Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Page 1 of 31
Sebenarnya kandang kambing etawa secara umum memiliki fungsi yang serupa dengan rumah atau merupakan tempat untuk tinggal bagi ternak ,
jadi bayangkan saja ketika kita menjadi kambing ( hahaha ) tentu kita harus memiliki keseriusan dan ketelitian agar kandang tersebut menjadi
nyaman bagi kambing yang akan tinggal di dalamnya.
Pada perinsipnya membangun kandang etawa adalah memiliki tujuan agar kambing etawa nyaman dan bisa bereproduksi secara normal.
Dalam membangun kandang kambing etawa hendaknya memiliki fungsi sebagai berikut :
Kandang Kambing Etawa1. Kandang Kambing adalah tempat aktifitas kambing ,seperti makan ,tidur,kencing,minum dan lain sebagainya.
2. Kandang kambing sebagai tempat berlindung dari panas , hujan,dan terpaan angin.
3. Kandang kambing sebagai tempat berlindung dari pemangsa atau hewan penggangu lainya
4. kandang kambing sebagai pencegah liarnya kambing etawa ,atau menghindarkan kandang4kambing untuk memakan dan merusak tanaman lain.
5. Kandang kambing sebagai tempat penjagaan dan pengawasan ternak
Membangun kandang kambing etawa memang agak lain dengan membangun kandang ternak seperti sapi atau kambing domba ,karena ke unikan
kambing etawa ini terlahir dari sebuah kebiasaan masyarakat di sekitar ternak itu berasal dari Kec Kaligesing Kab Purworejo.
Tentu melalui proses perkembangan serta uji kelayakan di lapangan yang cukup lama dan panjang yang dilakukan para peternak di desa kami hingga
kini melahirkan desain yang di sepakati oleh sebagian besar peternak di lingkungan saya.
Kandang Kambing EtawaKandang Kambing Etawa biasanya di buat berpanggung dengan tujuan air kencing dan kotoran bisa jatuh ke bawah melalui
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 2 of 31
sela lantai panggung ( tataban ) karena kotoran dan air kencing akan menganggu kesehatan ternak jikala bersentuhan langsung dengan kaki kambing.
Lantai bawah panggung biasanya juga merupakan tempat mengumpulkan kotoran kambing yang bisa di gunakan menjadi pupuk, bahkan beberapa
teman peternak yang sudah maju biasanya membuat lantai ini dengan di semen dan dibuat kemiringan agar supaya kotoran mudah mengumpul ,
bahkan ada juga yang di desain untuk mengumpulkan air kencing kambing yang juga sebagai pupuk.
Membangun kandang kambing etawa memang sebaiknya tidak terlalu dekat dengan pemukiman namun jikala terpaksa juga tidak terlalu riskan
karena jika kita rajin membersihkan dan dengan sanitasi kandang yang baik tidak menimbulkan bau yang menganggu, kebanyakan peternak di
lingkungan saya juga membangun tidak jauh dari rumah, namun jikala anda membangun dengan tujuan untuk memelihara dalam jumlah banyak
tentu harus di perhitungkan lebih matang.
Untuk skala pemeliharaan dalam jumlah kecil di bawah sepuluh ekor tentu sangat sederhana dan murah ,karena pada perinsipnya se ekor kambing
membutuhkan luas 1,5 m untuk ruang geraknya .
Membangun kandang etawa memang harus di batasi, tentu agar membatasi ruang gerak yang berlebihan ,karena jika berlebihan gerak kambing jenis
ini akan lama perkembangannya.
Kenapa kandang etawa harus di sekat.? membuat kandang kambing etawa memang harus di sekat antara kambing satu dengan yang lain kambing
ras etawa biasanya beradu jika di kelompokan lebih dari 2 ekor yang tidak se induk.dan kambing ini memang harus di pisah dari pejantan ( trus
kapan kawinnya hahaha nanti kita bahas lain postingan )
Membuat kandang kambing etawa haruslah memiliki tempat yang tidak terlalu banyak angin karena kambing jenis ini mudah kembung atau
memiliki kelemahan tidak tahan terhadap tiupan angin yang terlalu kencang namun harus memiliki fentilasi yang cukup.
Kandang Kambing EtawaMemperhatikan hal hal tersebut Insya Allah menepis anggapan kalo beternak etawa itu susah, bahkan tidak sedikit orang
mengira bahwa kambing jenis ini susah di pelihara di daerah datar ( atau non pegunungan ) sebenarnya hanya karena tidak memahami kemauan dan
kebiasaan kambing saja, jika kita memahami dan mempelajari dengan seksama tentu akan mendapatkan solusi dalam beternak kambing ini.
Beternak kambing etawa adalah sebuah Infestasi yang nyata dan tak membutuhkan teori stastistik yang muluk muluk , jika petani dilingkungan saya
bisa tentu anda juga bisa..
Beternak Kambing Etawa adalah sebuah usaha yang nyata
Source :: http://www.kambingetawa.org
Lebih banyak image silahkan kunjung www.jualkambing.tk kemudian masuk ke galery foto
8 Comments
10/17/2012
Page 3 of 31
Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor.
Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini dipimpin oleh kambing betina yang paling tua, sementara kambing-kambing
jantan berperan menjaga keamanan kawanan. Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumputrumputan dan dedaunan.
Kambing berbeda dengan domba.
Perkembangbiakan
Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor anak, setelah bunting selama 150 hingga 154 hari.
Dewasa kelaminnya dicapai pada usia empat bulan. Dalam setahun, kambing dapat beranak sampai dua kali.
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Badannya kecil. Tinggi gumba pada yang jantan 60
sentimeter hingga 65 sentimeter, sedangkan yang betina 56 sentimeter. Bobot pada yang jantan bisa mencapai 25 kilogram, sedang yang betina seberat
20 kilogram. Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek. Baik betina maupun yang jantan memiliki dua tanduk yang pendek.
Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya
reproduksi yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging.
Karakteristik:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2. Kambing Etawa
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 4 of 31
Kambing Etawa didatangkan dari India yang disebut kambing Jamnapari. Badannya besar, tinggi gumba yang jantan 90 sentimeter hingga 127
sentimeter dan yang betina hanya mencapai 92 sentimeter. Bobot yang jantan bisa mencapai 91 kilogram, sedangkan betina hanya mencapai 63
kilogram. Telinganya panjang dan terkulai ke bawah. Dahi dan hidungnya cembung. Baik jantan maupun betina bertanduk pendek. Kambing jenis ini
mampu menghasilkan susu hingga tiga liter per hari. Keturunan silangan (hibrida) kambing Etawa dengan kambing lokal dikenal sebagai sebagai
kambing Peranakan Etawa atau PE. Kambing PE berukuran hampir sama dengan Etawa namun lebih adaptif terhadap lingkungan lokal
Indonesia.
3. Kambing Jawarandu
Kambing Jawarandu merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Etawa dengan kambing Kacang. Kambing ini memliki ciri separuh mirip
kambing Etawa dan separuh lagi mirip kambing Kacang. Kambing ini dapat menghasilkan susu sebanyak 1,5 liter per hari.
Kambing Jawa Randu memiliki nama lain Bligon, Gumbolo, Koplo dan Kacukan. Merupakan hasil silangan dari kambing peranakan ettawa dengan
kambing kacang, sifat fisik kacang lebih dominan. Baik jantan atupun betina merupakan tipe pedaging.
Karakteristik:
1. Memiliki tubuh lebih kecil dari kambing ettawa, dengan bobot kambing jantan dewasa dapat lebih dari 40 Kg, sedangkan betina dapat mencapai
bobot 40 Kg.
2. Baik jantan maupun betina bertanduk.
3. Memiliki telinga lebar terbuka, panjang dan terkulai.
4. Kambing Saanen
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 5 of 31
Kambing Saenen berasal dari Saenen, Swiss. Baik kambing jantan maupun betinanya tidak memliki tanduk. Warna bulunya putih atau krem pucat.
Hidung, telinga dan kambingnya berwarna belang hitam. Dahinya lebar, sedangkan telinganya berukuran sedang dan tegak. Kambing ini merupakan
jenis kambing penghasil susu.
