Anda di halaman 1dari 5

Teknik Pembuatan Topeng

Posted By Nanang Ajim | Posted On 2:59 PM | With No Comments | Print

Topeng adalah benda dari kertas, kayu, plastik, kain, atau logam yang dipakai menutup wajah
seseorang. Kehidupan masyarakat saat ini menempatkan topeng sebagai salah satu bentuk karya
seni. Tidak hanya karena artistik, tetapi juga menyimpan nilai-nilai yang bersifat simbolis.
Topeng merupakan cerminan karakter atau sifat manusia. Sebagaimana karakter manusia yang
bermacam-macam, kita pun dapat membuat topeng dengan berbagai karakter. Ada topeng yang
berkarakter lucu atau jenaka, garang dan pemberani, menyeramkan dan jahat, atau yang sabar
dan ramah.
Topeng berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan tokoh-tokoh yang dikehendaki. Topeng
yang dikenakan oleh pemain dapat mengekspresikan karakter-karakter tertentu seperti kasar,
lembut, gagah, halus, jahat, baik dan lain sebagainya. Warna topeng juga untuk menggambarkan
tokoh-tokoh warna merah menunjukkan tokoh berwatak angkara, jahat, berani. Merah jambu
menggambarkan tokoh yang keras hati. Warna biru tua menggambarkan tokoh dengan kekuatan
magis, warna putih menunjukkan kesucian dan hitam menggambarkan tokoh yang bijak dan
teguh.

1. Membuat Topeng Kayu


Salah satu jenis kayu yang paling umum dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan topeng kayu
yaitu kayu sengon dan kayu pule, karena jenis kedua kayu ini relatif lebih mudah untuk didapat
serta mudah juga dalam proses mengukir. Alasan pemilihan kayu sebagai bahan topeng adalah
sebagai berikut.
Termasuk bahan yang mudah didapat.
Termasuk bahan yang mudah diproses (diukir).
Topeng kayu relatif ringan.
Kayu termasuk bahan yang relatif murah harganya.

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan topeng kayu antara lain gergaji potong, pahat, bor,
amplas, dan kapak. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah kayu, lem, kuas, dan cat.

Gergaji potong digunakan untuk memotong kayu.

Kapak digunakan untuk membung bagian-bagian kayu yang tidak dibutuhkan.

Pahat digunakan untuk membentuk sebuah kayu menjadi sebuah bentuk yang

diinginkan.
Bor digunakan untuk mempermudah dalam proses melubangi kayu
Lem kayu digunakan untuk perekat, apabila pada proses pemahatan ada kayu yang patah

atau harus disambung.


Amplas digunakan untuk menghaluskan kayu yang telah diukir.
Kuas digunakan untuk mengoleskan cat dalam pewarnaan topeng.
Proses
Pembuatan
Topeng
Setelah kita tahu apa saja alat yang digunakan dalam proses pembuatan topeng kayu, kini
saatnya kita lihat bagaimana proses pembuatann

Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji potong. Buang bagian-

bagian yang tidak digunakan menggunakan kapak.


Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut dan motif tambahan lainnya

menggunakan alat pahat, hingga berbentuk sesuatu yang anda inginkan


Setelah diukir, maka haluskan kayu yang telah diukir tadi dengan amplas. Haluskan

permukaan topeng sampai benar-benar halus, sehingga ketika pewarnaan akan dapat
sempurna. Setelah permukaan topeng halus, seluruh permukaan diolesi wood filler untuk
menutupi pori-pori kayu, kemudian diamplas kembali.
Setelah cat kering, mulailah wajah topeng itu didandani dengan menggunakan cat warna.
Tentu saja disesuaikan dengan jenis topengnya.
2. Membuat Topeng Kertas dengan Cetakan Tanah Liat
Tanah liat termasuk salah satu bahan yang mudah dan cocok dijadikan benda-benda kerajinan
karena tanah liat juga sangat mudah dibentuk. Dalam pembuatan topeng ini tanah liat berfungsi
sebagai
cetakan
topeng.

