Ada 2 Metode :
1. Pembandingan Langsung (direct comparison)
dengan standard primer atau standard sekunder
Contoh : bagaimana kita mengukur panjang sebatang besi ?
Jika kita ingin puas dengan hasil pengukuran, misalnya dengan ketelitian 1/8
inchi ( + 3 mm ), maka kita bisa menggunakan pengukur pita baja (bentuk rol)
2.
S-1
S-2
S-3
Transducer-Sensor
Sensor memerlukan input
untuk mengeluarkan output
analog yg diperlukan.
Signal Conditioning
Terminating Red-out
Menyediakan indikasi
atau rekaman dalam bentuk
transduser ke bentuk yg
yang bisa di-evaluasi oleh
bisa digunakan oleh tahap
indra manusia tanpa
akhir/ final.
bantuan alat, oleh
Meningkatkan amplitudo komputer atau oleh
kontroler.
dan/atau daya.
Memodifikasi signal dari
Menyaring komponen yg
tidak diinginkan.
Mengkonversi signal ke
bentuk pulse.
Transducer-Sensor
Signal Conditioning
Mechanical :
Spindle yg terhubung, massa pegas,
peralatan elastik (tabung Bourdon untuk
tekanan)
Hydraulic-pneumatik :
Pengapung Buoyant, orifice, venturi,
vane, propeller.
peralatan penghubung,
chamber
Mirror, lensa, penyaring optik, light levers,
Optical :
Film foto, sel photoelectric
optical fibers.
Electrical :
Kontaktor, tahanan, kapasitor, kristal
piezoeelectric, thermocouple, dlsb.
Terminating Red-out
Indikator :
Displacement types :
Pointer yg bergerak, skala, skala yg
bergerak,indeks, sinar dan skala, pancaran
elektron dan skala (CRO), kolom cairan.
Digital types :
Pembacaan langsung alphanumeric
Recorder :
Cetak digital, pena dan grafik, sinar dan
film foto, photography langsung,
perekaman magnetik
Processor :
Berbagai macam sistem komputasi,
penggunan khusus dan umum lainnya,
digunakan untuk memberi umpan
peralatan pembacaan/perekaman
dan/atau sistem kontrol
Tahap I, accelerometer
menyediakan tegangan analog.
Tahap II,
Menaikkan tegangan juga menyaring komponen
frekuensi tinggi yang tidak diinginkan. Juga mengintegrasikan sinyal analog yang berhubungan
dengan waktu, dengan demikian penyediaan
hubungan waktu-kecepatan lebih baik dari pada
sinyal waktu-percepatan.
Kesalahan Sistematik/Tetap
Contoh : Keterbatasan kecermatan (resolusi) alat, Kalibrasi,Teknik pengukuran
Kesalahan Acak
Contoh : Pengaruh variasi lingkungan, Akibat kurangnya kepekaan (sensitivitas)
Kesalahan Ilegitimasi
Contoh : Kesalahan perhitungan, Gangguan mekanik,getaran, bising