Berasal dari lembah Saanen Swiss bagian barat. Merupakan jenis kambing terbesar di Swiss. Sulit berkembang di wilayah tropis karena kepekaannya
terhadap matahari. Ciri-ciri telinga tegak dan mengarah ke depan, bulu dominan putih, kadang2 ditemui bercak hitam pada hidung, telinga atau
ambing. Produksi susu 740 kg/ms laktasi.
Di Indonesi jenis kambing ini di silangkan lagi denga jenis kambing lain yang lebih resisten terhadap cuaca tropis, misalnya dengan jenis etawa.
5. KAMBING MARICA
Kambing Marica adalah suatu variasi lokal dari Kambing Kacang
Kambing Marica yang terdapat di Provinsi Sulawesi Selatan merupakan salah satu genotipe kambing asli Indonesia yang menurut laporan FAO
sudah termasuk kategori langka dan hampir punah (endargement). Daerah populasi kambing Marica dijumpai di sekitar Kabupaten Maros,
Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Sopeng dan daerah Makassar di Propinsi Sulawesi Selatan. Kambing Marica punya potensi genetik yang mampu
beradaptasi baik di daerah agro-ekosistem lahan kering, dimana curah hujan sepanjang tahun sangat rendah. Kambing Marica dapat bertahan hidup
pada musim kemarau walau hanya memakan rumput-rumput kering di daerah tanah berbatu-batu.Ciri yang paling khas pada kambing ini adalah
telinganya tegak dan relatif kecil pendek dibanding telinga kambing kacang. Tanduk pendek dan kecil serta kelihatan lincah dan agresif.
6. KAMBING SAMOSIR
Berdasarkan sejarahnya kambing ini dipelihara penduduk setempat secara turun temurun di Pulau Samosir, di tengah Danau Toba, Kabupaten
Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Kambing Samosir pada mulanya digunakan untuk bahan upacara persembahan pada acara keagamaan salah satu
aliran kepercayaan aninisme (Parmalim) oleh penduduk setempat. Kambing yang dipersembahkan harus yang berwama putih, maka secara alami
penduduk setempat sudah selektif untuk memelihara kambing mereka mengutamakan yang berwarna putih. Kambing Samosir ini bisa menyesuaikan
diri dengan kondisi ekosistem lahan kering dan berbatu-batu, walaupun pada musim kemarau biasanya rumput sangat sulit dan kering. Kondisi
pulau Samosir yang topografinya berbukit, ternyata kambing ini dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik.
Penelitian terhadap kambing spesifik lokal yang ada di Kabupaten Samosir Sumatera Utara dilakukan untuk mengetahui karakteristik morfologik
tubuh. Pengamatan ini dilakukan secara langsung dilapangan melalui pengukuran morfologik tubuh. Data yang terkumpul dianalisis secara
deskriptif. Dari hasil yang diperoleh karakteristik morfologik tubuh kambing dewasa yaitu rataan bobot badan betina 26,23 kurang lebih 5,27 kg;
panjang badan 57,61 kurang lebih 5,33 cm; tinggi pundak 50,65 kurang lebih 5,28 cm; tinggi pinggul 53,22 kurang lebih 5,43 cm; dalam dada 28,67
kurang lebih 4,21 cm dan lebar dada 17,72 kurang lebih 2,13 cm. Berdasarkan ukuran morfologik tubuh, bahwa kambing spesifik lokal Samosir ini
hampir sama dengan kambing Kacang yang ada di Sumatera Utara, yang membedakannya terhadap kambing Kacang yaitu penotipe warna tubuh
yang dominan putih dengan hasil observasi 39,18% warna tubuh putih dan 60,82% warna tubuh belang putih hitam. Dari warna belang putih hitam
didapatkan rataan sebaran warna berdasarkan luasan permukaan tubuh 92,68% kurang lebih 4,23% warna putih dan 7,32 kurang lebih 4,11% warna
hitam. Jenis kambing jantan berwarna putih sangat diperlukan untuk acara ritual dan adat kebudayaan setempat (parmalim). Pemberian nama
kambing Samosir pada saat ini masih secara lokal dan dikenal dengan nama Kambing Putih atau Kambing Batak. Kata Kunci: Morfologik Tubuh,
Spesifik Lokal Samosir
7. KAMBING MUARA
Kambing Muara dijumpai di daerah Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara di Propinsi Sumatera Utara. Dari segi penampilannya kambing ini
nampak gagah, tubuhnya kompak dan sebaran warna bulu bervariasi antara warna bulu coklat kemerahan, putih dan ada juga berwarna bulu hitam.
Bobot kambing Muara ini lebih besar dari pada kambing Kacang dan kelihatan prolifik. Kambing Muara ini sering juga beranak dua sampai empat
sekelahiran (prolifik). Walaupun anaknya empat ternyata dapat hidup sampai besar walaupun tanpa pakai susu tambahan dan pakan tambahan
tetapi penampilan anak cukup sehat, tidak terlalu jauh berbeda dengan penampilan anak tunggal saat dilahirkan. Hal ini diduga disebabkan oleh
produksi susu kambing relatif baik untuk kebutuhan anak kambing 4 ekor.
8. KAMBING KOSTA
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 6 of 31
Lokasi penyebaran kambing Kosta ada di sekitar Jakarta dan Propinsi Banten. Kambing ini dilaporkan mempunyai bentuk tubuh sedang, hidung rata
dan kadangkadang ada yang melengkung, tanduk pendek, bulu pendek. Kambing ini diduga terbentuk berasal dari persilangan kambing Kacang dan
kambing Khasmir (kambing impor). Hasil pengamatan, ternyata sebaran warna dari kambing Kosta ini adalah coklat tua sampai hitam. Dengan
presentase terbanyak hitam (61 %), coklat tua (20%), coklat muda (10,2%), coklat merah (5,8%), dan abu-abu (3,4%). Pola warna tubuh umumnya
terdiri dari 2 warna, dan bagian yang belang didominasi oleh warna putih.
Kambing Kosta terdapat di Kabupaten Serang, Pandeglang, dan disekitarnya serta ditemukan pula dalam populasi kecil di wilayah Tangerang dan
DKI Jakarta.
Selama ini masyarakat hanya mengenal Kambing Kacang sebagai kambing asli Indonesia, namun karena bentuk dan performa Kambing Kosta
menyerupai Kambing Kacang, sering sulit dibedakan antara Kambing Kosta dengan Kambing Kacang, padahal bila diamati secara seksama terdapat
perbedaan yang cukup signifikan.
Salah satu ciri khas Kambing Kosta adalah terdapatnya motif garis yang sejajar pada bagian kiri dan kanan muka, selain itu terdapat pula ciri khas
yang dimiliki oleh Kambing Kosta yaitu bulu rewos di bagian kaki belakang mirip bulu rewos pada Kambing Peranakan Ettawa (PE), namun tidak
sepanjang bulu rewos pada Kambing PE dengan tekstur bulu yang agak tebal dan halus. Tubuh Kambing Kosta berbentuk besar ke bagian belakang
sehingga cocok dan potensial untuk dijadikan tipe pedaging.
Saat ini populasi Kambing Kosta terus menyusut, walaupun data yang pasti untuk populasi Kambing Kosta tidak diketemukan, namun perkiraan
populasinya di Provinsi Banten hanya tinggal ratusan ekor saja (500-700 ekor).
9. KAMBING GEMBRONG
Asal kambing Gembrong terdapat di daerah kawasan Timur Pulau Bali terutama di Kabupaten Karangasem. Ciri khas dari kambing ini adalah
berbulu panjang. Panjang bulu sekitar berkisar 15-25 cm, bahkan rambut pada bagian kepala sampai menutupi muka dan telinga. Rambut panjang
terdapat pada kambing jantan, sedangkan kambing Gembrong betina berbulu pendek berkisar 2-3 cm. Warna tubuh dominan kambing Gembrong
pada umumnya putih (61,5%) sebahagian berwarna coklat muda (23,08%) dan coklat (15,38%). Pola warna tubuh umumnya adalah satu warna sekitar
69,23% dan sisanya terdiri dari dua warna 15,38% dan tiga warna 15,38%. Rataan litter size kambing Gembrong adalah 1,25. Rataan bobot lahir
tunggal 2 kg dan kembar dua 1,5 kg. Tingkat kematian prasapih 20%.
