Anda di halaman 1dari 2

Enzim

Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi pemecahan dan
pembentukan suatu zat yang terjadi di dalam sel jaringan. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh
garam-garam organik, pH, katalisator, suhu dan cahaya. Katalisator adalah suatu zat yang
mempengaruhi kecepatan reaksi tanpa mempengaruhi hasil reaksinya. Enzim merupakan
senyawa protein yang memiliki molekul besar. Beberapa enzim hanya terdiri dari polipeptida
dan tidak mengandung gugus kimia selain residu amino. Bagian protein enzim disebut
apoenzim, bagian ini terdenaturasi oleh pemanasan. Bagian yang bukan protein disebut gugus
prostetik yang merupakan gugus yang aktif.
Enzim dapat ditemukan baik pada hewan maupun tumbuhan, salah satu enzim yang
terdapat pada tumbuhan adalah amilase. Nama lain dari enzim amilase adalah diastase, enzim
tersebut dapat menghidrolisis amilum menjadi gula, amilase dihasilkan oleh daun dan biji
yang berkecambah, aktivitas amilase dipengaruhi oleh garam-garam anorganik, suhu, cahaya
dan pH.
Ada beberapa faktor untuk menentukan aktivitas enzim berdasarkan efek katalisnya
yaitu persamaan reaksi yang dikatalis, kebutuhan kofaktor, pengaruh konsentrasi substrat dan
kofaktor, pH optimal, daerah temperatur, dan penentuan berkurangnya substrat atau
bertambahnya hasil reaksi. Penentuan ini biasa dilakukan di pH optimal dengan konsentrasi
substrat dan kofaktor berlebih, menjadikan laju reaksi yang terjadi merupakan tingkat ke 0
(zero order reaction) terhadap substrat. Pengamatan reaksinya dengan berbagai cara kimia
atau spektrofotometri. Ada dua teori tentang mekanisme pengikatan substrat oleh enzim,
yaitu teori kunci dan anak kunci
Suhu yang tinggi akan menaikkan aktivitas enzim namun sebaliknya juga akan
mendenaturasi enzim. Peningkatan temperatur dapat meningkatkan kecepatan reaksi karena
molekul atom mempunyai energi yang lebih besar dan mempunyai kecenderungan untuk
berpindah. Ketika temperatur meningkat, proses denaturasi juga mulai berlangsung dan
menghancurkan aktivitas molekul enzim. Hal ini dikarenakan adanya rantai protein yang
tidak terlipat setelah pemutusan ikatan yang lemah sehingga secara keseluruhan kecepatan
reaksi akan menurun
pH optimal enzim adalah sekitar pH 7 (netral) dan jika medium menjadi sangat asam
atau sangat alkalis enzim mengalami inaktivasi/denaturasi. Akan tetapi beberapa enzim hanya
beroperasi dalam keadaan asam atau alkalis. Sebagai contoh, pepsin, enzim yang dikeluarkan
ke lambung, hanya dapat berfungsi dalam kondisi asam, dengan pH optimal 2.

Enzim memiliki konstanta disosiasi pada gugus asam ataupun gugus basa terutama
pada residu terminal karboksil dan asam aminonya. Namun dalam suatu reaksi kimia, pH
untuk suatu enzim tidak boleh terlalu asam maupun terlalu basa karena akan menurunkan
kecepatan reaksi dengan terjadinya denaturasi. Sebenarnya enzim juga memiliki pH optimum
tertentu, pada umumnya sekitar 4,58, dan pada kisaran pH tersebut enzim mempunyai
kestabilan yang tinggi
Essay
1. Pada pH brapa diperoleh aktivitas enzim amilasi optimal? Mengapa?
2. Jelaskan bagaimana pengaruh suhu tinggi dan suhu rendah terhadap aktivitas enzim!
3. Jelaskan kegunaan uji iodium dan benedict terhadap aktivitas enzim!
4. Jelaskan bagaimana warna biru dapat terbentuk pada uji iodium!
5. Sebutkan 5 contoh enzim beserta tempat kerjanya!

Anda mungkin juga menyukai