pembangunan
berdasar
bidang
pembangunan.
Penjelasan
Barat
berbatasan
dengan
Kabupaten
Cilacap
dan
Banyumas.
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Purworejo
Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak antara 7 027
sampai dengan 7050 Lintang Selatan dan di antara 109022 sampai
dengan 109050 Bujur Timur. Bagian selatan Kabupaten Kebumen
merupakan dataran rendah, sedang pada bagian utara berupa
pegunungan, yang merupakan bagian dari rangkaian Pegunungan
Serayu. Di selatan daerah Gombong, terdapat rangkaian pegunungan
kapur, yang membujur hingga pantai selatan. Daerah ini terdapat
sejumlah gua dengan stalagtit dan stalagmit.
Secara administratif Kabupaten Kebumen terdiri dari 26 (dua
puluh enam) kecamatan, yang mencakup sejumlah 449 desa, dan 11
kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Kebumen sebesar 128.111,50
(seratus dua puluh delapan ribu seratus sebelas) hektar atau
1.281,115 (seribu dua ratus delapan puluh satu koma seratus lima
belas)
kilometer
persegi
(lihat
Gambar
2,1).
Kondisi
wilayah
Kabupaten
Kebumen
berbatasan
langsung
atau
pantai
dan
pegunungan,
sedangkan
sebagian
besar
beririgasi
desa (2,65% dan sebagian berupa sawah tadah hujan dan pasang
surut (32,02%).
Gambar 2.1
Peta Wilayah Kabupaten Kebumen
sistem
pusat
kegiatan,
jaringan
prasarana
wilayah
Karangsambung,
Buluspesantren,
Mirit,
Padureso,
Bonorowo,
Rowokele,
Buayan,
Pejagoan,
Alian,
Poncowarno,
Adimulyo,
Kalipurwo,
Jatinegara,
Prasarana
wilayah
Kabupaten
dibentuk
oleh
sistem
perbatasan
Jawa
Barat-Cilacap-Kebumen-Perbatasan
antar
ibu
kota
kecamatan,
meliputi:
ruas
jalan
melalui
4
Gombong-Sempor;
ruas
jalan
Kebumen-Karangsambung-Sadang
dan
Karangsambung-Girikerto
sebagai akses ke Banjarnegara dan Wonosobo; ruas jalan Karanganyar-Karanggayam-Pagebangan; ruas jalan Gunungsari-SelogiriBanjarnegara; dan ruas jalan Prembun-Bonorowo-Mirit.
Rencana
jaringan
perkeretaapian
meliputi:
jalur
Solo-
sistem
jaringan
telekomunikasi,
pembangunan
ini
sistem
jaringan
prasarana
sumber
daya
air,
sistem
pengelolaan
lingkungan,
pembangunan
ini
penanganan
limbah
di
perkotaan
dan
di
wilayah
pengembangan industri.
Rencana pola ruang wilayah Kabupaten Kebumen terdiri dari
rencana kawasan lindung dan rencana kawasan budidaya. Rencana
5
yang
memberikan
perlindungan
terhadap
kawasan
hutan
Karangsambung,
lindung
meliputi
wilayah
Kecamatan
Karanggayam,
Sempor,
Rowokele,
Pejagoan,
kategori
ini
Karangsambung,
adalah
Padureso,
Sadang,
Rowokele,
Rowokele,
Buayan,
Sempor,
Ayah,
dan
Karanggayam,
Kebumen,
Padureso,
Pejagoan,
dengan
jarak
100
meter
dari
titik
tertinggi
yatu
Kecamatan
Sempor.
RTH
perkotaan
meliputi
ibukota
rumah
atau
gedung
milik
masyarakat/swasta
yang
ditanami
Makam
Mbah
Untung
Suropati di
Desa
Clapar
Kecamatan Karanggayam
9. Situs Makam Mbah
Karanggayam
10.
Karanggayam
11.
Situs
Makam
Mbah
Pagerjawa
di
Desa
Kalibening
Kecamatan Karanggayam
12.
Kutowinangun
13.
Kecamatan Petanahan
14.
Pesanggrahan
Karangbolong
di
Desa
Karangbolong
Kecamatan Buayan.
