Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SATUAN ACARA PENYULUHAN

HEALTH EDUCATION TERAPI HIPERBARIK

Disusun Oleh:
Kelompok 1 S1/4A
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Diah Meisinta
Erisky Tri P.
Lusy Andi P.
Putri RR
Vebby Rizta
Ilham Cahy

(121.0023)
(121)
(121)
(121.0079)
(1210103)
(111)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
SURABAYA
2015

KEPERAWATAN SISTEM MATRA HIPERBARIK


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
SATUAN ACARA PENYULUHAN TERAPI HIPERBARIK
Pokok Bahasan

: HBO pada autis

Sub Bahasan

: 1. Pengertian HBO
2. Indikasi dan kontraindikasi HBO
3. Efek samping HBO
4. Larangan saat HBO
5. Efek HBO pada autisme.

Sasaran

: Pasien Autis

Metode

: Ceramah dan Diskusi

Media

: Leaflet

Tempat

: LAKESLA dr.Ramelan Surabaya

Hari dan Tanggal : Kamis, 26 November 2015


Pukul
1.1

: 13.00-14.00 WIB

Latar Belakang
Istilah Autisme baru diperkenalkan sejak tahun 1943 oleh Leo Kanner.
Autisme berasal dari kata auto yang berarti menyendiri, maka kita akan
mendapat kesan bahwa individu autisme itu seolah-olah hidup di dunianya
sendiri. Jadi, autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang
kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, kognisi, dan aktivitas
imajinasi. Indonesia mengenal masalah autisme sejak tahun 1977.
Gejala autisme mulai tampak sebelum anak berusia berusia tiga tahun.
Bahkan pada autisme infatil gejalanya sudah ada sejak lahir. Seseorang baru
dapat dikatakan termasuk kategori Autisme, bila ia memiliki hambatan
perkembangan dalam tiga sapek yaitu kualitas kemampuan interaksi sosial
dan emosional, kualitas yang kurang dalam kemampuan komunikasi timbal
balik, minat yang terbatas disertai gerakan-gerakan tanpa tujuan. Gejala

tersebut harus sudah terlihat sebelum usia tiga tahun. Mengingat bahwa tiga
aspek tersebut terwujud dalam bentuk yang berbeda, maka dapat
disimpulkan bahwa autisme merupakan sekumpulan gejala klinis yang
dilatar belakangi oleh berbagai faktor yang sangat bervariasi, berkaitan satu
sama lain dan unik karena tidak sama untuk masing-masing kasus.
Anak yang mengalami autis dapat menjalani terapi hiperbarik.
Tentunya sbegai terapi utama, melainkan terapi tambahan. Seperti diketahui,
anak autis cenderung memiliki imunitas tubuh yang menurun. Lantaran itu,
faktor alergi dan terkena infeksi cukup tinggi. Nah, terapi hiperbarik dapat
mengurangi gangguan alergi yang dialami. Selain itu, terapi ini dapat
membantu

mengatasi

gangguan

metabolisme

otaknya

menuju

perkembangan yang lebih baik. Memang tetap harus dilakukan juga terapiterapi lain dan dengan ditambah terapi hiperbarik hasilnya akan menjadi
lebih baik. Namun perlu diingat, hasil yang didapat anak autis tentu akan
berbeda satu dengan lainnya.
1.2

Tujuan
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat

dan

status

kesehatan

masyarakat.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
a. Menerangkan dan menjelaskan pengertian terapi HBO
b. Menyebutkan dan menjelaskan indikasi dan konraindikasi HBO.
c. Menerangkan dan menjelaskan efek samping HBO.
d. Menerangkan larangan saat terapi HBO
e. Menerangkan dan menjelaskan efek terapi HBO pada autisme.
1.3

Sasaran
Pasien HBO

1.4

Materi
Terlampir.

1.5

Metode
Ceramah dan Diskusi.

1.6

Media
Leaflet

1.7

Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Peserta hadir minimal 10 orang.
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Surabaya.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses
a. Peserta antusias tehadap materi penyuluhan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Kriteria Hasil
1. Memahami pengertian terapi HBO.
2. Memahami indikasi dan kontraindikasi HBO.
3. Memahami efek samping HBO.
4. Memahami efek terapi HBO untuk anak autisme.

3. Rencana Kegiatan Pemyuluhan


No.
1.

2.

3.

4.

Waktu
3 Menit

10 Menit

10 Menit

2 Menit

Kegiatan Penyuluh
Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan dengan mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan tujuan pennyuluhan.
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan.
5. Membagikan leaflet.
Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian terapi HBO.
2. Menjelaskan indikasi dan kontraindikasi HBO.
3. Menjelaskan fek samping HBO.
4. Menjelaskan larangan saat terapi HBO
5. Menjelaskan efek terapi HBO untuk anak autisme.
Diskusi dan Evaluasi
1. Memberikan kesempatan untuk bertanya.
2. Meminta audience menjelaskan kembali sesuai dengan
pemahamannya.
Terminasi
1. Mengucapkan terimakasih atas waktu yang telah diberikan.
2. Mengucapkan salam penutup.

