1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Gilang
Amel
Valentine
Glan
Cut, Dea
Aleng
Pratiwi
Endang
Wendy
:
:
:
:
:
:
:
:
:
I Laurang
Istri Ilaurang
Ratu
Raja
Kakak Amel
Ayah ilaurang
Ibu ilaurang
Dayang-dayang 1
pengwal
PART 1 (Ilaurang Lahir)
berjalan karena kakinya terbungkus oleh kulit udang. Walaupun hanya tinggal
di dalam rumah, ia banyak tahu tentang keadaan dan peristiwa-peristiwa di
sekitarnya yang didengar dari cerita-cerita ibunya.
*Ilaurang menemani ibu yang sedang menjahit*
Tiwi : Ilaurang tahu tidak siapa yang memerintah negeri ini?
Gilang : Tidak bu, memangnya siapa?
Tiwi : Dia adalah raja nak
Gilang : Wah pasti bijaksana sekali raja itu ya bu!
Tiwi : Bukan hanya bijaksana, raja pun memiliki 7 putri yang
semuanya cantik jelita
Gilang : Betapa bahagianya kehidupan raja ya bu dikarunai anak-anak
yang sempurna
PART 2 (Ilaurang melamar)
Mendengar cerita ibunya itu, ia selalu termenung dan membayangkan
kecantikan wajah para putri raja. Ia juga selalu berangan-angan ingin menikah
dengan salah seorang di antara mereka.
Gilang : Alangkah bahagianya aku jika mempunyai istri yang cantik.
Tapi, mungkinkah aku dapat menikah dengan putri raja dengan
kondisiku seperti ini? tanya I Laurang dalam hati. Ah, aku tidak boleh
putus asa dan menyerah sebelum mencoba, tambahnya dengan penuh
semangat(dalam hati).
*saat sedang makan bersama*
Keesokan harinya, ia pun memberanikan
perasaannya itu kepada kedua orang tuanya.
diri
untuk
mengungkapkan
Tine
Aleng : Ampun Baginda raja dan baginda ratu, jika kami yang miskin
ini sudah lancang masuk ke istana yang megah ini. Maksud
kedatangan kami adalah ingin menyampaikan pinangan anak kami
kepada salah seorang putri Baginda *hormat*
Mendengar penjelasan itu, sang Raja pun tersenyum manggut-manggut sambil
mengelus-elus jenggotnya yang sudah mulai memutih
Tine : Siapakah nama anakmu? Dimanakah dia? Mengapa ia tidak
datang mendampingimu kemari?
Tiwi : Ia adalah ilaurang wahai baginda ratu, ia tidak dapat berjalan.
Namun ia sudah merasa cukup dewasa dan ingin melanjutkan
keturunan. Itulah maksud kedatangan kami wahai baginda
Glan : Baiklah, kalau begitu! Aku akan menanyakan hal ini kepada
tujuh putriku terlebih dahulu. Siapa di antara mereka yang bersedia
menerima pinangan I Laurang
Aleng & Tiwi : Terimakasih baginda raja, terima kasih *sambil hormat*
Glan : Ya, sekarang pulanglah. Besok aku akan menyuruh pengawalku
untuk menyampaikan bagaimana keputusan putri-putriku
Aleng & Tiwi : Sekali lagi terimakasih baginda raja *hormat lagi*
Wendi : Mari *nuntun aleng&tiwi keluar dari istana*
kepada
Bendaharanya
untuk
Gilang : Aku pun tidak tahu mengapa semua kulit ini bia terlepas
begitu saja bu!
Tiwi : Mari, kita datang ke tukang cukur rambut. Rambutmu sangat
panjang nak!
Gilang : Baiklah bu!
Untuk pertama kalinya ilaurang pun berjalan keluar rumah, betapa bahagianya
ia mampu hidup layaknya manusia seperti biasanya. Setiap bertemu warga di
jalan, ibu I Laurang selalu ditanya tentang orang yang berjalan bersamanya.
Semua orang tercengang ketika mengetahui bahwa lelaki tampan itu adalah I
Laurang. Selama ini, mereka mengenal I Laurang berwajah buruk seperti
udang. Saat pesta pernikahan berlangsung, seluruh keluarga istana terkejut
melihat ketampanan I Laurang, terutama si Putri Bungsu dan kedua kakanya.
Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata I Laurang seorang
pemuda yang tampan. Berbeda dengan berita yang mereka dengar bahwa I
Laurang itu buruk rupa seperti udang.
*sambil ngintip ilaurang dan putri bungsu*
Cut : Aku menyesal sekali tidak menerima lamaran i laurang, ternyata
ia merupakan pria yang sangat tampan!
