PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sekresi
enzim
pancreas
berlangsung
akibat
stimulasi
pancreas
Sarkoma adalah kanker jariingan ikat, termasuk sel-sel yang ditemmukan di otot
dan tulang.
Galioma adalah kanker sel-sel glia (sel-sel penunjang) disistem syaraf pusat
Karsinoma in situ adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel
abnormal yang masih terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi
prainfasif.
KANKER PANKREAS
Kanker pankreas merupakan kanker GI mematikkan yang berkembang cepat.
Kanker ini paling sering menyerang orang kulit hitam. Terutama pria berusia 3570 tahun. Tumor pankreas hampir selalu merupakan adeno karsinoma dan paling
sering muncul di kepala pankreas. Tumor badan dan ekor pankreas dan tumor sel
kepulauan jarang muncul. Jurnal Nursing (2011).
Tumor pankreas dapat berasal dari jaringan eksokrin dan jaringan endokrin
pankreas, serta jaringan penyangganya. Dalam klinis sebagian besar pasien (90%)
tumor pankreas adalah tumor ganas dari jaringan eksokrin pankreas yaitu
adenokarsinoma duktus pankreas . Ilmu Penyakit Dalam FKUI (2006).
Kanker berawal dari kerusakan materi genetika atau DNA (Deoxyribo Nuclead
Acid). Satu sel saja yang mengalami kerusakan genetika sudah cukup DNA.
Contohnya mutasi titik yang menyebabkan pengaktifan di proto-onkogen K-ras di
kondon 12 ditemukan > 90 % kanker pancreas.
Mutasi-mutasi ini dapat diidentifikasi dari apusan sitologis atau getah pancreas
yang diperoleh pada saat kanulasi retrograde endoskopi duktus pankreatikus
dilakukan. Mutasi di gen penekan tumor TP53 pernah dideteksi pada 50 75%
adenokarsinoma pancreas. Hilangnya fungsi TP53 dan K-ras secara bersamaan
mungkin berperan dalam sifat agresif kanker ini. Selain itu, pada sekitar 90%
kasus, gen penekan tumor P16 yang terletak di kromoson 9P mengalami
kronik,
termasuk
pembentukan
stroma.
Mediator-mediator
yang
merangsang
kerja
enzim
enteropeptidase.
Definisi
T1
Tis
: Karsinoma in situ
T1
T2
T3
kolon, dan jaringan sekitar lainnya, tapi belum mengenai trunkus seliak atau vena
mesenterium superior.
T4
N0
N1
Pn1a
Pn1b
M0
M1
Klasifikasi stadium
Stadium 0
Tis, N0, M0
Stadium IA
: T1,N0, M0
Stadium IB
: T2, N0, M0
Stadium IIA
: T3, N0, M0
Stadium IIB
: T1-3, N1, M0
Stadium III
: T4, N apapun, M0
Stadium IV
: T apapun, N apapun, M1
Berikut adalah klasifikasi TNM kanker pankreas menurut UICC tahun 2002.
Klasifikasi Stadium
Stadium 0
Tis, N0 ,M0
Stadium IA
T1, N0, M0
Stadium IB
T2, N0, M0
Stadium IIA
T3, N0, M0
Stadium IIB
T1-3, N1, M0
Stadium III
T4, N apapun, M0
Stadium IV
T apapun, N apapun, M1
4.
Diabetes ( pada penderita ini disertai berat badan yang menurun drastis, mual,
tanah
6. Mengalami kelelahan berkepanjangan
7. Terjadi pembekuan darah
8.
Gangguan
sistem
pencernaan
yang
mengarah
pada
menurunnya
metabolisme tubuh
9.
Depresi berkepanjangan
10.
ampulla akan berakibat aliran balik getah empedu dari duktus koledokus ke dalam
duktus pankreatikus. Dengan demikian didalam pancreas akan terjadi peningkatan
kadar enzim yang mengakibatkan peradangan pada pancreas. Proses peradangan
ini kalau ditumpangi mikroorganisme maka akan berakibat terbawanya toksik
kedalam darah yang merangsang hipotalamus untuk meningkatkan ambang suhu
tubuh (muncul panas).
Adanya refluks enzim akan meningkatkan volume enzim dan distensi pada
pancreas yang merangsang reseptor nyeri yang dapat dijalarkan ke daerah
abdomen dan punggung. Kondisi ini memunculkan adanya keluhan nyeri hebat
pada abdomen yang menjalar sampai punggung.
