, dan sebagainya diabaikan sebagai
faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan pilihan-pilihan berbahasa. Berpijak dari
paradigma ini Sosiolinguistik berkembang ke arah studi yang memandang bahwa bahasa
tidak dapat dijelaskan secara memuaskan tanpa melibatkan aspek-aspek sosial yang
mencirikan masyarakat.
Dalam studi ini, mempelajari hubungan bahasa dan konteks sosial budaya akan
menghasilkan 4 kemungkinan (Wardhaugh, 1986: 10-11), yaitu: pertama, struktur sosial
dapat mempengaruhi dan menentukan struktur atau perilaku bahasa; kedua, struktur dan
perilaku bahasa dapat mempengaruhi dan menentukan struktur sosial; ketiga, hubungan
keduanya adalah timbal-balik. Bahasa dan masyarakat mempengaruhi satu sama lain; dan
yang terakhir, struktur bahasa dan struktur sosial tidak berhubungan sama sekali. Karena itu,
masing-masingnya berdiri sendiri. Pandangan terakhir ini dikembangkan oleh Chomsky yang
dalam berbagai tulisannya memberi satu pandangan bahwa bahasa adalah a-sosial. Dalam
kuliah ini, pandangan tersebut berseberangan dengan esensi Sosiolinguistik dan oleh
karenanya hanya dipakai sebagai alat banding atau pembeda.
Sesuai dengan namanya, mata kuliah Sosiolinguistik II ini adalah kelanjutan dari
mata kuliah Sosiolinguistik I. Mata kuliah Sosiolinguistik I di Jurusan Sastra Indonesia
dirancang untuk memberikan pemahaman dasar (basic knowledge) tentang ilmu ini antara
lain seperti perbedaannya dengan cabang-cabang linguistik lain, konsep-konsep masyarakat
bahasa, variasi bahasa, dan kontak bahasa. Sementara itu, mata kuliah Sosiolinguistik II
didesain untuk memperdalam materi pembelajaran baik bersifat teoretis seperti berkaitan
dengan etnografi komunikasi, tuturan, fungsi bahasa, solidaritas dan kesantunan, dan model
studi variasi bahasa, juga ke arah metodologis yang berimplikasi pada rancangan penelitian
di bidang ini. Pada mata kuliah Sosiolinguistik II ini diharapkan mahasiswa lebih peka
terhadap isu-isu sosial budaya di masyarakat terutama yang berkaitan dengan perubahan
pemakaian bahasa. Dengan pengetahuan dasar yang cukup memadai, mahasiswa seharusnya
akan lebih terlatih untuk memecahkan persoalan-persoalan dalam kajian ini jika difasilitasi
dengan instumen pembelajaran yang lebih beragam.

II. PERENCANAAN PEMBELAJARAN


1. Nama mata kuliah
2. Kode/SKS
3. Mata kuliah prasyarat
4. Semester
5. Status

: Sosiolinguistik II
: SAI 120/ 2 SKS
: Sosiolinguistik 1
: Ganjil (V)
: Wajib Spesialisasi Linguistik (WSL)

6. Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa tidak hanya dapat menjelaskan korelasi
bahasa dan aspek-aspek luar bahasa secara lebih dalam, tetapi juga dapat menghasilkan
desain penelitian Sosiolinguistik sederhana.
7. Outcome Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran di atas pada akhir semester mahasiswa diharapkan memperoleh:
pengetahuan (knowledge) dan pemahaman (understanding)
a. mengetahui konsep-konsep heterogenitas masyarakat,
b. mengetahui perkembangan teori-teori etnografi komunikasi,
c. mengetahui perbedaan tindak tutur dan fungsinya,
d. mengetahui derajat solidaritas dan kesantunan berbahasa,
e. mengetahui hubungan multilingualisme dan multikulturalisme,
f. mengetahui proses dan hasil kontak bahasa,
g. mengetahui model studi variasi bahasa,
h. mengetahui bagaimana merancang desain penelitian Sosiolinguistik.
ketrampilan (skills)
a. intelectual skill: menalar hubungan-hubungan bahasa dengan nonbahasa,
b. Practical skill: membantu memecahkan persoalan yang disebabkan oleh atau
menyebabkan varian bahasa,
c. Managerial skill: memiliki kemampuan bekerja dalam tim dalam memecahkan
soal kebahasaan, serta dapat mengkomunikasikan hasil analisis dan penerapan
kepada pihak lain
kemampuan (ability)
a. dapat merenspon soal-soal sosial budaya yang berkaitan dengan variasi bahasa
yang terjadi di masyarakat berikut ekses-eksesnya,
b. dapat menyusun desain penelitian Sosiolinguistik,
Perilaku Intelektual (educated behavior) dan Etika ilmiah
a. mengembangkan perilaku akademis yang objektif, berpikir sistematis, dan
beretika sopan santun dalam mengkomunikasikan gagasan atau argumentasi
ilmiah,
b. mengembangkan rasa kepekaan sosial untuk bisa bermanfaat bagi orang lain dan
lingkungan masyarakatnya,
c. memiliki tanggungjawab, dedikasi, dan toleransi yang tinggi dalam kerja
kelompok.
2