Asal usul kambing gembrong belum bisa dipastikan. Ada yang menduga kambing tersebut merupakan persilangan antara kambing Kashmir dengan
kambing Turki. Dugaan ini didasarkan pada ciri-ciri fisik kambing yang hampir mirip dengan kambing gembrong.
Dua jenis kambing itu masuk ke Bali dari luar negeri sebagai hadiah untuk seorang bangsawan Bali. Dari persilangan dua kambing itulah kambing
gembrong muncul. Kambing itu berkembang hingga beranak pinak. Tetapi, cerita ini juga masih simpang siur. Soal asal usul kambing itu masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Kambing gembrong sangat unik. Kambing ini dulunya banyak hidup di daerah pantai di Kabupaten Karangasem. Nelayan sering memotong
bulunya yang panjang lalu diikatkan ke kail untuk menangkap ikan, kata Ketua Yayasan Bali Tekno Hayati yang juga peneliti di Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali, Suprio Guntoro.
Kajian ilmiah soal khasiat bulu kambing itu hingga bisa mengundang ikan datang memang belum diketahui secara persis. Para nelayan setempat
berkeyakinan, bulu yang ditaruh dekat kail itu bercahaya hingga mengundang ikan berdatangan.
Ikan yang hiruk pikuk di dekat bulu itu akan tersangkut mata kail yang letaknya tak jauh dari bulu kambing itu. Tanpa pakan, nelayan dengan
mudah mendapat ikan. Cara ini sudah dikenal lama dan masih digunakan nelayan setempat.
IHWAL makin punahnya kambing itu diduga disebabkan oleh banyak hal. Ada yang menyebutkan bermula dari kepercayaan nelayan yang
berkeyakinan bahwa bila kambing jantan sering dikawinkan dengan kambing betina akan menyebabkan bulunya rontok.
Mereka berusaha mencegah kambing jantan itu mengawini kambing betina agar bulunya tetap lebat. Maklum saja, mereka berusaha mendapatkan
bulu itu karena harganya sangat mahal, bahkan hingga mencapai Rp 400.000 per kilogram. Tentu saja nelayan berusaha agar bulu kambing itu tetap
lebat.
Akibatnya regenerasi kambing gembrong ini sangat lambat, hingga sekarang tinggal sedikit. Kita sudah berupaya dengan memberi penyuluhan
kepada penduduk bahwa tidak benar kalau sering kawin bisa mengakibatkan bulu rontok, kata Guntoro.
Upaya penyuluhan terus dilakukan, tetapi masih saja ada masyarakat yang percaya dengan keyakinan itu hingga menyulitkan upaya pelestarian
kambing itu. Keyakinan itu masih melekat di kalangan pemilik kambing.
Makin punahnya kambing itu juga diakibatkan desakan ekonomi nelayan setempat. Para nelayan yang umumnya miskin dengan mudah menjual
kambing itu ke tukang jagal karena desakan ekonomi. Misalnya ketika anak harus sekolah, mereka terpaksa menjual kambing itu untuk biaya sekolah
anak-anak mereka.
Ada juga yang menyebutkan, dengan bulu yang lebat hingga menutup bagian kepala, menjadikan kambing ini mudah punah. Alasannya, kambing ini
kesulitan untuk makan akibat mata dan mulutnya tertutup oleh bulu. Kesulitan ini mengakibatkan makanan sulit masuk ke mulut hingga tidak bisa
menerima masukan gizi yang memadai. Akibatnya, kambing mudah terserang penyakit hingga mati. Semua penyebab ini mungkin saja saling berkait
hingga makin memperparah kepunahan kambing tersebut. Tanpa disadari kambing itu terus berkurang.
UPAYA untuk melestarikan kambing gembrong ini belum dilakukan secara serius. Dari tahun ke tahun belum ada pihak yang mau melestarikan
hewan ini, bahkan nyaris terlupakan dan tidak mendapat perhatian.
Pada mulanya, Yayasan Bali Tekno Hayati yang mendapat sponsor dari Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) pada tahun 1998-1999 mulai
melakukan konservasi. Dengan dana Rp 25 juta, yayasan membeli kambing itu dari nelayan, kemudian menitipkannya.
Mereka yang dititipi berhak mendapat induknya, namun berkewajiban untuk menyerahkan anakannya. Dari anakan ini, yayasan kemudian
menitipkannya lagi ke peternak lainnya yang diharapkan agar terus berkembang hingga kambing ini bisa lestari.
Akan tetapi, upaya ini hanya berlangsung dua tahun akibat yayasan kesulitan dana untuk melestarikan kambing itu. Dana dari Kehati hanya dapat
digunakan selama dua tahun itu.
Di sisi lain, dengan alasan tertentu akibat desakan ekonomi, kambing-kambing itu tidak terurus dengan baik. Bahkan, peternak juga ada yang
menjualnya hingga upaya pelestarian terhambat.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 7 of 31
Agar tidak makin punah, Yayasan Bali Tekno Hayati dengan bekerja sama BPTP melokalisasi kambing yang masih menjadi hak yayasan. Sebanyak
tujuh ekor kambing akhirnya dipindah dan dipelihara di kebun percobaan BPTP Bali di Desa Sawe, Kabupaten Jembrana.
Dari tujuh ekor itu kini telah beranak menjadi 10 ekor. Kedua lembaga itu kini berusaha melestarikan satwa langka tersebut secara in situ atau di
habitatnya, yaitu di Kabupaten Karangasem dan eks situ atau di luar habitatnya.
Mereka juga mencoba menyilangkan dengan kambing peranakan ettawah (PE). Dengan persilangan itu dihasilkan kambing gettah alias gembrong
ettawah.
Saat ini, setidaknya terdapat enam induk kambing peranakan ettawah yang mengandung benih gembrong. Persilangan ini salah satunya dilakukan di
Desa Bongancina, Kecamatan Bungsubiu, Kabupaten Buleleng. Harapannya, agar kambing gembrong tidak punah.
Upaya pelestarian ini masih jauh dari yang diharapkan. Jumlah kambing itu masih bisa makin berkurang kalau tidak ada upaya serius untuk
melestarikannya. Apalagi sebagian besar kambing yang masih hidup berada di tangan peternak atau nelayan yang miskin. Masih banyak dibutuhkan
bantuan dan dukungan dari semua pihak agar kambing ini tidak lenyap.
Mengharapkan bantuan pemerintah? Mungkin masih sulit untuk mendapatkan bantuan pemerintah untuk urusan yang satu ini. Pemerintah belum
banyak memperhatikan masalah seperti ini. Pemerintah masih sibuk dengan urusan ekonomi dan politik yang belum selesai hingga sekarang.
Siapa tahu ada sponsor yang mau membantu pelestarian kambing yang satu ini. Sayang bila kambing gembrong hilang dari muka Bumi hanya karena
kita lalai untuk melestarikannya.
*foto kambing gembrong :: yang kalo dilihat bentuk tubuhnya sudah lebih banyak ciri fisiologis kambing ettawanya*
10.Kambing Boer
Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang ter-registrasi selama lebih dari 65 tahun. Kata Boer artinya petani. Kambing
Boer merupakan satu-satunya kambing pedaging yang sesungguhnya, yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang cepat. Kambing ini dapat
mencapai berat dipasarkan 35 45 kg pada umur lima hingga enam bulan, dengan rataan pertambahan berat tubuh antara 0,02 0,04 kg per hari.
Keragaman ini tergantung pada banyaknya susu dari induk dan ransum pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal,
persentase daging pada karkas kambing Boer jauh lebih tinggi dan mencapai 40% 50% dari berat tubuhnya
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 8 of 31
.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang, dalam, berbulu putih, berkaki pendek, berhidung cembung,
bertelinga panjang menggantung, berkepala warna coklat kemerahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis
putih ke bawah di wajahnya. Kulitnya berwarna coklat yang melindungi dirinya dari kanker kulit akibat sengatan sinar matahari langsung. Kambing
ini sangat suka berjemur di siang hari.
