Anda di halaman 1dari 11

KLIPING

Teknologi Informasi dan


Komunikasi

Disusun Oleh :

Nama : Tanti Trima Sari

MA DAARUL'ULUM
TAMANSARI-TLOGOWUNGU
PATI
Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt. Karena dengan rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas “Kliping Teknologi
Informasi Dan Komunikasi” ini dengan baik dan lancar.

Dan saya berterimakasih kepada guru pembimbing karena telah


membantu saya dalam mengerjakan tugas “Kliping Teknologi Informasi Dan
Komunikasi” ini. Sehingga saya bisa mengerti tentang Teknologi Informasi Dan
Komunikasi.

Semoga tugas “Kliping Teknologi Informasi Dan Komunikasi” ini bisa


bermanfaat bagi teman-teman ataupun adik kelas kami dikemudian hari.

Pati, 02 April 2010

Tanti Trima Sari


Dartar Isi

Kata Pengantar .............................................................................. 1


Daftar Isi .............................................................................. 2
Pengertian .............................................................................. 4
BAB I
Ketentuan Umum .............................................................................. 5
BAB II
Isi .............................................................................. 6
BAB III
Penutup .............................................................................. 9
Daftar Pustaka .............................................................................. 10
Standar Kompetensi
Memiliki sikap (etika dan moral), Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dalam menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi aturan-aturan yang berkaitan dengan etika dan moral
terhadap perangkat lunak yang digunakan.
Mengidentifikasi syarat-syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi.

UU yang Berkaitan
UU No. 18 /2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Sisnas Iptek), diundangkan 20 Juli 2002.
Pasal 24 ayat 4 menyatakan bahwa setiap warga negara mempunyai hak untuk
memperoleh informasi secara mudah dengan biaya murah tentang HKI yang sedang
didaftarkan dan telah dipublikasikan secara resmi oleh pihak yang berwenang atau yang
telah memperoleh perlindungan hukum di Indonesia.

Info Terkait
➢ CD ROM Paten Indonesia
➢ http://www.dgip.go.id/indonesia/berita/hariHKI2004.htm

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual


➢ http://www.dgip.go.id/
➢ UU No. 19 /2002 ttg Hak Cipta
Mulai berlaku 29 Juli 2003
Pengertian
Ilmu pengetahuan bertujuan untuk mempelajari gejala alam atau gejala
masyarakat. Kekayaan intelektual: publikasi ilmiah . Perlindungan : hak cipta (copy
right).
Teknologi adalah cara atau metode untuk memecahkan masalah yang dihadapi
manusia dan masyarakat. Perlindungan : paten (patent).
Rendahnya paten domestik
Penyebab : rendahnya penghargaan terhadap hasil karya intelektual seseorang.
Budaya komunal dalam masyarakat agraris menempatkan individu tenggelam
dalam masyarakat.
Hasil kreasi atau ide-ide intelektual individu yang bermanfa’at adalah milik
bersama anggota komunitas.
Penyebab : budaya “menjiplak ” dan “membajak ” yang didukung oleh
lemahnya penegakan hukum.
Masyarakat Indonesia lebih senang membeli produk bajakan dari pada
produk orisinil.

UU HKI yang Berlaku


➢ UU No. 19 /2002 tentang Hak Cipta
➢ UU No. 15 /2001 tentang Merek
➢ UU No. 14 /2001 tentang Paten
➢ UU No. 32 /2000 tentang Tata Letak Sirkuit Terpadu
➢ UU No. 31 /2000 tentang Desain Industri
➢ UU No. 30 /2000 tentang Rahasia Dagang
➢ UU No. 19 /2002 tentang Hak Cipta
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1 , ayat 8 :
Program Komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk
bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media
yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk
melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk
persiapan dalam merancang instruksi-instruksi tersebut.

Ucapan terima kasih


Kepada Ketua Lembaga Penelitian Universitas Lampung, Dr. John Hendri,
M.Si. atas undangan brain-storming kegiatan sentra HKI dengan surat bernomor 224
/H26 /8 /PL /2008 tertanggal 16 Mei 2008
Acara: Brain-storming kegiatan Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Lembaga Penelitian Universitas Lampung di masa depan.

Review
Dari Laman Unila http://www.unila.ac.id/berita/berita-depan/penelitian-dosen-
di-unila-belum-mendapatkan-paten.html
Diakses pada hari Senin 26 Mei 2008, diketahui bahwa jumlah dosen Unila
1200- an. Baru 50% yang aktif melakukan penelitian tiap tahun.

Terhitung pada tahun 2007


Sebanyak 313 judul proposal diterima untuk dilakukan penelitian. Dari jumlah
tersebut belum ada satu pun yang mendapat hak paten dari Indonesia mau pun luar
negeri.
Hal ini lebih dikarenakan orientasi dosen peneliti belum ke sana. Hal ini menjadi
tantangan Sentra HaKI untuk mengubahnya.

BAB II
Isi
Dosen masih mengotak-atik
Pada tahap basic (metodologi) dan belum pada tahap mendapatkan hak paten.
Untuk mendapatkan hak paten selain dibutuhkan budget juga dibutuhkan komitmen
peneliti.
Misalnya satu peneliti benar-benar fokus kepada satu masalah penelitian serta
tidak berpindah-pindah konsentrasi untuk penelitian jenis yang lain.