8. Jumlah Jam dan Alokasi Pembagiannya


Mata kuliah Sosiolinguistik II ini diselenggarakan dalam 16 kali pertemuan dengan
rincian 9 topik pokok, 11 kali program interaktif, 2 kali belajar di luar kelas, 8 kali kerja
dalam kelompok, 1 kali ujian tengah semester, dan 1 kali ujian akhir semester. Setiap
program interaktif rata-rata terdiri atas 50 menit diskusi kelompok, 30 menit kuliah model
ceramah, 20 menit tanya jawab, dan 10 menit latihan. Satu jam perkuliahan berlangsung
selama 50 menit. Pembagian jam dan jadwal kuliah mingguan selengkapnya dapat dilihat
sebagai berikut.
9. Pengaturan Waktu dan Jadwal Kegiatan Mingguan
Mg
ke-

TIK

Topik

Substansi

Metode Pembelajaran

1.

Mahasiswa
menyepakati
aturan dalam
penyelengga
raan proses
pembelajaran

Pengantar
kuliah dan
sosialisasi
perkuliahan

Interaktif di kelas:
1. Dosen mencairkan
suasana (ice breaking)
untuk saling
mengakrabkan
2. menerangkan dengan
alat bantu papan tulis,
laptop, dan LCD,
3. Tanya jawab.
4. Pre-test preknowledge

2.

Menjelaskan
Konsep
Masyarakat
Bahasa

Masyarakat
Bahasa dan
Etnografi
Komunikasi

1. Perkenalan,
2. Aturan proses
pembelajaran,
3. Fungsi, tugas, dan
kewajiban dosen dan
mahasiswa
4. Bahan kuliah, literatur wajib, dan sumber belajar lainnya.
5. Sistem evaluasi
6. Pre-test kemampuan
dasar mata kuliah
prasyarat.
1. Pengertian
Masyarakat Bahasa
2. Etnografi
Komunikasi
3. Etnografi Berbicara
4. Satuan-satuan
interaksi sosial

3.

Menjelaskan
klasifikasi
etnografi
berbicara.

Etnografi
berbicara
fatis dan
ideasional

1. situasi,
peristiwa
tutur, dan tindak
tutur
2. etnografi berbicara
fatis

Interaktif di kelas dan


Collaborative Based
Learning:
1. Dosen memberi
stimulan dengan
pertanyaan-pertanyaan
yang memancing
untuk berpikir
2. Dosen memberikan
pengayaan dengan alat
bantu alat bantu papan
tulis, laptop, dan LCD,
3. Tanya jawab dan
latihan.
4. Mahasiswa bekerja
sama dalam kelompok
untuk memecahkan
penerjemahan teks
yang berbias budaya
Interaktif di kelas:
1. Dosen memberikan
clue untuk diskusi
2. Mahasiswa berdiskusi
di dalam kelompoknya

Model Pembelajaran dan Pengaturan


Waktu
Ice breaking 40
mnt,
Ceramah 20 mnt,
Tanya jawab 20
mnt, Pretest 20
mnt.

Diskusi 50 mnt,
Ceramah 20 mnt,
Tanya jawab 30
mnt.

Kerja kelompok 50
mnt,
Presentasi 30 mnt,
Tanya jawab 20
mnt.

3. etnografi berbicara
ideasional

4.

Menjelaskan
satuan
interaksi
terkecil dan
klasifikasinya

Tindak tutur

1. macam-macam
tindak tutur
2. lapisan bentuk,
makna, informasi,
maksud, dan fungsi

5.

Mengaplikasikan teori
tindak tutur

Dari tindak
tutur ke
fungsi
bahasa

1. macam-macam
tindak tutur.
2. lapisan bentuk,
makna, informasi,
maksud, dan fungsi.

6.

Menjelaskan
gradasi
penyampaian bahasa

Solidaritas
dan
kesantunan

1. solidaritas
2. kesantunan

7.

