Anda di halaman 1dari 7

Ringkasan Mata Kuliah

Analisis Informasi Keuangan


Pertemuan 1

Oleh :
Herry Dwiyanto Manukoa (1215351024)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA

I.

PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN


Menurut PSAK nomor 1 (revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu
pengajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan investasi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya
yang dipercayakan kepada mereka.
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode.
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode.
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode.
4. Laporan arus kas selama periode.
5. Catatan atas laporan keuangan.

II.

PENGGUNAAN LAPORAN KEUANGAN


1. Pihak Internal
A. Manajer Perusahaan
Adalah profesional bisnis yang mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan
pemilik. Sebagai pihak yang bekerja dalam suatu perusahaan, tugas mereka
adalah memaksimalkan harga saham perusahaan melalui penggunaan produktif
aktiva yang dimiliki perusahaan. Para manajer menggunakan informasi laporan
keuangan untuk mengendalikan dan merencanakan kegiatan perusahaan.
Informasi laporan keuangan membantu mereka menyusun strategi bisnis,
penawaran produk, dan inisiatif pemasaran.
B. Auditor Internal
Auditor internal dipekerjakan oleh suatu entitas untuk memberikan keyakinan
kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengukur kinerja dan memberi
rekomendasi perbaikan operasi, auditor internal menganalisis laporan keuangan
dalam rangka melakukan tugas audit mereka.
C. Para Pemegang Saham
Pemegang saham berkepentingan dengan informasi mengenai kemajuan
perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh, dan penambahan
modal untuk bussiness plan selanjutnya.
2. Pihak Eksternal
A. Investor pasar modal
Orang-orang yang berinvestasi di pasar modal adalah orang yang berani
menanggung resiko. Sebagai pemilik perusahaan, kekayaan mereka bertambah
seiring dengan semakin bertambahnya kekayaan perusahaan, dan berkurang
ketika kekayaan perusahaan berkurang. Sebagai pemegang saham, investor

pasar modal yang berinvestasi pada ekuitas yang dimiliki perusahaan akan
mendapatkan hak residual atas aktiva milik perusahaan, mereka mendapatkan
pengembalian (disebut juga sebagai return) atas investasi yang mereka lakukan
hanya jika hak pemegang kepentingan lainnya telah terpenuhi.
B. Pemberi Kredit
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menetapkan profitabilitas
atas pembayaran pokok maupun bunga pinjaman yang telah diberikan. Mereka
memberikan pinjaman baik dalam jangkan pendek maupun jangka panjang.
Kreditor yang memberikan pinjaman jangka pendek umumnya mendanai
operasi perusahaan pada tahun berjalan. Sebagai contoh, suatu perusahaan
manufaktur yang melakukan transaksi perdagangan dengan seorang pedagang,
menetapkan kepastian pembayaran kembali sebelum menjual barang secara
kredit

kepada

pengecer.

Sebagian

besar

pemasok

mengetahui

para

pelanggannya, sebagai konsekuensinya, mereka membutuhkan suatu analisis


laporan keuangan sederhana untuk kesepakatan kredit dagang jangka pendek.
Kreditor jangka panjang mendanai proyek-proyek besar, seperti pembuatan
konstruksi bangunan dan pengadaan permesinan. Para pemberi pinjaman
menyisihkan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk menganalisis laporan
keuangan para pemohon pinjaman.
C. Auditor Eksternal
Akuntan Independen yang bersertifikasi akuntan publik memberikan opini
tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan. Kedua kelompok auditor
tersebut menganalisis laporan keuangan dalam rangka melakukan tugas audit
mereka.
D. Regulator
Berbagai lembaga pemerintahan menganalisis laporan keuangan sebagai bagian
tugas regulatori mereka. Salah satunya Badan Pengawas Pasar Modal
(BAPEPAM), mengatur pasar modal di Indonesia. Badan ini berkewajiban
untuk memperoleh keyakinan investor dan kreditor mendapatkan ungkapan
tentang aktifitas perusahaan secara penuh dan wajar.
E. Pegawai Perusahaan

Sebagai salah satu pemakai kelompok laporan keuangan, pegawai menganalisis


manfaat dari keakuratan dan kebenaran atas kinerja yang dihasilkan perusahaan.
Walaupun kandungan dan prosedur spesifikasi yang digunakan berbeda-beda
antar analis, mereka semua menggunakan data yang diungkapkan secara publik
dalam rangka membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Penyajian
gambaran kinerja perusahaan yang benar dan wajar adalah tujuan pelaporan
keuangan, membuat gambaran yang disajikan tersebut masuk akal adalah
pekerjaan analisis laporan keuangan.

III.

SIFAT LAPORAN KEUANGAN


1. Historis. Laporan keuangan adalah catatan atas kejadian yang telah berlalu.
2. Umum. Laporan keuangan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak
tertentu.
3. Proses penyusunan laporan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
4. Melaporkan informasi yang penting.
5. Tradisional dalam menghadapi ketidakpastian.

Artinya

terdapat

beberapa

kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos umumnya
dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih.
6. Lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada
bentuk hukumnya.
7. Disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Kuantitatif. Laporan akuntansi dinyatakan dalam angka-angka.

IV.

