PR Ikm Muzaffar
PR Ikm Muzaffar
TUGAS IKM
FOOD PRODUCTION AND DISTRIBUTION
(DISTRIBUSI DAN PRODUKSI MAKANAN)
A. Latar Belakang
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen
ke konsumen dan para pemakai barang, sewaktu dan dimana barang atau jasa
tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan
faedah waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Saluran distribusi adalah
serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk
menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi.
Sistem distribusi yang baik akan menjamin produk sampai ke konsumen lebih
cepat sehingga mengurangi resiko kerugian.
Penyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi
makanan. Penyajian makanan yang tidak baik tidak hanya dapat mengurangi
selera makan seseorang tapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi
terhadap bakteri. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian
makanan sesuai dengan prisip hygiene dan sanitasi makanan akan kami bahas
lebih lengkap pada tulisan kami ini. Karena pentingnya peran distribusi dan
penyajian makanan dalam berbagai bidang industri maka dibutuhkan suatu
prosedur yang digunakan sebagai acuan atau nilai standar dalam kegiatan
distribusi dan penyediaan bahan makanan yang akan kami dibahas dalam
tulisan ini.
B. Distribusi Makanan
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya
sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat
dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu:
1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang
dapat merealisasikan kegunaan atau utilitas bentuk, tempat, waktu, dan
kepemilikan.
2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara
fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran
kegiatan yang terjadi di antara lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat
di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus
barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus
negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko,
dan arus pemesanan.
Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerap sekali
harus bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran
distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya.
Dalam menetapkan kebutuhan sarana fisik dan perlengkapan instalasi
gizi, salah satu faktor yang turut berperan adalah sistem distribusi dan macam
pelayanan yang ditetapkan institusi. Dengan penetapan sistem distribusi dan
pelayanan, berarti institusi telah pula memperhitungkan keuntungan dan
kelemahan system, efisiensi pekerjaan, kelancaran arus kerja serta
keharmonisan dalam pelaksanaan pelayanan bagi klien. Sistem distribusi ini
hanya dibutuhkan bagi institusi yang melayani klien ditempat-tempat yang
cukup besar dibeberapa lokasi.
Dalam menerapkan prosedur distribusi, dikenal dua cara pendistribusian
makanan kepada klien atau konsumen, yaitu sebagai berikut:
1. Cara Sentralisasi
Dengan cara ini maka semua kegiatan pembagian makanan dipusatkan
pada suatu tempat (centralized). Sebelum memilih cara ini manajer atau
penanggung jawab penyediaan makanan sudah harus memperhitungkan
konsekuensi yang harus diadakan seperti luas tempat, peralatan, tenaga, dan
kesiapan manajemen yang menyeluruh. Dengan cara sentralisasi ini memang
ada hal-hal yang menguntungkan seperti:
a. Penghematan bangunan institusi karena hanya dibutuhkan satu tempat
yang cukup luas untuk pendistribusian makanan. Di tempat atau lokasi
maka hanya diperlukan dapur kecil yang sifatnya untuk pos pengecekan
ulang. Kadang dapur kecil (pantry) ini juga tidak dibutuhkan, bila
Waktu distribusi dari makan sore antara pukul 16.30 17.00 dengan
dua orang petugas distribusi. Makan sore memerlukan petugas distibusi
yang lebih banyak agar makanan dapat lebih cepat sampai pada pasien. Dalam
hal distribusi makanan yang menjadi kendala adalah hilangnya pelabelan
makanan pasien. Pelabelan makanan untuk pasien dilakukan agar bagian
pemorsian dan distribusi tidak mengalami kesulitan pada waktu memorsikan
makanan dan mendistribusikan makanan ke pasien.
c. Peralatan Distribusi Makanan
Peralatan distribusi makanan adalah semua peralatan yang dapat
membantu kelancaran kegiatan distribusi. Peralatan yang digunakan
untuk mendistribusikan makan adalah piring, mangkok, gelas, sendok,
garpu, plato, nampan dan kereta dorong (trolley).
C. Penyajian Makanan
Penyajian makanan merupakan suatu cara untuk menyuguhkan makanan
kepada orang atau para tamu untuk di santap secara keseluruhan yang berisikan
komposisi yang di atur dan telah disesuaikan dengan permainan warna yang di
susun secara menarik agar dapat menambah nafsu makan. Penyajian makanan
merupakan salah satu prinsip dari sanitasi dan hygiene makanan. Penyajian
makanan yang tidak baik dan etis bukan saja dapat mengurangi selera makan
seseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri.
Dalam penyediaan makanan, sudah wajar bila setiap orang yang bekerja
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan. Semua fungsi-fungsi seperti pembelian
bahan makanan, penerimaan, penyimpanan, persiapan, pemasakan, penyajian
yang dirancang untuk menyediakan makan yang berkualitas tinggi, memuaskan
konsumen, aman dan harganya layak. Khusus tentang penyajian makanan,
bagian ini memberi arti khusus bagi penapilan makanan. Seni penyajian ini ada
beberapa jenis, tergantung dari asal tempat metode tersebut diperkenalkan,
yaitu sebagai berikut :
1. Pelayanan Meja Gaya Amerika
Konsep dasar pelayanan penyajian makanan yaitu menyajikan hidangan
pada piring di dapur. Biasanya ada piring roti, mentega, daun salad (lalap).