Memahami
korelasi
kontak
bahasa,
variasi
bahasa dan
multikultural
isme

Bahasa,
kultur,
multilingualisme dan
multikultural
isme

1. akomodasi bahasa
2. enkulturasi
3. multilingualisme
4. multikulturalisme

3. mahasiswa
mempresentasikan
hasil pemahamannya
4. Dosen memberikan
pengarahan dan
bimbingan dengan
transparansi dan OHP.
Interaktif di kelas:
1. Mahasiswa berdiskusi
untuk memahami topik
baru.
2. Dosen memberikan
pencerahan dengan
alat bantu papan tulis,
laptop dan LCD.
3. Tanya jawab dan
bermain game.
Kerja Tim dan
Competitive &
Cooperative Based
Learning:
1. Dosen memberikan
clue untuk kerja tim.
2. Mahasiswa bekerja
sama untuk
memecahkan masalah
identifikasi tuturan.
3. Dosen memberikan
pengarahan dengan
alat bantu papan tulis,
laptop dan LCD
Interaktif di kelas dan
Problem Based Learning:
1. Dosen menjelaskan isu
teoretis baru dengan
alat bantu papan tulis,
laptop dan LCD
2. Dosen memberikan
clue untuk kerja tim
3. Mahasiswa mencari
solusi dari hasil
pandangan dan analisis
yang berbeda-beda
dalam kelompok.
Interaktif di kelas dan
Case Based Learning:
1. Dosen menjelaskan
model akomodasi
bahasa dst lewat VCD
2. Mahasiswa menonton
VCD dan secara
mandiri mempersepsi
dan menginterpretasi
film.
3. Mahasiswa
menyampaikan hasil

Diskusi 50 mnt,
Ceramah 20 mnt,
tanya jawab dan
game 30 mnt.

Kerja Tim 30 mnt,


diskusi 40 mnt,
ceramah dan tanya
jawab 30 mnt.

Ceramah 30 mnt,
kerja tim 30 mnt,
diskusi dan tanya
jawab 40.

Ceramah 15 mnt
Nonton film lewat
VCD 50 mnt,
Presentasi lisan dan
tanya jawab 35
mnt.

8.

Ujian tengah
semester
Kontak
bahasa,
proses dan
hasilnya

9.

Menjelaskan
fenomena
kontak
bahasa

1.
2.
3.
4.
5.
6.

diglosia
bilingualisme
alih kode
campur kode
interferensi
pidgin dan kreol

10.

Menjelaskan
model studi
variasi
bahasa

Model studi
variasi
bahasa

1. Variasi dilihat dari


penuturnya
2. sosial: umur, jenis
kelamin, kelas,
pendidikan dan
pekerjaan
3. kultur: latar
belakang etnik,
religi, dll

11.

Menjelaskan
model studi
variasi
bahasa

Model studi
variasi
bahasa

1. variasi dilihat dari


penggunaannya
2. gaya, konteks dan
register
3. stereotipe dan sikap
bahasa

12.

Menjelaskan
tentang
penelitian
sosiolinguistik

Penelitian
sosiolinguistik

1. penelitian kualitatif
dan kuantitatif
2. desain penelitian

interpretasinya
4. Tanya jawab
Ujian di kelas:
Menjawab pertanyaan
Interaktif di kelas dan
Problem based learning:
1. Dosen menjelaskan isu
teoretis baru dengan
alat bantu papan tulis,
laptop dan LCD
2. Dosen memberikan
clue untuk kerja tim
3. Mahasiswa mencari
solusi dari analisis
yang berbeda-beda
dalam kelompok.
Interaktif dan Case based
learning:
1. Dosen menjelaskan
teori variasi bahasa
dengan alat bantu
papan tulis, laptop dan
LCD
2. Menonton kasus variasi
bahasa lewat film
VCD
2. Mahasiswa secara
mandiri mengomentari
film dalam konteks
variasi bahasa
3. Tanya jawab
Interaktif dan Case based
learning:
1. Dosen menjelaskan
teori variasi bahasa
dengan alat bantu
papan tulis, laptop dan
LCD
2. Menonton kasus variasi
bahasa lewat film
VCD
2. Mahasiswa secara
mandiri mengomentari
film dalam konteks
variasi bahasa
3. Tanya jawab
Interaktif di kelas dan
Project based Learning:
1. Dosen menjelaskan
model praktikum kelas
dengan alat bantu
papan tulis, laptop dan
LCD
2. Mahasiswa dibagi
dalam kelompok kerja:
mempersiapkan

Ujian tulis 100 mnt


Ceramah 30 mnt,
kerja tim 30 mnt,
diskusi dan tanya
jawab 40

Ceramah 20 mnt,
menonton film 50
mnt,
Tanya jawab 30
mnt.

