TEORI AKUNTANSI
SAP VII
PSAK No. 18 dan PSAK No. 53
Oleh :
Kelompok 2
(01)
I Wayan Candra
(02)
(05)
(21)
(25)
PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
PEMBAHASAN
b. Sertifikat deposito, SBBI, SBPU, dan surat pengakuan hutang dari setahun dinilai
berdasarkan nilai tunai;
c. Surat berharga berupa saham dan obligasi yang diperjualbelikan di bursa efek,
dinilai menurut nilai pasar yang wajar pada tanggal laporan;
d. Penyertaan pada perusahaan yang sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efek,
dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai hasil penilaian independen;
e. Investasi pada tanah dan bangunan dilaporkan berdasarkan nilai appraisal sebagai
hasil penilaian independen;
f. Piutang
dilaporkan
berdasarkan
jumlah
yang
dapat
ditagih,
setelah
b. Apabila harga pasar tersebut tidak mungkin diperoleh maka nilai wajar ditentukan
dengan estimasi berdasar pada harga aktiva sejenis.
c. Apabila estimasi tersebut tidak mungkin diperoleh maka nilai wajar ditentukan
dengan metode penilaian yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Metode pengukuran
Kompensasi yang Dilakukan dengan Penerbitan Instrumen Ekuitas :
a. Saham tanpa hak, Nilai wajar saham tanpa hak yang diberikan kepada karyawan
diukur dengan harga pasar saham (atau harga pasar estimasian apabila saham
tersebut tidak tercatat di bursa efek), seolah-olah saham tersebut telah menjadi hak
karyawan dan diterbitkan pada tanggal pemberian kompensasi.
b. Saham berbatas jual, dinilai sebesar nilai wajar saham yang berhak penuh (vested
share) dan beredar (atau taksiran harga pasar, bila saham tersebut tidak tercatat di
bursa efek).
c. Opsi saham perusahaan publik, Nilai wajar opsi (atau yang setara) perusahaan
public diestimasi dengan menggunakan model penentuan harga opsi (option- pricing
model). Nilai wajar opsi yang diestimasi pada tanggal pemberian kompensasi tidak
boleh disesuaikan walaupun terjadi perubahan harga saham, ketidakstabilan harga
saham (stocks volatilitas), periode opsi, dividen atas saham tersebut, atau suku
bunga bebas risiko (risk-free interest rate).
d. Program pembelian saham oleh karyawan ( employee stock purchase plan)
Program pembelian saham oleh karyawan yang memenuhi semua kriteria yang
terdapat dalam paragraf 29 bukan merupakan kompensasi kepada karyawan (not
compensatory). Untuk program yang tidak bersifat kompensasi, jumlah diskonto
(yang merupakan penjualan saham di bawah nilai wajarnya) mengurangi jumlah
yang diperoleh dari penerbitan saham.
Kompensasi yang dilakukan dengan pembayaran kas
Program kompensasi berbasis saham tertentu dapat menimbulkan kewajiban
perusahaan kepada karyawan karena karyawan dapat menuntut perusahaan untuk
memberikan kompensasi dengan pembayaran kas atau transfer aktiva lainnya kepada
karyawan sebagai pengganti penerbitan instrumen ekuitas.
Defenisi
Tanggal pemberian adalah tanggal pada saat persetujuan tersebut diperoleh.
Defenisi kondisi vesting, Dijelaskan dengan baik pada pedoman implementasi.
Pengukuran Tidak mengatur.
Klasifikasi
transaksi
PBS
yang
diselesaikan
dengan
kas.
Entitas harus mengukur barang atau jasa yang diperoleh dan liabilitas yang timbul
sebesar nilai wajar liabilitas. Sampai dengan liabilitas tersebut diselesaikan, entitas
harus mengukur kembali nilai wajar liabilitas pada setiap akhir periode pelaporan
dan pada tanggal penyelesaian, dimana setiap perubahan nilai wajar diakui dalam
laporan laba rugi pada periode tersebut.
Transaksi Pembayaran berbasis saham yang memberikan opsi kepada entitas atau
suplier untuk diselesaikan dengan instrument ekuitas atau kas. Transaksi PBS dimana
persyaratan perjanjian memberikan pilihan kepada entitas atau suplier untuk
diselesaikan dengan kas (atau aset lain) atau dengan penerbitan instrumen ekuitas,
maka entitas harus mengakui transaksi tersebut atau komponen transaksi tersebut
sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan penyelesaian kas, jika dan
sepanjang, entitas telah menimbulkan liabilitas untuk diselesaikan dengan kas atau
aset lain, atau sebagai transaksi pembayaran berbasis saham dengan diselesaikan
instrumen ekuitas jika dan sepanjang, tidak terdapat liabilitas yang timbul.
Ketentuan transisi Retrospektif.
C. Contoh Kasus
Entitas memberikan 100 opsi saham kepada setiap orang dari 500 karyawan
entitas tersebut. Setiap pemberian tersebut mensyaratkan bahwa karyawan tetap bekerja
pada entitas selama tiga tahun mendatang. Entitas mengestimasi bahwa nilai wajar
setiap opsi saham adalah Rp15.
Atas dasar probabilitas rata-rata tertimbang, entitas mengestimasi bahwa 20
persen karyawan akan berhenti dalam periode tiga tahun dan oleh karena itu melepaskan
hak mereka atas opsi saham.
Skenario 1; Jika segala sesuatu berjalan seperti yang diharapkan, entitas mengakui
jumlah berikut selama periode vesting, untuk jasa yang diterima sebagai imbalan atas
pemberian opsi saham.
8
Tahun Perhitungan
Beban
remunerasiBeban
selama periode
remunerasi
Rp
50.000 opsi x 80% x Rp 15 x200.000
kumulatif
Rp
200.000
1/3 tahun
(50.000 opsi x 80% x Rp 15 x200.000
400.000
600.000
Beban
remunerasiBeban remunerasi
selama periode
kumulatif
Rp
50.000 opsi x 85% x Rp 15 x212.500
Rp
212.500
1/3 tahun
(50.000 opsi x 88% x Rp 15 x 227.500
440.000
664.500
400.000