Case Sudden Deafness
Case Sudden Deafness
BAB I
PENYAJIAN KASUS
IDENTITAS
Nama
:
Usia
:
Status Pernikahan
:
Pendidikan
:
Pekerjaan
Agama
:
Alamat
Kecamatan
Pontianak
Tanggal Masuk
:
Tanggal Pemeriksaan
Tn. R
25 tahun
Belum Menikah
SMA
: Karyawan
Islam
: Dusun P. Mayam
Ngabang,
02 November 2015
: 03 November 2015
ANAMNESIS
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Telinga kanan berdengung
sejak 1 hari
SMRS
Keluhan Tambahan :
Telinga kanan tidak mendengar sejak 1
hari SMRS
RIWAYAT KEBIASAAN
Riwayat merokok sejak 5 tahun yang lalu. Pasien merokok sebanyak
1 bungkus/hari.
Riwayat konsumsi alkohol disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
03 NOVEMBER 2015
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit (TKP)
Laju Nafas
: 18 x/menit
Suhu
: 36.7OC
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
: deformitas -, jejas/luka -
Mata
PEMERIKSAAN FISIK
Thorax
Paru
Inspeksi : Gerakan nafas simetris (statis & dinamis)
Palpasi
Perkusi
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Kardiomegali
Auskultasi
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
Perkusi
PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas :
Akral hangat
CRT < 2 detik
Edema -/-/-/ Motorik 5/5/5/5, sensorik +/+/+/+
Refleks fisiologis +/+/+/+, refleks patologis (-)
PEMERIKSAAN THT
Telinga Bagian Luar
Aurikula
AD
Pemeriksaan
AS
Normal
Bentuk
Normal
(-)
Laserasi
(-)
(-)
Hematoma
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
Kista
(-)
(-)
(-)
(-)
Lain-lain
(-)
Pre-aurikula
AD
Pemeriksaan
AS
(-)
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Abses
(-)
(-)
Lain-lain
(-)
Retro-aurikula
AD
Pemeriksaan
AS
(-)
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Lain-lain
(-)
Pemeriksaan
AS
Lapang
Lapang/sempit
Lapang
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Laserasi
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
Benda asing
(-)
(-)
Lain-lain
(-)
(-)
Serumen
Jumlah
Konsistensi
(-)
(-)
Sekret
Jumlah
Sifat
Bau
Lendir/darah
(-)
Membran Timpani
AD
Pemeriksaan
AS
(+)
Reflek cahaya
(+)
Putih Mutiara
Warna
Putih Mutiara
Utuh
Keutuhan
Utuh
(-)
Perforasi
(-)
(-)
Lain-lain
(-)
AD
Tes Penala
AS
Negatif
Rinne
Positif
Weber
Lateralisasi ke telinga
kiri
Memendek
Schwabach
Sama dengan
pemeriksa
Pemeriksaan
Nares Sinistra
Hidung luar
Bentuk normal, tidak
ada deformitas
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Vestibulum
Sekret
Edema
Hiperemi
Laserasi
Krusta
Furunkel
Lain-lain
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Lapang
Merah Muda
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Cavum nasi
Lapang/sempit
Mukosa
Sekret
Edema
Hiperemi
Krusta
Darah
Polip
Lapang
Merah muda
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Pemeriksaan
Nares Sinistra
Septum nasi
Normal, tidak ada
deviasi
Normal
Dasar hidung
Normal
Eutrof
Merah muda
(-)
(-)
Konka inferior
Atrof/eutrof/hipertro
f
Livid/pucat/hiperemi
Kongesti
Lain-lain
Eutrof
Merah Muda
(-)
(-)
Pemeriksaan
Nares Sinistra
Tidak dilakukan
Hembusan
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Sinus
Dextra
Pemeriksaan
Sinistra
Tidak dilakukan
Sinus maxillaris
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Sinus frontalis
Tidak dilakukan
Tenggorok
Pemeriksaan
Arkus faring
Pilar anterior
Simetris
Uvula
Dinding faring
