Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Potensi sumberdaya alam pada tiap daerah pastinya berbeda-beda. Dari
segi geografis banyak aspek yang mempengaruhi kebergaman potensi
sumberdaya alam di Indonesia. Aktivitas tektonisme dan vulkanisme banyak
berperan dalam penbentukan mukabumi yang secara otomatis menjadi potensi
sumberdaya alam pada masing-masing daerah. Sebagai negara tropis yang
memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, Indonesia mempunyai kekayaan
alam yang sangat berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi
memungkinkan penduduknya dapat menanam berbagai macam komoditas
pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin tetap
tersedianya air untuk kepentingan budi daya perikanan darat.
Wilayah Indonesia yang tergolong luas juga menyimpan kekayaan
berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih
belum dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk
dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga
menarik para pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuka
perkebunan di berbagai wilayah Indonesia.
Indonesia juga memiliki laut yang luas (2/3 bagian) dan garis pantai
yang sangat panjang. Laut di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang
terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk.
Sebagian besar penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat. Padahal,
potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih melimpah ruah. Garis pantai
yang sangat panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan budi daya
perikanan. Semua itu merupakan bukti bahwa Indonesia memilki banyak
potensi sumberdaya alam. Untuk mengetahui potensi apa saja yang ada di
Indonesia maka perlu sebuah ilmu untuk menelaah atau untuk mengenali
potensi sumberdaya alam tersebut. Potensi sumberdaya alam sebagian besar

merupakan kenampakan mukabumi. Ilmu yang mengkaji fenomena


mukabumi adalah ilmu Geografi.
Geografi mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala
di muka bumi. Penekanan bahan kajiannya adalah gejala-gejala alam dan
kehidupan yang membentuk lingkungan dunia dan tempat-tempat. Gejala
alam dan kehidupan ini dapat dipandang sebagai hasil proses alam yang
terjadi di bumi, atau sebagai kegiatan yang dapat memberi dampak makhluk
hidup yang tinggal di permukaan bumi. Untuk menjelaskan pola-pola gejala
geografis yang terbentuk, dan mempertajam maknanya, disajikan dalam
bentuk deskripsi, peta, dan tampilan geografis lainnya.
Kajian ilmu geografi sangat tepat untuk mengenali potensi-potensi
sumberdaya alam yang ada di Indonesia. Pada tahap awal geografi akan
berusaha menemukan suatu fenomena mukabumi di suatu tempat. Salah satu
fenomenanya itu merupakan jenis dari potensi sumberdaya alam. Selain
berusaha menemukan sesuatu (fenomena mukabumi), ilmu geografi juga
berusaha memahami mengapa fenomena tersebut bisa terjadi. Seperti apa saja
faktor yang membentuk, bagaimana proses terjadinya, serta dampaaknya
dengan aspek yang lain juga dibahas dalam ilmu geografi. Oleh sebab itu,
untuk mengenali potensi sumberdaya alam di Indonesia diperlukan ilmu
geografi dengan menggunakan konsep, prinsip, maupun pendekatan
keruangan yang menjadi ciri khas ilmu tersebut.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu ilmu Geografi?
2. Bagaimana bidang kajian dan analisis ilmu georafi?
3. Apa yang dimaksud dengan potensi sumberdaya alam?
4. Apa saja potensi sumberdaya alam di Indonesia?
2

5. Bagaimana cara ilmu Geografi dalam mengenali potensi sumberdaya


alam tersebut?
C. Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan
pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu Geografi.
2. Untuk mengetahui bidang kajian dan analisis ilmu geografi.
3. Untuk mengetahui pengertian potensi sumberdaya alam.
4. Untuk mengetahui apa saja potensi sumberdaya alam di Indonesia.
5. Untuk mengetahui cara ilmu Geografi dalam mengenali potensi
sumberdaya alam tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu Geografi
Geografi mengalami perkembangan, baik dalam hal teori, pendekatan
maupun metode. Kedinamisan suatu ilmu tampak pula dari berbagai definisi
sebagai refleksi dari objek dan hakikat suatu ilmu. Eratosthenes (276-194 SM)
mengartikan geografi sebagai gambaran atau tulisan tentang permukaan bumi
(writing about the earth). Bintarto (1977) mengartikan geografi sebagai ilmu
pengetahuan yang mencitra, menerangkan sifat bumi, menganalisis gejala alam
dan penduduk serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha
mencari fungsi dari unsur bumi dalam ruang dan waktu. Tahun 1988, Ikatan
Geograf Indonesia (IGI) di Semarang merumuskan definisi sebagai ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks keruangan.
Dari perbedaan definisi tersebut, tampak adanya kesamaan pengertian
geografi yaitu melihat alam (fisik) dan manusia sebagai satu kesatuan,
bagaimana

