Anda di halaman 1dari 4

Hukum Perbankan : Likuidasi Bank

Likuidasi Bank

Pembubaran dan likuidasi pada umumnya

Likuidasi bank sebagai akibat pencabutan ijin usaha

Proses dan akibat dilikuidasinya bank

Urutan Prioritas pihak-pihak yang memperoleh pembayaran dari hasil likuidasi.

Dasar Hukum

Undang-Undang N0.10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang N0. 7


Tahun 1992 tentang Perbankan

Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 1999 yg mengatur pencabutan ijin usaha,


pembubaran dan likuidasi bank

Peraturan yang lebih bersifat umum yaitu:

UU No. 1 Tahun 1995 tentang PT


UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
Peraturan lainnya yang berkaitan
Pembubaran Bank

Pembubaran badan hukum bank terjadi karena :

dicabut ijin usahanya


Jangka waktu berdirinya yg ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir
Penetapan Pengadilan
Pencabutan Ijin Usaha Bank

Pencabutan ijin bank dilakukan Pimpinan Bank Indonesia dikarenakan bank tersebut tidak dapat
mengatasi kesulitannya atau keadaan bank yang bersangkutan membahayakan sistem perbankan
nasional.

Keadaan bank yang bersangkutan membahayakan kelangsungan usahanya apabila


berdasarkan penilaian BI, kondisi usaha bank semakin memburuk, antara lain ditandai
dengan menurunnya permodalan, kualitas aset, likuiditas, dan rentabilitas, serta
pengelolaan bank yang tidak dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan asas
perbankan yang sehat.

Kriteria membahayakan sistem perbankan yaitu, suatu bank tidak mampu memenuhi
kewajiban-kewajiban kepada bank lain, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan
dampak berantai kepada bank-bank lainnya.

Pencabutan ijin usaha bank merupakan langkah akhir dari usaha menyehatkan bank yang
terkena kesulitan. Sebelumnya telah ditempuh langkah-langkah oleh BI agar :

1. pemegang saham menambah modal;


2. Pemegang saham mengganti dewan komisaris dan/atau direksi bank;
3. Bank menghapus bukukan kredit yang macet, dan memperhitungkan kerugian bank
dengan modalnya;
4. Bank melakukan merger atau konsolidasi dengan bank lain;
5. Bank dijual kepada pembeli yang bersedia mengambil alih seluruh kewajiban. (Pasal 37
ayat (1)) UU Perbankan

Langkah lain yg sesuai dg peraturan perundangan2 yg berlaku al:

1. Menyerahkan pengelolaan seluruh atau sebagian kegiatan bank kepada pihak lain.
2. Menjual sebagian harta atau seluruh harta dan atau kewajiban bank kepada bank lain. (SK
Direksi BI No. 28/76/KEP/DIR tgl 3 Oktober 1995.

Dalam hal Direksi tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu 60 hari sejak
tgl pencabutan ijin usaha atau dpt menyelenggarak namun tdk berhasil memutuskan
pembubaran badan hukum bank dan pembentukan Tim Likuidasi, Pimpinan BI meminta
kepada Pengadilan utk mengeluarkan penetapan sbb:

1. pembubaran badan hukum bank;


2. Penunjukan Tim Likuidasi;
3. Perintah pelaksanaan likuidasi sesuai dengan ketentuan;

4. Perintah agar Tim Likuidasi mempertanggungjawabkan pelaksanaan likuidasi kepada BI


5. Pencabutan ijin usaha harus diumumkan secara luas kepada masyarakat melalui media
massa cetak yang mempunyai peredaran luas.
6. Dalam hal pencabutan ijin usaha terhadap BPR, pengumumannya selain seperti biasa
juga dapat dilakukan menempatkannya dalam pengumuman di Kantor Kecamatan agar
memungkinkan masyarakat setempat mengetahuinya.
Kewajiban-kewajiaban bank yang dicabut ijin usahanya, yaitu:
1. Menutup seluruh kantor-kantornya dan menghentikan segala kegiatan perbankan sejak
tanggal pencabutan ijin usaha tersebut.
2. Menyusun neraca penutupan per tanggal pencabutan ijin usaha, dan audit oleh akuntan
publik.
3. Menyelenggarkan RUPS untuk bank yg berbentuk PT atau Rapat Anggota utk bank yg
berbentu Koperasi, utk memutuskan pembubaran badan hukum bank dan pembentukan
Tim Likuidasi.
LIKUIDASI BANK

Likuidasi bank merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pencabutan ijin usaha bank.
Likuidasi bank dilakukan dengan cara:

1. Pencairan harta dan atau penagihan piutang kepada para debitur, diikuti dengan
pembayaran kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan atau penagihan
tersebut; atau
2. Pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank kepada pihak lain yang disetujui oleh BI.
TIM LIKUIDASI

Pelaksana dari likuidasi yaitu Tim Likuidasi, yang bekerja dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun terhitung sejak tanggal dibentuknya Tim Likuidasi tsb utk menyelesaikan semua
hak dan kewajiban dari bank yg dilikuidasi. Apabila dalam jangka waktu yg ditetapkan
penyelesaian tidak tercapai maka ditetapkan penjualan harta bank dilakukan secara
lelang.

Semua beban tanggungjawab dan kepengurusan bank dalam likuidasi berada pada pada Tim
Likuidasi.

Kewenangan yg dimiliki Tim tercantum dalam Peraturan Pemerintah :

1. Mewakili bank dalam likuidasi dalam segala hal yang berkaitan dengan penyelesaian hak
dan kewajiban bank tersebut (Psl 10 ayat (3))
2. Dapat meminta pembatalan kepada pengadilan mengenai segala perbuatan hukum yg
merugikan harta bankapabila perbuatan hukum tersebut dilakukan dalam kurun waktu 1
tahun sebelum pencabutan ijin usaha (Pasal 14 ayat (1))
Kewajiban Tim Likuidasi
1. Melakukan pencairan harta dan atau penagihan piutang kepada para debitur;
2. Melakukan pembayaran kewajiban bank kepada para kreditur dari hasil pencairan dan
atau penagihan piutang bank tersebut;
3. Melakukan pengalihan seluruh harta dan kewajiban bank kepada pihak lain apabila
disetujui oleh BI;
4. Menyusun Neraca Akhir Likuidasi.
5. Melaporkan Neraca Akhir Likuidasi kepada BI serta mempertanggungjawabkannya
kepada RUPS;
6. Mengumumkan berakhirnya likuidasi dan menempatkannya pada Berita Negara Republik
Indonesia, memberitahukan kepada instansi yg berwenang, Deperindag agar badan
hukum bank tsb dicoret dari Daftar Perusahaan.
7. Membubarkan Tim Likuidasi apabila telah selesai menjalankan tugasnya.
Larangan bagi Tim Likuidasi

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dilarang memperoleh keuntungan untuk


diri sendiri. Apabila melanggar larangan tsb mereka secara pribadi bertanggungjawab
atas perbuatannya tersebut.

Direksi dan Dewan Komisaris bank dalam likuidasi sejak terbentuknya tim, menjadi tdk
aktif, tetapi tetap mempunyai kewajiban utk setiap saat membantu memberikan segala
data dan informasi yg diperlukan oleh Tim.

Tim Likuidasi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya diawasi oleh BI.

BI mempunyai kewenangan utk: menilai pelaksanaan tugas dan wewenang dari Tim
Likuidasi, memberhentikan dan mengganti anggota Tim Likuidasi.

Anda mungkin juga menyukai