5. Sistem saraf
Arthropoda memiliki sebuah otak dan rangkaian saraf ventral yang pendek. Otak terdiri atas
beberapa pasang ganglion yang berfusi bersama. Otak dibedakan atas beberapa bagian yang dikenal
sebagai otak depan, otak tengah dan otak belakang. Tali saraf ventral biasanya terdiri atas sejumlah masa
jaringan saraf dan masing-masing terdiri atas beberapa pasang ganglion (Kastawi, 2005).
6. Sistem sirkulasi
Arthropoda memiliki sistem sirkulasi terbuka (open circulatory system) dengan cairan yang disebut
hemolimfe didorong oleh jantung melalui arteri-arteri yang pendek dan kemudian menuju ke ruang-ruang
yang disebut sinus di sekeliling jaringan dan organ (Istilah darah umumnya digunakan untuk cairan dalam
sistem sirkulasi tertutup). Hemolimfe masuk lagi ke dalam jantung Arthropoda melalui pori-pori yang
biasanya dilengkapi dengan katup. Sinus tubuh yang terisi oleh hemolimfe secara kolektif disebut
hemocoel, yang bukan bagian cari coelom (Campbell, 2008).
7. Sistem respirasi
Respirasi dengan menggunakan paru-paru buku, trakea atau dengan insang. Pada species terestrial
bernapas dengan menggunakan trakea atau pada Arachnida menggunakan paru-paru buku atau
menggunakan keduanya yaitu paru-paru buku dan trakea (Kastawi, 2005).
8. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan telah lengkap, terdiri dari mulut, kerongkongan (esophagus), tembolok (crop),
lambung (gizzard), gastric caeca, usus (intestine), rectum dan anus. Saluran pencernaan terdiri atas 3
daerah. Usus depan atau stomodeum dan usus belakang atau proctodeum merupakan daerah ektodermal
dan dilapisi dengan kitin. Usus tengah berasal dari mesoderm dan tidak dilapisi kitin. Panjang, diameter
dan pembagian saluran pencernaan menjadi berbagai bagian berhubungan erat dengan kebiasaan makanan
suatu species dan cukup berbeda dalam kelompok yang berbeda (Kastawi, 2005).
9. Sistem reproduksi
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada juga yang secara
aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu
yang dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masingmasing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioceus (berumah dua).
Fertilisasi terjadi secara internal. Hasil fertilisasi berupa telur. Perkembangan individu baru terjadi secara
langsung atau melalui stadium larva (Adhi, 2008).
10. Sistem eksresi
Sistem eksresi dengan kelenjar hijau atau coxal, atau dengan saluran malpighi yang bersatu dengan
usus. Saluran-saluran malpighi bermuara pada saluran pencernaan dan limbahnya di keluarkan melalui
anus (Sutarno,dkk 2014).
Menurut Ammi, dkk (2011: 38), phyllum ini dibagi dalam lima classis, yaitu :
1. Crustacea (Crusta = kulit)
Hidup di air, bernapas dengan insang, terdapat antena dua pasang pada bagian kepala, thorax
beruas-ruas dengan jumlah yang berbeda, kaki terdapat satu pasang pada setiap ruas tubuh dan jumlahnya
banyak.
2. Chilopoda (Cheilos = bibir dan pous = kaki)
Hidup di darat, bernapas dengan trakea, terdapat antena satu pasang pada daerah kepala, seluruh
tubuh bersegmen, tubuh agak pipih dan memanjang, kaki satu pasang untuk setiap segmen.
3. Diplopoda (Diplo = dua/ganda)
Terdapat antena satu pasang yang pendek, seluruh tubuh bersegmen, bentuk relatif bundar dan
memanjang, kaki terdapat dua pasang pada setiap segmen, kecuali tiga segmen pada bagian anterior
masing-masing hanya terdapat satu pasang kaki.
4. Insecta
Hidup di darat, bernapas dengan trakea, thorax terdiri dari tiga buah segmen (prothorax,
mesothorax dan metathorax). Kaki terdiri dari tiga pasang, kaki belakang lebih besar dan panjang, terdiri
dari coxa, trochanter, femur, tarsus dan pulvillus.
5. Arachnida (Arachne = laba-laba)
Hidup di darat, bernapas dengan trakea atau paru-paru buku, tidak mepunyai antena dan sayap.
