Identitas Mahasiswa
Nama
: Nurul Fauziah
Nim
: 12-231-040
Alamat
No.Hp
: 085237454267
c. Solusi
Berdasarkan hal tersebut diperlukan pengembangan bahan ajar berupa modul
yang divariasikan dengan model pembelajaran. Salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan literasi sains siswa dan melibatkan langsung siswa
dengan lingkungan yaitu dengan memilih model pembelajaran yang menekankan
keaktifan pada diri siswa. Dalam proses pembelajaran siswa diberikan
permasalahan yang berhubungan dengan konsep yang diajarkan dan siswa
dibiarkan mencoba menyelesaikan dengan pengawasan guru. Salah satu model
yang mendukung hal tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning berorientasi Green Chemistry.
3. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah bentuk pengembangan modul Problem Based Learning berorientasi
green chemistry pada materi hidrolisis garam untuk meningkatkan literasi sains
siswa ?
b. Bagaimanakah kelayakan modul Problem Based Learning berorientasi green
chemistry pada materi hidrolisis garam untuk meningkatkan literasi sains siswa ?
4. Definisi Istilah Dan Operasional
a. Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan adalah suatu proses kajian sistematik untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk yang digunakan dalam pendidikan .
b. Bahan ajar modul
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan
sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan
didesain untuk membantu peserta didik untuk menguasai tujuan belajar yang
spesifik (Daryanto, 2013)
c. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah model
pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta
didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world). PBL merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menjadikan
siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja sama yang baik
antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya dalammenemukan dan
memahami konsep yang dipelajari.
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang membebaskan siswa
untuk memilih penelitiannya sendiri sehingga memungkinkan mereka untuk
mengaitkannya dengan fenomena nyata dan membangun pemahaman dengan
konsep yang mereka dapatkan dari fenomena tersebut. PBL juga melatih siswa untuk
belajar menjadi orang dewasa yang mengambil peran-peran penting dalam
masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di berbagai
situasi kehidupan nyata (Arends, 2008: 43).
d. Green chemistry
Green chemistry bukanlah environmental science tetapi bagian ilmu kimia yang
mencari dan berkreasi untuk memberikan solusi bagi penciptaan teknologi yang
aman bagi manusia dan lingkungannya (Ilyas, 2010). Green chemistry adalah bagian
dari produk dan proses kimia yang ramah lingkungan meliputi semua aspek dan
jenis dari proses kimia yang mengurangi efek negatif bagi kesehatan manusia dan
lingkungan sekitar (Kusuma, et al, 2009). Pembelajaran kimia berorientasi green
chemistry bertujuan agar siswa memiliki karakter peduli lingkungan, khususnya
dalam penanganan masalah lingkungan, membentuk perilaku agar dapat
berpartisipasi dalam pemeliharaan lingkungan. Peng-kajian terhadap fenomena dan
dampak perubahan lingkungan perlu dilakukan melalui pendidikan formal (Setyo,
2011).
e. Literasi Sains
PISA mendefinisikan literasi sains sebagai pengetahuan tentang sains individu yang
digunakan untuk mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru,
menjelaskan fenomena, dan untuk membuat kesimpulan tentang isu ilmiah berdasarkan bukti-bukti ilmiah; mengetahui karakteristik sains sebagai penyelidikan ilmiah;
menyadari bahwa sains dan teknologi membentuk lingkungan material, intelektual
dan budaya; serta kesediaan untuk terlibat dalam isu-isu terkait sains sebagai
manusia yang reflektif (OECD, 2009). Literasi sains merupakan kemampuan
menggunakan konsep sains untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,
menjelaskan fenomena ilmiah serta menggambarkan fenomena tersebut berdasarkan
bukti-bukti ilmiah.
f. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah suatu materi ilmu kimia yang mempelajari tentang reaksi
antara garam dengan pelarut air sehingga menyebabkan laritan garam dapat bersifat
asam, basa, atau netral. Hidrolisis garam merupakan materi lanjutan dari asam basa,
karena nantinyaakan mempelajari hidrolisis garam yang terbentuk akibat campuran
antara asam dan basa. Pada materi hidrolisis garam, akan mempelajari tentang
konsep hidrolisis; menentukan larutan garam yang dapat terhidrolisis berdasarkan
Interval
81% skor 100%
61% skor 80%
41% skor 60%
Tinkat kelayakan
Sangat layak atau sangat baik
Layak atau baik
Cukup
4
5
Nurul Fauziah
NIM : 12. 231. 040