Distensi pada pancreas yang melampaui beban akan berdampak pada penekanan
dinding duktus dan pancreas serta pembuluh darah pancreas. Pembuluh darah
dapat mengalami cidera bahkan sampai rusak sehingga darah dapat keluar dan
menumpuk pada pancreas atau jaringan sekitar yang berakibat pada ekimosis
pinggang dan umbilicus.
Kerusakan yang terjadi pada pancreas secara sistemik dapat meningkatkan respon
asam lambung sehingga salah satu pertahanan untuk mengurangi tingkat
kerusakan. Akan tetapi kelebihan ini justru akan merangsang respon gaster untuk
meningkatkan ritmik kontraksinya yang dapat meningkatkan rasa mual dan
muntah.
Mual akan berdampak pada penurunan intake cairan sedangkan muntah akan
berdampak peningkatkan pengeluaran cairan tubuh. Dua kondisi ini menurunkan
volume dan komposisi cairan tubuh yang secara otomatis akan menurunkan
volume darah. Penurunan volume darah inilah yang secara klinis akan berakibat
hipotensi pada penderita.
Penurunan volume darah berkontribusi pada penurunan pengikatan oksigen dan
penyediaan nutrisi bagi sel sehingga terjadi penurunan perfusi sel termasuk otak.
Kondisi seperti inilah yang dapat menimbulkan agitasi pada penderita. Ditambah
lagi mual akan menurunkan komposisi kalsium darah yang berdampak pada
penurunan eksitasi system persarafan. (Sujono Riyadi, 2013).
2.6 Komplikasi Kanker Pankreas
Komplikasi yang dapat terjadi adalah :
1.
Terkadang diikuti dengan rasa gatal yang hebat. Menguningnya kulit dan bagian
putih mata dapat terjadi jika tumor pankreas menyumbat saluran empedu, yaitu
semacam pipa tipis yang membawa empedu dari liver ke usus dua belas jari.
Warna kuning berasal dari kelebihan bilirubin. Asam empedu dapat menyebabkan
rasa gatal jika kelebihan bilirubin tersebut mengendap di kulit.
3.
Nyeri
Tumor pankreas yang besar akan menekan lingkungan sekitar saraf, menimbulkan
rasa sakit di punggung atau perut yang terkadang bisa menjadi hebat
4.
Metastasis.
Metastasis adalah komplikasi paling serius dari kanker atau tumor ganas pankreas.
Pankreas dikelilingi oleh sejumlah organ vital, termasuk juga perut, limpa kecil,
liver, paru-paru dan usus. Karena kanker pankreas jarang terdeteksi pada stadium
awal, kanker ini seringkali menyebar ke organ-organ tersebut atau ke dekat ujung
limpa.
2.7
2.7.1
keuntungan
jelas,
dan
Endoscopic
Retrograde
2.8
Tindakan bedah yang harus dilakukan biasanya cukup luas jika ingin mengangkat
tumor terlokalisir yang masih dapat direseksi. Namun demikian, terapi bedah
yaitu Definitive (eksisi total lesi), Tidak dapat dilakukan karena pertumbuhan
yang sudah begitu luas. Tindakan bedah tersebut sering terbatas pada tindakan
paliatif.
Meskipun tumor pankreas mungkin resisten terhadap terapi radiasi standar, pasien
dapat diterapi dengan radioterapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU) . jika
pasien menjalani pembedahan, terapi radiasi introperatif (IORT = Intraoperatif
Radiation Theraphy) dapat dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada
jaringan tumor dengan cedera yang minimal pada jaringan lain serta dapat
mengurangi nyeri pada terapi radiasi tersebut. (Brunner & Suddarth, 2002)
1. Pasien kanker pankreas harus makan lebih sedikit atau berhenti makan lemak
daging, telur, makanan berminyak, makanan yang digoreng, bawang jahe, bawang
putih, paprika, dan makanan pedas lainnya, tidak merokok, minum.
2. Harus mencegah minuman keras, makan berlebih, alkohol dan makanan tinggi
lemak.
3. Pasien kanker pankreas harus memilih makanan kaya nutrisi, mudah dicerna,
rendah lemak, Anda dapat makan makanan yang lebih tinggi protein, makanan
multi-karbohidrat, seperti susu, ikan, hati, telur putih, pasta, teratai pati akar, jus
buah, sup dan sebagainya.
4. Dapat minum obat untuk mengatur nafsu makan pasien, di samping itu, obatobatan juga dapat membantu tidur pasien. Tentu saja, saat minum obat juga harus
makan beberapa makanan yang mudah dicerna, dan pasien kanker pankreas
biasanya dapat minum sup hawthorn atau sup kacang untuk menyeimbangkan
nafsu makan (kacang hijau dan kacang merah direbus, dikupas dan).