manusia

beradaptasi

dengan

alam,

dan

bagaimana

alam

dimanfaatkan melalui berbagai tingkat teknologi untuk kesejahteraan hidup


manusia. Proses yang terjadi dalam masyarakat termasuk penguasaan Iptek dan
hasil modifikasi manusia terhadap alam menghasilkan struktur keruangan yang
semakin komplek. Kejadian ini pada dasarnya muncul karena adanya
persamaan dan perbedaan wilayah di permukaan bumi.
Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan dalam segala
perwujudan makna hidup sepanjang hayat, dan dorongan peningkatan
kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh
jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingnya yang menekankan pada aspekaspek spasial eksistensi manusia, agar manusia memahami karakteristik
dunianya dan tempat hidupnya.
Bidang kajian geografi meliputi muka bumi dan proses-proses yang
membentuknya, hubungan antara manusia dengan lingkungan, serta pertalian
4

antara manusia dengan tempat-tempat. Sebagai suatu disiplin integrative,


geografi memadukan dimensi-dimensi alam dan manusia di dunia, dalam
menelaah manusia, tempat-tempat dan lingkungannya.
Geografi dapat dibedakan antara Geografi Sistematik dan Geografi
Regional. Geografi Sistematik memperhatikan unsur-unsur fisik dan manusia
secara terpisah. Bagian dari Geografi Sistematik tersebut adalah:
1) Geografi Fisik mempelajari bentang lahan (landscape) yaitu bagian dari
permukaan bumi yang dibentuk oleh interaksi dan interdependensi bentuk
lahan, batuan, tanah, air, udara, hewan, tumbuhan dan manusia yang
keseluruhannya membentuk suatu sistem. Termasuk didalamnya Geologi,
Geomorfologi, Hidrologi, Geografi Tanah, Meteorologi dan Klimatologi,
Geografi Hewan dan Tumbuhan.
2) Geografi Manusia mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia di
permukaan bumi, termasuk di dalamnya Geografi Ekonomi, Geografi
Penduduk, Geografi Pariwisata, Geografi Sumberdaya, Geografi Politik,
Geografi Sosial, Geografi Budaya, Geografi Transportasi, Geografi Kota
dan Desa, Geografi Pertanian, Geografi Industri.
3) Geografi Teknik mempelajari berbagai cara memvisualkan permukaan
bumi, termasuk di dalamnya Kartografi, Penginderaan Jauh, dan Sistem
Informasi Geografis.
B. Bidang Kajian dan Analisis Ilmu Geografi
Objek material (substansi materi) geografi adalah geosfer, atau lapisanlapisan permukaan bumi. Lapisan-lapisan tersebut terdiri atas:
1) Lapisan udara (atmosfer) membentuk iklim dan cuaca.
2) Lapisan batuan (lithosfer) membentuk bentang lahan berupa pegunungan,
perbukitan, dataran, plato (datar tinggi), gunung api dan lapisan tanah.
3) Lapisan air (hidrosfer) berupa laut, danau, sungai, dan air tanah.
4) Lapisan kehidupan (biosfer) berupa kehidupan binatang dan tumbuhan.
5) Lapisan manusia (antroposfer) merupa kehidupan manusia termasuk
didalamnya jumlah, perkembangan, sistem sosial, ekonomi, politik, bahasa,
sistem religi, dan teknologi.

