I. Pengantar
Gejala magnetisme, seperti halnya listrik, juga telah diamati manusia
beberapa abad sebelum masehi. Sebuah material berwarna hitam yang disebut
lodestone dapat menarik besi dan benda-benda logam lainnya. Tahun 1269, de
Maricourt melakukan studi tentang magnet dan mengamati adanya sepasang kutub
pada benda magnetik. Kutub-kutub ini kemudian dinamakan dengan kutub utara
dan kutub selatan. Jika kutub yang sama didekatkan maka akan saling menolak,
dan sebaliknya jika kutub yang berlainan didekatkan akan saling menarik
Gambar 1. Gaya saling tolak dan
saling tarik pada magnet, Serupa
U
Saling menolak
Saling menarik
Materi Pokok
III.1 Medan Magnet
Gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-
gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja melainkan juga timbul
di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet
disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara
menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada
suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat.
Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.
Gambar 4. Diagram garis gaya magnet dapat dibuat sesuai pola serbuk besi
Serbuk besi membentuk barisan garis dengan arah yang pasti yang disebut
sebagai garis gaya magnetik, dan menggumpal lebih rapat pada daerah di dekat
kutub batang magnet. Untuk magnet yang berbeda, sebaran serbuk besi memiliki
kerapatan dan barisan garis yang berbeda. Gambar 4 menunjukkan bahwa
distribusi dari sebaran serbuk besi mengelilingi sebuah batang magnet dan serbuk
besi mengelilingi sebuah kawat berarus. Hasil pengamatan yang terakhir
3|Medan Magnet dan Gaya Magnet
B
Medan magnetik ini diberikan definisi kuantitas dengan simbol
. Gaya
magnetik merupakan sebuah vektor sama seperti medan listrik karena memiliki
arah.
Arah garis dan kerapatan serbuk besi merupakan sebuah hasil pengukuran
mengenai arah dan kekuatan dari sebuah medan magnetik. Serbuk besi dan medan
kemagnetan, medan magnet (dituliskan dengan B
) digambarkan sebagai
Gambar 7
Eksperimen sebuah partikel bergerak dalam medan magnetik. (a) sampai (d)
muatan partikelnya positif. (e) sebuah osiloskop bisa digunakan untuk
mengukur efek dari medan magnetik pada muatan negatif, yaitu elektron pada
sinar katode. (f) arahnya ditunjukkan, elektron didefleksikan ke bawah, tidak
ke atas (seperti pada muatan positif pada bagian (b)
F
F
2. Jika q bergerak pada arah +x,
pada arah +z, besarnya
juga sebanding dengan v (gambar 7b)
3. Jika q bergerak pada arah y (+ atau -), tidak akan ada perubahan arah
muatan atau kecepatan, sehingga tidak ada gaya (gambar 7c)
4. Jika q bergerak dengan kecepatan v dalam arah yang berubah-ubah,
F
sebanding dengan komponen kecepatan tegak lurus terhadap
medan magnetik, v , dan tegak lurus terhadap arah v dan . Lebih
khusus, jika muatan diam, sehingga v = 0, maka tidak akan ada gaya
(gambar 7d)
5. F
sebanding dengan besarnya B
6. F
osiloskop untuk mempelajari efek dari muatan negatif yang disebut dengan
v
dengan kecepatan v
dalam pengaruh medan magnet B
. Akibat
y
FMag q (v B )
z
x
.1)
v
, yq, dan F
adalah kuantitas-kuantitas yang diukur. Besarnya gaya
magnetik F
, menurut kaidah perkalian vector, diberikan oleh:
z qvB sin
FMag
dimana
2)
dan B
.
FMag q (v B )
Gambar 8. menggambarkan
(persamaan 1).