Kawasan
lindung
geologi
Kabupaten
Kebumen
meliputi:
Alam Karst; dan Kawasan imbuhan air tanah. Kawasan Cagar Alam
Geologi
Karangsambung
belas ribu tiga ratus empat puluh hektar), meliputi: (i) Kecamatan
Karangsambung;
(ii)
Kecamatan
Karanggayam;
(iii)
Kecamatan
Cekungan
Air
Tanah
tahun 2014
tercatat
sebanyak
Kecamatan
Kebumen
merupakan
daerah
terpadat
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Kabupaten Kebumen 2014
Kecamatan
(1)
Laki-laki
(2)
Perempuan
(3)
Jumlah
(4)
Sex Ratio
(5)
01.
02.
03.
04.
05.
06.
07.
08.
09.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
Ayah
Buayan
Puring
Petanahan
Klirong
Buluspesantren
Ambal
Mirit
Bonorowo
Prembun
Padureso
Kutowinangun
Alian
Poncowarno
Kebumen
Pejagoan
Sruweng
Adimulyo
Kuwarasan
Rowokele
Sempor
Gombong
Karanganyar
Karanggayam
Sadang
Karangsambung
Jumlah
27 866
27 015
26 652
26 842
27 276
26 324
27 622
22 210
9 211
12 939
6 575
20 643
26 984
7 263
60 609
24 449
26 437
16 695
22 146
20 940
29 212
23 137
16 720
24 512
9 249
18 665
588.193
27 578
27 238
26 239
26 366
27 111
26 241
27 209
21 780
9 344
13 423
6 760
21 579
27 131
7 669
61 026
24 266
27 076
17 516
22 398
21 430
30 055
24 273
17 361
23 976
8 909
18 859
592.813
55 444
54 253
52 891
53 208
54 387
52 565
54 831
43 990
18 555
26 362
13 335
42 222
54 115
14 932
121 635
48 715
53 513
34 211
44 544
42 370
59 267
47 410
34 081
48 488
18 158
37 524
1.181.006
101
99
102
102
101
100
102
102
99
96
97
96
99
95
99
101
98
95
99
98
97
95
96
102
104
99
99
Kecamatan
yang
memiliki
penduduk
terbanyak
adalah
Gambar 2.2
Penduduk Kabupaten Kebumen Anak-anak dan Dewasa
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013-2014
Sumber: Kebumen dalam Angka 2014
10
Tabel 2.2
Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kebumen
Kecamatan
(1)
01. Ayah
02. Buayan
03. Puring
04. Petanahan
05. Klirong
06. Buluspesantren
07. Ambal
08. Mirit
09. Bonorowo
10. Prembun
11. Padureso
12. Kutowinangun
13. Alian
14. Poncowarno
15. Kebumen
16. Pejagoan
17. Sruweng
18. Adimulyo
19. Kuwarasan
20. Rowokele
21. Sempor
22. Gombong
23. Karanganyar
24. Karanggayam
25. Sadang
26. Karangsambung
Jumlah
Luas
Wilayah
(2)
76,370
68,420
61,970
44,840
43,250
48,770
62,410
52,350
20,910
22,960
28,950
33,730
57,750
27,370
42,040
34,580
43,680
43,430
33,840
53,795
100,150
19,480
31,400
109,290
54,230
65,150
1.281.115
Desa
(3)
18
20
23
21
24
21
32
22
11
13
9
19
16
11
29
13
21
23
22
11
16
14
11
19
7
14
Rumah
Tangga
(4)
15 440
14 524
14 605
15 028
14 809
14 152
14 802
11 928
5 339
7 419
3 829
11 402
14 031
4 057
31 251
12 357
14 133
10 043
12 181
11 572
15 421
12 939
9 499
12 704
4 910
10 197
460
318.572
Jumlah
Penduduk
(5)
55 444
54 253
52 891
53 208
54 387
52 565
54 831
43 990
18 555
26 362
13 335
42 222
54 115
14 932
121 635
48 715
53 513
34 211
44 544
42 370
59 267
47 410
34 081
48 488
18 158
37 524
1.181.006
Kepadatan
Penduduk
(6)
726
793
853
1.187
1.258
1.078
879
840
887
1.148
461
1.252
937
546
2.893
1.409
1.225
788
1.316
788
592
2.434
1.085
444
335
576
922
11
tangga.
