SKENARIO 5
SISTEM ENDOKRIN DAN METABOLISME KARBOHIDRAT
KELOMPOK B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Erwin Maulana F P
Imas Ayu Arjianti Putri
Cynthia Parasetiayu
Muhammad Abdul Rozaq
Arindra Prasetya
Harmas Suhendi
Andhika Yudha Arizki
Teksis Irena Hendrayati
Windradini R.A.
Apen Aryansyah
Arieska Putri Yonita
Emilia Puspita Sari
Rizky Imansari
Alvin Isnaini
Yulya Indi Krisnaningtyas
Reza Kurniawan
(092010101007)
(092010101018)
(092010101019)
(092010101020)
(092010101022)
(092010101023)
(092010101024)
(092010101025)
(092010101026)
(092010101027)
(092010101028)
(092010101029)
(092010101030)
(092010101031)
(092010101032)
(092010101077)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2009
SKENARIO 5:
Suatu hari tante Rina datang ke rumahku setelah beberapa tahun menjadi TKW
di Arab Saudi. Saat melihat adikku Yusuf, 5 tahun, tante Rina berkata, Wah... Yusuf
dah besar ya sekarang, dulu masih bayi sering tante gendong-gendong. Tapi sekarang
kayaknya sudah ga kuat lagi, tambah gemuk dan tinggi niy.... Ya kan ada peran
hormon, pikirku
KLARIFIKASI ISTILAH
Hormon
: Zat kimia yang dihasilkan oleh organ, sel organ, dan sel tersebar yang
memiliki efek regulatorik terhadap aktivitas organ
Penentuan Masalah
Sistem Endokrin
1. Kelenjar Endokrin
1.1. Hipotalamus
1.2. Hipofisis
1.3. Tiroid
1.4. Paratiroid
1.5. Perineal
2. Hormon
2.1. Jenis
2.2. Mekanisme Kerja
2.3. Faktor yang Mempengaruhi
3. Metabolisme Karbohidrat
3.1 Metabolisme Glukosa
3.1.1. Glikolisis
3.1.2. Oksidasi Piruvat
3.1.3. Siklus Asam Sitrat
3.2 Metabolisme Glikogen
3.2.1. Glikogenesis
3.2.2. Glikogenolisis
3.3 Hormon yang Mempengaruhi
Pembahasan
Sistem Endokrin
Adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan sekret internal menuju
sistem sirkulasi dasn mempengaruhi metabolisme tubuh. Fungsi kelenjar endokrin
antara lain :
a.
Menghasilkan hormon
b.
c.
d.
e.
f.
1. Kelenjar Endokrin
1.1. Hipotalamus
Hipotalamus terletak langsung di bawah otak dan ukurannya sebesar biji
kenari. Sejumlah besar informasi tentang keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus,
kemudian disampaikan dari setiap titik dalam tubuh, termasuk pusat indra dalam
otak. Hipotalamus menguraikan informasi yang diterimanya, memutuskan
tindakan yang harus diambil dan perubahan yang harus dibuat dalam tubuh, serta
membuat sel-sel tertentu menjalankan keputusannya. Beberapa fungsi penting
hipotalamus yaitu :
a. Mengontrol sistem saraf otonom dan sistem endokrin serta mengatur
beberapa perilaku :
Peningkatan atau penurunan denyut jantung dan tekanan darah.
Pengaturan suhu tubuh.
Pengaturan rasa lapar dan haus.
Sekresi air lewat ginjal (pengeluaran ADH).
Pengaturan kontraksi rahim dan pengeluaran ASI.
b. Fungsi afektif sensoris
1.2. Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau pituitari adalah sebuah kelenjar endokrin kecil yang
terletak pada cekung celaturcica,tepat di bawah hipotalamus. Hipofisis memiliki
dua lobus yang secara anatomis dan fisiologis berbeda, hipofisis anterior atau
adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis.