Muatan uji q ditembakkan melalui titik asal dengan kecepatan v
7|Medan Magnet dan Gaya Magnet
bentuk oleh v
dan B
, akan selalu tegak lurus pada v
(dan juga
B
). Persamaan (2). adalah konsisten (sesuai) dengan kenyataan yang
jika v
adalah baik sejajar (parallel) maupun berlawanan arah (anti parallel)
dengan arah B
(di dalam kasus ini 0
atau 1800 dan ), (c) jika
0
v
tegak lurus pada B
( 90
), maka gaya magnetik
mempunyai nilai maksimumnya, yang diberikan oleh persamaan (2).
ini
kecepatan muatan v
dan arah keempat
jari yang lain menunjukkan arah medan
magnet B
, sedangkan arah telapak
tangan terbuka menjukkan arah gaya magnetic
F
.
medan listrik E
. Satuan medan magnetik dalam SI adalah tesla (T), sebagai
perhargaan terhadap Nikola Tesla, yang telah memberikan kotribusi yang sangat
penting terhadap teknologi generasi energi listrik.
1T =1
kg
C .s
.................................................3)
Satuan lain yang digunakan untuk medan magnetik adalah gauss (G);
104 G=1 T .
Jika ditempatkan sebuah muatan uji q pada suatu titik dan jika sebuah gaya
listrik F
bekerja pada muatan stationer tersebut, maka sebuah medan listrik
hubungan
F qE
.4)
F qE q (v B )
.5)
Persamaan ini dikenal dengan persamaan Lorentz sebagai penghargaan
kepada H.A Lorentz yang telah bekerja begitu banyak yang mengembangkan dan
menerangkan konsep-konsep medan listrik dan medan magnet.
3.3 Medan Magnet pada Muatan
Gaya magnetik pada partikel bermuatan memiliki implikasi yang sangat
penting pada fungsi peralatan elektronik untuk mengamati fenomena fisika
astronomi dan fisika plasma. Pada bagian ini medan magnetik diasumsikan tidak
bergantung terhadap waktu atau dikenal dengan magnetostatik.
a. Gerakan sirkulasi pada medan magnet konstan
Sebuah partikel yang bermuatan negative dan positif yang bergerak
dengan kecepatan v
ke dalam sebuah medan magnet uniform yang
konstan, B
. Partikel bermuatan meninggalakan jejak berbentuk
Hubungan
FMag q (v B )
q
v
mengalami sebuah gaya yang besarnya B
. Gaya ini akan terletak di
dalam bidang gambar, yang berarti bahwa partikel tersebut tidak dapat
meninggalkan bidang tersebut. Hal ini mengingatkan mengenai sebuah batu yang
dipegang oleh sebuah tali dan diputarkan di dalam sebuah lingkaran horizontal
pada sebuah permukaan licin. Hal ini, gaya tersebut besarnya konstan, yakni
tegangan di dalam tali, yang bekerja di dalam sebuah bidang dan tegala lurus
terhadap kecepatan. Partikel bermuatan tersebut, sama halnya seperti batu, juga
bergerak dengan laju konstan di dalam sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran.
Dari hukum Newton kedua ( F ma
F mas
) maka diperoleh
6)
dengan
as
mv 2
R
mv 2
qv B
R
mv
R
qB
atau
7)
10 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
R sebanding dengan product m dan v
partikel p=mv dan berbanding terbalik dengan besarnya muatan q dan medan
B
. Persamaan (7) hanya digunakan ketika kecepatannya tegak lurus
terhadap B
. Gambar 9b menggambarkan gerak dari muatan yang
berlawanan tanda dengan muatan pada gambar 9b. Gambar 10 mengilustrasikan,
B
yang besar, gaya magnetik yang besar, menghasilkan radius yang kecil.
Medan magnetik dan gaya yang kecil R-nya besar.
dengan B
Gerak melingkar memiliki memiliki kecepatan sudut
diberikan oleh
v /r
atau berdasarkan persamaan 7, menjadi:
v qB
r
m
8)
Frekuensi f diberikan oleh
qB
f
2 2m
..9)
Perhatikan bahwa f tidak bergantung pada laju partikel. Partikel-partikel yang
cepat bergerak di dalam lingkaran-lingkaran besar (Persamaan 7) dan partikelpartikel yang lambat bergerak di dalam lingkaran kecil, tetapi semuanya
11 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
memerlukan periode yang sama untuk melakukan satu putaran di dalam medan
tersebut. Frekuensi ini disebut dengan frekuensi siklotron.