Segmentasi tidak sempurna, kaki empat pasang pada daerah kepala dada. Bagian tubuh terdiri dari kepaladada (cephalothorax) dan abdomen
terletak
di
antara
sisi
ekor
yang
mendatar
(telson).
Udang merupakan organisme akuatik asli pantai pasifik meksiko, amerika tengah dan amerika selatan.
Bagian tubuh udang vanamei terdiri dari kepala yang bergabung dengan dada (chepalothorax) dan perut
(abdomen). Kepala udang vanamei terdiri dari antenula , antena, mandibula, dan sepasang maxillae.
Kepala udang vanamei juga dilengkapi dengan 5 pasang kaki jalan (periopod) yang terdiri dari 2 pasang
maxillae dan 3 pasang maxiliped. Perut udang vanamei terdiri dar 6 ruas dan juga terdapat pasang kaki
renang (pleopod) serta sepasang uropod (mirip ekor) yang membentuk kipas bersama-sama telson. Sift
udang vanamei aktif pada kondisi gelap dan dapat hidup pada kisaran salinitas lebar dan suka memangsa
sesama jenis (kanibal), tipe pemakan lambat tapi terus menerus (continous feeder) serta mencari makan
lewat organ sensor. Spesies ini memiliki 6 stadia naupli, 3 stadia protozoa, 3 stadia mysis dan stadia post
larva dalam siklus hidupnya. Stadia post larva berkembang menjadi juvenil dan akhirnya menjadi dewasa
(Haliman 2005 diacu dalam Pranoto 2007).
b.
Struktur Tubuh
Tubuh udang
bersegmen
(beruas)
dan
terdiri
atas
sefalotoraks
(kepala
dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar,
sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
dua pasang antena
satu pasang mandibulla, untuk menggigit mangsanya,
satu pasang maksilla,
satu pasang maksiliped. (Cherian dan Sim, 1994).
Maksilla
menghantarkan
dan
makanan
maksiliped
berfungsi
ke
Alat
mulut.
gerak
untuk
berupa
menyaring
kaki
(satu
makanan
dan
pasang
setiap
ruas
pada
abdomen)
dan
berfungsi
untuk
berenang,
merangkak
atau
pencernaan
sedangkan
Hewan
kepala
melalui
berupa
esophagus,
posterior.
di
bangkai
ini
juga
mulut
terletak
lambung,
di
kedua
dibuang
dan
kelenjar
sisi
bagian
anus
pencernaan
abdomen.
melalui
kecil
pada
usus
memiliki
dada
anus,
hewan-hewan
alat
eksresi
tumbuhan.
anterior
tubuhnya,
terletak
di
bagian
hati
yang
terletak
pencernaan
selain
dibuang
atau
Sisa
dan
disebut
kelenjar
hijau
yang
terletak di dalam kepala. (Eldred dan Hutton 1960 diacu dalam Muzaki 2004).
Sistem Saraf
Susunan
dengan
saraf
alat
udang
indera
adalah
yaitu
tangga
tali.
antena
Ganglion
(alat
otak
peraba),
berhubungan
statocyst
(alat
peredaran
darah
mengandung
beredar
tanpa
haemoglobin,
melalui
melainkan
peredaran
pembuluh
darah
darah.
hemosianin
yang
terbuka.
Darah
daya
tidak
ikatnya
bertubuh
sangat
kecil
dengan
bernafas
insang.
dengan
Kecuali Crustacea
seluruh
permukaan
reproduksi
Crustacea rendah.
Sedangkan
alat
Alat
pada
umumnya
kelamin
kelamin
betina
jantan
terpisah,
terdapat
terdapat
pada
pada
kecuali
pasangan
pasangan
pada
kaki
kaki
beberapa
ketiga.
kelima.
Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh) Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis
atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih
muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan
sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita
menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses
regenerasi. (Sihombing, 2005).
Habitat
Udang ini umumnya terdapat dimana-mana, bagian pesisir pantai sampai ke laut dalam dan pada
air tawar.
c.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Crustacea
Ordo : Paneasuicea
Family : Panaesuides
Genus : Panaesus
Species: Panaesus sp
d.
yang
menutupi
bagian
atas
perut
(abdomen).
