Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Penatalaksanaan Thalasemia
a.
Pemberian
iron
chelating
agent
(deferoxamine):
Diberikan setelah kadar feritin serum sudah mencapai 1000 mg/l atau saturasi
transferin lebih 50%, atau sekitar 10-20 kali transfusi darah. Deferoxamine diberikan
dengan dosis 25-50 mg/kgBB/hari diberikan subkutan melalui pompa infus dalam
waktu 8-12 jam selama 5-7 hari selama seminggu dengan menggunakan pompa
portable. Lokasi umumnya di daerah abdomen, namun daerah deltoid maupun paha
lateral menjadi alternatif bagi pasien.Selain itu bisa juga digunakan Deferipron yang
merupakan satu-satunya kelasi besi oral yang telah disetujui pemakaiannya. Terapi
standar biasanya memakai dosis 75 mg/kg BB/hari dibagi dalam 3 dosis.
b. Vitamin C 100-250 mg/hari selama pemberian kelasi besi, untuk meningkatkan efek
kelasi
c.
besi.
Asam
folat
2-5
mg/hari
untuk
memenuhi
kebutuhan
yang
meningkat.
d. Vitamin E 200-400 IU setiap hari sebagai antioksidan dapat memperpanjang umur sel
darah merah
e. Splenektomi, dengan indikasi:
- Limpa yang terlalu besar, sehingga membatasi gerak penderita, menimbulkan
peningkatan tekanan intraabdominal dan bahaya terjadinya ruptur
- Hipersplenisme ditandai dengan peningkatan kebutuhan transfusi darah atau
kebutuhan suspensi eritrosit (PRC) melebihi 250 ml/kg berat badan dalam satu
tahun.
f. Transfusi darah :
Hb penderita dipertahankan antara 8 g/dl sampai 9,5 g/dl. Dengan kedaan ini akan
memberikan supresi sumsum tualang yang adekuat, menurunkan tingkat akumulasi
besi, dan dapat mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan penderita.
Pemberian darah dalam bentuk PRC (packed red cell), 3 ml/kg BB untuk setiap
kenaikan Hb 1 g/dl.
3. Pencegahan Thalasemia
Tindakan preventif yang dianjurkan oleh WHO tahun 1994 dalam pengendalian
thalassemia pada negara-negara berkembang adalah tindakan preventif berupa skrining
penyakit thalassemia pada pupulasi tertentu, konseling genetik pranikah dan prenatal
diagnosis. Konseling genetik pranikah ditujukan untuk pasangan pranikah terutama pada
populasi yang berprevalensi tinggi (berprevalensi >5%) untuk memeriksakan diri apakah
mereka mengemban sifat genetik tersebut atau tidak. Konseling genetik juga ditujukan
kepada mereka yang mempunyai kerabat dekat penderita thalassemia (Ganie, 2005).
dan
darah
secara
teratur
Penyakit
merupakan
perawatan
Hati
standar
untuk
thalassemia.Akibatnya, zat besi dapat tertimbun dalam darah.Hal ini dapat merusak
organ
dan
jaringan,
terutama
jantung
dan
hati.
Penyakit jantung yang disebabkan oleh kelebihan zat besi adalah penyebab utama
kematian pada orang yang memiliki thalassemia.Penyakit jantung termasuk juga
gagal jantung, aritmia (detak jantung tidak teratur), dan serangan jantung.
b. Infeksi
Di antara orang yang memiliki thalassemia, infeksi adalah penyebab utama penyakit
dan penyebab paling umum kedua kematian.Orang yang telah dibuang limpa mereka
berada pada risiko infeksi lebih tinggi, karena mereka tidak lagi memiliki organ untuk
melawan infeksi ini.
c. Osteoporosis
1. Definisi DHF
Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit
demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat ini cenderung polanya
berubah ke orang dewasa. Gejala yang ditimbulkan dengan manifestasi
perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock yang dapat menimbulkan
kematian. (Depkes, 2006).
Demam Berdarah Dengue (Dengue Haemorrhagic Fever) ialah suatu
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. (Suriadi, 2001 : 57)
Demam Berdarah Dengue ialah suatu penyakit demam berat yang sering
mematikan, disebabkan oleh virus, ditandai oleh permeabilitas kapiler, kelainan
hemostasis dan pada kasus berat, sindrom syok kehilangan protein. (Nelson,
2000 : 1134)
DHF adalah demam khusus yang dibawa oleh aedes
aegypty dan beberapa nyamuk lain yang menyebabkan
terjadinya demam. Biasanya dengan cepat menyebar secara
efidemik. (Sir,Patrick manson,2001).
2. Etiologi Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Hal hal yang dapat memyebabkan DIC :
- Fetus mati dalam kandungan
- Abortus
- Trauma bisa ular
- Syok
- Infeksi
- Anoksemia : keadaan kekurangan oksigen darah (msl dada terasa
sakit akibat berada di puncak gunung yg tinggi)
- Asidosis : suatu keadaan dimana adanya peningkatan asam
didalam darah yang disebabkan oleh berbagai keadaan dan
penyakit tertentu yang mana tubuh tidak bisa mengeluarkan