Mukosa faring
Tonsil
Gigi geligi
Palatum Durum
atas
Simetris, massa (-)
Palatum Mole
Leher
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 November 2015
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
13.9 g/dL
12-16
Hematokrit
42.0 %
37-47
Eritrosit
6.0 jt/uL
4.5-5.5
Leukosit
8.3ribu/uL
4-10
316 ribu/uL
140-400
MCV
70.4 fl
84-96
MCH
23.3 pg
28-34
MCHC
33.1 g/dL
31-35
Darah Rutin
Trombosit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 November 2015
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI
NORMAL
Fungsi Hati
SGOT
16 U/l
< 37
SGPT
36 U/l
< 42
148 mg/dL
< 220
98 mg/dL
70-150
Fraksi lipid
Kolesterol total
Karbohidrat
Gula darah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 November 2015
PEMERIKSAA
HASIL
NILAI
NORMAL
Hematologi
PT
APTT
INR
8.0 detik
9.8-12.1
29.9 detik
25.0-33.8
0,74 INR
1-3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 November 2015
Kesan EKG :
Sinus Rhythm
Heart rate 77
x/menit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
02 November 2015
Audiometri dan Timpanometri
02 November 2015
Audiometri
02 November 2015
Timpanometri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
03 November 2015
PEMERIKSAAN
HASIL
NILAI
NORMAL
Fraksi lipid
Kolesterol total
182 mg/dL
< 220
HDL kolesterol
54 mg/dL
> 65
LDL kolesterol
98 mg/dL
< 150
Trigliserida
75 mg/dL
< 200
RESUME
Pasien pria, usia 25 tahun datang ke RSU St Antonius dengan
keluhan 1 hari SMRS pasien merasa telinga kanannya
berdengung. Keluhan dirasakan pasien secara tiba-tiba saat bangun
tidur pada pagi hari.
Keluhan tambahan telinga kanannya tidak dapat mendengar
seperti perasaan tertutup pada telinganya serta rasa ngambang.
Kejadian ini baru pertama kali dialami oleh pasien.
Riwayat demam dan diare dirasakan oleh pasien 1 minggu
sebelum keluhan berdengung pada telinga kanan muncul.
RESUME
Pada pemeriksaan fisik yang bermakna
TD 110/70 mmHg
Tes Rinne
AD
: Negatif
AS
: Positif
Tes Weber
: Lateralisasi ke telinga kiri
Tes Swabach
AD
: Memendek
AS
: Sama dengan pemeriksa
RESUME
Pada pemeriksaan penunjang yang bermakna:
Eritrosit 6.0 jt/uL
MCV 70.4 fl
MCH 23.3 pg
PT 8.0 detik
INR 0.74 INR
HDL kolesterol 54 mg/dL
DIAGNOSIS KERJA
Idiopathic Sudden sensorineural hearing loss (SSNHL)
Auricula Dextra
TATALAKSANA
Tirah baring total
Tebokan tab 3 x 1
Merislon tab 3 x 1
Alprazolam 2 x 0,25 mg
Pantoprazole 1 x 40 mg IV
Methycobal 3 x 500 mg IV
Vitamin C 3 x 1000 mg IV
FOLLOW UP
04 November 2015
05 November 2015
S:
Tinitus berkurang, masih belum
dengar, suara dirasa pecah
S:
Tinitus berkurang, masih belum
mendengar
O:
(telinga kanan) liang telinga lapang,
membran timpani utuh, refleks
cahaya +
O:
(telinga kanan) liang telinga lapang,
membran timpani utuh, refleks
cahaya +
A:
ISSNHL AD
A:
ISSNHL AD
P:
Besok audiometri ulang
Terapi dilanjutkan
P:
Hasil konsultasi dengan Penyakit
Dalam :
CPG stop
Fibrinose stop
Pradaksa 2 x 110 mg
Terapi lain dilanjutkan
05 November 2015
Audiometri
FOLLOW UP
06 November 2015
07 November 2015
S:
Rasa tertutup berkurang, masih
belum mendengar
S:
Tinitus berkurang, pendengaran
sudah mulai terdengar
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
A:
ISSNHL AD
A:
ISSNHL AD
P:
Methyl prednisolon 2 x 125 mg
IV
Extrace 2 x 500 mg
Arixtra 1 x 1 IM di perut
Terapi lain dilanjutkan
P:
Merislon stop