12 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
chamber), yaitu sebuah alat untuk membuat jejak partikel yang lewat melalui
kamar tersebut menjadi kelihatan, di dalam bentuk gelembung-gelembung
(gambar 13).
Gambar 13. Sebuah kamar gelembung (bubble chamber) adalah sebuah alat
untuk membuat jejak partikel bermuatan yang lewat melalui kamar tersebut
menjadi kelihatan di dalam bentuk gelembung-gelembung.
Gambar tersebut adalah hasil pemotretan yang diambil dengan kamar seperti
13 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
m v
.
qB
..10)
b. Energi pada Partikel Bermuatan dalam Medan Magnetik Statis
Pada situasi ini kita mendeskripsikan kecepatan partikel bermuatan tidak
1
K= m v 2 , secara umum benar berlaku bahwa energi kinetik
2
14 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
medan B
dan E
tegak lurus satu sama.
Gambar 15
Muatan partikel di dalam ruang dimana medan listrik dan medan
Gaya magnetik q( v
F B=q ()
Karena titik gaya listrik dan gaya magnet dalam arah yang berlawanan,
keduanya akan saling meniadakan jika besar keduanya adalah sebanding, dimana
tempat partikel akan bergerak tidak dibelokkan. Peniadaan ini ditimbulkan oleh
qvB = qE, sehingga kecepatan partikel yang memotong silang medan yang tidak
dibelokkan adalah:
15 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
v=
E
B
Jika kita membalik tanda muatan q, titik gaya listrik berada pada arah z ketika
gaya magnetiknya pada arah +z, gayanya akan hilang ketika v diberikan oleh
persaman v =
E
.
B
16 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
F ' q0 vB sin
F nAlF '
jB
F nAl
n
13)
Karena nAl adalah arus yang mengalir di dalam kawat, maka persamaan menjadi:
F ilB
14)
Muatan-muatan negatif yang bergerak ke kanan pada kawat adalah
ekivalen dengan muatan positif yang bergerarak ke kiri. Pada muatan positif
seperti ini, maka kecepatan v akan menuju ke kiri dan gaya pada kawat yang
diberikan oleh persamaan (F = q0 v B) akan menuju ke atas, keluar dari halaman
gambar.
Persamaan F ilB
17 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
F il B
15)
Jika ditinjau suatu elemen kecil berbentuk partisi dari kawat tersebut
dengan panjang dl, maka persamaan akan menjadi
dF id s B
16)
18 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
Gambar 17. (a) kawat melengkung (curve), (b) kawat berbentuk lingkaran.
1) Pada saat keadaan kawat seperti Gambar 17a yang berbentuk kurva, maka besar
b
F i ds B
17)
2) Pada saat kawat seperti Gambar 17b, maka besar gaya magnet adalah integrasi
tertutup dari panjang kawat.
F i ds B
ds
=0,
maka F = 0.
3.5 Momen Kakas (Torsi) pada Sebuah Loop Arus.
Gambar 18. (a) arus pada kawat segi empat di sebuah medan magnet yang
parallel, (b) gaya yang terjadi pada kawat persegi.
Pada Gambar 18a, gaya magnet yang terjadi hanya pada bagian 2 dan 4
dimana antara kawat dan medan magnet pada posisi tegak lurus. Pada kawat 1 dan
3, gaya magnetic akibat arus bernilai nol, karena sudut yang dibentuk sebesar nol.
