Anda di halaman 1dari 5

INTERFERENSI

Pengertian Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua
gelombang saling menghilangkan.

Interferensi terjadi ketika dua atau beberapa gelombang berinteraksi satu dengan
lainnya, sementara difraksi terjadi ketika suatu gelombang melewati suatu apertur (celah
titik). Interaksi tersebut diakibatkan oleh prinsip superposisi. Baik interferensi, difraksi,
maupun prinsip superposisi merupakan konsep penting untuk dipahami dalam upaya
mengenali beberapa aplikasi gelombang.
Ketika dua gelombang berinteraksi, prinsip superposisi mengatakan bahwa fungsi
gelombang yang dihasilkan merupakan penjumlahan kedua fungsi gelombang pembentuk itu

masing masing. Fenomena ini umumnya merupakan penjelasan tentang interferensi.


Bayangkan suatu kasus dimana butir butir air menetes ke dalam sebuah bak berisi air. Bila
setiap tetes air menyentuk permukaan air di bak, maka akan terbentuk gelombang melingkar
di permukaan air tersebut. Bila kita meneteskan air di tempat lain, maka tetesan itupun akan
membentuk suatu gelombang melingkar yang baru. Dan bila kedua kelombang tersebut saling
bertemu, akan terjadi saling tumpang tindih diantara kedua gelombang tersebut. Pada titik
titik dimana kedua gelombang tadi bertemu, gelombang yang terjadi akan merupakan
penjumlahan antara kedua gelombang asalnya.
Interferensi merupakan sifat cahaya yang dapat diamati ketika perbedaan gelombang
cahaya dicampur bersamaan. Contoh interferensi adalah pelangi yang kamu lihat dalam
gelembung sabun, spektrum warna opal, dan kilauan warna dari beberapa bulu burung. Di
sebagian area pola interferensi, gelombang cahaya berada dalam fase, dengan bukit dan
lembah saling menguatkan, membentuk daerah yang berkilau. Di daeah lain, di luar fase,
dengan bukit dan lembah yang berlawanan, membentuk daerah yang suram. Terdapat
berbagai variasi cara untuk memperagakan interferensi, pada bagian daerah yang terang
maupun daerah suram, dan perbedaan warna menggambarkan perbedaan panjang gelombang
cahaya.
Interferensi menghasilkan gelombang yang berhimpit. Ketika dua bukit (titik tertinggi)
gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang yang lebih besar. Ketika bukit
sebuah gelombang dan lembah (titik terendah) gelombang bertemu, gelombang saling
mengapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut fase.

Syarat Kondisi Interferensi

1. Dua buah gelombang akan menghasilkan pola interferensi yang stabil jika memiliki
frekuensi yang sama.
2. Perbedaan frekuensi yang signifikan mengakibatkan beda fasa yang bergantung
waktu, sehingga I12 = 0.
3. Jika sumber memancarkan cahaya putih, maka komponen merah berinterferensi
dengan merah, biru dengan biru dst.
4. Jika sumbernya monokromatik, maka pola interferensi adalah hitam-putih.
5. Kedua sumber cahaya harus bersifat koheren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda
fase,frekuensi dan amplitude sama)
6. Pola interferensi akan terlihat jelas, jika sumber memiliki amplitudo yang hampir
sama atau sama.
7. Daerah pusat dari pola terang atau gelap menunjukkan interferensi yang konstruktif
atau destruktif sempurna.
8. Sumber harus sefasa, atau memiliki beda fasa yang konstan, sehingga disebut
koheren, baik koheren ruang maupun koheren waktu.
9. Interferensi terjadi pada cahaya yang terpolarisasi linier atau polarisasi lain, termasuk
cahaya natural/alami (Hukum Fresnel-Arago)
Interferensi Gelombang
Jika kedua gelombang memiliki frekuensi sama dan pada setiap saat yang sama
memiliki arah simpangan yang sama pula. Adapun dua gelombang disebut berlawanan fase,
jika kedua gelombang tersebut memiliki frekuensi sama, dan pada setiap seal yang sama
memiliki arah simpangan yang berlawanan.
Untuk mengamati interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah tangki rink
(ripple tank). Pertemuan kedua gelombang akan mengalami interferensi, jika pertemunan
kedua gelombang saling menguatkan, disebut interfreusi maksimum atau interferensi
konstruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombang sefase.
Akan tetapi, jika pertemuan gelombang saling melemahkan, disebut interferensi minimum

atau interferensi destruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua
gelombangnya berlawanan fase.

Interferensi konstruktif dua gelombang harmonik

Interferensi destruktif dua gelombang harmonik

Interferensi konstruktif terjadi jika kedua gelombang mempunyai fasa yang sama
sedangkan interferensi destruktif terjadi jika kedua gelombang mempunyai beda fasa sebesar
p.

=m 2 interferensi konstruktif

( 12 ) 2 interferensi destruktif

= m+

Beda fasa dua gelombang yang bersuperposisi di suatu tempat dapat terjadi karena perbedaan
jarak tempuhnya meskipun pada sumbernya keduanya sefasa.

Bila beda fasa dua gelombang di suatu tempat terjadi karena perbedaan panjang
lintasan yang ditempuh oleh masing-masing gelombang, maka
x=m interferensi konstruktif

( 12 ) interferensidestruktif

x= m+

Agar interferensi konstruktif/destruktif dapat terjadi terus menerus di suatu tempat,


maka sumber-sumber gelombangnya harus menghasilkan gelombang yang koheren.

Dua gelombang dikatakan koheren jika beda fasanya tetap

Anda mungkin juga menyukai