Fibrinose stop
CPG stop
Methyl prednisolon 1x125 mg
Pradaksa dan aspilet menunggu acc
dari Penyakit Dalam
FOLLOW UP
08 November 2015
09 November 2015
S:
Tinitus berkurang,
pendengaran sudah mulai
terdengar
S:
Tinitus berkurang, pendengaran
sudah mulai terdengar
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
A:
ISSNHL AD
A:
ISSNHL AD
P:
Pradaksa stop
Aspilet dilanjutkan
CPG dilanjutkan
Terapi lain dilanjutkan
Besok audiometri ulang
P:
Lancid 1 x 1
Terapi dilanjutkan
09 November 2015
Audiometri
FOLLOW UP
10 November 2015
11 November 2015
S:
Rasa tertutup pada telinga kanan
dirasa berkurang, pendengaran
masih kurang mendengar
S:
Tinitus berkurang, pendengaran
masih kurang mendengar
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
O:
(telinga kanan) liang telinga
lapang, membran timpani utuh,
refleks cahaya +
A:
ISSNHL AD
A:
ISSNHL AD
P:
Methyl prednisolone ganti oral
Hexilon 3 x 4 mg
Methycobal ganti oral 3 x 500 mg
tab
Extrace IV stop
Besok audiometri ulang
P:
Boleh pulang dengan obat :
Methyl prednisolone tab 3 x 4 mg
Tebokan tab 3 x 1
Methcobal tab 3 x 500 mg
Zypraz 1 x 0,5 mg
11 November 2015
Audiometri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Insidensi di Amerika Serikat: 5-20/100.000 tiap
tahunnya
Laki-laki = Perempuan
Dapat terjadi pada semua grup usia insidensi
tertinggi usia 60-69 tahun.
98% kasus unilateral
ETIOLOGI
Gangguan Vaskluar pada Koklea
Hipoperfusi
Mikroemboli, Vena stasis, Dislipidemia,
Hipertensi, DM, Kelainan Jantung
Infeksi
Autoimun
Cogan Syndrome, SLE
Herediter
PATOFISIOLOGI
Kerusakan telinga dalam peningkatan sekresi
neurotransmitter glutamat pada sinaps antara hair
cell dan neuron hilangnya sinaps
gangguan
transduksi hearing loss
Disfungsi
hair
cell
presisten
sekresi
neurotransmitter glutamat berlebih pada sinaps
peningkatan konsentrasi sitoplasma dan ion Ca
intramitokondria mitokondria depolarisasi
apoptosis kerusakan neuron aferen
Hipoperfusi koklea diduga sebagai penyebab utama
DIAGNOSIS
Kasus emergency telinga
Singkirkan kemungkinan Conductive Hearing Loss
Anamnesis
Onset dan durasi, manipulasi pada liang telinga
Gejala penyerta: vertigo, tinnitus, rasa penuh di telinga
Aktivitas yang mempengaruhi telinga: berenang,
menyelam, naik pesawat terbang
Riwayat trauma kepala, trauma bising
Riwayat penyakit, konsumsi obat, dan operasi telinga
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Telinga: serumen, benda asing, kondisi
membran timpani, efusi, massa, laserasi
Hidung dan Tenggorokan: mencari kelainan
yang dapat berhubungan dengan telinga
Pemeriksaan Rinne dan Webber
konduktif/sensori
Pemeriksaan neurologis gangguan vestibular
Romberg, Dix-Hallpike
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri
Darah Lengkap
GDS DM
HDL, LDL, Kolesterol total, Trigliserid dyslipidemia
CT Scan defcit fokal, riwayat trauma, penyakit telinga
kronis
MRI memeriksa retrokoklea
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
Sampai saat ini belum
ditemukan terapi utama
untuk SSNHL
Berdasarkan
pertimbangan dari hasil
anamnesis, pemeriksaan
fsik dan pemeriksaan
laboratorium
TERAPI
TERAPI
Salah
satu
studi
menyatakan
efektiftas
signifkan
pemakaian
terapi
awal
kortikosteroid
mencapai
61%
dibandingkan placebo
(32%),
sedangkan
studi
lain
tidak
menunjukkan adanya
hasil signifkan.