Habitat belalang adalah di padang pasir dengan makanan utamanya adalah rerumputan. Belalang
merupakan salah satu contoh hewan dari kelas insecta dalam filum arthropoda. (Paul.1999).
Berikut ini klasifikasi dari belalang :
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Family : Coelifera
Genus : Dissostira
Species: Dissostira carolina
e.
Morfologi laba-laba
Tubuhnya terdiri dari dua bagian, yaitu sefalotoraks (kepala-dada) pada bagian anterior dan
abdomen pada bagian posterior.Sefalotoraks adalah penyatuan tubuh bagian sefal atau kaput (kepala) dan
bagian toraks (dada). Pada sefalotoraks terdapat sepasang kalisera (alat sengat), sepasang pedipalpus
(capit), dan enam pasang kaki untuk berjalan. Kalisera dan pedipalpus merupakan alat tambahan pada
mulut. Pada bagian abdomen (opistosoma) laba-laba terdiri dari mesosoma dan metasoma.Pada bagian
posterior abdomen terdapat spineret yang merupakan organ berbentuk kerucut dan dapat berputar bebas.
Didalam spineret terdapat banyak spigot yang merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau
kelenjar benang abdomen. Kelenjar benang halus mensekresikan cairan yang mengandung protein elastik.
Protein elastik tersebut akan mengeras di udara membentuk benang halus yang digunakan untuk
menjebak mangsa.
f.
g.
h.
Morfologi kepiting
Kepiting sejati mempunyai lima pasang kaki; sepasang kaki yang pertama
dimodifikasi menjadi sepasang capit dan tidak digunakan untuk bergerak. Di hampir semua jenis kepiting,
kecuali beberapa saja (misalnya, Raninoida), perutnya terlipat di bawah cephalothorax. Bagian mulut
kepiting ditutupi oleh maxillipedcarapace tidak membentuk sebuah rostrum yang panjang . Insang
kepiting terbentuk dari pelat-pelat yang pipih ("phyllobranchiate"), mirip dengan insang udang, namun
dengan struktur yang berbeda (Wikipedia, 2010).
Secara umum morfologi rajungan berbeda dengan kepiting bakau, di mana rajungan (Portunus
pelagicus) memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping dengan capit yang lebih panjang dan memiliki
berbagai warna yang menarik pada karapasnya. Duri akhir pada kedua sisi karapas relatif lebih panjang
dan lebih runcing. Rajungan hanya hidup pada lingkungan air laut dan tidak dapat hidup pada kondisi
tanpa air. Bila kepiting hidup di perairan payau, seperti di hutan bakau atau di pematang tambak, rajungan
hidup di dalam laut. Rajungan memang tergolong hewan yang bermukim di dasar laut, tapi malam hari
suka naik ke permukaan untuk cari makan. Makanya rajungan disebut juga swimming crab alias
kepiting yang bisa berenang. Induk rajungan mempunyai capit yang lebih panjang dari kepiting bakau,
dan karapasnya memiliki duri sebanyak 9 buah yang terdapat pada sebelah kanan kiri mata. Bobot
rajungan dapat mencapai 400 gram, dengan ukuran karapas sekitar 300 mm (12 inchi), Rajungan bisa
mencapai panjang 18 cm, capitnya kokoh, panjang dan berduri-duri. Rajungan mempunyai karapas
berbentuk bulat pipih dengan warna yang sangat menarik. Ukuran karapas lebih besar ke arah samping
dengan permukaan yang tidak terlalu jelas pembagian daerahnya. Sebelah kiri dan kanan karapasnya
terdapat duri besar, jumlah duri sisi belakang matanya sebanyak 9, 6, 5 atau 4 dan antara matanya terdapat
4 buah duri besar (Wordpress,2010).
Klasifikasi kepiting
Kingdom : animalia
Filum : arthropoda
Kelas : malacostraca
Ordo : decapoda
Famili : portunidae
Genus : scylla
Spesies : scylla sp
i.
tersembunyi di bawah pronotum yang lebar. Panjang tubuhnya antara beberapa milimeter sampai hampir
100-an milimeter. Tubuh kecoa kebanyakan berwarna coklat muda sampai coklat tua mendekati hitam.
(Harwood ( 1969 ).
Kingdom
: Animalia
Pillum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Orthoptera
Familia
: Blattellidae
Genus
: Periplaneta
Spesies
: Periplaneta sp