Hipofisis anterior
Tidak seperti hipofisis posterior yang mengeluarkan hormon yang disintesis d
hipotalamus, hipofisis anterior itu sendiri mensintesis hormon_hormon yang
kemudian dikeluarkannya dalam darah. Populasi-populasi sel yang berbeda di
hipofisis anterior menghasilkan dsn mengeluarkan enam hormon peptida
yang hingga saat ini telah diketahui.
Hormon pertumbuhan
Bertanggung jawab mengatur pertumbumbuhan tubuh secara keseluruhan.
Hormon TSH
Merangsng sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
Hormon ACTH
Merangsang sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan meningkatkan
korteks adrenal.
Hormon FSH
1.3. Tiroid
a. Anatomi:
Bentuk seperti huruf U atau H
Letak C5-7
Berat 20-30 gr dengan dibungkus oleh 2 lapisan:
o Lamina pretrachealis
o Capsul fibrosa yang melekat erat
Terdiri dari 2 lobus, dextra dan sinistra dihubungkan oleh isthmus
Vaskularisasinya:
o Arteri thyroid superior
o Arteri thyroid inferior bersar dari truncus thyrocervicalis
o Vena thyroid superior
o Vena thyroid media
o Vene thyroid inferior
Inervasi
o Nervus vagus
o Truncus sympaticus
b. Histologi:
Berkembang dari bagian sealik endoderm saluran cerna
Penghasil T4 dan T3 yang merangsang laju metabolik
Jaringan tiroid terdiiri atas ribuan folikel dimana folikelnya membentuk
suatu bulatan bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan substansi
gelatinosa (disebut koloid)
Dibungkus oleh simpai jaringan ikat longgar yang menjulurkan septanya
ke dalam parenkim
Septa ini berangsur angsur tipis dan mencapai semua folikel
Jika terjadi sintesis h.tiroksin maka sel folikel yang awalnya gepeng akan
berbuah menjadi silindris
Membran basal sel folikel memeiliki reseptor TRH
Terdapat sel parafolikuler yang lbh besar dari sel folikel. Sel ini memiliki
granul2yang berisi h.kalsitonin.
c. Pembentukan, penyimpanan, dan sekresi hormon tiroid:
Pembentukan hormon tiroid di molekul Tiroglobulin pada bagian koloid
kelenjar tiroid. Tiroglobulin merupakan suatu molekul protein besar yang
dihasilkan oleh RE/aparatus Golgi sel folikuler dan melalui eksositosis
akan dikeluarkan ke bagian koloid.
Setelah sampai pada koloid, asam amino tyrosin segera berikatan dengan
molekul tyroglobulin.
terjadi
pengikatan
molekul-molekul
tirosin
beriodium.
pemindahan fosfat dari cairan tulang, Melewati membran dan menuju plasma
darah. Bila pompa osteostik ini sangat aktif, konsentrasi cairan tulang menjadi
sangat aktif, konsentrasi kalsium cairan tulang turun. Sebagai pengimbangnya
garam fosfat kalsium diabsorbsi dari tulang.
Hormon paratiroid juga dapat meningkatkan reabsorpsi kalsium di tubulus
ginjal, sehingga saat hipokalsemia, reabsorpsi ini semakin meningkat dan
konsentrasi kalsium kembali normal. Akan tetapi, hormon paratiroid dapat
menyebabkan pelepasan fosfat dengan cepat ke dalam urin karena efek dari
hormon tersebut menurunkan reabsorpi ion fosfat di tubulus proksimal. Efek ini
menyebabkan konsentrasi kalsium bisa tetap berada pada nilai normal tubuh.
Hormon paratiroid juga menyebabkan meningkatnya absorpsi kalsium
dan fosfat di usus dengan cara pembentukan 1,25-dihidroksikolekalsiferol dari
Vitamin D. Untuk mengurangi kebocoran kalsium yang dikeluarkan melalui
feses. Konsentrasi ion kalsium yang mengalami penurunan dapat menyebabkan
kelenjar paratiroid meningkatkan kecepatan sekresinya dalam waktu beberapa
menit. Bila penurunan kalsium menetap, kelenjar menjadi hipertrofi. Sebaliknya,
keadaan yang meningkatkan ion kalsium di atas nilai normal menyebabkan
berkurangnya aktivitas dan ukuran kalenjar paratiroid.