TERAPI
TERAPI
Hiperbarik Oksigen
Paparan terhadap oksigen murni (100%) dalam tekanan
> 1 atmosfer, sehingga menimbulkan perfusi oksigen
secara langsung pada jaringan.
Efek terbaik didapatkan pada inisiasi terapi dini (2
minggu 3 bulan)
Efek benefsial lebih banyak didapatkan pada penderita
dengan kondisi moderate s/d severe hearing loss
daripada mild hearing loss
Lebih efektif pada usia muda < 50 tahun
Dilakukan 5 10 sesi terapi
TERAPI
Agen Rheologik & Vasodilator
Kemungkinan etiologi dari ISSNHL adalah iskemia dari koklea
Membantu mengurangi viskositas darah dan memperlancar
aliran darah ke koklea
TERAPI
TERAPI
TERAPI
Anti Viral
Kemungkinan etiologi dari ISSNHL adalah inflamasi saraf koklear,
akibat invasi langsung oleh virus dan inflamasi akibat respon imun
tubuh terhadap infeksi virus.
Menekan infeksi virus
Diuretik
Kemungkinan etologi ISSNHL adalah endolimfatik hydrops pada
koklea (penumpukan cairan didalam koklea tekanan
intrakoklear naik kerusakan saraf koklea)
Membantu menurunkan tekanan intrakoklear.
Antioksidan
Kemungkinan etiologi ISSNHL adalah iskemia akibat terbentuknya
radikal bebas pada koklea
Membantu mengurangi pembentukan radikal bebas pada tubuh.
PROGNOSIS
Prognosis
ditentukan
melalui
pemeriksaan
audiometri <6 bulan diagnosis ISSNHL
Kriteria kesembuhan ISSNHL (diukur dari nilai PTA
& SRT pada onset Hearing Loss):
Complete:
Perbaikan PTA & SRT hingga mencapai < 10 dB dari baseline
(Telinga sehat)
Partial:
Perbaikan PTA & SRT >10 dB
No Recovery:
Perbaikan PTA & SRT < 10 dB
BAB III
ANALISIS KASUS
ANALISIS KASUS
VARIABEL
KASUS
TEORI
Epidemiologi
25 tahun
Insidensi terbanyak 60
69 tahun
Manifestasi klinis
Gejala Utama:
Sensorineural hearing
loss
Gejala Tambahan:
Tinnitus, Vertigo, Ear
fullness
Unilateral (98%)
Aurikula Dextra:
Sensorineural hearing loss
(+), Tinnitus (+), Vertigo
(-),
Ear fullness (-),
tidak ada kelainan pada
pemeriksaan telinga luar
Aurikula Dextra: dbn
ANALISIS KASUS
VARIABEL
Pemeriksaan
penunjang
KASUS
-
TEORI
INR 0.74 ()
Audiometri: penurunan
> 30dB pada 3
frekuensi berurutan
Darah lengkap
melihat adanya
kelainan darah & tanda
infeksi
GDS Diabetes
(Vaskulopathy)
Kolesterol darah
(HDL,LDL, Kolesterol
total, dan Trigliserida)
ANALISIS KASUS
VARIABEL
Tata laksana
KASUS
-
TEORI
Kortikosteroid
- Oral
Prednison 1 mg/kg/hari
Metilprednisolon 48
mg/hari
Dexamethasone 10
mg/hari
- Intratimpanik
Dexamethasone 24
mg/ml (compound)
Dexamethasone 10
mg/ml (stock)
Methylprednisolone 40
mg/ml
Hiperbarik oksigen 5 - 10
sesi terapi
Antiviral
Vasodilator
Agen Rheologik
Antioksidan
Diuretik