Kecamatan
Jumlah
Padureso
rumah
(3.892
tangga
rumah
paling
tangga)
sedikit
dan
adalah
Kecamatan
12
Dalam
kurun
waktu
2010-2013,
perekonomian
di
2010
2011
2012
2013
2014
6.484.243,60
7.122.249,81
7.911.378,74
8.853.316,23
2.945.829,46
3.070.381,16
3.238.343,02
3.400.260,17
4,15
4,23
5,59
4,20
sebesar
Rp.6.750.115,81
(enam
juta
tujuh
ratus
13
1.
2.
URAIAN KINERJA
2011
6.102.717,60
9,34
2012
6.750.115,81
10,61
2013
2014*
7.508.797,11
11,24
8.193.289,68
9.12
Sumber:
Badan Pusat Statistik, 2015
Keterangan: *) Angka proyeksi
NO. SEKTOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Minum
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-jasa
Total PDRB
14
2010
2,10
8,82
5,41
7,01
3,38
4,08
5,30
4,46
5,55
4,15
2011
2,95
8,74
4,43
4,29
7,21
3,12
6,87
4,10
4,38
4,23
2012
6,02
5,34
5,68
4,22
6,27
5,47
3,67
4,57
4,94
5,47
2013
-0,23
5,61
6,67
10,49
6,15
9,17
8,92
4,98
4,89
4,20
Informasi serupa ditunjukkan oleh Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Kabupaten Kebumen tahun 2010-2013. MRP
adalah membandingkan pertumbuhan sektor i di Kabupaten
Kebumen dengan pertumbuhan sektor i di Provinsi Jawa
Tengah. Pada tahun 2013, pertumbuhan sektor pertanian di
Kabupaten
Kebumen
adalah
lebih
rendah
dibandingkan
air
bersih,
perdagangan,
hotel
dan
restoran
dan
Tabel .
Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Kabupaten Kebumen terhadap
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2013
NO.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
LAPANGAN USAHA
Pertanian
Pertambangan dan Galian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa
15
2010
2011
2012
2013
0.84
1.24
0.79
0.83
0.49
0.67
0.80
0.89
2.32
1.78
0.67
0.72
1.07
0.40
0.80
0.62
1.62
0.72
1.04
0.66
0.90
0.66
0.46
0.49
-0.08
0.89
1.13
1.25
0.88
1.23
1.36
0.47
Perusahaan
9.
Jasa jasa
0.75
0.58
0.67
0.99
LAPANGAN USAHA
2010
Pertanian
Pertambangan dan Galian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Rumah Makan
Pengangkutan dan Komunikasi
Lembaga Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa
2011
2012
2013
33,61
7,27
10,69
1,05
4,28
11,45
5,29
33,60
7,83
10,54
1,02
4,34
11,27
5,37
34,23
7,68
10,43
0,98
4,40
11,28
5,21
32,56
7,57
10,74
1,05
4,36
11,84
5,75
4,70
4,77
4,71
4,65
21,66
21,26
21,08
21,48
16
Meskipun
demikian,
meningkatnya
persentase
kesempatan
kerja,
produktivitas,
pendayagunaan
LAPANGAN USAHA
2010
2011
2012
2013
1.80
6.50
0.33
1.22
0.73
0.53
1.01
1.88
7.07
0.32
1.18
0.73
0.52
1.00
1.97
6.87
0.32
1.13
0.74
0.51
0.96
1.94
6.74
0.33
1.19
0.72
0.53
1.05
Pertanian
Pertambangan dan Galian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan
1.25
1.26
1.21
1.14
Jasa jasa
2.13
2.06
2.02
2.08
1
2
3
4
5
6
7
Sumber:
Sektor
basis
yang
menjadi
kekuatan
Kabupaten
Kabupaten
Kebumen
secara
konsisten
memiliki
nilai
17
kebutuhan
konsumsi
makanan
dan
bukan
Tabel
Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2012 dan Proyeksi 2013-2014
NO.
1.
2.
3.
URAIAN
Total pengeluaran
rumah tangga (Juta Rp)
Jumlah rumah tangga
Rasio (1/2)
2010
2011*
4.068.535
4.252.433
338.167
12,03
340.274
12,50
2012**
2013**
4.533.114
4.789.599
364.967
12,42
384.014
12,47
18
f. Inflasi
Dalam kurun waktu 2010-2013, laju inflasi dapat
dikendalikan pada tahun 2011 dan 2012. Tahun 2010 laju
inflasi cukup tinggi yaitu 8,08 persen. Tahun 2011 laju inflasi
turun menjadi 4,52 persen. Laju inflasi meningkat secara
signifikan pada tahun 2013, dimana inflasi mencapai dua digit.