F il B
Kawat 1 dan 3 berlaku persamaan F ilB sin
Sehingga, F ilB sin 0 0
Kawat 2 dan 4 memiliki arah yang tegak lurus sehingga ada gaya yang
bekerja seperti pada Gambar 18b. Dimana gaya yang bekerja diberikan melalui
persamaan berikut
19 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
F2 F4 iaB
18)
Adanya gaya tersebut menyebabkan adanya torsi yang bekerja. Besarnya
torsi pada loop sebagai berikut.
b
b
F4
2
2
b
b
iaB iaB
2
2
iaBb
max F2
max
max
max iabB
19)
Karena ab adalah luas daerah yang dibatasi oleh kawat (A), maka persamaan
menjadi
max iAB
20)
Sekarang kita akan meninjau saat kawat tidak parallel dengan medan
magnet, namun membentuk sudut (900).
Gambar 19. (a) Arus pada loop yang membentuk sudut, (b) torsi yang
bekerja pada loop.
Saat menganalisis torsi yang bekerja, kita asumsikan medan magnet tegak
lurus dengan F1 dan F3. F2 dan F4 saling meniadakan, sehingga resultan gaya
adalah nol. Hal ini berdampak pada torsi yang bernilai nol pula. Keadaan ini
memberikan hasil bahwa torsi yang terjadi hanya disebabkan oleh F1 dan F3. Gaya
F1 dan F3 bernilai
F1 F3 ibB
20 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
a
a
F1 sin F3 sin
2
2
a
a
ibB sin ibB sin
2
2
iaBb sin
iabB sin
iAB sin
21)
Atau
iA B
22)
Komponen iA sering disebut momen magnetik (), sehingga persamaan
iA B
=B
23)
Jika terdapat N loop yang membentuk suatu kumparan, maka torsi yang
bekerja adalah:
= N B
24)
= kumparan B
25)
= kB sin
26)
Persamaan ini juga dapat dikaitkan dengan dipole listrik, dimana bila
dalam sebuah medan listrik luar maka struktur tersebut akan mengalami torsi yang
diberikan oleh persamaan berikut.
=pE
27)
= pE sin
28)
Saat kita meninjau energi potensial dari kumparan maka besarnya U akan
diberikan dengan mengintegrasikan torsi terhadap perubahan sudut.
21 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
U d
90
U k B sin d
90
U k B sin d
90
U k B cos 90
U k B cos cos 90 0
U k B cos 0
U k B cos
29)
30)
atau
U d
90
pE sin d
90
U pE sin d
90
U pE cos 90
U pE cos cos 90 0
U pE cos 0
U pE cos
31)
32)
Rangkuman
1. Gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya
magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja melainkan juga timbul
di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet
22 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
dengan simbol B
. Gaya magnetik merupakan sebuah vektor sama
seperti medan listrik karena memiliki arah.
2. Gaya magnetik ini terjadi jika sebuah partikel bermuatan q bergerak dengan
kecepatan v
dalam pengaruh medan magnet B
. Akibat
pergerakan muatan ini akan timbul gaya magnetik Fm yang besarnya :
FMag q (v B )
F
,q,
dan
dengan v
adalah kuantitas-kuantitas
, menurut kaidah perkalian
F
qvB sin
vector, diberikan oleh: Mag
dimana
adalah sudut
antara v
dan B
.
3. Pada partikel bermuatan yang bergerak medan magnet geraknya akan mem
v
dan B
dan mempunyai besar yang konstan, yaitu q v B,
rotasinya berawanan arah jarum jam untuk muatan positif. Jika q negative,
maka rotasinya searah jarum jam, jari-jari lintasannya sebanding dengan
momentum linier mv dari partikel dan berbanding terbalik dengan besar
muatan pada partikel dan besar medan magnetnya, Kelajuan sudut dari
partikel adalah
v qB
r m
yaitu
2r 2 2m
qB
23 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
atau
= pE sin
V. Latihan Soal dan Pembahasan
V.1 Question
1. Two charged particles are projected into a region where a magnetic field is
directed perpendicular to their velocities. If the charges are deflected in
opposite directions,what can be said about them? (Dua partikel bermuatan
diproyeksikan ke daerah di mana medan magnet diarahkan tegak lurus
terhadap kecepatan mereka. Jika muatan itu dibelokkan ke arah yang
berlawanan, apa yang akan terjadi?)