Dea : Akupun begitu, aku fikir dia sangat buruk rupa!
Cut : Bahagia sekali si putri bungsu! Mendapat suami yang sangat
tampan. Bahkan ia menikah sebelum kita berdua menikah, padahal
kita beruda lebih tua dibanding dia!
Dea : Tetapi mau bagaimana lagi, hanya dialah dulu yang menerima
pinangan i laurang.
Cut : Kalau saja aku tahu ilaurang setampan itu, aku akan menerima
pinangannya!
Dea : Ya, kalau saja.
Cut : Bagaimana kalau kita celakakan saja si putri bungsu? Lalu kita
akan menggantikan dirinya
Dea : Benar juga!
Karena iri hati dan dengki tersebut mereka berniat merebut suami adiknya
dengan cara mencelakai si Bungsu. Namun, niat jelek mereka diketahui oleh I
Laurang. Oleh karena itu, I Laurang selalu menemani si Bungsu ke mana pun
pergi, agar tidak diganggu oleh keenam kakaknya.
Cut : Susah sekali untuk mencelakai si bungsu! ia selalu didampingi
ilaurang, tidak mungkin kita mencelakaknnya ketika ada ilaurang.
Pasti ilaurang akan celaka juga
Dea : Sepertinya kita harus menjauhkan ilaurang dan si putri bungsu
Cut : Benar juga katamu, bagaimana kalau kita menghasut ayah untuk
memerintahkan ilaurang untuk berdagang ke negeri seberang?
Dengan begitu, kita akan leluasa untuk mencelakai si putri bungsu.
Dea : Baiklah, mari kita menemui ayahanda dan ibu
*nemuin glan*
Cut :Wahai ayahanda dan ibu, ada yang ingin nanda sampaikan
Tine : Apa itu putriku?
Cut: Nanda dengar di negeri sebarang sedang kekurangan udang,
bagaimana jika kita menjual udang kita disana? Hasil tangkapan
udang kita pun selau bertambah setiap harinya. apa salahnya jika kita
berdagang disana?
Glan : Benar katamu nanda, tapi siapa yang bisa ayahanda dan ibu
percayakan untuk berdagang disana?
Dea : Suruh saja i laurang untuk pergi berdagang ke negeri serebang,
yah, bu
Glan : Baiklah, ayahanda akan
berdagang dinegeri seberang.
memerintahkan
ilaurang
untuk
tidak ada satu orang pun yang mendengarnya. Kedua kakak putri bungsu pun
kembali ke kerajaan dengan hati yang sangat puas.
Cut : Akhirnya kita dapat menyingkirkan dia!
Dea : Ya! Akhirnya kita bisa menggantikan posisinya
Cut : Semoga ia diterkam binatang buas didalam hutan sana dan
benar-benar meninggalkan kita selamanya! *ketawa*
Dea : Akan tetapi, apa yang akan kita katakan kepada ayah dan ibu?
Jika kita pulang tanpa dirinya kak?
Cut : Bilang saja ia mati terterkam binatang buas di hutan!
Dea : Baiklah
Sesampainya diistana, kedua kakak putri bungsu tersebut pun menemui orang
tuanya.
Cut : Yah, Bu....maafkan kami!
Glan : Mengapa kau meminta maaf nanda? Apa yang terjadi?
Dea : Adik bungsu...
Tine : Apa yang terjadi pada adikmu?
Cut : Adik bungsu tewas terterkam binatang buas, kami sudah
berusaha menonlongnya. tetapi binatang itu sangat lah ganas, kami
tak sanggup lagi menolongnya... Lihat ini lah darah ketika tadi kami
hendak menolong adik *nunjukin darah di baju*
Tine : Astaga, malang sekali nasib adikmu! *menangis*
Cut&Dea : Menangis dan memeluk ibunya
Glan : Pengawal......
Aleng : Siap baginda
Glan : Beri tahu kepada seluruh rakyat negeri ini bahwa putri bungsu
ku telah meninggal diterkam oleh binatang buas
wendi : Baiklah baginda...
dea&cut: *senyum licik*
Maka di negeri itu tersebarlah berita bawha istri ilaurang meninggal karena
diterkam binatang buas, kedua kakak putri bungsu itupun sangat merasa
sangat puas dan gembira. Akan tetapi ilaurang belum mengetahui berita ini
ketika ia masih berdagang di negeri sebrang. Setelah 2 bulan lamanya ia
berdagang di negeri sebrang, sampailah ia kembali ke istana dan mendengar
berita duka tersebut
Gilang : *nyari2 amel kemana2* *manggil2* *gatekemu*
Tine : Penyakit
mandangin glan*
ayahanda
semakin
parah
tiap
harinya...*sambil
kepada
ayah
sebelum