(http://www.asiancancer.com/indonesian/cancer-healthcare/cancer-diet-
therapy/1363.html)
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
1.
Pengkajian
a.
Data Subjektif
Keletihan
Kulit gatal
b.
Data Objektif
Faktor resiko
Merokok
Diet tinggi protein dan lemak
Zat pengawet makanan, nitrat
Riwayat keluarga dengan kanker pankreas
Penyalahgunaan alkohol
d.
Pemeriksaan diagnostik
e.
a.
1)
Intervensi
a)
b)
Gunakan skala penilaina nyeri yang konsisten untuk menetapkan nilai dasar
d)
Dapatkan informasi dari pasien mengenai pengalaman nyeri masa lau dan
e)
suhu,suara,pencahayaan
f)
g)
teknik-teknik
seperti
relaksasi,
musik,
visualisasidan
pengalihan
untuk
siang hari di periode tiudr yang tidak terganggu pada malam hari
i)
Kriteria hasil
a)
b)
b.
Intervensi
a)
Kaji status nutrisi setiap hari: berat badan, elektron protein total,albumin
Tentukan julam dan tipe makanan yang disukai dan mampu ditoleransi
pasien
c)
d)
Berikan anastetik oral sebelum makan pada mukosa oral bila perlu
e)
Tawarkan diet tinggi kalori,tinggi protein dengan variasi rasa, tekstur dan
Sajikan makanan porsi kecil dan sering serta kudapan yang bernutrisi tinggi
kalori
g)
gangguan nutrisi
h)
i)
Kolaborasi dengan ahli diet klinis : hitung jumlah kalori dan nutrien yang
l)
m)
2)
Kriteria hasil
c.
Duka cita adaptif yang berhubungan dengan perubahan fungsi fisik dan
1)
Intervensi
a)
Sensitif terhadap
perubahan yang
dialami pasien,
dorong pasien
kesejahteraan pasien
e)
berduka
f)
terdekat pasien
i)
k)
2)
Kriteria hasil
a)
kearah peneriamaan
b)
d.
Resiko defist volume cairan yang berhubungan dengan status NPO, diare,
Intervensi
a)
b)
Hitung asupan dan haluaran, ukur diare dan hasil aspirasi nasogatrik dan
ortostatik
2)
Kriteria Hasil
a)
b)
Tetap terhidrasi
e.
Intervensi
a)
program dokter
b)
Pantau adanya darah samar/nyata pada hasil aspirasi lambung dan feses
c)
program dokter
d)
e)
f)
Auskultasi abdomen untuk mengetahui adanya bising usus dan ukur lingkar
h)
2)
Kriteria hasil
3.
a.
b.
d.
Kolaborasi dengan ahli diet klinis untuk merencanakan diet terapeutik yang
g.
perawatan
4.
a.
Beri informasi tentang tempat membeli pemantau glukosa darah kapiler dan
c.
Rencanakan area yang aman dan terdinding untuk menyimpan jarum spuit
Diskusikan kemapuan pasien dan atau keluarga dalam merawata pasien dan
perawatan
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Kanker pankreas merupakan tumor ganas yang berasal dari sel sel yang
melapisi saluran pankreas
5.1.2 Gejala Klinis kanker pankreas adalah nyeri pada abdomen yang hebat
khususnya pada epigastrium. Rasa sakit dan nyeri tekan pada abdomen yang juga
disertai nyeri pada punggung, terjadi akibat iritasi dan edema pada pankreas
sehingga terjadi rangsangan pada syaraf. Kerena sumbatan pada duktus
koledoktus maka dapat menyebabkan ikterus.
5.1.3 Penatalaksanaan kanker pankreas adalah pasien dapat diterapi dengan radio
terapi dan kemoterapi (Fluorourasil, 5-FU). Jika pasien menjalani pembedahan,
terapi radiasi intraoperatif (IORT = Intraoperatif Radiation Terapi) dapat
dilakukan untuk memberikan radiasi dosis tinggi pada jaringan tumor dengan
cidera yang minimal pada jaringan lainya serta dapat mengurangi nyeri.
5.2 Saran
Diharapkan perawat dapat bertindak secara profesional dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan kanker pankreas, mampu mengkaji masalah
pasien dengan akurat sehingga dapat dirumuskan suatu doagnosa yang tepat dan
dapat di rancang intervensi yang tepat untuk pasien, melasanakkan implementasi
secara tepat sehingga pada evaluasi dapat diperoleh hasil yang diharapkan dan
sesuai dengna tujuan sehingga masalah dapat teratasi
Daftar Pustaka