JENIS DAN BENTUK LPORAN KEUANGAN


1. Jenis Laporan Keuangan
A. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan (aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu.
Neraca mempunyai tiga unsur laporan keuangan, yaitu :
1) Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perusahaan, yang terdiri dari :

a) Aktiva Lancar, yaitu aktiva yang manfaat ekonominya diharapkan akan


diperoleh dalam waktu satu tahun atau kurang (siklus operasi normal),
misalnya kas, surat berharga, persediaan, piutang dan persekot biaya.
b) Investasi Jangka Panjang, yaitu penanaman modal yang biasanya
dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh penghasilan tetap atau
untuk menguasai perusahaan lain dan jangka waktunya lebih dari satu
tahun, misalnya investasi saham, investasi obligasi.
c) Aktiva Tetap, yaitu aktiva yang memiliki substansi (ujud) fisik,
digunakan dalam operasi normal perusahaan dan memberikan manfaat
ekonomi lebih dari satu tahun. Contohnya adalah gedung, tanah,
kendaraan, mesin dan peralatan.
d) Aktiva Yang Tidak Terwujud, yaitu aktiva yang tidak memiliki
substansi fisik dan biasanya berupa hak istimewa yang memberikan
manfaat ekonomi bagi perusahaan untuk jangka waktu lebih dari satu
tahun. Misalnya patent, goodwill,royalty, copyright, franchise dan
license.
2) Kewajiban yang merupakan utang perusahaan masa kini, yang terdiri dari:
a) Kewajiban Lancar, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya diharapkan
akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan (yang
memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu satu tahun atau
kurang termasuk dalam kategori kewajiban ini misalnya utang dagang,
utang wesel, utang gaji dan upah, utang pajak, dan utang biaya.
b) Kewajiban Jangka Panjang, yaitu kewajiban yang penyelesaiannya
diharapkan akan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya
perusahaan (yang memiliki manfaat ekonomi) dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun. Misalnya utang obligasi, utang hipotik, utang
bank atau kredit investasi.
c) Kewajiban Lain-Lain, yaitu kewajiban yang tidak dapat dikategorikan
ke dalam salah satu macam kewajiban di atas, misalnya utang pada
direksi, utang pada pemegang saham.
d) Ekuitas, yaitu bagian hak pemilik dalam perusahan yang merupakan
selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada., ekuitas terdiri dari :
Ekuitas yang berasal dari setoran para pemilik, misalnya modal

saham (termasu agio saham bila ada).


Ekuitas yang berasal dari hasil operasi, yaitu laba yang tidak
dibagikan kepada para pemilik , misalnya deviden.

B. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi menggambarkan informasi mengenai potensi (kemampuan)
perusahan dalam mengahsilkan laba selama periode tertentu (kinerja). Laporan
laba rugi memiliki unsur :
1) Penghasilan (Income), ada dua macam penghasilan yaitu :
a) Pendapatan (revenues), yaitu penghasilan yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas yang biasa dan yang dikenal dengan sebutan
berbeda, seperti penjualan barang dagangan, penghasilan jasa (fee),
pendapatan bunga, pendapatan deviden, royaltis dan sewa.
b) Keuntungan (gains), yaitu pos lain yang memenuhi definisi
penghasilan dan mungkin timbbul atau tidak timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang rutin misalnya pos yang timbul
dalam pengalihan aktiva lancar, revaluasi sekuritas, kenaikan jumlah
aktiva jangka panjang.
2) Beban (Expense), dapat terdiri dari:
a) Beban yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa (yang biasanya berbentuk arus kas keluar atau berkurangnya
aktiva seperti kas persediaan, aktiva tetap), yang meliputi misalnya
harga pokok penjualan, gaji dann upah, penyusutan.
b) Kerugian, yang mencerminkan pos lain yang memenuhi definisi
beban yang timbul atau tidak timbul dari aktivitas perusahaan yang
jarang terjadi, seperti misalnya rugi karena bencana kebakaran ,
banjir atau pelepasan aktiva tidak lancar.
2. Bentuk Laporan Keuangan
A. Neraca, memiliki dua bentuk penyajian :
1) Rekening (Skontro)
Pada bentuk ini unsur aktiva disajikan pada sisi kiri (debit), sedangkan
unsur kewajiban dan ekuitas disajikan pada sisi kanan (kredit)
2) Laporan (Stafel)
Pada bentuk ini baik aktiva maupun ekuitas disajikan secara urut dari atas
ke bawah, yang dimulai dari aktiva , kewajiban dan terakhir ekuitas.
B. Laba Rugi, memiliki dua bentuk penyajian yaitu :
1) Single Step
Pada bentuk ini semua penghasilan yang diperoleh dari berbagai
kegiatan /aktivitas dikelompokkan menjadi satu kelompok yang disebut
kelompok penghasilan, sedangkan untuk semua beban dikelaompokkan ke
dalam satun kelompok yang disebut beban. Penghasilan bersih (laba)

merupakan selisih antara kelompok penghasilan dan total kelompok


beban.
2) Multiple Step
Pada bentuk ini penghasilan bersih (laba) dihitung secara bertahap sesuai
dengan aktivitas perusahaan. Dengan demikian, semua penghasilan dan
beban disajikan sesuai dengan kegiatan/aktivitas, yaitu kegiatan usaha, di
luar usaha dan luar biasa.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-laporan-keuangan-menurut-ahli.html
http://lailyza.blogspot.com/2012/04/pengguna-laporan-keuangan.html
http://janasitinorkhasanah.wordpress.com/2012/11/02/6-kelompok-pemakai-laporankeuangan/
http://blog-pelajaransekolah.blogspot.com/2014/01/sifat-laporan-keuangan.html
http://diahnovitasari123.blogspot.com/2013/06/sifat-laporan-keuangan.html
http://ekonomiaccountancy.blogspot.com/2011/12/sifat-laporan-keuangan.html
http://catatananakkuliah.blogspot.com/2010/04/bentuk-jenis-dan-unsur-laporankeuangan.html

Anda mungkin juga menyukai