Inflasi meningkat dari 4,64 persen pada tahun 2012 menjadi
10,46 persen pada tahun 2013. Walaupun laju inflasi relatif
terkendali terutama pada tahun 2011-2012, tingkat inflasi di
Kabupaten Kebumen lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi
di Jawa Tengah secara rata-rata.
12%
10.46%
10%
8.08%
8%
6.88%
7.99%
6%
4.52%
4%
7.36%
4.64%
4.24%
2%
2.68%
0%
2010
2011
2012
2013
2014
Gambar .
Perkembangan Inflasi di Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2013
Sumber : Data Evaluasi Pembangunan 2010-2014 Bappeda dan BPS
dan Kebumen dalam Angka 2013
Keterangan : 2013 adalah angka sementara
19
Penghitungan
indikator
harga
yang
dibayar
petani
(Ib)
yang
WILAYAH
2011
104,87
105,38
105,38
Indonesia (%)
Provinsi Jawa Tengah (%)
Kabupaten Kebumen (%)
2012
104,87
105,38
105,59
2013
101,96
101,66
102,00
2014
101,32
100,55
102,00*
105.38
105.59
104
103
102.75
102
102
102
2013
2014
101
100
2010
2011
2012
Gambar ..
Nilai Tukar Petani (NTP) di Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2014
Sumber: BPS Kabupaten Kebumen
provinsi, maupun tingkat kabupaten. Penurunan ini mengindikasikan semakin lemahnya daya tawar petani terhadap pasar.
Kondisi demikian patut menjadi perhatian utama, mengingat
kontribusi sektor pertanian cukup dominan terhadap PDRB /
perekonomian di Kabupaten Kebumen.
TAHUN
PENCARI
KERJA
LOWONGAN
1.
2.
3.
4.
2011
2012
2013
2014
14.203
15.591
16.371
14.428
2.882
4.186
1.214
9.471
TERSERAP
AKAL
362
464
431
2.785
AKAD
1.415
791
2.501
3.691
AKAN
1.131
3.931
3.411
2.156
b. Rasio Ketergantungan
Rasio ketergantungan dalam kurun waktu 2010 - 2014
terus menurun. Pada tahun 2010 sebesar 58,38%, sedangkan
pada tahun 2011 menjadi sebesar 48,47%, namun pada tahun
2014 mengalami kenaikan menjadi 57,62% atau dengan kata
21
Gambar .
Jumlah Penduduk Kabupaten Kebumen Menurut Kelompok Umur
Tahun 2010-2014
Sumber: BPS Kabupaten Kebumen, data diolah
usia
15
tahun
ke
atas
yang
bekerja
ada
pula
22
Tahun
Pertanian
Industri
Konstruksi
Perdagan
gan, Hotel dan
Restoran
Angkutan dan
Komunikasi
Jasajasa
Lainnya
Total
2010
218.603
83.011
26.217
82.987
15.950
64.166
7.852
498.785
2011
228.562
86.806
27.452
86.859
16.704
67.174
8.226
521.782
2012
260.490
99.044
31.167
98.333
18.907
75.971
9.342
593.254
2013
260.385
99.033
31.151
98.287
18.893
75.930
9.332
593.011
2014
261.743
99.522
31.305
98.778
18.985
76.308
9.378
596.019
Sumber:
d. Penduduk Miskin
Tingkat
kesejahteraan
sosial
penduduk
Kabupaten
TAHUN
PERSEN
1.
2.
3.
4.
5
2010
2011
2012
2013
2014
263.000
279.400
258.500
22,71
24,06
22,40
21,32
19,97
23
Sumber:
akses
pendidikan
dapat
diketahui
dari
Tabel ....
Angka Partisipasi Kasar untuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di Kabupaten
Kebumen Tahun 2010-2014
JENJANG PENDIDIKAN
2010
SD/MI
SMP/MTS
SLTA/MA
109.25
108.19
62.50
2011
2012
2013
2014
106.20
104.69
59.43
102.93
102.33
62.03
101.18
95.33
81.23
103.72
100.39
82.70
Partisipasi
anak
usia
Murni
sekolah
(APM)
dalam
menggambarkan
mengikuti
jenjang
2010
2011
2012
2013
2014
na
91,56
88,01
86,66
88,74
na
na
77,30
45,19
74,18
46,25
71,67
60,66
75,62
58,50
target
pencapaian
Rencana
Pembangunan
Jangka
Sumber:
STANDAR
5
2010
10,95
2011
8.84
2012*
10,51
2013*
9,53
231
187
223
na
25
Prevalensi
balita
dengan
gizi
buruk di
Kabupaten
tidak
terjadi
penurunan
tingkat
prevalensi
gizi buruk
di
Kabupaten
Kebumen
lebih
rendah
0.63%
0.50%
0.40%
0.29%
0.30%
0.29%
0.20%
0.17%
0.10%
0.02%
0.00%
2008
2009
2010
2011
2012
Gambar .