Ceramah 20 mnt,
menonton film 50
mnt,
Tanya jawab 30
mnt.

Ceramah 20 mnt,
praktikum
berkelompok 50
mnt,
Tanya jawab 30
mnt.

13.

Menjelaskan
penelitian
sosiolinguistik

Metode
penelitian

1. metode penyediaan
data
2. metode analisis data
3. metode penyajian
hasil analisis

14.

Merancang
desain
penelitian
sosiolinguistik

Proposal
penelitian

15.

Melakukan
penelitian
sosiolinguistik yang
sederhana

Kerja
lapangan
sebagai
latihan

1. Merumuskan
masalah
2. menyusun kerangka
teori
3. menyusun metode
penelitian
1. kegiatan observasi
lapangan
2. analisis data

16.

Ujian akhir
dan evaluasi

sampai menyelesaikan
praktikum
3. Tanya jawab
Interaktif di kelas dan
Project based learning:
1. Dosen menjelaskan
model kerja evaluasi
dengan alat bantu
papan tulis, laptop dan
LCD
2. Mahasiswa dibagi
dalam kelompok kerja;
mempersiapkan dan
merancang desain
penelitian
sosiolinguistik
3. Tanya jawab
Kuliah di luar kelas
individual based learning:

Ceramah 20 mnt,
kerja & belajar
berkelompok 50
mnt,
Tanya jawab 30
mnt.

Sampai dengan
selesai

Kuliah di luar kelas


individual based learning

Sampai dengan
selesai

Ujian di kelas:
Menjawab pertanyaan.

Ujian tulis 100


mnt.

10. Penilaian (Sistem Evaluasi)


Penilaian terhadap hasil pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu Pengetahuan
dan Pemahaman tercakup dalam 60 skor, Keterampilan Praktis, Intelektual, dan Manajerial
dalam 25 skor, dan Perilaku Intelektual dan Etika Ilmiah dalam 15 skor. Aspek-aspek
penilaian tersebut dirinci dalam sistem evaluasi berikut:
Kategori Penilaian
Butir Penilaian
Pengetahuan
dan Tugas-Tugas
Pemahaman
Ujian Sisipan
(SKOR 60)
Ujian Akhir / Tugas Akhir Mata
Kuliah
Keterampilan
Desain Penelitian
Praktis, intelektual, Praktik Penelitian lapangan
dan
manajerial Presentasi dalam diskusi kelompok
(leadership)
dan atau dalam kelas
(SKOR 25)
Perilaku intelektual Produktivitas kehadiran (Apresiasi
dan etika ilmiah
terhadap ketepatan waktu)
(SKOR 15)
Kedisiplinan pengumpulan tugas