Kegiatan Audience
1.
2.
3.
4.
5.

Menjawab salam.
Memperhatikan.
Memperhatikan.
Memperhatikan.
Memperhatikan.

1.
2.
3.
4.
5.

Memperhatikan.
Memperhatikan.
Memperhatikan
Memperhatikan.
Memperhatikan.

1. Bertanya dan mendengarkan


jawaban.
2. Menjelaskan dan memahami.
1. Memperhatikan.
2. Membalas salam.

10. Setting Tempat

Keterangan:
Pembawa acara

Fasilitator

Moderator

Observer

Penyaji

Audience

11. Pengorganisasian
a. Moderator
b. Penyaji
c. Observer
d. Fasilitator

: Vebby Rizta
: Ilham Cahyo
: Lusy Andi P.
Erisky P.
: Putri RR.
Surabaya, 14 Oktober 2015
Mengetahui,

Penanggung Jawab Kegiatan

Pembimbing Intitusi

Ketua Kelompok

PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR


1. Pengkajian Faktor Predisposisi
a. Riwayat Kesehatan
klien bernama Daffa Putra Harsono, berusia 4 tahun 2 bulan
anak dari pasangan bapak priyo harsono dan ibu fitri aini. Ibu klien
menceritakan riwayat prenatal selama masa kehamilan ibu bekerja
hingga mengalami kelelahan. Anak lahir dengan normal, langsung
menangis, dengan berat badan waktu lahir 3 kg. Untuk riwayat
postnatal, anak pernah mengalami disentri dan pada usia 2 tahun
klien pernah jatuh dari tempat tidur saat dirawat di rumah sakit.
Tapi klien tidak mengalami sakit parah, dan tidak ada riwayat
kejang atau trauma.
Berdasarkan

diagnosa

sementara

dari

dokter,

klien

mengalami speech delay dan development delayed dengan ditandai


bahasa bicara klien yang mengalami keterlambatan. Menurut hasil
observasi, tingkat pemahaman bahasa anak masih sangat kurang.
Klien juga belum pernah melaksanakan terapi apapun sebelumnya
dan anak pertama kali mulai melaksanakan dan menjalani terapi
wicara dan terapi okupasi, di YPAC Semarang sampai sekarang.
2. Pengkajian Fisik
Berat badan klien 20 kg, tinggi badan 140 cm. Dari hasil observasi,
klien cenderung hiperaktif, sulit konsentrasi, atensi dan kontak
mata yang kurang, suka berkata-kata aneh yang orang lain bahkan
orang tua tidak mengerti maksud dari kata-kata tersebut, cuek
dengan lingkungan disekitarnya, lebih asyik dengan dirinya sendiri
dan acuh saat dipanggil (tapi kadang juga mau merespon) dan
klien senang berjalan berputar dan pandangan tidak focus serta
klien juga suka dengan mainan yang berputar. Untuk kemampuan
motorik kasar, motorik halus, visiomotor koordinasi, keseimbangan
klien baik. Sisi kanan adalah sisi dominan klien atau biasa disebut
right handed. Sedangkan untuk kemampuan sensor auditory, sensor
visual dan sensor taktail klien normal.

3. Pengkajian Kesiapan Belajar.


kesiapan fisik : klien cenderung menghindari sesuatu dengan
bersikap acuh terhadap perawat.
Kesipaan emosi : klien senang berjalan berputar dan pandangan
tidak focus serta klien juga suka dengan mainan yang berputar
Kesiapan kognitif : klien tidak bisa diam
Kesiapan komunikasi : klien tidak mampu menjalin komunikasi
dengan baik kepada perawat.
4. Pengkajian Motivasi
Ibu klien mengatakan ingin anaknya bisa masuk sekolah seperti
anak-anak yang lainnya, tetapi karena adanya keterlambatan pada
verbal anaknya mengahruskan anaknya disekolahkan di sekolah
luar biasa (SLB)

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian HBO
Oksigen hiperbarik (HBO) adalah suatu cara terapi dimana penderita harus
berada dalam suatu ruangan bertekanan, bernafas dengan oksigen pada suasana
tekanan ruangan yang lebih besar dari 1 ATA yang dilakukan didalam suatu
ruang udara bertekanan tinggi (Mahdi, 2009)

Efek terapeutik oksigen hiperbarik adalah pada tekanan 2-3 ATA.


