BAB IIPEMBAHASANA.
Pengertian Evaluasi
Evaluasi strategi adalah tahap proses manajemen di mana manajer puncak berusaha
memastikan bahwa strategi yang mereka pilih terlaksana dengan tepat dan mencapaitujuan
perusahaan. Para manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan
baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini.Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral daninternal selalu berubah.Tiga macam
aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yangsekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif.
Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki
dalam organisasi yang besar, korporasi, divisiatau unit bisnis strategis, dan
fungsional.Perusahaan bisnis multidivisional yang biasanya besar, memiliki tiga level strategi
:korporasi, bisnis dan fungsional.
1. Strategi korporasi mengambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenaisikap
perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagaibisnis
dan lini produk untuk mencapai keseimbangan portofolio produk dan jasa.
2. Strategi bisnis atau strategi bersaing, biasanya dikembangkan pada level divisi
danmenekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa
perusahaandalam industri khusus atau segmen pasar yang dialyani oleh divisi
tersebut.
3. Strategi fungsional menekankan terutama pada pemaksimalan sumber
dayaproduktivitas. Dalam batasan perusahaan dan strategi bisnis yang berada di
Kriteria evaluasi
Bidang efektifitas organisasi
yakni merumuskan dan mengukur faktor-faktor evaluasi sangat kompleks. Memilih
sejumlah faktor sebagai dasar untuk mengevaluasi bukanlahmasalah yang mudah. Evaluasi dapat
didasarkan pada faktor yang objektif dan subjektif.Berbagai kriteria dapat digunakan dengan
tepat, tergantung pada tujuan evaluasi sepertiyang ditunjukkan kelima jenis pendekatan
pengendaliannya.Mengevaluasi isi dan proses strategi serta rencana harus berperan dalam sistem.
Artinya,evaluasi diasumsikan secara khas sebagai cara atau metode untuk mengetahui apakah
isistrategi bekerja atau tidak bekerja.
Kriteria kuantitatif
panjang.
Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva
1. Rasio Likuiditas
Fred Weston dikutip dari Kasmir (2008:129): menyebutkan bahwa rasio likuiditas
(liquidity ratio) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek.
Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai
berikut:
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia
Aktiva Lancar
Current ratio = ----------------------- x 100%
Hutang Lancar
2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi / efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.
Dalam analisa aktivitas rasio yang digunakan adalah:
a. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasio perputaran persediaan, mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan
perusahaan. Rumusnya
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turn-over = --------------------------------- x 1 kali
Persediaan
Penjualan
Total Asset Turn-over = ----------------------- x 1 kali
Modal Aktiva
3. Rasio Solvabilitas
Menurut Fred Weston dikutip dari Kasmir (150:2008), Rasio Solvabilitas adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang dan mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panajang apabila perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Rasio yang digunakan adalah:
a.
Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio) Rasio ini mengukur seberapa
besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumusnya dibawah ini
Total hutang
b.
Rasio ini menunjukkan hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal
sendiri yang diberikan oleh pemilik perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang disediakan
kreditor dengan pemilik perusahaan.
Total hutang
Debt to equity ratio = ----------------------- x 100%
Modal Sendiri
4. Rasio Profitabilitas
Menurut Sofyan Safri Harahap (2008:304), Rasio profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan
penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya.
Laba Kotor
Gross Profit Margin = ----------------------- x 100%
Penjualan
b. Asumsi lingkungan
Apakah perusahaan tanggap terhadap perubahan penting yangdapat di antisipasi? Apakah
rencana itu akan secara penuh tereksploitasi peluangyang ditawarkan oleh kondisi dalam negeri
c. Kondisi internal
Apakah kebijakan alokasi sumber daya, struktur organisasi, dansistem administratif
terkoordinasi satu sama lain? Apakah sudah ada polapelaksanaan terpadu yang cocok dengan
strategi dan mengembangkan keunggulanbersaing yang diperlukan? Apakah strategi
mengandalkan pada kelemahan atau justruberusaha menguranginya? Dsb.b.
d. Ketepatan
Apakah rencana yang terpadu dan komprehensif sudah memperoleh sumber dayayang
diperlukan, preferensi resiko, dan wawasan waktu.-
Apakah sumber daya yang penting sudah tersedia? Jikabelum, aakah rencana telah
Sebuah analisis Balanced Scorecard mengharuskan perusahaan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan ini :
1. Seberapa baik perusahaan terus meningkatkan dan menciptakan nilai bersama langkahlangkah seperti inovasi, kepemimpinan teknologi, kualitas produk, efisiensi proses
operasional, dll?
2. Seberapa baik perusahaan mempertahankan atau meningkatkan pada kompetensi inti dan
keunggulan kompetitif?
3. Seberapa puaskah pelanggan perusahaan?
Sebuah contoh dari Balanced Scorecard perusahaan memeriksa enam isu kunci dalam
mengevaluasi strategi nya: (1) pelanggan, (2) manajer / karyawan, (3) operasi / proses, (4)
masyarakat / tanggung jawab sosial, (5) etika bisnis / alami lingkungan, dan (6) keuangan.
Bentuk dasar dari sebuah Balanced Scorecard mungkin berbeda untuk organisasi yang berbeda.
Karakteristik
Karakter Evaluasi dan Kontrol
Ada beberapa karakter yang membuat evaluasi strategi kita menjadi efektif. pada bagian ini kita
akan membahas tiga karakter utama agar aktivitas evaluasi tidak berlangsung dengan sia-sia,
yaitu:
1.
Ekonomikal. Aspek yang kita perlukan dalam evaluasi ini adalah informasi atas kinerja
yang indikatornya sudah diterapkan terlebih dahulu. Ketika informasi yang didapat lengkap
maka akan semakin baik.
2.
Aspek yang bermakna. Tindakana evaluasi yang akan kita lakukan harus sesuai dengan
tujuan yang telah kita tetapkan. Karena itulah yang merupakan penentuan prioritas, kriteria kerja
dalam penilaian, pembobotan yang akurat menjadi penting dalam evaluasi kerja.
3.
Tepat waktu. Evaluasi yang dilakukan dilakukan tepat pada waktunya, karena itu
perusahaan dalam situasi persaingan bisnis sekarang harus memanfaatkan dukungan teknologi
informasi. Berbagai persoalan terkait degan kemutakhiran informasi untuk pengawasan kini bisa
dipecahkan dengan dukungan teknologi.
Untuk menggambarkan karakter ini kita bisa mencontohkan lewat perusahaan
perkebunan, misalnya, yang memiliki kebun di remote area, di kawasan jauh dari dari perkotaan
memiliki perangkat teknologi untuk memantau perkembangan pengelolaan kebun. Mereka
memiliki foto dari satelit untuk informasi rinci seperti beberapa tanaman yang ada disejumlah
luas lahan tertentu. Dari informasi yang diinput setiap hari, manajemen dikota-kota besar seperti
Jakarta dapat mengetahui perkembangan perkebunananya dalam waktu yang cepat sekali.
Contoh lain bisa juga seperti BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), dimana
BMKG memiliki perangkat teknologi untuk memantau dan meramal segala aktivitas mulai
cuaca, iklim, hingga seluruh perkembangan sifat alami bumi dan gejalanya. Karena BMKG
memiliki foto dari satelit untuk informasi rinci mengenai segala aktivitas di bumi Indonesia dan
sekitarnya serta memiliki rekaman satelit pada masing-masing wilayah Indonesia.
Auditing
Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait
dengan penilaian mengenai tindakan dan kejadian ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian
antara penilaian tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya
kepada para pengguna.
Daftar pustaka