PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
Sumber Daya Air menurut Undang Undang No 7 tahun 2004 adalah air,
sumber air dan daya air yang terkandung didalamnya. Kegunaan air meliputi
penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan aktivitas
lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air. 97%
air di bumi adalah air asin, dan hanya 3% berupa air tawar yang lebih dari dua per
tiga bagiannya berada dalam bentuk es di glasier dan es kutub (US Geological
Survey, 1993). Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam
tanah berupa air tanah, dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah
dan di udara.
Kondisi air saat ini menjadi perhatian global karena disebabkan oleh
berbagai masalah seperti menurunnya ketersediaan air, baik kuantitas maupun
kualitas yang dapat dijadikan andalan sumber air baku, kerusakan daerah aliran
sungai yang semakin tinggi sehingga menurunnya kemampuan penyediaan air,
manajemen irigasi yang kurang optimal dan merata serta kekeringan dan banjir
yang semakin bertambah sehingga membawa dampak negatif yang besar kepada
masyarakat seperti kerusakan lingkungan, kerusakan sarana dan prasarana, serta
penyakit yang muncul akibat dari banjir itu sendiri . Maka dari itu, perencanaan
dan pengelolaan sumber daya air yang baik mutlak diperlukan untuk menjaga
kelestariannya.
Konservasi air, yang merupakan upaya yang komprehensif untuk
pengamanan, pelestarian air, sumber daya air, lingkungan ekosistem terkait serta
upaya-upaya penghematan konsumsi merupakan upaya yang diharapkan mampu
menangani masalah terkait (Sarminingsih, 2008). Kegiatan konservasi yang
dilakukan hendaknya dipantau dan dievaluasi dengan baik. Untuk itu, diperlukan
informasi yang memadai yang bisa digunakan, termasuk diantaranya informasi
spasial. Informasi lengkap yang didukung data spasial akan sangat membantu
pada proses pengelolaan sumber daya air terutama dalam penyajian informasi
geografis sumber daya air seperti sumber air baku, jaringan rawa dan irigasi,
pantai, banjir serta informasi lainnya.
1
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan
sistem informasi geografis berbasis web yang dapat memberikan informasi
sumber daya air baik informasi geografis maupun informasi penting lain yang
dapat digunakan sebagai pedoman, tidak hanya bagi pemerintah tetapi juga
masyarakat umum, sehingga masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam upaya
pengelolaan sumber daya air yang baik.
Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dari penelitian yang dilakukan adalah :
1 Sistem yang dibangun hanya mendukung badan pemerintahan dalam
menangani masalah sumber daya air yaitu Balai Wilayah Sungai Kalimantan I
2
3
4
hujan harian.
Sistem yang dibangun berbasis web.
Point of Interest analisis debit banjir adalah Daerah Aliran Sungai Sekayam
Penelitian Dan Perancangan Sistem, Bab IV Hasil dan Analisis Aplikasi serta Bab
V Penutup.
Bab I Pendahuluan adalah bab yang berisi latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka adalah bab yang berisi landasan teori yang ada
hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan uraian sistematis tentang
hasil-hasil penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu.
Bab III Metodologi Penelitian dan Perancangan Sistem adalah bab yang
berisi tentang Bahan Penelitian, Alat yang Dipergunakan, Metode Penelitian,
Variabel atau Data, Analisis Hasil, Diagram Alir Penelitian dan Perancangan
Sistem.
Bab IV Hasil dan Analisis Aplikasi adalah bab yang berisi data hasil
percobaan, pengamatan, survei dan sebagainya yang telah dirancang pada Bab III.
Setiap hasil yang disajikan akan dilakukan analisis untuk mengarah kepada suatu
kesimpulan.
Bab V Penutup adalah bab yang berisi kesimpulan dari penelitian yang
telah dilakukan dan saran/rekomendasi untuk perbaikan, pengembangan atau
kesempurnaan/kelengkapan penelitian yang telah dilakukan.