Penelitian pada hewan coba tekanan >3 ATA menunjukkan gangguan
neurologis berupa kejang (Jain, 1996)
Hiperbarik Oksigen Terapi (HBOT) adalah terapi medis pemberian
oksigen murni kepada pasien yang berada di dalam ruangan bertekanan tinggi
dengan tujuan meningkatkan konsentrasi oksigen di dalam darah dan dengan
pemberian tekanan maka oksigen tersebut akan menjadi partikel yang lebih
kecil sehingga lebih bisa mensuplai oksigen ke tempat yang tidak terjangkau
dalam keadaan normal. Contohnya stroke dan autisme .
2. Indikasi dan kontraindikasi HBO
a. Indikasi dilakukan terapi HBO
1) Pembedahan rekontruktif anggota gerak
2) Kegagalan sirkulasi darah perifer
3) Penyakit arteri koroner: Angina pectoris, Myocardial Infark
4) Penyakit otak iskemik
5) Tuli mendadak
6) Insufisiensi sirkulasi darah perifer
7) Luka bakar
8) Sekuele lambat keracunan CO
9) Osteomelitis
10) Patah tulang
11) Cangkok kulit (skin graft)
12) Kanker ganas
b. Kontraindikasi dilakukan terapi HBO
1) Infeksi respirasi atas
Cenderung untuk otobarotrauma dan tekanan pada sinus.
2) Kejang-kejang
Kejang dapat dibuktikan betul-betul kasus HBO. Jika kejang ini berasal
dari gangguan sirkulasi serebral lokal atau hipoksia, HBO dapat
mengurangi kecenderungan untuk mendapatkan kelainan kejang.
3) Empisema dengan retensi C02
Pasien dengan kesulitan ini dapat mengembangkan pneumothorax
kearah rupturnya bula empisema selama HBO. Sebelum pengobatan
foto dada dapat menghindarkan hal tersebut di atas.
4) Riwayat bedah thorax atau bedah telinga.
Pasien harus sepenuhnya di evaluasi sebelum terapi HBO betul-betul
dipertimbangkan.
5) Demam tinggi yang tidak terkontrol

Demam merupakan predisposisi dari kejang. Jika terapi HBO


merupakan indikasi pada infeksi dengan demam, suhu tubuh harus
diturunkan dulu sebelum terapi dilaksanakan.
6) Kehamilan
Ada bukti eksperimen hewan yang terexposure HBO selama kehamilan
muda meningkatkan insiden malformasi konginetal. Bagaimana juga,
jika seseorang wnaita hamil keracunan CO2, pertimbangan pertama
adalah menyelamatkan nyawa ibunya.
3. Efek samping HBO
a. Muntah
b. Keringat
c. Batuk
d. Sakit dada
e. Kedutan
f. Tinnitus
4. Larangan saat dilakukan HBO
Ada zat dan barang-barang pribadi yang dilarang dibawa dan digunakan pada
saat pasien berada didalam chamber.
a. Semua zat yang mengandung minyak atau alkohol (kosmetik, hair spray, cat
kuku, deodoran, lotion, cologne, parfum, salep) dilarang karena berpotensi
memicu bahaya kebakaran dalam ruang oksigen hiperbarik.
b. Pasien harus melepas semua perhiasan, cincin, jam tangan, kalung, sisir
rambut dll. Sebelum memasuki ruang karena pembentukan potensi
gelembungantara lensa dan kornea.
c. Alat bantu dengar harus dilepas karena memicu percikan listrik dalam ruang.
d. Menggunakan pakaian berbahan atun 100% untuk mencegah timbulnya
listrik statik ketika bergesekan.
e. Untuk antisipasi claustrophobia, premedikasi dengan obat anti-kecemasan
(valium, ativan) diberikan setidaknya 30 menit sebelum memulai
pengobatan
5. Efek terapi HBO pada anak autisme
Pada penderita autism, terjadi gangguan pada fungsi otak, salah satunya
karena kekurangan oksigen sejak lahir atau bahkan selama dalam kandungan.
Dengan terapi hiperbarik inilah kerusakan pada otak bisa diminimalisasi.
Terapi oksigen hiperbarik secara rutin menunjukkan perbaikan pada
kondisi saraf dan mengatasi cerebral palsy. Hasil dari beberapa penelitian
terkait dengan pemanfaatan terapi oksigen hiperbarik bagi penderita autis akan

menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hamper di seluruh fungsi organ tubuh,


seperti sensor gerak, kemampuan kognitif, kontak mata, kemampuan social,
dan pemahaman bahasa.

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Nama

Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/213803941/Asuhan-Keperawatan-Klien-DenganTerapi-Hiperbarik-Oksigen-1#scribd
Mahdi, H. Et al. 2009. Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik Surabaya.
Lakesla
Jain KK, 1996, Test Book of Hyperbaric Medicine. Toronto : Hogrefe and Huber,
p 12-23, p61-64, p 331-334
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Widiyanto,%20M.Kes./Makalah
%20OLK%20Solo%203-12-12.pdf

Anda mungkin juga menyukai