Alat
dan
Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan topeng kertas menggunakan cetakan tanah liat
antara lain gunting, butsir, dan kuas, sedangkan bahan yang digunakan adalah kertas koran, air,
tanah liat, lem kanji, dan cat.
Gunting digunakan untuk memotong kertas, dan merapikan bagian-bagian topeng.
Kuas digunakan untuk mengoleskan cat ke permukaan topeng pada saat pewarnaan.
Butsir digunakan untuk membuat detail muka pada cetakan topeng.
Tanah liat digunakan untuk membuat cetakan topeng.
Air digunakan untuk melunakkan tanah liat agar mudah dibentuk.
Kertas koran merupakan bahan utama pembuatan topeng.
Lem kanji digunakan untuk merekatkan potongan-potongan kertas yang akan
ditempelkan pada cetakan topeng.
Cat untuk pewarnaan topeng.
Cara
Pembuatan
Topeng
Langkah pertama adalah pembuatan cetakan topeng, ambil tanah liat secukupnya. Bentuklah
model sesuai desain yang ita inginkan dengan cara memijat-mijat tanah untuk mendapatkan
bentuk secara global. Jika bentuk secara global sudah terbentuk, kemudian membentuk secara
detail dengan menggunakan sudip (butsir). Pembuatan detail wajah meliputi mata, hidung, bibir,
dan
dagu.

Setelah cetakan dari tanah liat sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan
topeng yaitu sebagai berikut:

Lumuri seluruh permukaan cetakan topeng yang terbuat dari tanah liat dengan lem kanji

(bagian luarnya saja, bagian dalamnya tidak perlu).


Potonglah kertas koran menjadi bagian kecil-kecil dan tenempelkan pada permukaan
tanah liat yang sudah dilumuri lem satu per satu hingga semua permukaan cetakan tertutupi
dengan potongan kertas.

Lumuri kembali di atas lapisan kertas tadi dengan lem kanji, tempelkan kembali

potongan kertas hingga menutupi seluruh bagian cetakan. Lakukan kegiatan ini berulang kali
sampai ketebalan topeng mencapai ketebalan yang kita inginkan(kira-kira ketebalan topeng
sekitar setengah sentimeter). Ketika menempelkan potongan kertas perlu memerhatikan
kerapian agar hasilnya sesuai dengan desain.
Setelah proses penempelan kertas sudah selesai, tunggu beberapa jam agar topeng

kering. Bisa juga agar lebih cepat kering topeng dijemur di terik matahari.
Jika topeng sudah kering, langkah selanjutnya adalah melepas topeng dari cetakannya.

Setelah topeng terlepas dari cetakannya rapikan bagian-bagian topeng seperti pada bagian
lobang mata, hidung, dan mulut. Alat yang digunakan untuk merapikan bagian topeng dapat
menggunakan gunting yang tajam.
Setelah topeng dirapikan tahap selanjutnya adalah pewarnaan topeng. Pewarnaan dapat

dilakukan dengan cara mengoleskan cat menggunakan kuas. Lakukan pengecatan sampai
merata dan berikan warna sesuai dengan karakter topeng yang kita inginkan. Apabila kita
mengoleskan warna yang berbeda sebaiknya tunggu agar cat kering terlebih dahulu agar warna
tidak tercampur.
Buatlah lobang dibagian kiri dan kanan topeng untuk memasukkan karet sebagai
pengikat ketika topeng digunakan.
3. Membuat Topeng Bubur Kertas dengan Cetakan Tanah Liat
Untuk topeng bubur kertas pada proses pembuatan cetakan topeng sama dengan pembuatan
topeng kertas seperti di atas. Perbedaannya hanya pada pengolahan bahan kertasnya saja