Saya mendukung usaha Lemlit Unila cq Sentra HaKI


➢ Untuk mencoba mengubah paradigma dosen peneliti ke arah mendapatkan paten.
➢ Untuk terus menghimbau ke seluruh dosen Unila guna terus melakukan
penelitian.
➢ Untuk terus melakukan pelatihan pembuatan dan metodologi penelitian.

Kita dukung usaha Lemlit


➢ Untuk mengajak mitra dari luar Unila guna melakukan kerja sama dengan pihak
peneliti Unila.
➢ Diusulkan alangkah baiknya Lemlit Unila bekerja sama dengan sesama lemlit di
semua perguruan tinggi di Lampung. Bisa diawali kepada para tetangga Unila
seperti Polinela, Poltekes, Darmajaya, Teknokrat, IAIN, Umitra, UML, dll.

Program kerja sama dan bantuan penelitian tahun 2008


Berasal dari PNBP /Dipa Unila, Ditjen Dikti, Kementerian Ristek, Balitbangda,
Departemen pertanahan (?), kerja sama Pemda, PLN, pihak swasta seperti Marubeni
Corporation.
Jenis-jenis penelitian: Hibah Bersaing, Ilmu Dasar, Dosen Muda, Kajian
Wanita, Hibah Pekerti, RUT, URGE, dan LPTK.

Sejak tahun 2003


Lemlit telah membentuk Sentra Promtek dan HaKI. Sayang pejabat
/personilnya belum aktif dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya.
Untuk mematenkan suatu Hak Karya Cipta Universitas Lampung terkendala hal
itu, juga dana. Tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Lemlit.
Dari peneliti yang bersangkutan
Diperlukan komunikasi ke Unila mau pun ke luar Unila (Diknas /sponsor, dll).
Lemlit Unila sebagai instansi pemerintah
Dibekali dan diberi rambu-rambu dalam operasionalnya (monitoring, evaluasi,
laporan pertanggung-jawaban penggunaan dana, dll) sebagai kontrol terhadap
pelaksanaan penelitian yang menggunakan dana pemerintah.
Potongan 6% tidak hanya di Unila (SK Rektor No. 273 /J26 /KU /1999 tgl 20
Juni 2000).

Lemlit dibentuk sebagai


➢ Wahana, media fasilitator dari universitas untuk melayani para peneliti.
➢ Diketahui bahwa Dr. Subeki dari THP Unila telah mematenkan hasil
penelitiannya di Jepang (Nurdin).
➢ Ada dosen teknik yang memiliki alat yang potensial untuk dipatenkan tetapi
terhambat kendala biaya.

Tindak lanjut dari kesan yang ada


➢ Lemlit harus bisa menghilangkan kesan bahwa Unila terlalu sibuk mengurusi
administrasi, kebingungan dalam mengelola penelitian.
➢ Lemlit harus bisa meningkatkan peran dalam pengembangan penelitian di Unila,
tidak merepotkan peneliti dengan monev. Berubah dari hard worker mjd smart
worker.

Dari Samsul Bakri,perlu kerja keras dari


Seluruh sistem (sivitas akademik Unila) terutama dosen dan karyawan, terlebih
para pemimpinnya.
Unila sudah mencanangkan menjadi top ten university 2025. Positioning
menjadi terhormat secara akademik kalau Unila bisa memproduksi berbagai karya
akademik unggulan.

Masalahnya
Fasilitas untuk mendaftar paten belum terakomodasi. Biaya daftar saat
mematenkan? Biaya pemeliharaan paten?
Logika sederhana tentang paten: paten adalah mencipta atau menghasilkan
sesuatu yang baru. Tetapi bagai mana hal itu dapat dihasilkan kalau tidak ada faktor
pendukungnya?
Untuk melakukan riset yang berpotensi paten, perlu serius dengan dananya.

Di Jurusan Teknik Elektro


Banyak sekali hasil tugas akhir mahasiswa yang belum pernah dipublikasikan 
tim peneliti tinggal membantu membuat hak paten.
Lemlit sudah memberikan dana penelitian melalui DIPA. Ada kebijakan, bagi dosen
yang sudah pernah mendapat dana penelitian tahun sebelumnya atau mendapatkan
dana penelitian dikti tidak boleh mengajukan proposal DIPA. Perlu memiliki
regulasi yang mengatur orisinalitas gagasan /ide penelitian.

BAB III
Penutup
Alhadulillah saya bisa menyelesaikan tugas “Kliping Teknologi
Informasi Dan Komunikasi” ini dengan baik dan lancar.

Saran Dan Kesan

Daftar Pustaka
➢ http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&ct=res&cd=13&ved=0CCoQFjAM&url=http%3A%2F
%2Flemlit.unila.ac.id%2Fhki%2Fsosialisasi
%2Fbrain_storming.ppt&rct=j&q=teknologi+informasi+dan+komunikasi&ei=qK
e1S77xLJK1rAfS8-C3DQ&usg=AFQjCNGUzpJ0hxzUPrEEzyV9VUtWP1vsFw

Anda mungkin juga menyukai