Anda di halaman 1dari 15

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1.

Konsep Dasar Sistem


Secara sederhana sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari

manusia, mesin, alat dan prosedur serta konsep-konsep yang di himpun menjadi satu
untuk maksud dan tujuan tertentu. Sedangkan aspek-aspek dasar sistem komputerisasi
adalah secara prinsip harus ada apabila satu usaha sudah memasuki langkah maju
dengan menggunakan peralatan komputer sabagai alat bantu dalam pengolahan.
Adapun aspek-aspek dasar tersebut antara lain:
1.

Tenaga pelaksana (Brainware)


Adalah tenaga pelaksana yang menjalankan serta mengawasi pengoprasian
sistem unit komputer didalam pengolahan data untuk menghasilkan suatu
informasi yang tepat guna dan akurat.

2.

Perangkat keras (Hardware)


Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat keras komputer
yang digunakan untuk membantu prosess kerja brainware.

3.

Perangkat lunak (Software)


Adalah seperangkat unsur yang terdiri dari beberapa perangkat lunak program
komputer yang digunakan membantu proses kerja brainware.

2.1.1. Pengertian sistem


Definisi Sistem Menurut Jerry Fith Gerald sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sistem tertentu.
Menurut Raymond Mc. Leod (2001 : 11) sistem adalah sekelompok elemen
yang teriintegritas dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan.

Sedangkan menurut Drs. KOMARUDIN sistem adalah suatu susunan yang


teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur
yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksana kegiatan dari satu
organisasi.
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi
meskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi, semua sistem pada bidang-bidang
tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai
elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan
lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang
akan dicapai.
Berdasarkan persyaratan ini, sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu sama yang lainnya untuk suatu tujuan bersama.
Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin prosedur, dokumen, data atau elemen
lain yang teroganisir elemen-elemen tersebut. Elemen sistem disamping terhubung
satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya.
2.1.2. Pengertian Sub Sistem
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem didalam susatu sistem, ini berarti
bahwa sistem berada pada lebih dari suatu tingkat. Sebagai misal, sistem akuntansi
dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan,
subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi
biaya dan lain sebagainya. Pemisalan lainnya, mobil adalah suatu sistem yang terdiri
dari sistem-sistem bawahan seperti sistem mesin, sistem badan mobil dan sistem
rangka. Masing-masing sistem ini terdiri dari sistem tingkat yang lebih rendah lagi.
Misalnya, sistem mesin adalah kombinasi kombinasi dari sistem kaburator, sistem
generator, sistem bahan bakar dan seterusnya.

2.1.3. Karakteristik Sistem


Modal utama sebuah sistem adalah input, proses dan output. Itu merupakan
sebuah sistem yang sederhana, sebab sebuah sistem dapat mempunyai masukan dan
keluaran. Sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu seperti :
1.

Komponen (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagianbagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapapun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika
dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan atau berfungsi
sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

2.

Batasan (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu
sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3.

Lingkungan Luar (Environments)


Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan

luar sistem dapat bersifat

mennguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan


luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.

4.

Penghubung (Interface)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem lainnya.
Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mmengalir dari
satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnyadengan melalui penghubung.
Dengan penghubung satu subsistem dapat berintergrasi dengan subsistem lainnya
membentuk satu kesatuan.

5.

Masukkan (Input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut
dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didaptkan
keluaran. Sebagi contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance
input yang digunakan untuk mengoprasika komputernya dan data adalah signal
input untuk diolah menjadi informasi.

6.

Keluaran (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada subsistem. Misalnya untuk
sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan
merupakan hasil yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan,
sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7.

Pengolah (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran barupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan manajemen.

8.

Saran (Objectives) atau Tujuan (Goal)


Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran dan tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan
(goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas
dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem
yang utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih
tepaat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang
merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang
lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang liangkup mana memandang ruang lingkup
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objecctives) digunakan dan tidak
dibedakan.

2.1.4. Klasifikasi Sistem


1.

Sistem Abstrak
Merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara
fisik (sistem teologia), Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik
contohnya seperti sistem komputer, sistem kuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.

2.

Sistem Alamiah
Merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam. Contohnya seperti sistem
matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan lain sebagainya.

3.

Sistem buatan manusia


Merupakan sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut Humanmachine System
contohnya seperti sistem informasi.

4.

Sistem Tertentu (Deterministic System)


Merupakan sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan contohnya seperti Sistem Komputer.

5.

Sistem tak Tentu (probabilistic system)


Merupakan sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.

6.

Sistem tertutup (close system)


Merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem
luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah (relatively closed
system) secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup. Sistem terbuka (open
system) merupakan sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.