Gambar anatomy kambing boer
Boer jantan bertubuh kokoh dan kuat sekali. Pundaknya luas dan ke belakang dipenuhi dengan pantat yang berotot. Kambing Boer dapat hidup pada
suhu lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu
lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Mereka dapat hidup di kawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau di padang rumput. Secara
alamiah mereka adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
Kambing Boer jantan dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada di sekitar manusia sejak lahir, meskipun ia akan tumbuh dengan
berat badan 120 150 kg pada saat dewasa (umur 2-3 tahun). Mereka suka digaruk dan digosok di bagian belakang telinganya, hingga punggung dan
sisi perutnya. Mereka dapat mudah ditangani dengan memegang tanduknya. Mereka dapat juga dilatih dituntun dengan tali. Namun, sebaiknya
jangan mendorong bagian depan kepalanya karena mereka akan menjadi agresif.
Boer jantan dapat kawin di bulan apa saja sepanjang tahun. Mereka berbau tajam karena hal ini untuk memikat betina. Seekor pejantan dapat aktif
kawin pada umur 7-8 bulan, tetapi disarankan agar satu pejantan tidak melayani lebih dari 8 10 betina sampai pejantan itu berumur sekitar satu
tahun. Boer jantan dewasa (2 3 tahun) dapat melayani 30 40 betina. Disarankan agar semua pejantan dipisahkan dari betina pada umur 3 bulan
agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Seekor pejantan dapat mengawini hingga selama 7 8 tahun.
KARAKTERISTIK KAMBING BOER BETINA
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 9 of 31
Boer betina tumbuh seperti jantan, tetapi tampak sangat feminin dengan kepala dan leher ramping. Ia sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak
berulah. Ia dapat dikawinkan pada umur 10 12 bulan, tergantung besar tubuhnya. Kebuntingan untuk kambing adalah 5 bulan. Ia mampu
melahirkan anak-anak tiga kali dalam dua tahun. Betina umur satu tahunan dapat menghasilkan 1 2 anak. Setelah beranak pertama, ia biasanya
akan beranak kembar dua, tiga, bahkan empat. Boer induk menghasilkan susu dengan kandungan lemak sangat tinggi yang cukup untuk disusu anak
-anaknya. Ketika anaknya berumur 2 3 bulan induk mulai kering. Boer betina mempunyai dua hingga empat puting, tetapi kadangkala tidak
semuanya menghasilkan susu. Sebagai ternak yang kawinnya tidak musiman, ia dapat dikawinkan lagi tiga bulan setelah melahirkan. Birahinya
dapat dideteksi dari ekor yang bergerak-gerak cepat disebut flagging. Boer betina mampu menjadi induk hingga selama 5 8 tahun. Betina dewasa
(umur 2-3 tahun) akan mempunyai berat 80 90 kg. Boer betina maupun jantan keduanya bertanduk.
PERKAWINAN SILANG DENGAN KAMBING LOKAL
Kambing lokal yang dipelihara di Indonesia berasal dari berbagai varietas kambing jenis perah. Jika Boer jantan dikawinkan dengan kambing lokal,
baik secara alam atau dengan inseminasi buatan, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% Boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini akan
membawa kecenderungan genetik yang kuat dari Boer. Besarnya tubuh dan kecepatan pertumbuhannya akan tergantung pada besarnya kambing
lokal yang dikawinkan. Tergantung dari ransum pakannya, hasil silangan jantan dapat mencapai berat dipasarkan 35 45 kg dalam waktu enam
sampai delapan bulan, dengan peningkatan jumlah daging pada karkas lebih banyak dari yang dihasilkan anak kambing lokal dengan umur yang
sama. Penting untuk dipahami bahwa protein membentuk otot. Penggunaan jagung, tanaman leguminosa dan rumput lokal merupakan sumber
protein alami yang sangat bagus. Pada umur satu minggu, anak kambing harus disediakan pakan dari sumber yang sama dengan induknya.
Meskipun mereka masih menyusu induknya, mereka akan mulai makan hijauan pada umur sangat muda. AIR MINUM TERSEDIA SETIAP SAAT
ADALAH PENTING baik untuk induk maupun anaknya.
11.Persilangan Kambing Boer dengan Kambing Jawa Randu
12.Kambing Boerawa
Kambing Boerawa merupakan kambing hasil persilangan antara kambing Boer jantan dengan kambing Peranakan Etawah (PE) betina. Ternak hasil
persilangan kedua jenis kambing tadi disebut dengan Boerawa yakni singkatan dari kata Boerawa dan Peranakan Etawah. Kambing hasil persilangan
ini mulai berkembang dan banyak jumlahnya di Propinsi Lampung khususnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, walaupun upaya persilangan
antara kambing Boer dengan kambing lokal telah dilakukan dibeberapa propinsi lainnya seperti Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
Timbulnya upaya mengembangkan kambing Boerawa di Lampung, sebenarnya didasari oleh makin rendahnya harga kambing-kambing PE milik
kelompok-kelompok tani ternak wilayah Gedong Tataan Lampung Selatan. Selama ini kambing PE lebih banyak dijual sebagai kambing bibit dengan
konsumen peternak dari luar propinsi seperti Bengkulu, jambi, Sumatera Barat hingga Aceh, namun entah bagaimana 3 tahun terakhir ini permintaan
bibit kambing PE dari lokasi-lokasi tersebut makin berkurang dan oleh pemiliknya banyak dijual sebagai kambing potong. Sebagai kambing potong,
nilai jualnya dihargai atau dinilai berdasarkan bobot badannya. Hal itu tentunya merugikan peternak dikarenakan postur tubuh kambing PE tidak
banyak memiliki daging yang tebal, namun cenderung kurus dan tinggi. Sehingga pendapatan atau harga yang diterima peternak dirasakan tidak
sebanding dengan kualitas ternak yang dijual tersebut. Sebagai kambing bibit, harga kambing PE relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan sebagai
kambing potong. Harga jual kambing bibit makin tinggi jika kualitas ternak yang dijual makin bagus.
Turunnya harga ternak kambing sempat menyebabkan menurunnya motivasi kelompok untuk mengembangkan ternaknya. Namun terkadang
muncul pertanyaan, mengapa harga jual kambing PE di wilayah tersebut mengalami penurunan ?. Beberapa hal yang mungkin saja menjadi
penyebabnya, antara lain : -1) Daerah atau wilayah-wilayah yang selama ini membeli kambing PE bibit tidak lagi membeli dikarenakan sudah mampu
menghasilkan kambing PE sendiri sehingga dirasakan tidak atau kurang perlu mendatangkan kambing PE dari luar daerah,. -2) Kualitas kambing PE
yang ada di Gedong Tataan kalah bersaing dengan daerah lain, sehingga konsumen lebih memilih mendatangkan kambing dari daerah-daerah
tersebut.
Salah satu upaya pemecahan masalah diatas tadi adalah dengan mengembangkan dan mengenalkan kambing potong yang memiliki produksi daging
yang lebih tinggi melalui upaya persilangan. Memperhatikan dari hasil penelitian, pengamatan dan lainnya (studi literatur, studi banding), Dinas
Peternakan Propinsi Lampung mencoba menghasilkan kambing silangan Boer dengan PE. Latar belakang pemikirannya adalah mendapatkan sifat
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 10 of 31
produksi daging yang tinggi dari kambing Boer dan memperoleh penampilan tubuh yang tinggi dan panjang dari kambing PE, sehingga diharapkan
diperoleh kambing yang gempal namun berpostur besar dan tinggi. Selain aspek tersebut, hal lain yang mendasari penggunaan kedua jenis kambing
tersebut adalah kemampuan beradaptasi dengan aspek lingkungan yang tinggi.