Bagian kiri disediakan hidangan cair, tetapi air/jeruk berada di sebelah kanan.
Bila ada piring kotor, langsung harus diangkat.
2. Pelayanan Meja Gaya Prancis
Makanan sebagian sudah disajikan pada piring dan sisanya diperagakan
dimuka tamu. Bagian kanan dari piring diletakkan pisau, sendok sup, dan
bagian kiri garpu, mentega dan pisau mentega, gelas minum disebelah kanan.
3. Pelayanan Menggunakan Baki atau Alat Makan Bersekat
Alat yang biasanya digunakan pada saat makan di lesehan ini adalah
piring makan, mangkuk kecil untuk cuci tsngan, gelas minum, piring-piring
penyajian untuk lauk pauk.
2. Modern
a. Prasmanan
atau
Buffet, merupakan tata cara
makan yang disajikan secara
berurutan dan disajikan
dalam meja besar dengan
menu yang lengkap, mulai
dari
pembuka
sampai
penutup.
Di
dalam
prasmanan modern Indonesia ini biasanya antara meja penyajian dan
tempat duduk jaraknya agak jauh dan menu yang disajikan tidak
sebanyak atau selengkap sajian internasional. Contoh hidangan yang
biasanya ada di buffet Indonesia adalah nasi, bistik daging, sambal
goreng ati, gurame pesmol, sup atau tekwan (sup palembang), selada
padang atau gado-gado, dengan minuman es doger, aneka buah,
pudding.
b. Rijsttafel ("risttafel") merupakan cara penyajian makanan ala raja-raja
Nusantara jaman dulu. Awalnya rijsttafel berkembang di kalangan budaya
keluarga Jawa. Rijstaffel ala
Jawa merupakan cara penyajian
makanan
yang
menyediakan
semua lauk-pauk di atas meja.
Namun ketika Belanda berada di
Indonesia selama 350 tahun,
budaya ini dibawa ke negara
tersebut dan ternyata dapat
berkembang lebih pesat di
sana. Pada acara-acara khusus,
hotel-hotel mewah menyajikan
rijsttafel dalam skala besar dengan cara mereka sendiri. Para pelayan hotel
selalu datang secara bergantian untuk melayani tamu dengan berbagai jenis
makanan dan setiap hidangan berisi makanan dari rasa yang berbeda.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
G. Kesimpulan
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa
produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang
jasa tersebut diperlukan. Dimana didalam distribusi terdapat 2
pendistribusian yaitu cara Sentralisasi dan cara Dsesentralisasi. Dengan
lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
dari
atau
cara
kata
PRODUKSI
Manajemen Produksi
Manajemen produksi makanan adalah kegiatan mempersiapkan, melaksanakan
dan mengevaluasi produksi makanan pada penyelenggaraan makanan massal.
Cara menghitung jumlah porsi.
Data yang diperlukan :
jumlah konsumen dari semua tempat/ruang pelayanan
klasifikasi konsumen
jenis menu/makanan
Cara : jumlahkan semua konsumen dari tempat pelayanan menurut
klasifikasi konsumen atau menu
Komponen persiapan produksi :
standar menu informasi : resep, item masakan
standar resep : jenis bahan, jenis bumbu, cara kerja, porsi bahan makanan,
standar porsi : setiap jenis bahan makanan
jumlah konsumen
Mengajukan permintaan bahan makanan kebagian gudang/penyimpanan
Hitung kebutuhan tiap jenis bahan makanan harian :
Kebutuhan bahan makanan (satu jenis) = jml org x standar porsi
Teknik Persiapan
Membersihan bahan
Mencuci
Membuat bumbu
Mencampur
Membentuk
Memanir
Marinede/merendam
Tujuan Pengolahan
Teknik Pemasakan
DISTRIBUSI
Distribusi makanan merupakan salah satu sub sistem besar dalam
penyelenggaraan makanan.
Merupakan kegiatan membagi makanan dalam jumlah besar atau langsung
kealat makan konsumen ( perorang/porsi
Fungsinya adalah untuk menjalankan kegiatan berupa penerimaan
makanan, holding/penungguan sementara, transportasi, hingga ke penyajian
atau pelayanan.
Tujuan Distribusi Makanan
TRANSPORTASI MAKANAN
Transportasi makanan adalah perjalanan makanan dari pusat produksi sampai
di konsumen setelah makanan telah dikemas/ ditempatkan pada alat makan.
Pada proses transportasi bisa terjadi kerusakan mutu makanan, kehilangan
makanan sehingga harus dilakukan pengawasan.
Transportasi yang baik diharapkan dapat menjamin :
Mutu dan sifat fisik makanan tidak rusak tiba dikonsumen
Makanan tidak basi dan aman dari bakteri dan bahan lain yang berbahaya
Makanan dapat disajikan dan ditampilkan kembali dalam keadaan baik,
menarik dan memuaskan konsumen
Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish