Anda di halaman 1dari 10

Pangiastika Putri Wulandari (1306370493)

Processes : first part (5)


Give examples of steady and unsteady state processes using examples from everyday life.
Write down the general (the long version) mass and energy balances. Explain the physical
meaning of each terms!
Jawaban :
1. Steady State (Keadaan Tunak)
Suatu sistem berada dalam kondisi tunak (steady state) apabila tidak ada satu pun
sifatnya yang mengalami perubahan terhadap waktu tertentu, atau mengalami perubahan
terhadap waktu namun sangatlah kecil, sehingga dapat diabaikan. Untuk suatu volume atur
dalam keadaan tunak, identitas dari zat di dalam volume atur terus menerus mengalami
perubahan, namun jumlah totalnya selalu konstan pada setiap waktu dan tidak terjadi

penumpukkan massa, sehingga

dmcv
=0 .
dt

Jadi, neraca laju massa :

m i= m e
i

Dimana :

m
i=laju aliran massa sesaat pada sisi masuk
m
2=laju aliran massa sesaat pada sisi keluar
Selain laju aliran massa, pada keadaan tunak laju perpindahan energi oleh kalor dan
kerja juga konstan terhadap waktu. Sehingga neraca laju energinya seperti berikut ini :
1
1
0=Qcv W cv+ m
i hi + v i2 + z i . g m
e he + v e 2 + z e . g
2
2
i
e

Kemudian dapat dituliskan seperti berikut :


1
1
Qcv + m
i hi + v i2 + z i . g =W cv + m
e he + v e 2+ z e . g
2
2
i
e

Dimana :
h = entalpi spesifik
v = kecepatan
z = ketinggian

Contoh peristiwa pada keadaan tunak dalam kehidupan sehari-hari adalah pengisian
pemanas air pada keadaan tunak, setrika listrik yang telah mencapai suhu konstan akan
berada dalam keadaan tunak.
2. Unsteady State (Keadaan Tak Tunak)
Suatu sistem berada dalam keadaan tak tunak apabila keadaannya mengalami perubahan
terhadap waktu tertentu. Contohnya adalah saat menghidupkan (startup) atau mematikan
(shutdown) turbin, kompresor, dan motor. Selain itu bejana yang sedang diisi atau
dikosongkan juga termasuk dalam keadaan tak tunak.
Neraca massa :
mcv (t )mcv ( t 0 )= mi m e
i

Pada keadaan tersebut menyatakan bahwa perubahan jumlah massa yang berada dalam
volume atur sama dengan perbedaan antara jumlah total massa yang masuk dengan jumlah
total massa yang keluar.
Neraca Energi :
Untuk neraca laju energi dapat diintegrasikan dengan mengabaikan pengaruh energi
kinetik dan energi potensial. Sehingga menghasilkan persamaan berikut :
U cv ( t ) U cv ( t 0 )=Qcv W cv + mi hi me he
i

Introduction to unsteady state processes : part a (15)


A tank containing 45 kg of liquid water initially at 45 oC has one inlet and one exit with equal
mass flow rates. Liquid water enters at 45 oC and a mass flow rate of 270 kg/h. A cooling coil
immersed in the water removes energy at a rate of 7.6 kW. The water is well mixed by a
paddle wheel so that the water temperature is uniform throughout. The power input to the
water from the paddle wheel is 0.6 kW. The pressures at the inlet and exit are equal and all
kinetic and potential energy effects can be ignored. Plot the variation of water temperature
with time.
Jawaban :
Diketahui :
Cairan air yang mengalir ke dalam dan keluar dari tangki pengadukan memiliki laju aliran
massa yang sama, dan pada saat itu air di dalam tangki mengalami pendinginan dengan
menggunakan kumparan pendingin yang berada dalam tangki.
m=270

kg / jam

T =45=318 K
Ditanya :
Grafik hubungan antara perubahan temperatur air menurut waktu.
Gambar :

Asumsi :
1. Volume atur (control volume) dapat dinyatakan dengan batas garis putus-putus pada
gambar ilustrasi di atas.
2. Pada volume atur tersebut, perpindahan kalor yang signifikan hanya dapat terjadi pada
kumparan pendingin (cooling coil). Pengaruh dari energi kinetik dan energi potensial
dapat diabaikan.
3. Temperatur air adalah merata seluruhnya dalam tangki setelah dilakukan pengadukan,
sehingga T sebagai fungsi waktu, T = T(t)
4. Sifat air di dalam tangki adalah inkompresibel
Berdasarkan asumsi pada nomor 2, kita dapat menentukan neraca laju energi pada keadaan
unsteady state sebagai berikut :
d U cv
1
=Q cvW cv + [(h+ v 2 + z . g)]
dt
2
d U cv
=Q cv W cv +[( h+0+0)]
dt
2
h1 h
d U cv
=Q cvW cv +
dt
Keterangan :

=aliran massa
z=ketinggian
Massa yang berada dalam tangki (volume atur) adalalah konstan terhadap waktu, sehingga :

d U cv d (mcv u)
du
=
=m cv
dt
dt
dt
Karena air dianggap bersifat inkompresibel, maka energi dalam spesifik hanya bergantung pada
temperatur. Maka :

du du dT
dT
=
=c
dt dT dt
dt
c adalah kalor spesifik (kalor jenis), sehingga :

d (mcv u)
dT
=mcv c
dt
dt
Jika :

h=u+ pv

h1h2=c ( T 1 T 2 ) + v (p 1 p2 )
h1h2=c ( T 1 T 2 )
Berdasarkan asumsi pada nomor 4, yaitu tidak terjadi perubahan tekanan saat pengadukan, karena air
teraduk dengan baik dalam tangki maka temperatur pada tangki sama dengan temperatur pada pipa
keluar. Jadi :

mcv c

dT
= Qcv W cv+ c (T 1T )
dt

Dimana T merupakan temperatur air yang merata setelah diaduk pada waktu t.
Setelah diverifikasi dengan menggunakan substitusi langsung, penyelesaian untuk persamaan
differensial orde pertama adalah sebagai berikut :