Upaya mengembangkan ternak kambing hasil persilangan ini mendapat respon yang baik dari peternak maupun dari instansi terkait didaerah. Sejak 2
tahun terakhir, program pengembangan kambing Boerawa banyak dilakukan dibeberapa kabupaten /kota di Lampung. Sebagai contoh Kabupaten
Tanggamus telah mencanangkan diri sebagai daerah kambing Boerawa.
Sebagai suatu upaya meningkatkan produktifitas kambing lokal, persilangan untuk menghasilkan kambing Boerawa perlu didukung dan ditindak
lanjuti secara terukur. Maksudnya adalah dengan tetap memperhatikan kaidah-kaedah teknis perbibitan ternak sehingga dapat diperoleh kambing
persilangan yang benar-benar memiliki performans dan nilai genetik yang tinggi. Persilangan bagaimanapun bentuknya, sebagai suatu cara atau
metode perbaikan mutu genetik ternak hendaknya mengacu kepada kaidah-kaidah perbibitan dan pembibitan ternak. Harapannya adalah untuk
memperoleh mutu genetik yang lebih unggul dan menghindari hal-hal yang merugikan seperti terjadinya inbreeding dan sebagainya. Hal tersebut
tentunya diaplikasikan dalam bentuk tatalaksana pemeliharaan yang baik, sistim perkawinan dan seleksi yang benar hingga penetapan standar/kelas
kambing Boerawa.
Selama ini Boerawa diartikan kambing silangan antara pejantan Boer dengan betina PE, batasan apakah harus menggunakan betina PE berkelas
ataupun PE jenis rambon belum ditetapkan secara jelas, begitu juga dengan penggunaan istilah Boerawa . Sebutan Boerawa selama ini ditujukan
untuk ternak turunan yang jantan saja, entah berasal dari hasil persilangan pertama ataupun hasil backcrossnya. Kedepan nampaknya diperlukan
upaya-upaya yang lebih terfokus dalam menyusun rancangan peningkatan mutu genetik secara terukur dan terancang. Arti terancang disini adalah
adanya desain ataupun saemacam cetak biru pola atau bentuk dari pemuliaan yang hendak dilakukan, sedangkan terukur dimaksudkan dapat
diamati hasil dari upaya tersebut dengan tingkat performance atau kualitas yang lebih baik. Koordinasi dan kerjasama antara beberapa pihak terkait
barangkali dapat menghasilkan program yang lebih komprehensif dan aplikatif ( Dinas peternakan, perguruan tinggi dll). Desain, cetak biru ataupun
rancangan program pengembangan kambing Boerawa hendaknya disusun dengan tetap mengedepankan kaidah-kaidah pemuliaan, aplikatif dan
dapat digunakan sebagai acuan teknis dalam produksi kambing Boerawa di lapangan.
Akhirnya, upaya pengembangan kambing Boerawa di Lampung yang merupakan langkah awal dalam mendorong berkembangnya usaha peternakan
bagi petani perlu didukung secara lebih maksimal, tentunya peran pemerintah melalui dinas teknis terkait harus lebih responsif dalam menanganinya
melalui program-program yang lebih efektif, berhasil dan berdaya guna.
Sumber :
7 Comments
Beetal goats
December 7, 2009 at 1:13 am (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: beetal goat beetal, goats, india, Kambing, kambing beetal, kambing india
Kambing Beetal
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 11 of 31
Kambing ini adalah saudara dekatnya Jamnapari, coba perhatikan ciri fisiknya..
Adalah jenis kambing yang ditemuka di Punjab, Pakistan dan India, biasanya berwarna merah atau hitam, telinganya berjumbai, pada Jantan
tanduknya memutar ke arah belakang. Keturunannya mirip dengan Jamnapari ( di Indonesia di kenal dengan Etawa )
Jenis ini lebih unggul daripada jamnapari karena lebih produktif dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan kondisi agro-ekologi
Warna bulu kambing beetal (beetal goats)adalah : hitam,coklat atau bercak putih. Wajahnya Cembung tapi tidak menonjol seperti jamnapari. Telinga
panjang, datar, terkulai. Jantan dan betina memiliki tanduk. Ekor kecil da tipis. Ambing ( kantong susu ) besar dan berkembang dengan baik, dot
berbentuk kerucut besar.
Karakteristik:
Laki-laki
dewasa
Betina
dewasa
Berat badan
59.07 59,07
34.97 34,97
Panjang tubuh
85. 85.
70.42 70,42
Tinggi pada
withers
91.60 91,60
77.13 77,13
Dada
ketebalan
86.0 86,0
73.7 73,7
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 12 of 31
Reproduksi:
Hari
Umur pada awalnya
761 761
368 368
160 160
176 176
40.66 40,66
Twins
52.6 52,6
Kembar
6.52 6,52
Quadruplets
0.22 0,22
Leave a Comment
Barbari Goat
December 7, 2009 at 12:47 am (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: aoudads, barbari, barbari goat, goat, goats, india goat, kambing barbari
Kambing Barbari
Adalah Jenis kambing yang berkembang biak di Uttar Pradesh dan Punjab, provinsi barat laut India dan Pakistan. Dikembang biakkan sebagai
kambing pedaging.
Breed Characteristics:
Adult males
Adult females
Body weight
37.85
22.56
Body length
70.45
58.68
Height at withers
70.67
56.18
Chest girth
75.53
64.3
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 13 of 31
Conformation: Small animals, with compact body. The orbital bone is quite prominent, so that eyes appear bulging. There is wide variation in coat
color, but white with small light brown patches ,is the most typical. Ears are short, tubular, almost double) with the slit opening in front, erect, directed
upward and outward. Both sexes have twisted horns, medium in length and directed upward and backward; horn length: 11.17 cm. Bucks have a large
thick beard.
Flock structure: The average flock contains 9.25 individuals (2 to 31 ), of which 0.6 adult males, 5.3 adult females and 3.4 young.
Management and feeding: Stationary. Mostly maintained on browsing and grazing stubble of cultivated crops and tree leaves. Cultivated fodders
(e.g. berseem, wheat straw) and grains (e.g. maize, barley, millets) are commonly offered. The animals are generally housed in thatched sheds inside
the house. Most males are castrated at ages between 7 to 30 days by the open method, with a blade, and are fattened on milk for slaughter on festive
occasions.
Reproduction:
Days
Age at first kidding
648
Kidding interval
348
Service period
70
70.2
49.64
Twins
49.32
Triplets
1.04
Quadruplets
Mortality %:
Pre-weaning
0.87
Adults
0.19
Performance:
Milk
Lactation yield (Kg)
107.120
150.13
Meat (kg.)
At birth
1.739
At weaning
6.661
6 months
7.800
9 months
12.566
12 months
14.517
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 14 of 31
The aoudad (Ammotragus lervia) disebut Barbary Domba, tapi tidak benar-benar seekor domba. Mereka datang dari Afrika Utara di Barbary Coast,
dan di sanalah mereka mendapatkan nama mereka.
Merata yang aoudad menjembatani jarak biologis antara domba dan kambing, tetapi mereka adalah spesies yang sejati, dan bukan hibrida. Mereka
memiliki ciri-ciri dari kedua domba dan kambing, dan protein dalam darah mereka adalah 50% seperti domba dan 50% seperti kambing .
Berat Aoudads Jantan 110pounds 350 pounds tinggi 36-39 inch, sedangkan betina beratnya mencapai 90-125 pounds dan tingginya lebih pendek
5inch dari yang jantan.
Baik Jantan ataupun betina mempunyai tanduk
Leave a Comment
Bagot Goat
December 7, 2009 at 12:18 am (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: bagot, bagot goat, goat, goats, Kambing, kambing bagot, perang salib
Kambing Bagot
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 15 of 31
Kambing ini adalah kambing semi liar, sulit dibedakan dengan domba. Perbedaan nya adalah jika pada kambing ekornya menghadap ke atas
sedangka doba ke bawah. Juga pada tanduknya, kambing tanduknya lebih besar dan mengarah ketas, melingkar cenderung melingkar kembali kea
rah depan, sedagkan domba tumbuh ke samping kemudian kebelakang. Jenis Jantannya berjanggut. Dahi kambing cembung sedangkan domba
cekung.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 16 of 31
Leave a Comment
Leave a Comment
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 17 of 31
Kambing jenis ini sudah sangat langka, diperkirakan malah sudah punah.