2.1.5. Siklus Hidup Sistem


Siklus hidup sistem (systems life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti
dalam menerapkan sistem atau sub sistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup
sistem terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan
sistem, karena tugas-tugas tersebut sebagai pendekatan air terjun (waterfallapproach)
bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Beberapa tahapan dari daur hidup
sistem yaitu :
1.

Mengenali adanya kebutuhan.


Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan atau problema yang
harus dapat dikenali sebagaimana adanya.

2.

Pembangunan sistem
Suatu proses atau serangkaian prosedur yang harus diikuti untuk menganalisa
kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.

3.

Pemasangan sistem
Merupakan tahap yang penting dalam daur sistem, dimana peralihan dari tahap
pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang
sebenarnya, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4.

Pengoperasian sistem
Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang
membentuk suatu sistem bersifat statis, sedangkan organisasi selalu mengalami
perubahan yang disebabkan kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahanperubahan tersebut, maka suatu sistem harus diperbaiki dan diperbaharui.

5.

Sistem menjadi usang


Kadang-kadang perubahan yang terjadi begitu drastis, sehingga sistem sudah
tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk
menggantikannya.

2.1.6. Konsep Dasar Informasi


Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang
kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir.
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Teori informasi lebih tepat disebut teori matematis.
Komunikasi yang juga memberikan beberapa pandangan yang berguna bagi ssstem
informasi, yang mana konsep usia informasi menunjukkan hubungan interval
informasi, jenis data dan penundaan pengolahan dalam menentukan usia informasi.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi
(Information Processor). Pengolahan informasi adalah salah satu elemen kunci dalam
sistem konseptual.
2.1.7. Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus
akurat, tepat pada waktunya dan relevan.

Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.
Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
2.1.8. Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya
dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.1.9. Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi didefinisikan sebagai
berikut ini: Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen-komponen yang terdiri dari
beberapa blok yaitu :
1.

Blok masukkan (Input block)


Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini
termasukmenangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

2.

Blok model (Model block)


Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang akan tersimpan di basis data dengan cara
yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3.

Blok keluaran (Output block)


Teknologi merupakan Tool Box dalam sistem informasi, teknologi yang
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan data dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi ini terdiri dari tiga
bagian utama yaitu, teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan
perangkat keras (hardware).

4.

Blok basis data (Database block)


Basis data atau database merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

5.

Blok kendali (Control block)


Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam,
kebakaran,

kecurangan-kecurangan,

kegagalan

sistem

itu

sendiri,

ketidakefisiensian, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendali perlu


dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
langsung cepat diatasi.
2.2.

Peralatan Pendukung
Adapun peralatan pendukung yang dimaksud untuk merancang model sistem

yang baru pada penulisan tugas ini adalah :


2.2.1. Data Flow Diagram (DFD) atau Diagram Arus Data (DAD)
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir misalnya lewat telepon, surat dan
sebagainya, atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan misalnya file
card, microfile, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya.
DFD merupakan alat yang akan digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur (struktured analisys and design). DFD merupakan alat yang
cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem
dengan struktur.
DFD adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi (simbol-simbol) yang
berfungsi untuk menggambarkan arus dari data sistem dan untuk membantu didalam
komunikasi dengan pemakai sistem secara logika. Diagram Arus Data sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau yang akan
dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data
tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan gambaran secara logika. Adapun pengertian secara umum
dari DFD adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem (autoformat) atau
komputerisasi satu gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam
bentuk kumpulan komponen sistem yang saling berhubungan sesuai dengan aturan
mainnya. Keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai yang kurang
menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan dan atau
dikembangkan dan memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari level yang
paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah.
Kekurangan dari DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan (looping),
proses keputusan perhitungan. Pada DFD terdapat beberapa tingkatan, yaitu :
1.

Diagram konteks
Adalah diagram yang berada pada level yang paling tinggi yaitu level nol yang
menggambarkan ruang lingkup sistem yang global. Pada level ini DFD
menggambarkan jaringan masukkan dan keluaran sistem. Diagram ini dibuat
untuk menggambarkan sumber serta tujuan yang akan diproses atau dengan
katalain diagram tersebut untuk menggambarkan sistem secara umum atau global
darikeseluruhan sistem yang telah ada.

2.

Diagram Nol
Merupakan diagram yang berada pada level satu, yang menggambarkan prosesproses utama dari sistem didalamnya terdiri dari hubungan antara sumber aliran
data dan simpanan data. Diagram ini dibuat untuk menggambarkan tahapan
proses yang ada didalam konteks, yang penjabarannya lebih terperinci.

3.

Diagram Detail
Diagram ini dibuat untuk menggambarkan arus data secara lebih mendetaillagi
dari tahapan proses yang ada didalam diagram nol.
Aturan main dalam Diagram Arus Data adalah sebagai berikut :
a.

