Klinis
Ganglion adalah tumor yang terdapat berbatasan dengan sendi dan tendon. Tempat paling
sering dari ganglion adalah sisi punggung dari pergelangan tangan dekat Scapholunate (SL)
joint (60-70%), Volar Wrist dekat sendi radioscaphoid atau sendi pisotriquetral (18-20%),
dan Volar Retinaculum (10-12%). Kista mucoid terjadi di atas punggung jari pada level sendi
DIP. Sisi lainnya termasuk sendi carpometacarpal (CMC), tendon ekstensor (sering
diasosiasikan dengan first dorsal compartment), carpal tunnel, dan Guyon kanal. Ganglion
mungkin muncul juga dari tulang; yang ini sering disebut kista ganglion intraosseous.
Ganglion biasanya simptomatik minimal. Bergantung dari lokasi kista, gejala yang muncul
bervariasi, seperti nyeri tumpul, perubahan ukuran, drainase spontan, disfungsi saraf sensoris.
Pemeriksaan Penunjang
Untuk lesi pada pergelangan tangan, digunakan rontgen standar posteroanterior (PA), lateral
dan oblik.
MRI atau USG dapat digunakan ketika diagnosa masih belum jelas.
1. Kista mukus dievaluasi dengan standar PA, lateral dan radiograf oblik tegak pada jarijari yang terkena.
2. Pada radiologi, ganglion interosseous mungkin di lokasi sentral atau sisi tulang yang
terkena. Radiologi juga dapat menggambarkan ganglion juxtaosseous yang menembus
tulang. Lesinya adalah radiolusen dengan border sklerotik. Ganglion ini sering terjadi
dekat permukaan sendi.
3. MRI digunakan untuk melihat ganglion yang tidak terlihat dengan radiologi
konvensional.
4. Axial, Coronal, atau Sagital CT-Scan digunakan untuk melihat kista ganglion yang
samara-samar.
5. Bone Scan dipakai untuk menentukan apakah suatu masa intraosseous merupakan
metabolik aktif dan menyebabkan nyeri.
Histologi
Cairan yang diambil dari kista ganglion terdiri dari mucin yang mengandung glucosamin,
albumin, globulin, dan asam hialuronik.
Terapi
1. Konservatif
1. Splint Immobilization (ganglion pergelangan tangan)
2. NSAIDs
2. Operatif
1. Pengambilan massa dengan teknik operasi terbuka.
2. Reseksi arthroskopik
3. Mengeluarkan cairan ganglion dengan menggunakan needle dan syringe (aspirasi).
Teknik operasi
1. Bersihkan daerah operasi (daerah kulit diatas kista) dengan tindakan aseptik.
2. Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrate) dengan lidocaine 2%
3. Tandai batas insisi yang akan dilakukan, linier, dengan panjang sejajar dengan garis
Langers
4. Insisi kulit sampai subkutis.
5. Pegang ujung insisi dengan klem dan angkat
6. Lakukan diseksi tumpul dengan klem menelusuri masa dan sekelilingnya
7. Usahakan agar kista tidak pecah
8. Jika tiap bagian pinggir sudah dapat dibebaskan, klem bagian dasar masa dengan dua
buah klem sejajar
9. Potonglah antara 2 klem
10. Jangan sampai tendon rusak
11. Perdarahan dirawat
12. Jahit luka operasi lapis demi lapis.
13. Masa dilihat isinya kemudian dikirim ke patologi anatomi.