Di dalam mengamati, mengenali, maupun menganalisis fenomena


geosfer tersebut geografi mempergunakan tiga pendekatan geografi yaitu:
1) Analisis Keruangan
Ruang merupakan permukaan bumi atau bagian dari permukaan bumi di
mana unsur fisis dan manusia berada, tersusun secara teratur. Unsur alam
dan manusia akan berinteraksi secara dinamis menghasilkan berbagai
kenampakan. Kenampakan tersebut merupakan refleksi dari pengambilan
keputusan dalam memanfaatkan ruang dan hasil antarhubungan antara
masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang dari distribusi aktivitas
manusia. Kerberulangan suatu kenampakan atau objek di suatu lokasi
sering disebut dengan distribusi keruangan. Distribusi objek atau
kenampakan yang mempunyai karakter sama di lokasi berbeda sering
disebut dengan pola keruangan. Dalam dimensi, terkait dengan unsur jarak,
arah dan lokasi.
2) Analisis Ekologi
Prinsip ekologi yang paling mendasar dan digunakan dalam menganalisis
permukaan bumi adalah prinsip keterkaitan dalam jaring kehidupan. Dalam
kehidupan setiap unsur saling terkait secara utuh dan terpadu membentuk
suatu sistem. Dengan asumsi, tidak ada satu unsur pun dalam kehidupan ini
yang dapat berdiri sendiri, semuanya saling terkait dan tergantung, baik itu
unsur fisik dengan fisik, fisik dengan makhuk hidup, maupun makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lainnya. Misalnya jenis tanah
sangat tergantung pada batuan asal dan iklim, jenis tanah dapat
memperngaruhi jenis tumbuhan yang hidup, karena tanah merupakan
media tanaman yang sangat penting. Tumbuhan pun sangat tergantung pada
iklim, ketinggian dan budaya manusia termasuk teknologi. Keragaman dan
jenis tanaman sangat mempengaruhi keberadaan dan jenis hewan yang
hidup di sekitarnya. Manusia dalam taraf teknologi tertentu sangat
tergantung pada keberadaan tumbuhan dan hewan secara alami. Dalam
teknologi taraf tinggi pun keberadaan hewan dan tumbauhan tetap memiliki
6

posisi yang sangat strategis, baik sebagai sumber makanan, pakaian,


perumahan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya. Manusia dengan manusia
lain pun saling berhubungan, berinteraksi, membntuk sistem kebudayaan.
Sistem kebudayaan yang diadopsi oleh manusia banyak pula dipengaruhi
oleh alam/lingkungan di mana ia melangsungkan kehidupan.
3) Analisis Kompleks Wilayah atau Region
Wilayah merupakan kesatuan daerah, dengan batas yang jelas menurut
kriteria tertentu. Identifikasi atau kriteria dalam membatasi suatu region
dapat berupa bentang alam, manusia, atau gabungan antara keduanya, misal
region menurut morfologi (pegunungan, perbukitan, dataran), region iklim,
region agama, budaya, region aktivitas ekonomi dan sebagainya. Region
merupakan bentuk pendekatan geografi yang melihat bumi secara
horisontal namun tiga dimensi. Regionl merupakan pemikiran untuk
memahami kesamaan dan perbedaan permukaan bumi. Persamaan atau
keseragaman kenampakan bentang lahan dan atau manusianya sehingga
dapat dibedakan dari daerah lainnya dikenal dengan uniform region,
sedangkan region yang ditandai oleh adanya pemusatan gerak atau aliran
ke dalam satu titik.
Dilihat dari pembelajaran geografi, Analisis ilmu geografi berusaha
mengembangkan pemahaman tentang organisasi spasial, masyarakat, tempattempat, dan lingkungan pada muka bumi. Nantinya setelah menggunakan
geografi untuk menelaah potensi sumberdaya alam, maka akan memahami
proses-proses fisik yang membentuk pola-pola muka bumi, karakteristik dan
persebaran spasial ekologis di muka bumi.
Harapnya kita dapat mengenali jenis-jenis potensi sumberdaya alam
bukan hanya kenal tampilan dari mukabuminya saja. Namun harapan lebih jauh
dengan ilmu geografi kita bisa mengenali lebih dekat dari potensi sumberdaya
alam yang nampak. Artinya, kita mengenali secara keseluruhan mulai dari
proses

terbentuknya

sampai

strukturnya.