Pada awal abad ke 19 dikembang biaka sebagai makanan pengelana da korban kapal karam yang berlindung di pulau Auckland. Pada tahun 1970
tinggal seekor saja menurut perkiraan. Sekitar 100 ekor diketemukan di sekitar Port Rose arah timur-utara mainland Auckland. Pada tahun 1986-1987
sekitar 60 ekor di pindahkan ke selandia baru untuk penangkaran. Pada tahun 1999 diperkirakan nasib keturunannya telah punah
Leave a Comment
Argentata Goat
December 6, 2009 at 11:23 pm (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: argentata goat, etna goat, goat, goats, Kambing, kambing argentata, kambing asli italia, kambing etna, kambing sisilia
Kambing Argentata dari sekitar Gunung Etna di bagian timur sisilia dan dibesarkan di Provinsi Catania, Messina, Enna dan Palermo. Asal Usul jenis
ini sangat tidak dikenal dan sekarang sudah menjadi sangat langka
Namanya yang diterjemahkan Sebagai Argentata Perak diambil dari warna bulunya, yaitu percampuran antara putih dan abu-abu hitam. Jenis
kambing ini adalah kambing yang diambil susunya dan secara tradisioal susuna diperah untuk baha pembuatan keju dari timur Sisilia.
Leave a Comment
Arapawa Goat
December 6, 2009 at 11:08 pm (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: arapawa, goat, goats, Kambing, kambing arapawa, kambing new zealand
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 18 of 31
Kambing pulau Arapawa adalah jenis kambing liar, keturunan dari jenis kambing English landrace, jeis kambing inggris yang sudah tidak
diketemukan lagi hidup di Inggris. Pada tahun 1970 Beberapa diekspor ke daerah Amerika Utara dan daerah lainnya untuk dikembang biakkan
Menurut cerita nenek moyang jenis ini yaitu English Landrace dibawa oleh kapten James Cook pada saat menemukan Selandia Baru tahun 1773
Di habitat aslinya diperkirakan tinggal 300 ekor saja, Jumlahnya tidak pernah menjadi sangat banyak karena di habitat aslinya menjadi hewan buruan.
Warna bulu kambing jenis ini ada berbagai macam, seperti pola2 warna putih, cokelat, cokelat dan hitam adalah warna yang umum ditemui. Jantan
mempunyai tanduk yang menyapu luas sedangkan betina memiliki tanduk yang mengarah ke belakang.
Karena hidup bebas di alam maka pergeraka mereka lebih lincah da gesit dalam melompat lompat dibandingkan kambing jenis lain, seperti
persilangan kucing dan rusa
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 19 of 31
Leave a Comment
Appenzell Goat
December 6, 2009 at 10:34 pm (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: appenzell, appenzell goat, goat, goats, Kambing, kambing appenzell, kambing putih, swiss, switzerland
Kambing Appenzell
Kambing ini berbulu putih dengan bulu yang panjangnya sedang, memiliki perpaduan anggota tubuh yang baik. Bentuk tubuh yang lebih lebar da
lebih kecil dibandingkan kambing saanen. Jantan tingginya berkisar 75-85cm berat 65kg sedangkan betina 70-80cm berat 45kg.
Kambing ini berkembang biak di Negara Swiss, daerah sebara nya sekitar Canton Appenzell, St.Gallen (Togeburg), di Canton Zurich dibiakkan jenis
Appenzell yang merupakan hasil dari persilangan antara Appenzell dengan Saanen. Saat ini jumlahya sangat sedikit.
Kandungan Susu pada periode menyusui hamper sama dengan kambing jenis lain yaitu:
700-800kg, Lemak 2,9%, protein 2,7% , durasi laktasi 270 hari,
Leave a Comment
Kambing Anggora
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 20 of 31
Kambing jenis ini berasal dari distrik angora di sekitaran asia kecil, kambing jenis ini sudah dikenal sejak zaman nya nabi musa sebelum sejarah
alkitab ??? yaitu sekitar 1571-1451 Sebelum masehi.
Perdagangan bulu kambing inipun sudah dimulai sejak awal abad ke 19 dan menjadi komoditas yg berharga pada saat itu.
Rambut/bulu kambing ini dikenal dengan nanama MOHAIR
Pada tahun 1554 Charles V membawa kambing ini ke Eropa. Tahun 1765 diimpor oleh Pemerintah Spanyol, dan 20
tahun setelah itu banyak yang mulai membawanya ke Perancis.
Namun tak satupun yang berhasil dalam mengembang kan usaha import kambing jenis ini dalam periode tersebut.
Yang pertama berhasi dalam mengembangkan usaha import adalah Uni Afrika Selatan pada tahun 1838, dan menjadi
pengimport MOHAIR terbesar dibawah Amerika Serikat dan Turki.
Ciri paling berharga dari angora dibanding kambing jenis lain adalah nilai MOHAIR yg dipotong. Di AS rata2 berat
MOHAIR yg digunting dari tiap ekor kambing adalah sekitar 5.3 ponds, menghasilakn serat dengan panjang antara 12
-15cm
Mohair sangat mirip dengan WOL dlm komposisi kimia teteapi tdk memiliki permukaan yg halus Persamaan yg
paling mendasar adalah pada seratnya yg kuat dan elastis.
Mohair banyak digunakan sebagai upholstering pembuatan plushes dan bahan-bahan yang mencakup di mana kekuatan, keindahan, dan daya tahan
yang diinginkan.
Ciri Fisik
1.
2.
3.
4.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 21 of 31
Leave a Comment
Kambing Anglo-Nubian
December 5, 2009 at 2:16 am (Jenis kambing yang ada di Dunia)
Tags: anglo nubian goat, goat, goats, Kambing, kambing anglo nubian
Kambing jenis Anglo-Nubian adalah kambing jenis penghasil susu yan membanggakan Janis kambing ini dinamai Nubia, karena pada awalnya
ditemukan di timur laut Afrika. Kambing yang awalnya diimpor dari Afrika, Arab dan India berkaki panjang, kambing yang memiliki beberapa
karakteristik yang diinginkan oleh peternak kambing di Inggris. English breeders crossed these imported bucks on the common short-haired does of
England prior to 1895 to develop the Anglo-Nubian goat. Peternak Inggris yang mengimpor jenis ini sebelum tahun 1895 untuk mengembangkan
Anglo-Nubian kambing. Yang berkembang biak Di Amerika Serikat biasanya disebut sebagai Nubia.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 22 of 31
The Anglo-Nubian is regarded as an aristocratic appearing goat and has very long, pendulous ears that
hang close to the head. Penampilan jenis kambing Anglo-Nubian dianggap sebagai aristokrat kaarena
telinga yang panjang, terjumbai dan tergantung dekat kepala dan membawa jelas hidung romawi dan
selalu berambut pendek.
. Setiap Jenis warna diperkirakan ada dalam jenis kambing ini, tapi hitam, merah atau cokelat adalah
warna yang paling umum, apapun yang dapat dibawa kombinasi dengan putih. Biasanya Jantan
memiliki rambut yang pendek, terutama di sepanjang punggung dan di paha, daripada yang umum
ditemukan di Swiss.
Ambing Anglo-Nubian adalah luas tetapi kadang-kadang lebih terjumbai daripada keturunan Swiss. Seekor kambing Betina dewasa harus berdiri
paling sedikit 30 inci pada layu dan beratnya 135 ponds atau lebih, sedangkan Jantan harus berdiri sekurang-kurangnya 35 inci pada layu dan berat
setidaknya 175 ponds . Biasanya menghasilkan kadar susu lebih sedikit daripada keturunan Swiss, tapi menghasilkan susu yang lebih tinggi
kandungan lemak susu.
. Kepala berkembang biak adalah karakteristik khas, dengan profil wajah di antara mata dan moncongnya yang sangat cembung. Telinga panjang
(memperpanjang setidaknya satu inci di luar moncong ketika diadakan rata di wajahlebar dan terjumbai berada dekat dengan kepala di kuil dan suar
sedikit keluar dan maju baik di ujung bulat, membentuk sebuah bel bentuk.. Telinga tidak tebal, dengan tulang rawan terbentuk dengan baik. .