Skor Maks.
15
10
35

Persentase
15
10
35

10
10
5

10
10
5

5
6

Objektivitas, Sistematika Berpikir,


dan Kemampuan Berkomunikasi
Jumlah

100

100

Agar mahasiswa dapat senantiasa mengetahui jumlah poinnya, hasil pengumpulan


poin seperti pada tabel di atas diumumkan secara periodik. Dengan demikian, mahasiswa
dapat memantau sejauh mana perkembangan hasil belajarnya dan dapat merencanakan
sendiri butir-butir apa yang perlu dikembangkan untuk memperoleh poin yang lebih banyak.
Evaluasi dilakukan dengan memperhatikan akumulasi poin oleh tiap-tiap mahasiswa
sehingga hasil akhirnya dapat ditentukan berdasarkan konversi angka ke dalam bentuk huruf.
Jumlah poin 85 ( 85%) dikonversi menjadi nilai A, poin 66-84 (66-84%) menjadi nilai B,
poin 56-65 (56-65%) memperoleh nilai C, poin 45-55 (45-55%) mendapat nilai D, dan
jumlah poin kurang dari 44 dianggap Tidak Lengkap / Tidak Lulus (TL). Apabila minimal
75% dari jumlah keseluruhan mahasiswa di kelas memperoleh nilai A atau B, dapat dikatakan
bahwa proses pembelajaran mata kuliah ini berhasil.
11. Bahan, Sumber Informasi dan Referensi
11.1 Bahan Utama
1. Chaika, Elaine. 1982. Language the Social Mirror. Rowley: Newbury House
Publishers, inc.
2. Edward, John. 1995. Multilingualism. New York: Penguin Books.
3. Fasold, Ralph. 1984. The Sociolinguistics of Society. Oxford: Basil Blackwell ltd.
4. Fasold, Ralph. 1990. The Sociolinguistics of Language. Oxford: Basil Blackwell ltd.
5. Holmes, Janet. 1992. An Introduction to Sociolinguistics. London: Longman Group
limited.
6. Hudson, R.A. 1980. Sociolinguistics. Cambridge: Cambridge University Press.
7. Hymes, Dell. 1973. Foundations in Sociolinguistics: An Etnographic Approach.
Philadephia: University of Pennsylvania Press.
8. Searle, John R. 1962. Speech Acts, An Essay in the Philosophy of Language.
Cambridge: Cambridge University Press.
9. Romaine, Suzanne. 1989. Bilingualism. Oxford: Basil Blackwell ltd.
10. Wardhaugh, Ronald. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. New York: Basil
Blackwell.
11. Weinreich, Uriel. 1970. Languages in Contact. Paris: Moutan & Co N.V.
Publishers, The Hague.
11.1 Bacaan Pendukung
12. Gumpers, John J dan Dell Hymes (ed). 1986, Direction in Sociolinguistics; The
Etnography of Communication. New York: Basil Blackwell.
13. Romaine, Suzanne (ed). Sociolinguistic Variations in Speech Communities. London:
Edward Arnold.
14. Trudgill, Peter. 1974. Sociolinguistics: An Introduction. Harmondsword: Penguin
Books limited.
7

11.3 Peralatan
Peralatan yang dipergunakan dalam perkuliahan ini adalah peralatan yang
menunjang percepatan proses pembelajaran yaitu kamus dwibahasa, papan tulis, kertas kerja,
alat peraga, spidol, OHP, komputer laptop, LCD Viewer, CD, dan berkas-berkas monitoring
dan evaluasi.
III. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK
1. Isian Kegiatan Mingguan
Untuk memantau kegiatan perkuliahan digunakan tabel berikut yang berisi kegiatan
mingguan, topik kuliah, kegiatan mahasiswa, capaian yang dikehendaki selama proses
pembelajaran, dan ukuran keberhasilan perkuliahan. Apabila terdapat perubahan sebagai
akibat dari penyesuaian pengaturan teknis perkuliahan atau substansi perkuliahan, hal itu
dapat ditambahkan dalam kolom catatan agar tingkat kesesuaian antara perencanaan
perkuliahan dan pelaksanaannya dapat dievaluasi untuk penyempurnaan perkuliahan pada
semester berikutnya.
Mg
ke1.

Topik

Jenis Kegiatan Pembelajar

Capaian Tahapan Pembelajaran

Catatan

Mahasiswa mengetahui
aturan dalam proses
pembelajaran

1. Mendengarkan
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham
4. Mempersiapkan bahan
literatur dan modul yang
berhubungan dengan perkuliahan
5. mengerjakan tes awal
preknowledge
Sosiolinguistik I
1. Menyimak
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham
4. Berlatih mencari contoh
dan mengerjakan soal
yang diberikan

1. Mahasiswa memahami rencana dan aturan perkuliahan,


2. Mahasiswa telah mempersiapkan literatur dan modul
yang disarankan.
3. Mahasiswa mengerjakan pretest yang diberikan.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
menyepakati
aturan main

1. Mahasiswa dapat mengingat


kembali definisi, esensi, dan
konsep linguistik dan
nonlinguistik yang mendasari
masyarakat bahasa.
2. Mahasiswa dapat memahami
materi yang disampaikan.
3. Mahasiswa dapat mencari
contoh-contoh yang relevan.
1. Mahasiswa dapat mengungkapkan pikiran, memperbaiki kesalahan yang dibuat
oleh temannya, dan memberi
solusi atau menyempurnakannya.
2. Mahasiswa dapat memahami
materi yang disarikan dan
didiskusikan.
3. Mahasiswa dapat mengerjakan latihan dengan baik.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat menjelaskan
kembali
konsep
masyarakat
bahasa
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat menguraikan
etnografi
komunikasi
dan
berbicara.

2.

Menjelaskan Konsep
Masyarakat Bahasa

3.

Mendiskusikan
etnografi komunikasi
dan berbicara

1. Membaca
2. Meringkas
3. Mengutarakan analisis
4. Menyanggah
5. Menyempurnakan
6. Mencatat
7. Bertanya
8. Menyimak
9. Mendengarkan
10.Menjawab pertanyaan

4.

