dmcv
=0 .
dt
m i= m e
i
Dimana :
m
i=laju aliran massa sesaat pada sisi masuk
m
2=laju aliran massa sesaat pada sisi keluar
Selain laju aliran massa, pada keadaan tunak laju perpindahan energi oleh kalor dan
kerja juga konstan terhadap waktu. Sehingga neraca laju energinya seperti berikut ini :
1
1
0=Qcv W cv+ m
i hi + v i2 + z i . g m
e he + v e 2 + z e . g
2
2
i
e
Dimana :
h = entalpi spesifik
v = kecepatan
z = ketinggian
Contoh peristiwa pada keadaan tunak dalam kehidupan sehari-hari adalah pengisian
pemanas air pada keadaan tunak, setrika listrik yang telah mencapai suhu konstan akan
berada dalam keadaan tunak.
2. Unsteady State (Keadaan Tak Tunak)
Suatu sistem berada dalam keadaan tak tunak apabila keadaannya mengalami perubahan
terhadap waktu tertentu. Contohnya adalah saat menghidupkan (startup) atau mematikan
(shutdown) turbin, kompresor, dan motor. Selain itu bejana yang sedang diisi atau
dikosongkan juga termasuk dalam keadaan tak tunak.
Neraca massa :
mcv (t )mcv ( t 0 )= mi m e
i
Pada keadaan tersebut menyatakan bahwa perubahan jumlah massa yang berada dalam
volume atur sama dengan perbedaan antara jumlah total massa yang masuk dengan jumlah
total massa yang keluar.
Neraca Energi :
Untuk neraca laju energi dapat diintegrasikan dengan mengabaikan pengaruh energi
kinetik dan energi potensial. Sehingga menghasilkan persamaan berikut :
U cv ( t ) U cv ( t 0 )=Qcv W cv + mi hi me he
i
kg / jam
T =45=318 K
Ditanya :
Grafik hubungan antara perubahan temperatur air menurut waktu.
Gambar :
Asumsi :
1. Volume atur (control volume) dapat dinyatakan dengan batas garis putus-putus pada
gambar ilustrasi di atas.
2. Pada volume atur tersebut, perpindahan kalor yang signifikan hanya dapat terjadi pada
kumparan pendingin (cooling coil). Pengaruh dari energi kinetik dan energi potensial
dapat diabaikan.
3. Temperatur air adalah merata seluruhnya dalam tangki setelah dilakukan pengadukan,
sehingga T sebagai fungsi waktu, T = T(t)
4. Sifat air di dalam tangki adalah inkompresibel
Berdasarkan asumsi pada nomor 2, kita dapat menentukan neraca laju energi pada keadaan
unsteady state sebagai berikut :
d U cv
1
=Q cvW cv + [(h+ v 2 + z . g)]
dt
2
d U cv
=Q cv W cv +[( h+0+0)]
dt
2
h1 h
d U cv
=Q cvW cv +
dt
Keterangan :
=aliran massa
z=ketinggian
Massa yang berada dalam tangki (volume atur) adalalah konstan terhadap waktu, sehingga :
d U cv d (mcv u)
du
=
=m cv
dt
dt
dt
Karena air dianggap bersifat inkompresibel, maka energi dalam spesifik hanya bergantung pada
temperatur. Maka :
du du dT
dT
=
=c
dt dT dt
dt
c adalah kalor spesifik (kalor jenis), sehingga :
d (mcv u)
dT
=mcv c
dt
dt
Jika :
h=u+ pv
h1h2=c ( T 1 T 2 ) + v (p 1 p2 )
h1h2=c ( T 1 T 2 )
Berdasarkan asumsi pada nomor 4, yaitu tidak terjadi perubahan tekanan saat pengadukan, karena air
teraduk dengan baik dalam tangki maka temperatur pada tangki sama dengan temperatur pada pipa
keluar. Jadi :
mcv c
dT
= Qcv W cv+ c (T 1T )
dt
Dimana T merupakan temperatur air yang merata setelah diaduk pada waktu t.
Setelah diverifikasi dengan menggunakan substitusi langsung, penyelesaian untuk persamaan
differensial orde pertama adalah sebagai berikut :
T =C1 exp
Q cv W cv
m
t +
+T 1
m cv
c
( )(
T =T 1 +
)[
( )]
Q cvW cv
1exp
t
c
mcv
Dengan menstubtitusikan nilai numerik pada soal yang telah diberikan, kalor spesifik atau kalor jenis
c untuk cairan air dapat diperoleh dari tabel A-19 pada buku Termodinamika Teknik oleh Moran dan
Saphiro.
Berdasarkan tabel di atas, kalor spesifik rata-rata yang dimiliki oleh air sebesar 4,2 kJ/kg. K,
maka :
((
T =318 K +
[7,6 (0.6 ) ] kJ / s
270 kg
kJ
4,2
3600 s
kg . K
)(
T =318(22) [ 1exp (6 t ) ]
)) [
1exp
t
( 270
45 ) ]
Jika t
, maka T
nilai yang konstan setelah melewati jangka waktu yang dilalui. Jika diplot dalam Ms. Excel,
tabel yang diperoleh adalah sebagai berikut :
t (jam)
0,000000
0,007753
0,015885
0,024434
0,033445
0,042972
0,053076
0,063832
0,075331
0,087682
0,101023
0,115525
0,131410
0,148970
0,168600
0,190855
0,216547
0,246934
0,284125
0,332072
0,399649
0,515174
#NUM!
#NUM!
T (K)
318
317
316
315
314
313
312
311
310
309
308
307
306
305
304
303
302
301
300
299
298
297
296
295
#NUM! menandakan bahwa pada waktu tersebut temperatur air mulai konstan pada saat 296
K dan setelah menempuh waktu selama 0,515174 jam. Maka, grafik yang dapat dihasilkan
adalah :
300
295
290
285
0.000000
0.200000
0.400000
0.600000
Waktu (jam)
Jawaban :
H2O
V=2L
T = 25oC
2
Tangki Vakum
Kapasitas 1 m3
3
v^ L =0,001003 m /kg . Maka dapat diperoleh massa air yang
V air
v^ L
2 x 103 m3
mair =
0,001003 m3 /kg
mair =2 kg
V total=mair x v^ total
v^ total=
V total
mair
3
1m
v^ total=
2 kg
3
v^ total=0,5 m /kg
Jika Tequilibrium = 60oC, kita dapat memperoleh nilai volume spesifik air dalam bentuk
liquid dan uap melalui steam table, yaitu :
v^ L =0,0010171m3 /kg
v^ G =7,6677 m3 /kg
Untuk menghitung kualitas uap dapat menggunakan volume spesifik total pada tangki
sebagai berikut :
x=
v^ total v^ L
v^ G v^ L
x=
x=0,0651 m /kg
Berdasarkan hitungan tersebut, fasa di dalam tangki adalah fasa cair dan uap karena
3
3
kualitas uap adalah 0,0651 m /kg , jadi fraksi air bentuk cair adalah 0,9349 m /kg .
Temperature (oC)
60
0,0010171
0,5
7,6677
(m3/kg)
Pada diagram tersebut menunjukkan bahwa nilai volume spesifik total dari zat yang
berada dalam tangki adalah sebesar 0,5 m 3/kg, dan nilai tersebut berada di antara volume
spesifik air bentuk cair dan uap, sehingga volume spesifik total berada di daerah dua fasa
liquid-vapor.