Rambut pendek, halus dan mengilap.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 23 of 31
Referensi:
Briggs, Hilton M and DM Briggs. Briggs, Hilton M dan DM Briggs. 1980. 1980. Modern Breeds of Livestock. Modern Breeds of Livestock. Forth
Edition, MacMillan Company Forth Edition, MacMillan Company
Mason, IL World Dictionary of Livestock Breeds. Mason, IL World Dictionary Peternakan Breeds. Third Edition. Third Edition. CAB International.
CAB International. 1988 1988
Handbook of Australian Livestock, Australian Meat & Livestock Corporation,1989, 3rd Edition Handbook of Australia Ternak, Australia Meat &
Peternakan Corporation, 1989, 3rd Edition
Promotional Materials. Promotional Materials. American Dairy Goat Association, PO Box 865, Spindale, NC 28160. American Dairy Goat Association,
PO Box 865, Spindale, NC 28.160. Phone: 704-286-3801 Telepon: 704-286-3801
2 Comments
Juga Dikenal Sebagai: Kil-Kei, Adi Kei, Kara Kei, Kilgoat, Turki Native
Anatolia Hitam dibesarkan di Turki untuk daging, susu dan seratMereka adalah bagian dari jenis Suriah dan sementara biasanya hitam mereka
kadang-kadang terlihat di cokelat, abu-abu atau pied.
Reference: Referensi:
Mason, IL 1996. Mason, IL 1996. A World Dictionary of Livestock Breeds, Types and Varieties. A World Kamus Breeds Ternak, Jenis dan Varietas.
Fourth Edition. Fourth Edition. CAB International. CAB International. 273 pp. 273 hlm.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 24 of 31
Leave a Comment
Mereka dicukur setahun sekali dan kambing yang tumbuh dewasa penuh akan menghasilkan uang sebanyak 2,5 dari bulu domba. Bulu terdiri dari
dua jenis serat, kasmir dan rambut lapisan luar. Rata-rata persentase Kasmir berada di kisaran 20%. bulu domba dapat dijual kepada pembeli grosir
atau dapat dehaired dan dijual dengan harga eceran untuk pemintal.
Reference: Referensi:
John Harris, Mitchell, NE. John Harris, Mitchell, NE. Internet mail: jharris@hannibal.wncc.cc.ne.us Internet mail:
jharris@hannibal.wncc.cc.ne.usKris McGuire, President Cashmere Producers of America Kris McGuire, Presiden
Cashmere Producers of America
Leave a Comment
Altai Mountain
juga Dikenal Oleh: Gornoaltaiiskaya (Rusia)
Kambing Gunung Altai jenis wol kambing terbentuk antara 1944 dan 1982 tentang pertanian kolektif dari Gorno-Altai Otonomi Daerah dari bekas Uni
Soviet, padang rumput yang hijau sepanjang tahun.The Altai Mountain adalah hasil Don kambing digunakan untuk perbaikan kambing lokal.
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 25 of 31
Kambing Gunung Altai seragam dalam warna, ukuran, konformasi dan produksi wol. Mereka tercatat mempunyai kemampuan yang kuat dalam
beradaptasi dengan kondisi parah peternakan luas di dataran tinggi. Mereka memiliki berat yang relatif tinggi dan kualitas daging yang baik dan
mampu menggemukkan cepat selama periode musim panas yang singkat.
Kambing Gunung Altai lebih unggul lokal dalam hidup yang berat (5-10 kg lebih) dan wol menghasilkan (3-4 kali lebih). Berat hidup jantan 65-70 kg
dan yang betina adalah 41-44 kg. Namun, seperti kambing Altai lokal, mereka matang agak lambat dan tumbuh sampai usia 5-5,5 tahun.
Kambing Gunung Altai (bulu) wol memiliki kualitas teknis yang tinggi dan merupakan komoditas yang berharga untuk industri ringan. Data
laboratorium menunjukkan bahwa sebenarnya serat wol panjang dalam silsilah kambing adalah 7,5-10 cm. Diameter rata-rata pada kambing dewasa
16-17 m dan 15-16 m pada kambing muda.. Ada perbedaan jelas antara sisi kehalusan wol dan paha, rambut luar berdiameter 75-90 m.Konten
wol dalam silsilah bulu hewan adalah 65-70%. Keseragaman antara mereka tersebut tidak lebih dari 10%. Wol Hasil panen 600-900 g untuk Jantan
dan 450-600 g untuk betina. Serat panjang 8-9 cm untuk keduanya.
Kelangsungan hidup kambing ini dalam kondisi peternakan luas cukup memuaskan. Sepanjang tahun pemeliharaan di padang rumput yang tidak
menyebabkan penurunan kualitas (kekuatan, panjang, kehalusan) dari wol, sebab tumbuh di musim yang menguntungkan dalam hal makan. Untuk
Altai Mountain kambing, yang melebihi panjang wol (dengan diameter 16-20 mm) adalah 9-9,5 km. Sebagai perbandingan, Wol kambing Merino
hingga 1 / 23 m dengan diameter dianggap cukup kuat jika panjangnya tidak kurang dari 7 cm.
. Pembibitan dari Gunung Altai kambing diarahkan untuk pembesaran silsilah populasi kambing dan untuk meningkatkan produksi wol dan tinggal
berat badan, tanpa kehilangan kemampuan beradaptasi yang baik untuk kondisi khusus di Siberia.
Silsilah kambing juga dipelihara untuk dijual ke peternakan lainnya. Pekerjaan ini dilakukan terutama dalam pertanian kolektifdalam jangka waktu 50
tahun dari Uni Soviet di distrik Agach Kosh- dan di Edigansky negara di kabupaten Shebalin. Dalam beberapa tahun terakhir ini pertanian negara
telah membuat kemajuan tertentu dalam meningkatkan silsilah kambing muda. Populasi kambing meningkat dari 7.700 pada tahun 1970 menjadi
9.900 pada tahun 1983, dan kasmir produksi meningkat dari 2.600 ke 3.840 kg.
Reference: Referensi:
Dmitriez, NG and Ernst, LK (1989) Animal Genetic Resources of the USSR. Dmitriez, NG dan Ernst, LK (1989) Hewan Sumberdaya Genetik Uni Soviet.
Animal Production and Health Paper Publ. Produksi dan Kesehatan Hewan Kertas Publ. by FAO , Rome, 517 pp. oleh FAO, Rome, 517 hlm.
Mason, IL 1988. Mason, IL 1988. World Dictionary of Livestock Breeds. Kamus dunia Ternak Breeds. Third Edition. CAB International. Third Edition.
CAB International. 348 pp. 348 hlm.
Leave a Comment
10/17/2012
Page 26 of 31
Jenis kambing Perancis-Alpine adalah jenis kambing yang berasal dari Pegunungan Alpen. Alpine kambing dari jenis yang dibawa ke Amerika Serikat
dari Perancis di mana mereka telah dipilih untuk jauh lebih besar keseragaman, ukuran, dan produksi daripada yang benar dari kambing yang
diambil dari Swiss ke Prancis.
Ukuran dan produksi daripada pola warna telah ditekankan dalam pengembangan Perancis-Alpine. Tidak ada warna yang berbeda telah ditetapkan,
dan dapat berkisar dari putih murni melalui nuansa warna coklat kekuningan, abu-abu, cokelat, hitam, merah, menggertak, belang-belang, atau
berbagai bayang-bayang atau kombinasi dari warna-warna ini. Kedua jenis kelamin umumnya berambut pendek, tapi biasanya dolar kecoak memiliki
rambut panjang sepanjang tulang belakang.Janggut juga dapat ditemukan pada jenis kelamin Jantan . Telinga dalam Alpine harus berukuran sedang,
bertekstur halus, dan lebih tegak.