Menjelaskan satuan
interaksi terkecil dan
klasifikasi-nya

1.
2.
3.
4.

Mendengarkan
Menyimak
Mencatat
Bertanya jika belum
paham
5. Bermain game
6. Menyimpulkan sendiri

1. Mahasiswa dapat memahami


materi yang disampaikan.
2. Mahasiswa dapat
mengklasifikasi tindak tutur.
3. Mahasiswa dapat mengambil
pelajaran dari game yang
dimainkan

5.

Mengaplikasikan teori
tindak tutur

1. Memecahkan masalahmasalah tindak tutur


2. Berlatih kecepatan
mengerjakan soal
3. Mendengarkan
4. Bertanya bila belum
paham
5. Menjawab pertanyaan

6.

Menjelaskan gradasi
penyampaian bahasa

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham
4. Mencari solusi atas
masalah yang diberikan
5. Mengutarakan pendapat
6. Mengomentari pendapat
atau menjawab
pertanyaan

7.

Memahami korelasi
kontak bahasa, variasi
bahasa dan
multikulturalisme

8.

Ujian tengah semester

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Mengerjakan kasus
kontak bahasa
4. Mengajukan pertanyaan
atas kesulitan yang
dihadapi
5. Menyampaikan
pengalaman kepada
kesulitan teman lain.
1. Menjawab pertanyaan
ujian,
2. Memberi masukan/
mengisi kuisioner.

1. Mahasiswa dapat
mengaplikasikan teori tindak
tutur dalam diskursus
2. Mahasiswa dapat
menjelaskan alasan-alasan
terhadap keputusannya.
3. Mahasiswa mengadu
ketangkasan untuk
mengerjakan soal
4. Mahasiswa dapat mengungkapkan pikiran, memperbaiki kesalahan yang dibuat
temannya, dan memberi
alternatif lain.
1. Mahasiswa dapat memahami
materi yang disampaikan.
2. Mahasiswa dapat
memecahkan masalah
solidaritas dan kesantunan.
3. Mahasiswa dapat mengungkapkan pendapat dan
alasan-alasannya
4. Mahasiwa dapat memperbaiki
kesalahan yang dibuat oleh
temannya, dan memberi
alternatif solusi
1. Mahasiswa mampu
merencanakan program
pengerjaan kasus spesifik.
2. Mahasiswa mampu
menyelesaikan permasalahan
dalam kasus tersebut.
3. Mahasiswa dapat berbagi
pengalaman dalam
mengerjakan kasus masingmasing.
1. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan ujian,
2. Mahasiswa mau mengisi
kuisioner dengan objektif dan
jujur.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat menjelaskan
satuan
interaksi
terkecil dan
klasifikasinya
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menerapkan
teori tindak
tutur.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
gradasi
penyampaian bahasa.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
korelasi
kontak
bahasa
dengan
lainnya
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
mampu
mengerjakan
soal ujian.

9.

Menjelaskan fenomena
kontak bahasa

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham,
4. Memecahkan persoalan
5. Menyampaikan
presentasi
6. Mengajukan argumen
7. Menyanggah
8. Menyimpulkan

10.

Menjelaskan model
studi variasi bahasa

11.

Menjelaskan model
studi variasi bahasa

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Mengerjakan proyek
spesifik penerjemahan
4. Mengajukan pertanyaan
atas kesulitan yang
dihadapi
5. Menyampaikan
pengalaman kepada
kesulitan teman lain.
1. Menyimak
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham
4. menjawab kasus
5. menyampaikan
argumentasi
6. memberi alasan-alasan
7. menarik kesimpulan

12.

Menjelaskan tentang
penelitian sosiolinguistik

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Tanya jawab

13.

Menjelaskan tentang
penelitian sosiolinguistik

1. Menyimak
2. Mencatat
3. Bertanya bila belum
paham
4. Mengevaluasi hasil
penelitian sosiolinguistik
5. Mempresentasikan hasil
6. Tanya jawab