Jawaban:
Gaya interaksi suatu muatan dalam medan magnet dipengaruhi oleh
kecepatan muatan tersebut. Misalnya muatan elektron yang mengalir ke kiri
menyebabkan adanya arus listrik yang ekuivalen namun arah berlawanan. Jika
sebuah muatan positif digerakkan ke kanan seperti Gambar 23, dengan medan
makan menuju bidang, maka arah gayanya akan ke atas. Saat seketika muatan
dibelokkan dengan arah yang berlawanan, maka arah gaya akan berlawanan
pula yaitu ke bawah. Arah kecepatan muatan positif, medan magnet dan gaya
membentuk suatu keadaan yang tegak lurus antara satu dan lainnya.
24 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
V.2 Problem
1. A rectangular coil of dimensions 5.40 cm 8.50 cm consists of 25 turns of
wire and carries a current of 15.0 mA. A 0.350-T magnetic field is applied
parallel to the plane of the loop. Calculate the magnitude of its magnetic
dipole moment and What is the magnitude of the torque acting on the loop?
(Sebuah kumparan berbentuk persegi dengan dimensi 5.40 cm 8.50 cm,
mengandung 25lilitan kawat dan dialiri arus listrik 15 mA. Jika medan
magnetic sebesar 0,35 T diterapkan secara tegak lurus arus, hitunglah besar
momen dipole magnetik yang terbentuk! dan torsi yang bekerja)
Jawab:
a. Berdasarkan data tersebut, maka besarnya torka yang dialami adalah
k NIA
k (25)(15 10 3 A)(0,054m 0,085m)
k 1,72 10 3 Am 2
b. Besar torki yang bekerja adalah
k B
1,72 10 3 Am 2 0,35T
6,02 10 4 Nm
V.3 General problem
1. In Figure, the cube is 40.0 cm on each edge. Four straight segments of wire
ab, bc, cd, and da form a closed loop that carries a current I = 5 A in the
direction shown. A uniform magnetic field of magnitude is B = 0,02 T in the
positive y direction. Determine the magnitude of the magnetic force on each
segment. (Pada gambar, kubus memiliki sisi 40 cm. terdapat 4 kawat seperti
gambar ab-bc-cd dan da pada loop tertutup dengan arus sebesar I = 5A.
medan magnet yang seragam dengan besar B=0,02T dilewatkan searah
sumbu y positif. Hitung gaya magnetic pada masing-masing segmen.)
25 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
FDA
FDA
FAD 0,02 2 N
Arah gaya searah -z
26 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
d. Kawat CD, arah arus dan medan magnet sebesar 900 namun besar
ls 2
sehingga
F Bil sin
F Bil sin 90
FDA s 2 Bi
FDA (0,02T )(5 A)(0,4m) 2
FDA 0,04 2 N
Gaya sejajar bidang x-z dengan sudut 450 dari bidang x.
VI.
Penugasan
6.1 Question
1. Sebuah medan magnet uniform yang mengarah secara horizontal dari selatan
ke utara, besarnya adalah 1,5 T. jika sebuah proton yang tenaganya 5,0 MeV
bergerak dalam arah vertical menuju ke bawah melalui medan ini, berapakah
gaya yang bekerja pada proton tersebut?
6.2 Problem
2. Sebuah electron yang bertenaga 10 eV bersikulasi di dalam sebuah bidang
yang tegaklurus pada sebuah medan magnet uniform sebesar 1,0 10-4 Tesla.
a) Tentukan berapa jari-jari lintasan orbitnya? b) berapakah frekuensi
cyclotron dan periode perputarannya? c) ke manakah arah sirkulasi menurut
penglihatan seorang pengamat yang memandang sepanjang medan tersebut?