Prevalensi Balita Gizi Buruk di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional Tahun 2008-2012
Sumber: RPJM Propinsi Jawa Tengah
benda,
festival
situs
dan
seni
dan
kawasan
budaya
Cagar
serta
Budaya
Tabel .
Perkembangan Seni, Budaya dan Olahraga di Kabupaten Kebumen
Tahun .... s.d ....
NO
1
2
3
4
Capaian Pembangunan
Jumlah grup kesenian per 10.000
penduduk.
Jumlah gedung kesenian per
10.000 penduduk.
Jumlah klub olahraga per
10.000 penduduk.
Jumlah gedung olahraga per
10.000 penduduk.
2010
2011
2012
2013
2014
j. Angka Kriminalitas
Angka kriminalitas yang tertangani menjadi salah satu
indikator kesejahteraan masyarakat. Dari sisi kenyamanan
masyarakat, Semakin sedikit/rendah kriminalitas yang terjadi,
semakin
nyaman
masyarakat
dalam
melakukan
setiap
kriminalitas
yang
ditangani
di
Kabupaten
yang
mengindikasikan
kesejahteraan
masyarakat
semakin baik.
Tabel ..
Jumlah Penanganan Tindak Kriminalitas di Kabupaten Kebumen
27
Tahun 2011-2014
NO.
URAIAN
1.
Kasus Narkoba
2.
Kasus Pembunuhan
3.
Kasus Seksual
4.
Kasus Penganiayaan
5.
Kasus Pencurian
6.
Kasus Penipuan
7.
Kasus Pemalsuan Uang
Total Kasus
Jumlah penduduk
Rasio angka kriminalitas yang
tertangani
2011
2012
2013
2014
3
0
25
27
81
36
2
174
1.179.826
8
0
17
31
85
16
4
161
1.183.763
10
1
21
8
96
12
4
152
1.176.662
6
2
1
2
39
9
0
59
1.181.006
1,47
1,36
1,29
0,50
Sumber:
Polres Kebumen, 2015
Keterangan: *) Angka Prediksi
4. Bidang Infrastruktur
a. Prasarana Jalan
Infrastruktur jalan merupakan infastruktur yang paling
memberikan pengaruh terhadap perkembangan suatu wilayah,
baik dari aspek ketersediaannya maupun dari aspek kondisi
jalannya. Kabupaten Kebumen Infrastruktur jalan merupakan
sarana dasar untuk memfasilitasi mobilitas orang dan barang.
Kondisi jalan Kabupaten semakin meningkat. Data
menunjukkan bahwa jalan dalam kondisi baik pada tahun
2014, meningkat sebesar 20,92 km atau sekitar 2,18% dari
tahun 2013. Data kondisi jalan di Kabupaten Kebumen dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel ..
Kondisi Jalan di Kabupaten Kebumen Tahun 2011-2014
NO.
1.
KONDISI JALAN
Panjang Jalan (Km)
Baik
2011
418,59
28
2012
454,69
2013
473,03
2014
493,95
NO.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
KONDISI JALAN
2011
Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
Persentase
Baik
Sedang
Rusak Ringan
Rusak Berat
2012
96,11
83,47
17,03
2013
91,94
58,65
9,93
68,04
15,62
13,57
2,77
132,92
182,63
169,49
73,91
14,94
9,53
1,61
2014
140,22
156,93
166,95
49,37
13,87
19,06
17,69
51,56
14,64
16,38
17,43
STATUS JALAN
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
Jalan Desa
2011
60,581
30,090
615,200
Na
2012
60,581
30,090
615,200
1.592,08
2013
54,198
30,090
958,08
1.254,01
2014
54,198
30,090
958,08
1,254,01
jalan
Kabupaten
berdasarkan
kriteria
yang
29
068,
yaitu
batas
Banyumas
Tengah-Kebumen
2011
2012
2013
2014
105
1.54
2
38.000 48.500
114
135
1.84
4
38.000
-48.500
179
AKAP
124
2.15
6
38.000 48.500
179
AKAP
124
2.15
6
38.000
-48.500
179
AKAP
30
13 AJAP
13 AJAP
19 AJAP
Terminal
a. Tipe A
b. Tipe B
c. Tipe C
d. Pendukung
59
59
59
59
jembatan
antara
Trayek
ISU STRATEGIS
Isu
strategis
akan
menjadi
capaian
isu
Kebumen
strategis
diawali
pembangunan
dengan
(lima)
identifikasi
tahunan
permasalahan
A. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan memberikan gambaran mengenai
tingkat capaian pembangunan pada periode lalu yang masih belum
mencapai target atau standar yang diinginkan atau direncanakan.
Beberapa hal yang menjadi permasalahan pembangunan Kabupaten
Kebumen, yaitu:
1. Permasalahan Kemiskinan
Permasalahan
kemiskinan
di
Kabupaten
Kebumen
merupakan
masalah
pembangunan
yang
atau
dukungan
seluruh
pemangku
kepentingan.
pendidikan,
kesehatan,
air
minum,
sanitasi
dan
32
calon
tenaga
kerja
melalui
peningkatan
kualitas
yang
berorientasi
pasar
kerja,
pengembangan
ditandai
dengan
masih
tertinggalnya
besaran
Indeks
Penopang
utama
perekonomian
Kebumen
masih
1. Lingkungan Internal
Lingkungan internal yang akan dikaji dalam bagian ini,
mencakup: (i) Posisi Geografis dan Geoekonomi Daerah, (ii)
Kondisi Demografi, dan (iii) Lingkungan Sosial Budaya. Penjelasan
selengkapnya akan dipaparkan pada bagian berikut.
semakin
menurun.
Sektor
pertanian
tumbuh
sektor
pertanian
masih
menjadi
sumber
utama
34
(OPT);
(iv)
Adanya
serangan
hama
tikus;
(v)
b. Kondisi Demografi
Dinamika
kependudukan
(demografi),
tidak
hanya
35
besaran
angka
kematian
bayi
di
Kabupaten
dengan
meningkatkan
alokasi
anggaran
untuk
juga
masih
ditunjukkan
oleh
tingginya
persentase
bahwa
ada
beberapa
hal
yang
menjadikan
perserikatan
global
untuk
pembangunan
(development)
Tujuan MDGs ini menjabarkan upaya awal pemerintah
untuk menginventarisasi situasi pembangunan manusia yang
terkait dengan pencapaian tujuan MDGs, mengukur, dan
menganalisis kemajuan seiring dengan upaya menjadikan
pencapaian-pencapaian
ini
menjadi
kenyataan,
sekaligus
37
berkontribusi
dalam
memenuhi
komitmen
b.
target
akhir
pada
tahun
2030.
Hal
tersebut
mengakhiri
kemiskinan
ekstrem
dalam
segala
dasar-dasar
kesejahteraan
yang
berkesinam-
sehubungan
dengan
HAM
secara
universal
dan
38
dari muka bumi ini menjelang 2030. Saat ini hal tersebut
dapat dilakukan. Oleh karena itu, agenda pembangunan yang
baru harus meneruskan semangat Deklarasi Milenium dan
hal-hal terbaik dari MDGs, dengan fokus praktis pada isu-isu
seperti kemiskinan, kelaparan, air, sanitasi, pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
Para pemimpin dunia menyimpulkan bahwa agenda post2015 merupakan agenda universal. Agenda ini perlu didorong
oleh lima pergeseran transformasi besar, yaitu:
1) Tidak meninggalkan siapapun
2) Menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai inti
3) Mentransformasikan ekonomi untuk lapangan kerja dan
pertumbuhan inklusif
4) Membangun perdamaian dan kelembagaan yang efektif,
terbuka dan akuntabel
5) Membangun sebuah kemitraan global yang baru
c. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2015-2019
Rancana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Nasional
39
ditujukan
untuk
Indonesia
di
lebih
segala
peningkatan
memantapkan
bidang
kualitas
dengan
sumber
penataan
kembali
menekankan
daya
manusia
upaya
termasuk
Pembangunan
2015-2019
memiliki
Berdaulat,
Mandiri,
Visi
Jangka
Menengah
Indonesia
Terwujudnya
dan
(RPJMN)
Berkepribadian
yang
Berlandaskan
Gotong-Royong.
Dari visi tersebut dijabarkan ke dalam 7 (tujuh) misi
yang tercantum pada RPJMN, di mana ke-7 misi tersebut
adalah:
1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan
dengan
wilayah,
menopang
mengamankan
mencerminkan
sumber
kepribadian
kemandirian
daya
Indonesia
ekonomi
maritim,
sebagai
dan
negara
kepulauan.
2) Mewujudkan
masyarakat
maju,
berkeseimbangan,
dan
politik
luar
negeri
bebas-aktif
dan
Indonesia
menjadi
negara
maritim
yang
masyarakat
yang
berkepribadian
dalam
kebudayaan.
Dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan nasional
2010-2014, ditetapkan 9 (sembilan) prioritas dalam jalan
perubahan
menuju
Indonesia
yang
berdaulat
secara
40
kebudayaan,
dirumuskan
Sembilan
agenda
prioritas.
dan
penegakan
hukum
yang
bebas
korupsi,
melaksanakan
sendiri,
daerah
pengaturan
harus
terhadap
mengikuti
rumah
koridor
41
yang
urusan
bersifat
yang
menyebutkan
wajib
bahwa
penyelenggaraan
berpedoman
pada
Standar
Pedoman
Penyusunan
dan
Penerapan
Standar
penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah.
Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana
Strategi Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD). Target
tahunan pencapaian SPM dituangkan ke dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD), Kebijakan Umum Anggaran
(KUA), Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat
Daerah (RKA-SKPD) sesuai klasifikasi belanja daerah dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Sampai
dengan
pertengahan
Tahun
2013,
telah
Bidang Ketenagakerjaan,
11)
Bidang
Ketahanan
Pangan
Provinsi
dan
Kabupaten/Kota,
12)
13)
Bidang Kesenian,
14)
15)
Tengah
Nomor
05
Tahun
2014
tentang
Rencana
Tengah
Tahun
20132018
merupakan
salah
satu
43
Kelembagaan
Sosial
Masyarakat
untuk
Indonesia,
memajukan
kesejahteraan
umum,
44
RPJPD
Kabupaten
Kebumen
Tahun
2005-2025
Rencana
Pembangunan
Kabupaten
Jangka
Kebumen
Tahun
Panjang
2010
Daerah
20052025.
Visi
adalah
suatu
daerah
otonom
(selanjutnya
dan
kepentingan
mengurus
masyarakat
urusan
setempat
pemerintahan
menurut
dan
praskarsa
dan
mampu
memenuhi
kebutuhan
dan
daerah
dalam
yang
mencukupi
makin
kokoh;
kebutuhan
serta
pokoknya.
Dalam
masyarakatnya
hal
harus
45
ini
Pemerintah
mandiri
dalam
Daerah
dan
menentukan
memenuhi
semua
kebutuhan
dasarnya.
maka
masyarakat
memerlukan
pendapatan
kesejahteraan
syarat
pertama
masyarakat.
tidak
terwujud,
Kedua,
maka
sosial.
Masyarakat
kebutuhan
dasarnya
yang
akan
tidak
mampu
mendapatkan
46
kebutuhan
lokal,
nasional,
maupun
maupun
industri
besar.
Upaya
menghasilkan
olahan
pertanian.
Produk
pertanian
bisa
produk
olahan
pertanian.
Oleh
karena
itu,
Secara
bisa
riil
dilihat
keberhasilan
dari
menjadi
sumbangan
daerah
subsektor
Rencana
Tata
Ruang
Wilayah
(RTRW)
Kabupaten
ruang
adalah
susunan
pusat-pusat
48
bersifat
indikatif,
melalui
sinkronisasi
program
program
diarahkan
menterjemahkan
rencana
C. Isu Srategis
Berdasarkan hasil telaahan dan analisis dari permasalahan
pembangunan
dan
isu/kebijakan
internasional,
nasional
dan
Sistem
Kelembagaan
yang
Mendukung
pemerintah
daerah
sebagai
aktor
pembangunan
49
yang
berkualitas.
Kualitas
SDM
dipengaruhi
oleh
SDM
akan
semakin
berkualitas.
Kesehatan
dan
pembangunan
di
Kabupaten
Kebumen.
Apabila
di
terhadap
berbagai
sektor
pembangunan
semakin
mendukung
berorientasi
pada
melakukan
upaya-upaya
pencapaian
pembentukan
yang
pembangunan
SDM,
tepat
pemerintah
secara
yang
belum
optimal.
Ada
pencapaian
yang
mendukung
pembangunan
kontribusi
terhadap
pembentukan
sumber
daya
50
modalnya
di
Kabupaten
Kebumen
serta
Pemerintah
akan
berusaha
keras
untuk
lapangan
kerja.
Salah
satu
cara
yang
dapat
besar
yang
identik
besar,
dengan
perlu
perusahaan
didukung
karena
atau
kegiatan
menjaga
kesejahteraan
dan
meningkatkan
penduduk.
Dukungan
kondisi
yang
ekonomi
dan
dilakukan
oleh
pengangguran
angka
terbuka
sebesar
3,25
pada
tahun
persen.
2014
Persentase
dengan
menyiapkan
SDM
lokal
untuk
dapat
Potensi
Seluruh
Sektor
Untuk
Memacu
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Kebumen memiliki potensi sumber daya yang
melimpah. Dari sumber daya yang dimiliki baik sumber daya
alam dan sumber daya manusia. Kabupaten Kebumen dapat
mengoptimalkan
penggunaannya
agar
dapat
meningkatkan
serta
pengembangan
sektor
pariwisata
yang
akan
menjadikan
kabupaten
ini
terdepan
dan
kemajuan
yang
ditunjukkan
dengan
data
52
sektor
pertanian
per
hektar
menunjukkan
angka
yang
mau
kebutuhan
bekerjasama
dasar.
menyusun
Strategi
strategi
penyediaan
penyediaan
kebutuhan
dasar
infrastruktur
transportasi
darat
penting
infrastruktur
transportasi
akan
meningkatkan
belum
menunjukkan
kondisi
yang
dapat
53
belum
menunjukkan
perubahan
yang
signifikan.
Apabila
dihadapi
Kabupaten Kebumen
pelayanan
dinamika
infrastruktur
aktivitas
kehidupan
ekonomi,
budaya, politik
Permasalahan tersebut ditandai yaitu :
a. Infrastruktur
Pekerjaan
yang
sejalan
masyarakat
baik
sosial,
pengembangan
wilayah.
dengan
Umum
dan
dan
dengan
Perhubungan antara
lain
belum
prasarana
sarana
mendukung
pertumbuhan
transportasi
ekonomi
untuk
dan pengembangan
antar
moda
transportasi
transportasi
massal;
belum
dan pengembangan
optimalnya
kondisi
untuk
pertanian
belum
sepenuhnya
menunjang
peningkatan
utamanya
irigasi
dalam
kondisi
produktivitas
kewenangan kabupaten/kota,
tidak
masih
kekeringan;
terdapat
rendahnya
akses
pengelolaan
terpadu
kesehatan
antar
wilayah
wilayah
lingkungan;
54
masyarakat
rendahnya
sampah
yang
mengalami
terhadap
pelayanan
sanitasi
belum dilaksanakan
dan
belum
rendahnya
air
secara
memperhatikan
pengelolaan
jasa
Non
yang
PONED
dan
sebaran
Rumah
Sakit
PONEK
serta
jumlah
dan
bandwith
yang
internet;
belum merata
di
kondisi
infrastruktur
seluruh
wilayah
dan
dan
kelembagaannya
untuk
menuju
keterbukaan
kondisi
lingkungan
yang
baik
dan
terjaga
akhirnya
tujuan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
perempuan
memiliki
tempat
tersendiri
dalam
perempuan
meningkatkan
kualitas
dalam
dan
sebuah
produktivitas
kelompok
hasil
dapat
pekerjaan
MDGs,
memberdayakan
yaitu
mendorong
perempuan.
persamaan
Kesadaran
gender
pemerintah
dan
akan
56
KEBIJAKAN UMUM
Jawa
57
Syaratnya
ada peningkatan
untuk
memenuhi
kebutuhan
lokal,
nasional,
maupun
pengembangan
Agrobisnis
di
Kabupaten
58
meningkat),
(ii)
Ada
penyerapan
tenaga
kerja,
dan
(iii)
Terjadi
Keberhasilan
pengembangan
Agrobisnis
di
Kabupaten
agrobisnis
serta
usaha
mikro,
kecil
dan
dalam
penyelenggaraan
pemerintahan
dan
59
D. Bidang Infrastruktur
60