Sembah Sang Prabu kepada rama kekalih, sangat manis pembicaraanya. Dhuhai
rama kekalih, jangan khawatir dihati kalau saya belum menikah, bukan karena ingin mencari
kesetiaan atau tidak mau memilih seorang wanita, yang menjadi pemikiran saya nantinya
saya masih menunggy gambar satu utusan yang baru berjalan pulang. Utusan tersebut supaya
menceritakan wujud batu pelikan yang sakti. Indah warnanya sudah terkenal diseluruh dunia,
dan tidak ada yang menyamai. Sudah banyak gambar wujud putri dimana-mana yang saya
terima, tetapi satupun belum ada yang pas dihati saya. Sang nata bepegangan pada pintu,
lega pikiranya, lah, seperti itu bahagia hatinya jika besok anak Prabu jadi dipertemukan
kemudian diarak, aku yang akan memangku pengantin keduanya. Kyai patih tersenyum,
sembah Kyai Patih sambil berbicara, abdi dalem para pengikut merasa hatinya kurang lega,
pada saat membuka pembicaraan mengenai seorang wanita yag menjadi keinginan pikiran
putra dalem sang prabu.
Orang didalam Kraton sama-sama senang. Pada waktu sore hari saat semua selesei
(bubar). Nata kekalih diberi jamuan bermacam-macam yang membuat lega serta merasa
cukup. Sampai malam baru mereka tidur.
Esok dipagi hari tamu besar keduanya, setelah bersuci kemudian memakai busana
yang indah, kemudiankehadiran Sri Narendra, beserta pengikut para paendheta, para mantri
agung, demang, tumenggung dan patih kemudian duduk sesuai jabatan mereka. Sang Prabu
Hayamwuruk keluar, sembah Sang Prabu kepada Rama Nata kekalih. Nata dikoripan
bertanya perjalanan utusan, Sang pendheta kraton, Mara Nata berbicara, duhai, dewaji
leleluhur didunia, kemaren saya sudah mendengar berita dari awak kapal, bahwa utusan putra
dalem Sang Nata sudah kembali, sudah sampai diterung, kemudian mampir turun dimahibit
untuk mencari air. Sekarang kira-kira sudah akan sampai dibubat. Seperti itulah berita dari
orang kapal. empat orang tadi merasa bahagia mendengar berita tersebut.
Baru asyik dalam pembicaraan dipenggal oleh kehadiran utusan yang membawa
gambar dibungkus kain sutra. Nata kekalih diberi kesempatan untuk melihat wujud sang raja
putri, sangat senang dipikiran. Sang Prabu Hayamwuruk tahu maksud Rama Nata, rasa
dipikiranpun lega. Gambar tersebut kemudian diterima dan dilihat-lihat. Setelah tahu gambar
Sang Dewi seketika kaget, semakin jelas dilihat semakin merasuk dihati.Sang Prabu seketika
seperti kehilangan sukma, seberti badan yang bergerak-gerak. Gambaran Sang dewi merasuk
didalam pikiran sehingga semakin jelas terlihat pada waktuberbicara sesumbar, bilamana
Sang Prabu tertarik. Nata Kekalih waspada melihat gelagatnya. Pertemuan kemuadiadiaun
diminta untuk dibubarkan.
Putra Nata kekalih kemudian diminta untuk pulang ke kraton. Para Priyayi Agung
ketiganya kemudian duduk dengan rapi dibalai pendapa. Sang Prabu dipanggil mengapa
gambar wujud Sang Dewi tadi menjadi cocok dihati. Sembah Sang Nata, duh, Rama Prabu
tidak ada lagi gambaran seorang wanita ratu dimanapun yang mantap menjadi kesetiaan
angan-angan didalam hati. Jika ada yang berani menghalang-halangi kesediaan saya, pasti
akan menjadi..