1. Mahasiswa dapat memahami


materi yang disampaikan
2. Mahasiswa dapat
memecahkan masalah
peralihan kode dalam
komunikasi
5. Mahasiswa dapat mengungkapkan pendapat dan
alasan-alasannya
3. Mahasiwa dapat memperbaiki
kesalahan yang dibuat oleh
temannya, dan memberi
alternatif solusi
1. Mahasiswa peka membaca
kasus spesifik
2. Mahasiswa mampu
menyelesaikan permasalahan
dalam kasus tersebut.
3. Mahasiswa dapat berbagi
pengalaman dalam
mengerjakan kasus masingmasing.
1. Mahasiswa dapat mengungkapkan pikiran, memberi
alasan-alasan atas pikiran
tersebut
2. Mahasiswa dapat memahami
pesan yang ingin
disampaikan dalam kuliah.
3. Mahasiswa dapat mencari
solusi terbaik atas kasus yang
diberikan.
1. Mahasiswa bisa
merencanakan pengerjaan
kasus spesifik
2. Mahasiswa bisa berbagi
pengalaman dengan
temannya dalam mengatasi
persoalan penelitian bahasa
dilihat dari penuturnya.
1. Mahasiswa dapat
merencanakan pengerjaan
kasus spesifik
2. Mahasiswa dapat berbagi
pengalaman dalam mengukur
pemahaman terhadap
persoalan penelitian bahasa
dilihat dari penggunaannya.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
menguasai
proses dan
hasil dan
dampak
kontak
bahasa.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
model studi
variasi
bahasa
dilihat dari
penuturnya
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
variasi
bahasa
dilihat dari
penggunaan
nya
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
pendekatan
dalam
penelitian
sosiolinguist
ik
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
menjelaskan
metode
penelitian
sosiolinguist
ik

10

14.

Merancang desain
penelitian sosiolinguistik

1. Bekerja mandiri
merancang desain penelitian
sosiolinguistik

1. Mahasiswa dapat merancang


sendiri desain penelitiannya
2. Mahasiswa dapat mengambil
solusi terbaik dari pilihanpilihan yang rumit.

15.

Melakukan penelitian
sosiolinguistik yang
sederhana

1. Bekerja mandiri
mengamati pemakaian
bahasa di masyarakat

1. Mahasiswa dapat mengungkapkan analisisnya dan


memberi solusi atas masalah
yang diangkat
2. Mahasiswa dapat melatih
ketajaman analisisnya

16.

Ujian akhir semester

1. Menjawab pertanyaan
ujian,
2. Memberi masukan/
mengisi kuisioner.

1. Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan ujian,


2. Mahasiswa mau mengisi
kuisioner dengan jujur dan
objektif.

Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
dapat
membuat
desain
penelitian
Ukuran keberhasilan:
Makalah
dapat
menulis
hasil
pengamatan
di
masyarakat
Ukuran keberhasilan:
Mahasiswa
mampu
mengerjakan
soal ujian
dengan baik.

Berikut ini diberikan contoh sistem monitoring terhadap aktivitas pembelajaran dan
butir-butir penilaian.
LEMBAR ISIAN POIN AKUMULATIF
Mata kuliah
Periode kuliah
Nama penilai

: ...
: ...
: ...
NoNamaNIMPoin 1Poin 2Poin 3Poin 4Poin 5Poin
6Poin
7Poin
8Poin
9Total

Tanda Tangan
Fasilitator

Presentator

Poin12345678

2. Formulir Masukan dari Mahasiswa


Pada pertengahan dan akhir semester didistribusikan kuisioner untuk diisi oleh mahasiswa. Kuisioner itu berisi pertanyaan-pertanyaan dengan 5 pilihan jawaban yang telah
ditetapkan dan berkaitan dengan proses pembelajaran selama paruh pertama semester dan
akhir semester. Model kuisioner itu didesain seperti berikut.

11

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Uraian

STS

Jawaban
TS
B
S

SS

Teori-teori sosiolinguistik mudah diterapkan.


Metode pembelajaran yang digunakan mendorong
minat belajar mandiri dan berkelompok.
Latihan, soal, kasus atau proyek yang dikerjakan
relevan dengan realitas kebahasaan di masyarakat.
Ilmu sosiolinguistik ini secara produktif membekali
keahlian terapan.
Diskusi berlangsung komunikatif dan partisipatif.
Kerja tim/kelompok melatih kemampuan manajerial.
Praktik kerja kelompok menambah wawasan dan
keakraban.
Pertanyaan dosen merangsang daya kritis dan daya
analitis.
Penyelenggaraan kuliah ini melatih kedisiplinan,
tanggungjawab, dan keberanian untuk menyatakan
pendapat.
Sesi-sesi penelitian dalam mata kuliah ini
memberikan gambaran mengenai rangkaian kerja
penelitian sosiolinguistik.
Suplemen kuliah mudah dipahami.
Dosen bersikap terbuka dalam menerima tanggapan,
kritik atau saran.
Dalam setiap pertemuan, dosen selalu datang tepat
waktu.
Dalam kuliah, dosen lebih banyak memberi ceramah.
Materi dan ilmu yang dipelajari masih perlu
ditambah.

Keterangan: STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak Setuju), B (Biasa Saja), S (Setuju), dan SS (Sangat Setuju)
Tulislah komentar, kritik, dan saran Saudara mengenai perkuliahan dan dosen pengampu mata kuliah ini pada
tempat yang telah disediakan di bawah ini.
..............................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................................

IV. PERENCANAAN EVALUASI (GAP DAN AKAR MASALAH)


Tanggapan untuk perbaikan dan perubahan rencana dapat dilakukan dengan melihat
hasil kuisioner yang dibagikan kepada mahasiswa. Kuisioner tersebut dapat digunakan
sebagai salah satu acuan sejauh mana metode yang digunakan selama proses pembelajaran
dapat diterima oleh mahasiswa. Penerimaan metode dan desain pembelajaran ini
berhubungan dengan pemahaman dan hasil akhir mahasiswa terhadap materi dalam mata
kuliah ini.
Apabila hasil dari kuisioner ini menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak
menyukai metode dan desain pembelajaran yang digunakan, maka perlu diteliti penyebabnya.
Selanjutnya, metode yang digunakan perlu diperbaiki atau direvisi sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih baik. Agar penyempurnaan perkuliahan dapat
ditata secara maksimal berikut ini disajikan beberapa berkas rencana monitoring/pemantauan
perkuliahan.
12

1. Proses Pembelajaran
No
1
2
3
4
5
6

Komponen

Kesesuaian rencana dengan praktik


Sesuai
Tidak sesuai

Kesiapan dosen
Jadwal mingguan

Substansi
Metode pembelajaran
Sarana penunjang
Keaktifan mahasiswa
Hasil belajar

2. Hasil pembelajaran
No

Topik

Target kompetensi
(Mahasiswa mampu...)
Mahasiswa mengetahui aturan proses
pembelajaran

Pengantar

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Ujian tengah semester

Menyelesaikan ujian tulis

Penelitian
Sosiolinguistik
Penelitian
Sosiolinguistik
Ujian akhir semester

Menjelaskan metode dan teknik


penelitian sosiolinguistik
Melakukan observasi

15
16

Mahasiswa yg mencapai target


Jumlah
Persentase

Menyelesaikan ujian tulis

3. Hambatan dan Kekurangan (per minggu)


No
1
2
3
4
5
6

Komponen

Hambatan

Kekurangan

Langkah perbaikan

Alternatif perbaikan

Kesiapan dosen
Jadwal mingguan

Substansi
Metode pembelajaran
Sarana penunjang
Keaktifan mahasiswa
Hasil belajar

4. Kemungkinan Perbaikan/solusi (per minggu)


No
1

Akar Permasalahan
Kesiapan dosen

13

2
3
4
5
6

Jadwal mingguan

Substansi
Metode pembelajaran
Sarana penunjang
Keaktifan mahasiswa
Hasil belajar

5. Perencanaan Perbaikan dan Modifikasi Rencana Pembelajaran


Untuk mencapai tujuan pembelajaran dari mata kuliah ini dapat diupayakan adanya
perbaikan-perbaikan. Perbaikan-perbaikan itu diupayakan dengan cara mencari dana
pendukung untuk mengatasi masalah penyediaan referensi-referensi yang mendukung
perkuliahan. Dalam hal ini, adanya komitmen pengembangan pembelajaran yang didukung
oleh Jurusan lewat RKAT diharapkan dapat mewujudkan perbaikan proses pembelajaran
mata kuliah ini.
6. Masukan ke Pengelola
Di bawah ini diberikan daftar isian yang dapat menjadi bahan masukan bagi
pengelola setelah proses pembelajaran berlangsung.
No
1.

Komponen
Permasalahan
Masukan ditujukan kepada *)
Tata kursi dalam ruangan
belajar
2.
Kelengkapan sarana belajar
(LCD, OHP, Laptop, Layar,
AC, TV, VCD Player,
spidol)
3.
Pemenuhan Prasyarat Mata
kuliah
4.
Ketersedian buku literatur
5.
Ketersedian
alat
peraga/praktikum/bahan
fotokopi
*) Pengurus Jurusan, Seksi Pengajaran, Seksi Perlengkapan, Perpustakaan.

14

Anda mungkin juga menyukai