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam pembuatan topeng menggunakan bubur kertas antara lain kompor,
panci, butsir, ember, dan kuas. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kertas atau koran, tisu,
tanah liat, cat, tepung kanji, dan air.
Kompor dan panci digunakan untuk memasak tepung kanji.
Ember digunakan untuk merendam kertas supaya lunak.
Kuas digunakan untuk mengoleskan cat ke permukaan topeng pada saat pewarnaan.
Butsir digunakan untuk membuat detail muka pada cetakan topeng.
Tisu digunakan untuk melapisi cetakan agar topeng mudah dilepas.
Tanah liat digunakan untuk membuat cetakan topeng.
Air digunakan untuk melunakkan tanah liat agar mudah dibentuk, merendam kertas, dan
memasak tepung kanji.
Kertas koran merupakan bahan utama pembuatan bubur ketas.
Lem kanji digunakan untuk melapisi topeng sebelum dicat.
Cat untuk pewarnaan topeng.
Cara Pembuatan Topeng
Untuk membuat topeng dari bahan bubur kertas langkah-langkah pembuatannya antara lain
seperti berikut:

Kumpulkan koran atau kertas bekas, masukan ke ember di rendam dengan air. Usahkan

rendam kertas dalam waktu lama, hal ini supaya kertas dapat lembek sehingga mudah
dibentuk.
Siapkan tepung kanji dan air, sesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian panaskan di atas

api kompor sampai mengental.


Sambil memasak adoan kertas, tiriskan kertas (agar air tidak terlalu banyak), lalu

dicampur semua bahan (kertas dan adonan) secara merata dan diaduk supaya tekstur terlihat
lembut.
Lapisi cetakan topeng menggunakan tisu atau bahan lainnya agar tidak lengket saat

mengangkat topeng hasil cetakan.


Selanjutnya tempelkan adonan kertas pada cetakan yang telah disiapkan. Lakukan

penempelan adonan ini sampai ketebalan yang kita inginkan. Ketika menempelkan adonan
tersebut perhatikan kerapian agar topeng yang dihasilkan juga rapi.
Apabila penempelan adonan kertas selesai, jemurlah topeng beserta cetakanya di terik

matahari agar topeng cepat kering.


Setelah topeng benar-benar kering, tahap selanjutnya adalah pewarnaan atau
pengecatan. pengecataan. Karena kertas bersifat menyerap air, sebaiknya sebelum dicat
permukaan topeng bisa dipoles dengan lem supaya nantinya hasilnya akan lebih mengkilap dan
cat yang kita gunakan juga tidak terlalu banyak. Biarkan lem kering terlebih dahulu, baru
lakukan pengecatan sampai rata ke seluruh bagian topeng.
4.
Membuat
Topeng
dengan
Gypsum
Gipsum digunakan sebagai bahan kerajina karena sejumlah keunggulan dan dan manfaatnya.
Selain ringan dan halus, gypsum juga kuat dan mudah dibentuk. Berikut ini cara membuat
topeng dengan bahan gypsum.

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam pembuatan topeng menggunakan bahan gypsum antara lain
gypsum, air, plamir. Sedangkan alat yang digunakan adalah pengaduk, ember atau wadah
lainnya, dan cetakan topeng. Cetakan topeng yang digunakan biasanya cetakan yang sudah jadi
dan kita tinggal menggunakannya saja.
Ember dan pengaduk digunakan untuk mencampur adukan gypsum.
Air digunakan untuk mengencerkan bubuk gypsum agar mudah dicetak.
Plamir digunakan untuk menutup hasil cetakan apabila terdapat lobang atau rongga.
Gypsum merupakan bahan utama pembuatan topeng, gypsum dapat diperoleh di tokotoko bangunan.
Cara Pembuatan

Masukan Gypsum kedalam ember atau wadah, aduk perlahan dan masukan air sedikit
demi sedikit. Aduk Gypsum sampai adonan tercampur merata.
Tuangkan adonan Gypsum ke dalam cetakan yang telah disediakan.
Pastikan adonan gypsum memenuhi cetakan sehingga tidak ada rongga.
Diamkan selama 24 jam agar adonan Gypsum kering,
Setelah kering, buka cetakan secara perlahan agar topeng tidak pecah.
Apabila ada rongga, tutup rongga dengan plamir.

Anda mungkin juga menyukai