1.5. Perineal
a. Morfologi
Kelenjar pineal (epifisis serebri) terbentuk dari jaringan saraf dan terletak
di langit-langit ventrikel ketiga otak.
Kelenjar ini terdiri dari pinealosit dan sel neuroglia penopang
Seiring pertambahan usia, kelenjar mengakumulasi cadangan kalsium yang
disebut sebagai braind sand
Hormon yang disekresi adalah melatonin yang memiliki beberapa efek
yang dibuktikan. Pada binatang percobaan, melatonin mempengaruhi fungsi
endokrin kelenjar teroid, korteks adrenal, dan gonad serta mempengaruhi
perilaku perkawinan mereka. Sedangkan pada manusia, melatonin sepertinya
memiliki efek inhibisi terhadap pelepasan gonadotropin dan menghambat
produksi melamin oleh melanosit di kulit.
b. Pengendalian produksi melatonin
Intensitas dan durasi cahaya lingkungan yang mencapai kelenjar melalui
koleteral jalur penglihatan mempengaruhi pelepasan melatonin. Produksi
melatonin terendah terjadi pada siang hari dan terbesar pada malam hari.
2. Hormon
2.1. Jenis
a. Non Steroid
a.1 Peptida
Berupa rantai asam amino spesifik yang hidrofilik. Hormon ini
disintesis di retikulum endoplasma kasar kemudian dikemas di kompleks
Golgi selanjutnya sejumlah besar disimpan dalam granula sekretorik.
Contoh hormon jenis ini adalah seemua hormon dari hipotalamus,
hipofisis anterior, hipofisis posterior, pankreas, kelenjar paratiroid,
saluran pencernaan, ginjal hati, sel C tiroid, jantung. Berasal dari
prehormon memiliki waktu paruh panjang ( menit ), beredar unbond
( tidak terikat protein ), dan memiliki reseptor pada dinding sel.
a.2 Asam Amina
Disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medulla adrenal. Ketika
disimpan berikatan dengan makromolekul tiroglobulin dan disekresi
ketika terlepas dengan makromolekul tersebut dan menuju aliran darah.
Di dalam darah hormon jenis ini berikatan dengan protein plasma.
Hormon ini memiliki reseptor pada nukleus sehingga mempengaruhi
peningkatan transkripsi gen.
Ciri khas :
Aktifkan mekanisme genetik pembentukan protein intrasel
Memiliki fungsi pengaturan yang cukup lama
b. Steroid
Steroid adalah senyawa lemak terdiri dari komplekcincin atom hydrogen
dan atom karbon. Dibedakan berdasarkan tipe dan banyaknya atom yang
terletak dalam rantai cinicin hydrogen tersebut. Semua steroid hormone
adalah derivate dari kolesterol, termasuk hormon reproduksi (testosterone
dan estrogen), hormon sekresi korteks adrenal (aldosteron dan kortisol).
Hormon steroid tidak larut dalam air. Hormon steroid dibawa ke target
sel melalui darah dengan berikatan lemah dengan protein plasma darah.
Hormone steroid larut dalam lemak, menyebabkan hormone steroid mudah
3. Metabolisme Karbohidrat
3.1 Metabolisme Glukosa
3.1.1. Glikolisis
Merupakan pemecehan glukosa menjadi asam piruvat atau asam laktat
disebut juga sebagai Reaksi Emden-Meyerhof. Terjadi di sitosol. Terutama
otot bergaris. Energi yang dihasilkan pada keadaan aerob 36/38 ATP,
sedangkan pada keadaan anaerob 2 ATP.
Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat,
kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus
asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut,
yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk
asam sitrat.
a. Asetil Ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke
dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk
asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs,
ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus.
b. Asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air
sehingga terbentuk asam isositrat.
c. Asam isositrat mengalami oksidasi melepas ion H+, kemudian
mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO 2
dan membentuk asam a-ketoglutarat (asam alpha ketoglutarat).
d. Asam a-ketoglutarat melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi
melepaskan satu ion H+ yang mereduksi NAD+ menjadi NADH. Asam
Glukokinase / Heksokinase
Reaksi 2 :
Glukosa 6-p
Glukosa 1-p
Fosfoglukomutase
Reaksi 3 :
Glukosa 1-p + UTP
UDPG + Pirofosfat
UDPG Pirofosforilase
Gugus fosfat dan energi yang diperlukan dalam reaksi pembentukan
glukosa 6-fosfat dari glukosa diberikan oleh ATP yang berperan sebagai
ADP
Glukosa
glukosa 6-fosfat
heksokinase
fosfoglukomutase
Uridin difosfat
glukosa (UDPG)
Glukosa 1-fosfat
PPi
UTP
Satu unit glukosa yang terakhir yang merupakan ikatan [1---6] dipecah
juga menggunakan enzim pemutus cabang (debranching enzyme)
(amilo[1---6] glukosidase
Enzim fosfoglukomutase mengubah glukosa 1-fosfat glukosa 6fosfat.
Glukosa 6-fosfat dapat memasuki jalur glikolisis.
Di hati dan ginjal terdapat enzim glukosa 6 fosfatase yang spesifik yang
dapat memecah ikatan ester pada glukosa 6-fosfat dan melepaskan
glukosa ke peredaran darah. Sedangkan di otot tidak didapatkan enzim
tersebut, sehingga proses pemecahan hanya terjadi di hati saja.
3.3 Hormon yang Mempengaruhi
Insulin
Diproduksi oleh sel -pankreas
Punya peranan sentral dalam mengatur konsentrasi glukosa darah
Zat yang dapat menyebabkan pelepasan insulin adalah asam amino, asam
lemak bebas, badan keton, glukagon, sekretin, dan tolbutamid.
Glukagon
Diproduksi oelh sel -pankreas
Sekresi hormon glukagon dirangsang oleh keadaan hipoglikemia
Meningkatkan kadar glukosa darah dengan cara:
Merangsang glikogenolisis
Merangsang glukoneogenesis
Glukokortikoid
Disekresikan oleh korteks adrenal
Sangat penting dalam metabolisme karbohidrat
Menghambat penggunaan glukosa di jaringan ekstrahepatik
Bekerja secara antagonistik terhadap insulin
Epinefrin atau adrenalin
Disekresikan oleh medula adrenal sebagai akibat dari rangsangan yang
menimbulkan stress
Meningkatkan glukosa darah karena dapat merangsang glikogenolisis
o Di otot : tidak ada enzim glukose 6-phosphate sehingga glikogenolisis
terjadi dengan pembentukan asam laktat
o Di hati : glukosa merupakan produk utama yang di gunakan untuk
peningkatan kadar glukosa dalam darah
Hormon tiroid
Hormon yang berpengaruh terhadap glukosa darah
Kadar glukosa pada orang hipertiroid lebih besar pada orang yeng
hipotiroid
Kesimpulan
Sistem Endokrin merupakan salah satu sistem yang penting dalam tubuh kita.
Sistem ini berfungsi untuk mengatur fungsi fisiologis organ kita. Apabila terjadi
masalah pada sistem ini maka dapat dipastikan tubuh kita tidak mungkin bekerja secara
optimal. Selain itu metabolisme karbohidrat juga sangat dibutuhkan oleh tubuh kita.
Metabolisme karbohidrat merupakan proses pembentukan energi tubuh kita yang utama.
Apabila metabolisme karbohidrat mengalami gangguan maka tubuh kita tidak mungkin
bekerja secara optimal. Hal ini terjadi karena sebagian besar tubuh kita membutuhkan
karbohidrat (glukosa) dalam pembentukan energi untuk bekerja secara optimal.