T =C1 exp

Q cv W cv
m
t +
+T 1
m cv
c

( )(

Konstanta C1 dievaluasi dengan menggunakan kondisi awal t = 0, T = T1 , sehingga :

T =T 1 +

)[

( )]

Q cvW cv

1exp
t
c
mcv

Dengan menstubtitusikan nilai numerik pada soal yang telah diberikan, kalor spesifik atau kalor jenis
c untuk cairan air dapat diperoleh dari tabel A-19 pada buku Termodinamika Teknik oleh Moran dan
Saphiro.

Berdasarkan tabel di atas, kalor spesifik rata-rata yang dimiliki oleh air sebesar 4,2 kJ/kg. K,
maka :

((

T =318 K +

[7,6 (0.6 ) ] kJ / s
270 kg
kJ
4,2
3600 s
kg . K

)(

T =318(22) [ 1exp (6 t ) ]

satuan t adalah jam.

)) [

1exp

t
( 270
45 ) ]

Jika t

, maka T

296 K. Hal ini terjadi karena temperatur air akan mendekati

nilai yang konstan setelah melewati jangka waktu yang dilalui. Jika diplot dalam Ms. Excel,
tabel yang diperoleh adalah sebagai berikut :
t (jam)
0,000000
0,007753
0,015885
0,024434
0,033445
0,042972
0,053076
0,063832
0,075331
0,087682
0,101023
0,115525
0,131410
0,148970
0,168600
0,190855
0,216547
0,246934
0,284125
0,332072
0,399649
0,515174
#NUM!
#NUM!

T (K)
318
317
316
315
314
313
312
311
310
309
308
307
306
305
304
303
302
301
300
299
298
297
296
295

#NUM! menandakan bahwa pada waktu tersebut temperatur air mulai konstan pada saat 296
K dan setelah menempuh waktu selama 0,515174 jam. Maka, grafik yang dapat dihasilkan
adalah :

Grafik Hubungan Perubahan Temperatur Air Terhadap Waktu


320
315
310
305
Tempeartur (K)

300
295
290
285
0.000000

0.200000

0.400000

0.600000

Waktu (jam)

Introduction to unsteady state processes : part b (15)


An evacuated tank with 1 m3 capacity is initially empty with no fluid inside. Water in the
amount of 2 L and at 25 oC is transferred into the tank. At midday, thermal equilibrium is
assumed to be attained and fluid temperature of 60 oC is uniform throughout the tank. At this
condition do we find water in the tank as a mixture of liquis and vapor or only as water
vapor? If only as water vapor, how much additional water we have to add so that water in the
tank exist only as saturated water vapor?
Jawaban :
Diketahui :
Vtangki = 1 m3
Vair = 2 L = 2 x 10-3 m3
Tair = 25oC
Tequilibrium = 60oC
Ditanya :
Fasa air dalam tangki berupa cair dan uap atau hanya terdiri dari uap. Jika hanya terdiri dari
uap, berapa jumlah air yang harus ditambahkan agar menjadi uap jenuh?

Jawaban :
H2O
V=2L
T = 25oC
2

Tangki Vakum
Kapasitas 1 m3

Neraca massa pada keadaan unsteady state :


mmout = msistem
mi=m2m1
mi=m2
Air pada suhu 25oC dan volume 2 L
Berdasarkan data yang diperoleh pada steam table, volume spesifik air dalam bentuk cair
dapat ditentukan, yaitu

3
v^ L =0,001003 m /kg . Maka dapat diperoleh massa air yang

masuk ke dalam tangki, yaitu :


mair =

V air
v^ L

2 x 103 m3
mair =
0,001003 m3 /kg
mair =2 kg

V total=mair x v^ total
v^ total=

V total
mair
3

1m
v^ total=
2 kg

3
v^ total=0,5 m /kg

Jika Tequilibrium = 60oC, kita dapat memperoleh nilai volume spesifik air dalam bentuk
liquid dan uap melalui steam table, yaitu :
v^ L =0,0010171m3 /kg
v^ G =7,6677 m3 /kg
Untuk menghitung kualitas uap dapat menggunakan volume spesifik total pada tangki
sebagai berikut :
x=

v^ total v^ L
v^ G v^ L

x=

0,5 m /kg0,0010171 m /kg


7,6677 m3 /kg0,0010171 m3 /kg

x=0,0651 m /kg
Berdasarkan hitungan tersebut, fasa di dalam tangki adalah fasa cair dan uap karena
3
3
kualitas uap adalah 0,0651 m /kg , jadi fraksi air bentuk cair adalah 0,9349 m /kg .

Jika dilihat dari grafik v T seperti di bawah ini :

Temperature (oC)

60

0,0010171

0,5

7,6677

(m3/kg)

Pada diagram tersebut menunjukkan bahwa nilai volume spesifik total dari zat yang
berada dalam tangki adalah sebesar 0,5 m 3/kg, dan nilai tersebut berada di antara volume
spesifik air bentuk cair dan uap, sehingga volume spesifik total berada di daerah dua fasa
liquid-vapor.

Anda mungkin juga menyukai