Tidak boleh menghubungkan antara External Entity dengan External Entity


secara langsung.

b.

Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan Data Store secara
langsung.

c.

Tidak boleh menghubungkan antara Data Store dengan External Entity


secara langsung atau sebaliknya.

d.

Setiap Process harus ada Data Flow yang masuk dan ada Data Flow yang
keluar.

2.2.2. Kamus Data


Model berikutnya yang akan dibahas adalah Kamus Data (Data Dictionary).
Kamus Data tidak menggunakan notasi grafis sebagaimana halnya DFD, tetapi
porsinya dalam memodelkan sistem tidak perlu diragukan lagi, sebuah model tidak
lengkap tanpa Kamus Data. Kamus Data juga mempunyai fungsi yang sama dalam
pemodelan sistem. Selain itu Kamus Data berfungsi membantu pelaku sistem untuk
mengerti aplikasi secara detail, Kamus Data mereorganisasi semua elemen data yang
digunakan dalam sistem dengan presisi yang sedemikan rupa sehingga pemakai dan
penganalisa sistem memiliki dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran,
penyimpanan dan proses.

Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan


informasi dari suatu sistem informasi. Kamus Data selain digunakan untuk
dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:
1.

Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan

2.

Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan

3.

Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file

4.

Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data


Kamus Data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap

analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis sistem, Kamus
Data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai
sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem
dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan
sistem, Kamus Data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan
dan database. Kamus Data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Kamus
Data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
1.

Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD

2.

Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya


alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos

3.

Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data

4.

Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran

5.

Mendeskripsikan hubungan detail antar penyimpanan yang akan menjadi titik


perhatian dalam (entity-relationship diagram).
Kamus Data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data

yang akan dicatat. Untuk maksud keperluan ini, maka Kamus Data harus memuat halhal berikut:
1.

Nama arus data


Kamus Data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama
dari arus data juga harus dicatat di Kamus Data.

2.

Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu
ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau
departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan
langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur, sedangkan bagian gudang
menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan. Baik faktur dan
tembusan permintaan persediaan ini mempunyai struktur data yang sama, tetapi
mempunyai struktur yang berbeda.

3.

Bentuk data
telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:
a.

Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat
di suatu dokumen atau formulir.

b.

Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya
terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil
cetakan komputer.

c.

Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya
dalam bentuk variable atau parameter yang dibutuhkan oleh proses
penerimanya;

d.

Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir
ini biasanya berbentuk suatu variable.

e.

Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen

dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan
di layar monitor, variabel, parameter, field.
4.

Arus data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan ini perlu dicatat di Kamus Data agar mudah mencari arus data di
DFD.

5.

Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang dicatat di
Kamus Data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Misalnya nama dari arus data adalah Tembusan
Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur
penjualan untuk meminta barang dari gudang.

6.

Periode
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di
Kamus Data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data
harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan
kapan laporan-laporan harus dihasilkan.

7.

Volume
Volume yang perlu dicatat di Kamus Data adalah tentang volume rata-rata dan
volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya ratarata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak
menunjukkan

volume

yang

terbanyak.

Volume

ini

digunakan

untuk

mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan


jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
8.

Struktur data
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di Kamus Data terdiri dari
item-item data apa saja.
Selain hal di atas, kamus data juga mempunyai suatu bentuk untuk

mempersingkat arti atau makna dari simbol yang dijelaskan, yang disebut notasi tipe
data, notasi atau simbol yang digunakan di bagi menjadi dua macam yaitu :
1.

Notasi Tipe Data


Notasi ini di gunakan untuk membuat spesifikasi format input maupun output
suatu data. Notasi umum digunakan antara lain :

Tabel II.1. Notasi Tipe Data


Notasi
X
9
A
Z
.
,
/

Keterangan
Setiap karakter
Angka Numeric
Karakter Alfabet
Angka nol ditampilkan sebagai spasi kosong
Titik, sebagaui pemisah
Koma, sebagai pemisah pecahan
Hypen, sebagai tanda penghubung
Slash, sebagai tanda pembagi

Sumber : Tata Sutabri (Analisa Sistem Informasi, hal : 172)


2.

Notasi Struktur Data


Notasi ini digunakan untuk membuat spesifikasi elemen data. Dimana notasi
yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
Table II.2. Notasi Struktur Data
Notasi
Keterangan
=
Terdiri
+
Dan (and)
0
Pilih (boleh ya atau tidak)
{}
Pengulangan Proses (iterasi)
[]
Pemisah salah satu pilihan
I
Pemisah plihan didalam tanda [ ]
*
Keterangan atau catatan
@
Petunjuk (key field)
Sumber : Tata Sutabri (Analisa Sistem Informasi, hal:172)

Anda mungkin juga menyukai