Dengan

demikian

dalam

memanfaatkan sumberdaya alam nantinya dapat bersikap bijak untuk


7

memamfaatkan sumberdaya alam. Tujuan akhir dari penerapan ilmu geografi


untuk mengenali potensi sumberdaya alam adalah mampu menumbuhkan sikap,
kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumberdaya alam.
C. Potensi Sumberdaya Alam
Sumberdaya Alam (SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat di gunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya. Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik seperti
hewan, tumbuhan dan mikroorganisme saja, tetapi juga komponen abiotik,
seperti minyak bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah.
Sumberdaya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan
manusia. Pada umumnya, sumberdaya alam berdasarkan sifatnya dapat
digolongkan menjadi sumberdaya alam yang dapat diperbaharui dan
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui

adalah

penggunaannya

tidak

kekayaan

alam

dieksploitasi

yang

dapat

berlebihan.

terus

ada

Tumbuhan,

selama
hewan,

mikroorganisme, sinar matahari, angin dan air adalah beberapa contoh


sumberdaya alam terbaharukan. Sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah sumberdaya alam yang jumlahnya terbatas karena
penggunaannya lebih cepat dibanding proses pembentukannya dan apabila
digunakan secara terus menerus akan habis, minyak bumi, emas, besi dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu proses
yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat
terbatas, minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan
dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu terutama dibentuk dan berasal dari
lingkungan.
Sumberdaya alam adalah semua kekayaan berupa benda mati maupun
benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Ada beberapa macam sumberdaya alam yang dapat

dimanfaatkan dengan berbagai cara. Sumberdaya alam tersebut dapat


diklasifikasikan menurut beberapa hal.
Berdasarkan bagian atau bentuk yang dapat dimanfaatkan, sumberdaya alam
diklasifikasikan seperti berikut ini:
1) Sumber dayaalam materi, yaitu bila yang dimanfaatkan adalah materi
sumber dayaalam tersebut.
2) Sumber dayaalam hayati, ialah sumberdaya alam yang berbentuk makhluk
hidup, yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sumberdaya alam tumbuhtumbuhan disebut sumberdaya alam nabati, sedangkan sumberdaya alam
hewan disebut sumberdaya alam hewani. Bila kita telusuri lebih jauh,
sumberdaya alam hayati dapat digolongkan sebagai sumberdaya alam
materi maupun energi.
3) Sumberdaya alam energi, yaitu bila barang yang dimanfaatkan manusia
adalah energi yang terkandung dalam sumberdaya alam tersebut.
4) Sumberdaya alam ruang, yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia
dalam hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk, sumberdaya
alam ruang makin sulit diperoleh. Ruang, dalam hal ini, dapat berarti ruang
untuk mata pencaharian (pertanian, perikanan), tempat tinggal, arena
bermain anak-anak, dan sebaginya.
5) Sumberdaya alam waktu, sulit dibayangkan bahwa waktu merupakan
sumberdaya alam. Sebagai sumberdaya alam, waktu tidak berdiri sendiri
maliankan terikat dengan pemanfaatan sumberdaya alam lainnya.
Berdasarkan pembentukannya, sumberdaya alam dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1) Sumberdaya alam yang dapat Diperbaharui (renewable resources)
Disebut sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, karena alam
mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu yang relative cepat.
Dengan demikian, sumberdaya alam ini tidak dapat habis. Pembaruan bisa
terjadi dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi atau dengan adanya siklus.
2) Sumberdaya alam yang tidak Dapat Diperbarui (unrnewable resource)
Sumber daya ala mini terdapat dalam jumlahyang relative statis karena
tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila
9

dibandingkan dengan umur manusia. Pembentukannya memerlukan waktu


ratusan tahun bahkan jutaan tahun. Manusia tidak dapat memanfaatkannya
selama 2 -3 generasi. Sumberdaya alam ini dapat habis.
D. Potensi Sumberdaya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan Negara tropis yang memiliki ribuan pulau dan
lautan yang luas, Indonesia mempunyai kekayaan alam yang sangat berlimpah.
Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduknya
dapat menanam berbagai macam komoditas pertanian dan perkebunan. Curah
hujan yang tinggi juga menjamin tetap tersedianya air untuk kepentingan budi
daya perikanan darat.
Wilayah Indonesia yang tergolong luas juga menyimpan kekayaan
berupa lahan yang masih belum dimanfaatkan. Banyak pulau yang masih belum
dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk dikembangkan
dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik para
pengusaha baik dari dalam maupun luar negeri untuk membuka perkebunan di
berbagai wilayah Indonesia.