Jenis Alpine Perancis adalah lebih besar dan lebih kurus kambing dan lebih bervariasi dalam ukuran daripada keturunan Swiss. Betina dewasa harus
berdiri tidak kurang dari 30 inci pada layu dan harus berat tidak kurang dari 135 pound. Jantan harus berdiri 34-40 inci pada layu dan berat tidak
kurang dari 170 pound. Jenis Perancis-Alpine milkers betina yang sangat baik dan biasanya memiliki besar, baik berbentuk ambing dengan baik
ditempatkan dot bentuk yang diinginkan. Sehingga anak kambing sangat mudah menyusu
Prancis-alpine juga disebut sebagai Kambing Susu Alpine dan surat registrasi untuk susu kambing ini menggunakan kedua sebutan dan mereka
adalah sama. Dapat beradaptasi dan berkembang biak dalam iklim apapun dengan sangat baik. Wajah lurus.. Sebuah roman hidung, Toggenburg
warna dan tanda-tanda, atau semua-putih adalah diskriminasi. Alpine colors are described by using the following terms: Warna alpine dijelaskan
dengan menggunakan istilah-istilah berikut:
Cou Blanc (coo blanc) secara harfiah leher putih putih perempat depan dan bagian belakangnya hitam hitam atau abu-abu dengan tanda di
kepala.
Cou Clair (coo clair) Secara harfiah jelas leher kuartal depan adalah tan, kunyit, off-putih, atau bayangan abu-abu dengan bagian
belakangnya hitam.
Cou Noir (coo nwah) secara harfiah leher hitam Black perempat depan dan bagian belakangnya putih.
Sundgau (sundgow) hitam dengan tanda putih seperti bagian bawah bodi mobil, garis-garis wajah, dll
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 27 of 31
Referensi:
Briggs, Hilton M and DM Briggs. Briggs, Hilton M dan DM Briggs. 1980. 1980. Modern Breeds of Livestock. Forth Edition, MacMillan Company
Modern Breeds of Livestock. Forth Edition, MacMillan Company
American Dairy Goat Association, PO Box 865, Spindale, NC 28160. American Dairy Goat Association, PO Box 865, Spindale, NC 28.160. Phone: 704286-3801 Telepon: 704-286-3801
Leave a Comment
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 28 of 31
**keterangan gambar ::
Kambing Heirn mengkonsumsi dedaunan dari pohon Lrar, sementara ambing menghasilkan madu, dikumpulkan dalam panci bawah (1895) oleh Lorenz Frlich
Kambing Heirndalah kambing dalam mitologi Nordik, yang mengkonsumsi dedaunan dari pohon Lrar dan menghasilkan madu untuk einherjar. She is described
in the Poetic Edda and Prose Edda . Dia digambarkan dalam Poetic Edda dan Prose Edda.
.****
Mungkin terkait, yang Yule Kambing adalah salah satu yang tertua Skandinavia dan Utara Eropa Yule dan Natal simbol dan tradisi. Kambing Yule
awalnya denoted kambing yang disembelih sekitar Yule, tetapi mungkin juga menunjukkan sosok seekor kambing yang terbuat dari jerami. Hal ini
juga digunakan tentang kebiasaan pergi dari pintu ke pintu menyanyikan lagu-lagu Natal dan mendapatkan makanan dan minuman sebagai imbalan,
seringkali buah-buahan, kue dan permen. serupa dengan adat Inggris wassailing, baik dengan kafir akar. The Gavle Kambing adalah versi raksasa
Kambing Yule, didirikan setiap tahun di kota Swedia Gavle.
Dewa Yunani, Pan, dikatakan memiliki tubuh bagian atas seorang pria dan tanduk dan tubuh lebih rendah dari seekor kambing. Pan adalah dewa
yang sangat penuh nafsu, hampir semua mitos yang melibatkan dirinya ada hubungannya dengan dia mengejar peri. . Dia juga dikreditkan dengan
menciptakan panci suling.
Kambing adalah salah satu siklus dua belas tahun binatang yang muncul dalam zodiak Cina terkait dengan kalender Cina. Masing-masing binatang
dihubungkan dengan ciri kepribadian tertentu; mereka yang lahir di tahun kambing diperkirakan akan menjadi pemalu, tertutup, kreatif, dan
perfeksionis.
Beberapa hibrida makhluk mitologis diyakini terdiri dari bagian-bagian kambing, termasuk Chimera. The Capricorn dalam zodiak barat biasanya
digambarkan sebagai seekor kambing dengan ikan s ekor. Faun dan satyr adalah makhluk mitologi yang merupakan bagian kambing dan sebagian
manusia. Mineral bromin ini dinamai dari kata Yunani brmos, yang berarti dia-bau kambing.
Kambing disebutkan banyak kali dalam Alkitab. Kambing dianggap sebagai bersih hewan oleh hukum makanan Yahudi dan disembelih untuk
tamu terhormat. Itu juga dapat diterima untuk beberapa jenis pengorbanan. Tirai bulu kambing digunakan dalam tenda yang berisi Kemah Suci
(Keluaran 25:4).On Yom Kippur, perayaan Hari Raya Pendamaian, dua kambing dipilih dan banyak digambar untuk merekaSatu dikorbankan dan
yang lainnya diperbolehkan untuk melarikan diri ke padang gurun, secara simbolis dengan membawa dosa-dosa masyarakat. Dari sini datang kata
Seorang pemimpin atau raja itu kadang-kadang dibandingkan dengan laki-laki memimpin kawanan kambing.. Dalam Perjanjian Baru, Yesus
menceritakan perumpamaan tentang Domba dan Kambing. ( Gospel of Matthew 25) (Injil Matius 25)
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 29 of 31
Kekristenan telah dikaitkan Setan dengan gambaran kambing. Takhayul di Abad Pertengahan adalah bahwa kalimat-kalimat cabul kambing berbisik
di telinga orang-orang kudus.. Asal usul keyakinan ini mungkin perilaku tanggung jawab dalam kebiasaan, yang sangat lambang nafsu. Abad
pertengahan yang umum penggambaran setan itu adalah seperti seekor kambing muka dengan tanduk dan janggut kecil (a janggut).. The Black Misa,
yang mungkin-mitologis Setan massa, adalah kata untuk melibatkan kambing hitam
sendiri untuk ibadah.
[siapa?],
Kambing telah memiliki hubungan berlama-lama dengan Satanism dan kafir agama, bahkan hingga masa modern. pentagram,terbalik sebuah simbol
yang digunakan dalam Setanisme, dikatakan berbentuk seperti kepala kambing. The Baphomet of Mendes menunjuk kepada setan seperti kambingtokoh dari abad ke-19 okultisme.
Sedangkan dalam islam kambing sudah disebut jaman nabi Muhammad Saw, dan saat ini dipakai sebagai hewan untuk kurban atau aqiqah. Dan Kata
Kambing juga disebt dalam Al-Quran dan Hadits
Leave a Comment
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012
Page 30 of 31
While it is often recommended that children who have problems digesting cows milk change to vegetable protein soy-based formula, that is not
always the answer. An estimated 20%-50% of children with cow milk protein intolerance will react adversely to soy proteins. Goat milk is a natural
milk that children like and can consume comfortably, even if they are sensitive to cows milk and/or soy formula.
The nutrient composition of goat milk is very different than that of cows milk. In addition to containing 13% more calcium than cows milk, goat milk
also has 25% more vitamin B-6, 47% more vitamin A, 134% more potassium and 350% more niacin. Goat milk is also higher in chloride, copper and
manganese and contains 27% more of the essential nutrient selenium. Goat milk contains none of the controversial Bovine Growth Hormone (BGH).
References:
1. Luke B, Keith LG. Calcium requirements and the diets of women and children. Journal of Reproductive Medicine.
2. Haenlein GFW. Role of goat milk in human nutrition. International Conference on Goats, University of Delaware.
3. Haenlein GFW, Ace D. Extension Goat Handbook. United States Department of Agriculture/USDA.
This article was taken from: http://www.chiroweb.com/archives/15/25/09.html
Leave a Comment
10/17/2012
Page 31 of 31
Leave a Comment
Older entries
http://susuwedus.wordpress.com/
10/17/2012