Hukum Perbankan
Hukum Perbankan
Likuidasi Bank
Dasar Hukum
Pencabutan ijin bank dilakukan Pimpinan Bank Indonesia dikarenakan bank tersebut tidak dapat
mengatasi kesulitannya atau keadaan bank yang bersangkutan membahayakan sistem perbankan
nasional.
Kriteria membahayakan sistem perbankan yaitu, suatu bank tidak mampu memenuhi
kewajiban-kewajiban kepada bank lain, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
dampak berantai kepada bank-bank lainnya.
Pencabutan ijin usaha bank merupakan langkah akhir dari usaha menyehatkan bank yang
terkena kesulitan. Sebelumnya telah ditempuh langkah-langkah oleh BI agar :
1. Menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain.
2. Menjual sebagian harta atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank lain. (SK
Direksi BI No. 28/76/KEP/DIR tgl 3 Oktober 1995.
Dalam hal Direksi tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu 60 hari sejak
tgl pencabutan ijin usaha atau dpt menyelenggarak namun tdk berhasil memutuskan
pembubaran badan hukum bank dan pembentukan Tim Likuidasi, Pimpinan BI meminta
kepada Pengadilan utk mengeluarkan penetapan sbb:
Likuidasi bank merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pencabutan ijin usaha bank.
Likuidasi bank dilakukan dengan cara:
1. Pencairan harta dan atau penagihan piutang kepada para debitur, diikuti dengan
pembayaran kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan atau penagihan
tersebut; atau
2. Pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank kepada pihak lain yang disetujui oleh BI.
TIM LIKUIDASI
Pelaksana dari likuidasi yaitu Tim Likuidasi, yang bekerja dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung sejak tanggal dibentuknya Tim Likuidasi tsb utk menyelesaikan semua
hak dan kewajiban dari bank yg dilikuidasi. Apabila dalam jangka waktu yg ditetapkan
penyelesaian tidak tercapai maka ditetapkan penjualan harta bank dilakukan secara
lelang.
Semua beban tanggungjawab dan kepengurusan bank dalam likuidasi berada pada pada Tim
Likuidasi.
1. Mewakili bank dalam likuidasi dalam segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian hak
dan kewajiban bank tersebut (Psl 10 ayat (3))
2. Dapat meminta pembatalan kepada pengadilan mengenai segala perbuatan hukum yg
merugikan harta bankapabila perbuatan hukum tersebut dilakukan dalam kurun waktu 1
tahun sebelum pencabutan ijin usaha (Pasal 14 ayat (1))
Kewajiban Tim Likuidasi
1. Melakukan pencairan harta dan atau penagihan piutang kepada para debitur;
2. Melakukan pembayaran kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan
atau penagihan piutang bank tersebut;
3. Melakukan pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank kepada pihak lain apabila
disetujui oleh BI;
4. Menyusun Neraca Akhir Likuidasi.
5. Melaporkan Neraca Akhir Likuidasi kepada BI serta mempertanggungjawabkannya
kepada RUPS;
6. Mengumumkan berakhirnya likuidasi dan menempatkannya pada Berita Negara Republik
Indonesia, memberitahukan kepada instansi yg berwenang, Deperindag agar badan
hukum bank tsb dicoret dari Daftar Perusahaan.
7. Membubarkan Tim Likuidasi apabila telah selesai menjalankan tugasnya.
Larangan bagi Tim Likuidasi
Direksi dan Dewan Komisaris bank dalam likuidasi sejak terbentuknya tim, menjadi tdk
aktif, tetapi tetap mempunyai kewajiban utk setiap saat membantu memberikan segala
data dan informasi yg diperlukan oleh Tim.
Tim Likuidasi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya diawasi oleh BI.
BI mempunyai kewenangan utk: menilai pelaksanaan tugas dan wewenang dari Tim
Likuidasi, memberhentikan dan mengganti anggota Tim Likuidasi.