10

Gambar 2.1 Peta Persebaran Sumberdaya Alam di Indonesia

Sumber daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam sudah
dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Indonesia memiliki kekayaan alam yang
sangat berlimpah. Kekayaan sumber daya alam Indonesia tidak hanya berupa
bahan tambang, tetapi juga hutan, air, tanah yang subur dan laut yang luas.
Indonesia juga merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan bahan
tambang. Beraneka bahan tambang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri maupun luar negeri. Namun demikian, karena pengambilan yang terusmenerus, sebagian sumber daya alam tersebut sudah sangat berkurang.
Indonesia memiliki laut yang luas dan garis pantai yang sangat panjang.
Selain ikan yang berlimpah, ditemukan pula berbagai jenis bahan tambang di
dasar laut. Di sepanjang pesisir juga terdapat kekayaan alam berupa hutan
mangrove, terumbu karang, rumput laut, dan tentu saja keindahan alam yang
dapat dikembangkan untuk kepentingan pariwisata. Potensi ikan Indonesia
sangat berlimpah. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang sangat
besar sehingga peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang
diperbolehkan juga masih sangat besar.
Hutan mangrove tidak hanya memiliki fungsi ekologis, tetapi juga
fungsi ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat atau
tempat hidup binatang laut untuk berlindung, mencari makan atau berkembang
biak serta melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan
mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang ada di
dalamnya, misalnya udang dan jenis ikan lainnya. Sebagai negara kepulauan,
Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia. Kekayaan terumbu karang
Indonesia tidak hanya dari luasnya, tetapi juga keanekaragaman hayati yang
hidup di dalamnya.

11

E. Cara Ilmu Geografi dalam Mengenali Potensi Sumberdaya Alam di


Indonesia
Sumber daya alam dapat dikaji dalam berbagai ilmu pengetahuan,
tergantung dari sudut mana hal itu dipandang. Salah satu contoh sumber daya
alam dikaji dalam teropong ilmu geografi. Melalui pendekatan ilmu geografi
sumber daya alam tidak secara murni dikaji melainkan dikaitkan dengan
kehidupan manusia di permukaan bumi (antroposfer). Sumber daya alam yang
terdiri dari berbagai komponen yaitu lithosfer, hidrosfer, atmosfer, dan biosfer
memiliki keterkaitan dengan kelangsungan hidup manusia dan lingkungannya.
Hal ini merupakan ciri khas ilmu geografi yang merupakan suatu ilmu dengan
obyek kajian alam/lingkungan, manusia, serta keterkaitan antara keduanya.
(http://anasulthonahgeoum.blogspot.co.id/2011/11/sumber-daya-alam-dalamkajian-geografi.html)
Dalam kajian ilmu geografi sumber daya alam dikaji mengenai proses
terbentuknya, persebarannya di suatu daerah (kajian spasial), potensi sumber
daya alam di suatu daerah, permasalahan yang timbul terkait kelangsungan
hidup manusia beserta lingkungannya dan juga solusi yang disesuaikan dengan
kondisi geografis daerah tersebut. Hal ini selaras dengan metode pendekatan
ilmu geografi dalam memecahkan suatu permasalahan untuk menemukan solusi
yang sesuai. Yaitu melalui pendekatan spasial/keruangan, pendekatan
ekologi/kelingkungan, serta pendekatan kompleks wilayah.
Melalui pendekatan spasial kita dapat mengetahui potensi dan
persebaran sumber daya alam di suatu daerah yang berbeda antar satu daerah
dengan yang lainnya. Sedangkan dengan pendekatan ekologi kita dapat
mengetahui dan menganalisis keterkaitan antara sumber daya alam dengan
kehidupan manusia. Dalam pendekatan ekologi ini hal yang menjadi fokus
utama adalah bagaimana manusia memanfaatkan sumber daya alam dalam
kehidupannya dengan berbagai aktivitas, baik yang menimbulkan dampak
positif maupun negatif bagi alam. Sedangkan metode pendekatan yang terakhir
yaitu kompleks wilayah. Metode pendekatan ini merupakan gabungan dari
12