6.3 General Problem
3. Pada suatu percobaan yang di rancang untuk mengukur besar medan magnet
homogen, elektron-elektron di percepat oleh beda potensial 350 V, elektron
bergerak sepenjang lintasan lengkung karena adanya gaya magnetik yang
bekerja pada elektron-elektron tersebut dan jari-jari lintasan yang terukur
adalah 7, apabila medan magnetnya tegak lurus sinar:
a. Berapakah besar medan magnet?
b. Berapakah kelajuan sudut elektron?
c. Bagaimana jika suatu lonjakan tegangan yang mendadak menyebabkan
tegangan yang mempercepat partikelnya naik menjadi 400V? bagaimana
dampaknya terhadap kelajuan sudut elektron, jika kita asumsikan medan
magnetnya tetap konstan?
Kunci Jawaban
27 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
1. Diketahui : B
= 1,5 Tesla
Ditanyakan : Gaya ( F
K (5,0 10 6 eV )(1,6 10 19 / eV )
K 8,0 10 13 J
K 1 mv 2
2
Menentukan kelajuan dari hubungan
2(8,0 10 13 J )
3,1 10 7 m / s
27
1,7 10 kg
2K
, atau
Jadi, gaya ( F
5,0 MeV
F qvB sin
F (1,6 10 19 C )(3,1 10 7 m / s)(1,5T ) sin 90 0
F 7,4 10 12 N
q
(
v
B)
Hubungan
timur.
2. a. Kecepatan sebuah electron yang tenaga kinetiknya K dapat dicari dari
K (10,0 10 4 eV )(1,6 10 19 / eV )
K 16 10 23 J
v
2K
2(16 10 23 J )
1,9 10 6 m / s
9,1 10 31 kg
mv (9,1 10 31 kg)(1,9 10 6 m / s )
0,11m 11cm
qB
(1,6 10 19 C )(1,0 10 4 T )
28 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
qB (1,6 10 19 C )(1,0 10 4 T )
2,8 10 6 Hz
2m
(2 )(9,1 10 31 kg)
1
1
3,6 `10 7 s
f (2,8 10 6 Hz )
c. Gaya magnet harus menunjuk arah radial ke sebelah dalam, karena
bahwa v
harus menunjuk ke kanan. Jadi muatan tersebut
tersikulasi di dalam arah perputaran jarum jam menurut penglihatan
mv 2
r
magnet ( B
) dengan menentukan kelajuan electron v
terlebih dahulu.
Menentukan kelajuan electron dari persoalan ini dapat dicari dengan
mengklasifikasikan persoalan ini sebagai suatu persoalan kekekalan energy
mekanik untuk sistem yang terisolasi. Untuk mulai menganalisisnya, dapat dicari
kelajuan electron v
. Untuk sistem elektron medan listrik yang terisolasi,
energy yang hilang saat elektron bergerak melalui beda potensial 350V akan
muncul sebagai kenaikan energi kinetik dari elektron. Oleh karena K i 0
dan
K f 1 / 2 me v 2 ,
maka
1
K U 0 m e v 2 ( e ) V 0
2
2eV
21,60 10 19 C (350V )
me
9,11 10 31 kg
7
= 1,11 10 m / s
29 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
FB qvB
mv 2
r
, kita peroleh
me v 9,11 10 31 kg 1,11 10 7 m / s
B
er
1,60 10 19 C (0,075m)
=
8,4 10 4 T
v qB
r m
elektron bergerak dalam suatu lintasan lingkaran dengan jari-jari yang lebih besar
Persamaan
v qB
r m
30 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
. Nilai
v qB
r m
.
DAFTAR PUSTAKA
Griffiths,D.J. 1999. Introduction to Electrodynamics. United State of America:
Prentice Hall, Inc Upper Sadle River, New Jersey
Halliday, D & Resnick, R. 1996. Physics, 3rd Edition (terjemahan). Jakarta:
Erlangga.
Johannes. 1978. Listrik dan Magnet. Jakarta: Balai Pustaka
31 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t
Nayfeh. M. H & Morton. K. Brussel. 1985. Electricity and Magnetism. New York:
John Willey&Sons.
32 | M e d a n M a g n e t d a n G a y a M a g n e t