Latar
Belakang
Obat kimia
Kerugian :
- Mahal
- Iritasi
- Reaksi
alergi
Fase
inflamasi
Neutrofil
Obat
herbal
Luka rongga
mulut
Penyembuhan
luka
Fase
proliferas
i
Fase
remodeling
Ekstrak biji
kelengkeng
Ekstrak
kolostrum
sapi
Asam galat
& asam
elagat
FGF, PDGF,
IGF, TGF,
Lactoferin
Keuntungan:
- Mengurangi efek
alergi & efek
samping
- Dipercaya lebih
efektif
Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah
terdapat penurunan jumlah neutrofil setelah aplikasi gel
ekstrak biji kelengkeng (Euphoria longan) dan gel
ekstrak kolostrum sapi pada penyembuhan luka?
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mempelajari perbedaan jumlah neutrofil setelah aplikasi gel ekstrak
biji kelengkeng (Euphoria longan) dan kolostrum sapi pada penyembuhan
luka.
Tujuan Khusus
1.
2.
3.
Kerangka Konseptual
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratories dengan menggunankan
rancangan penelitian post test only control group design.
Sampel dan Besar Penelitian
Sampel
Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus jantan (Rattus novergicus)
strain Wistar.
Besar Sampel
Usia 2 - 3 bulan
1.
Kelompok kontrol
: kontrol negatif
2.
Kelompok perlakuan 1
3.
Kelompok perlakuan 2
Tempat Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
1.
2.
3.
4.
Jenis tikus
5.
Umur tikus
6.
7.
8.
9.
10.
11.
3. Luka Sayatan
Luka sayatan adalah luka pada tikus Wistar dengan panjang
1,5cm dan kedalaman 0,2-0,3cm pada mukosa labial rahang bawah
rongga mulut tikus Wistar, lalu diberikan perlakuan dengan diolesi
gel ekstrak biji kelengkeng dan kolostrum sapi menggunakan cotton
buds steril.
4. Neutrofil
Netrofil pada umumnya akan ditemukan pada 2 hari pertama dan
berperan penting untuk memfagositosis jaringan mati dan
mencegah infeksi. (Gurtner, 2007)
Kandang tikus
Kapas
Kertas saring
Sarung tangan
Tissue processor
Rotary mikrotom
Water bath
Gelas objek
Penutup gelas
Mikroskop cahaya
Bahan Penelitian
Etanol 70%
CMC-Na 2% dan 3%
Akuades steril
Formalin 10%
Parafin
Albumin
Cara Kerja
1.
2.
3.
100 ml
akuades steril
Gel CMC-Na 3%
3,2 gram
ekstrak biji
kelengkeng
20 gram bubuk
kolostrum sapi
50 ml akuades
steril
Gel ekstrak
kolostrum sapi
40%
Tikus
dianastesi
perinhalasi
Kontrol:
Luka diberi
aplikasi
akuades steril
Perlakuan A:
Diberi aplikasi
gel ekstrak biji
kelengkeng
Perlakuan B:
Luka diberi
aplikasi gel
ekstrak
kolostrum
Dehidrasi
Embedding
Blocking
Pemotongan Jaringan
Peletakan jaringan pada gelas objek
8. Analisis
Data
Data penelitian yang telah diperoleh terlebih dahulu diuji
normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dan di uji
Levene untuk menguji homogenitasnya kemudian dilanjutkan
dengan uji parametrik
menggunakan Oneway Anova dengan
tingkat kepercayaan 95% dan bila ada perbedaan dilanjutkan
dengan uji LSD (Least Significance Difference).
Alur Penelitian
Tikus wester jantan, BB 150-200
gram
Adaptasi selama 1 minggu
Tikus dilukai pada bagian labial rahang bawah mukosa rongga
mulut
Luka bekas sayatan
Kontrol
Akuades steril
Perlakuan
1. Gel ekstrak biji
kelengkeng 3,2%
2. Gel ekstrak kolostrum
40%
10. Analisis
data
Data diolah dan diuji analisis statistik menggunakan One Sample
Kolmogorov Test untuk menentuan data berdistribusi normal, lalu
selanjutnya dihitung menggunakan ANOVA jika data berdistribusi
normal. Penelitian disusun dengan menggunakan SPSS versi 21
untuk windows 7.
Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan syarat utama untuk menentukan apakah
populasi dari data-data tersebut berdistribusi normal yang nantinya
berhubungan dengan presisi dan akurasi data. Pada uji normalitas
menggunakan
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov
Test,
hasil
dikatakan berdistribusi normal jika nilai probabilitasnya atau
asymp.sig.(2-tailed)lebih dari 0,05 yang menandakan Ho diterima
(Corder & Foreman, 2009).
Neutrofil
Kategori
30
30
31.6000
2.0000
31.46602
.83045
Absolute
.158
.219
Positive
.154
.219
-.158
-.219
Kolmogorov-Smirnov Z
.863
1.200
.445
.112
Normal Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
Negative
Kontrol
Neutrofil
N
Normal Parametersa,b
Perlakuan 1
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Neutrofil
N
Normal Parametersa,b
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
10
10
17.1000
3.0000
14.83577
.00000c
.176
-.125
.556
.917
.176
Perlakuan 2
Kategori
10
10
29.9000
2.0000
15.33659
.00000c
.106
-.177
.558
.914
.177
Keterangan
Kontrol
10
0.445
Normal
Perlakuan 1
10
0.914
Normal
Perlakuan 2
10
0.917
Normal
Dari table diatas dapat ditunjukkan bahwa nilai probabilitas lebih tinggi daripada nilai
alpha (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok perlakuan
kontrol, perlakuan 1 dan perlakuan 2 berdistribusi normal dan dapat melanjutkan ke
penghitungan One Way Anova.
PERLAKUAN 1
PERLAKUAN 2
0,088
0,525
Nilai .sig lebih dari 0,05 pada perlakuan 1 dan perlakuan 2 di setiap kelompok sampel.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan data tersebut homogen yang
artinya data memiliki variansi yang sama dan tidak ada perbedaan dalam perhitungan
jumlah neutrofil.
bahan
.sig
0.108
TERIMA KASIH