analisa spasial dan ekologi, sehingga dalam mengkaji sumber daya alam akan
ditemukan sebuah hasil bahwa perbedaan potensi dan persebaran sumber daya
alam di masing-masing daerah akan menyebabkan perbedaan pada aktivitas
yang dilakukan manusia. Hal ini mengindikasikan bahwa permasalahan beserta
solusi yang timbul pun juga akan berbeda di tiap-tiap daerah dillihat dari unsur
spasialnya.
Oleh karena itu mempelajari sumber daya alam dengan sudut pandang
ilmu geografi akan berbeda jika kita mempelajari murni sumber daya alam
secara keseluruhan. Obyek kajiannya pun tidak hanya pada sumber daya alam
itu saja melainkan juga pada aktivitas manusia dalam memanfaatkannya. Hal
ini menjadi unsur pembeda ilmu geografi dengan ilmu lain meskipun obyek
yang dikaji sama yaitu sumber daya alam. Sehingga sangatlah jelas kajian
sumber daya alam dengan sudut pandang ilmu geografi tidak hanya
mempelajari bagaimana proses terbentuknya berdasarkan aktivitas geologi
melainkan juga mempelajari bagaimana potensi dan persebarannya di muka
bumi, pemanfaatannya bagi kelangsungan hidup manusia, serta permasalahan
dan solusi yang timbul terkait hal itu sesuai kajian spasialnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Potensi sumberdaya alam pada tiap daerah pastinya berbeda-beda. Dari segi
geografis banyak aspek yang mempengaruhi kebergaman potensi sumberdaya alam di
Indonesia.
Analisis ilmu geografi berusaha mengembangkan pemahaman tentang
organisasi spasial, masyarakat, tempat-tempat, dan lingkungan pada muka bumi.
Nantinya setelah menggunakan geografi untuk menelaah potensi sumberdaya alam,
maka akan memahami proses-proses fisik yang membentuk pola-pola muka bumi,
karakteristik dan persebaran spasial ekologis di muka bumi.

13

Harapnya kita dapat mengenali jenis-jenis potensi sumberdaya alam bukan


hanya kenal tampilan dari mukabuminya saja. Artinya, kita mengenali secara
keseluruhan mulai dari proses terbentuknya sampai strukturnya. Dengan demikian
dalam memanfaatkan sumberdaya alam nantinya dapat bersikap bijak untuk
memamfaatkan sumberdaya alam. Tujuan akhir dari penerapan ilmu geografi untuk
mengenali potensi sumberdaya alam adalah mampu menumbuhkan sikap, kesadaran
dan kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sumberdaya alam.
Dalam kajian ilmu geografi sumber daya alam dikaji mengenai proses
terbentuknya, persebarannya di suatu daerah (kajian spasial), potensi sumber daya
alam di suatu daerah, permasalahan yang timbul terkait kelangsungan hidup manusia
beserta lingkungannya dan juga solusi yang disesuaikan dengan kondisi geografis
daerah

tersebut.

Yaitu

melalui

pendekatan

spasial/keruangan,

pendekatan

ekologi/kelingkungan, serta pendekatan kompleks wilayah.


Melalui pendekatan spasial kita dapat mengetahui potensi dan persebaran
sumber daya alam di suatu daerah yang berbeda antar satu daerah dengan yang
lainnya. Sedangkan dengan pendekatan ekologi kita dapat mengetahui dan
menganalisis keterkaitan antara sumber daya alam dengan kehidupan manusia.
Oleh karena itu mempelajari sumber daya alam dengan sudut pandang ilmu
geografi akan berbeda jika kita mempelajari murni sumber daya alam secara
keseluruhan. Kajian sumber daya alam dengan sudut pandang ilmu geografi tidak
hanya mempelajari bagaimana proses terbentuknya berdasarkan aktivitas geologi
melainkan juga mempelajari bagaimana potensi dan persebarannya di muka bumi,
pemanfaatannya bagi kelangsungan hidup manusia, serta permasalahan dan solusi
yang timbul terkait hal itu sesuai kajian spasialnya.

14

Daftar Rujukan

Anonim. 2012. Hakekat Geografi. (http://oswinjaya.blogspot.co.id/2012/06/hakekatgeografi.html) diakses pada tanggal 22 November 2015.
Anonim. 2013. Mengelola Potensi Geografis Indonesia.
(http://malikabdulkarim.blogspot.co.id/2013/10/mengelola-potensi-geografisindonesia.html) diakses pada tanggal 22 November 2015.
Anonim. 2011. Sumberdaya Alam. (http://geoenviron.blogspot.co.id/2011/10/sumberdaya-alam-2.html) diakses pada tanggal 22 November 2015.
Bintarto, R. 1977. Pengantar Geografi Kota. Yogyakarta: U.P Spring
Sulthonal. 2011. Sumberdaya Alam dalam Kajian Geografi.
(http://anasulthonahgeoum.blogspot.co.id/2011/11/sumber-daya-alam-dalamkajian-geografi.html) diakses pada tanggal 22 November 2015.

15

Anda mungkin juga menyukai