Anda di halaman 1dari 5

PERUBAHAN KEPUTUSAN BERGANTUNG PADA USIA DAN KONDISI

SEKALIGUS CARA MENAGGAPINYA

Ditulis Oleh :

Dhani Aristyawan
14041184041

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Latar Belakang Masalah


Setiap dari tindakan yang telah kita ambil akan mempengaruhi diri kita dimasa depan,
baik itu merupakan hal-hal yang menurut kita tidak akan memiliki pegaruh sama sekali sampai
hal yang menurut kita memiliki pengaruh yang besar seiring berjalannya waktu. Dan Gilbert
menyatakan bahwa seiring berjalannya waktu maka perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
manusia akan semakin berkurang. Perubahan tersebut merupakan perubahan yang bersifat
mental dan bukan pada fisik. Perubahan fisik yang terus dialami tidak serta merta mempengaruhi
perubahan pola pikir dimana seperti contoh yang telah dijelaskan hasil dari survey bahwa pilihan
yang telah diambil dari beberapa tahun sebelumnya maupun pilihan yang akan diambil tidak
memiliki nilai konsistensi dan akan selalu berubah. The one constant in our life is change jadi
perubahan akan selalu terjadi bahkan pilihan maupun tindakan yang telah diambil diwaktu
sekarang akan berbeda di kemudian hari. Menurut Dan Gilbert kesalahan persepsi kita terhadap
waktu merupakan salah satu alasan mendasar penyebab penyesalan terhadap keputusan yang
telah dibuat.

Rumusan Masalah
Bagaimana perubahan tersebut tidak menjadi sebuah keputusan yang nantinya akan disesali dan
apa yang harus dilakukan untuk mencegah agar keputusan yang diambil tidak menjadi keputusan
yang salah

Pembahasan
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari yang namanya pilihan / keputusan. Dan
gilbert dalam presentasinya menjelaskan tentang perubahan yang terjadi berjalan seiring dengan
usia. mengapa banyak dari kaum remaja memprediksikan masa depannya 10 tahun mendatang
dan jika dibandingkan dengan apa yang telah di alami 10 tahun oleh manula maka besaran
perubahan yang diperkirakan hanya sama besar dengan orang berusia 50an. Harapan perubahan
tersebut di dasari oleh perkiraan dari kita yang berpikiran bahwa dalam tempo waktu tersebut
kita tidak akan memiliki perubahan yang drastis dimana dalam kenyataanya dalam setiap
keputusan yang diambil akan merubah siapa diri kita. Dalam penilitian dan gilbert terdapat tiga
nilai yakni kesenangan, sukses, kejujuran yang dimana ketiganya akan berubah dalam segi
prioritas seiring bertambahnya usia. Kita sering mengambil keputusan yang berhubungan dengan
ketiga nilai dengan prioritas yang berbeda tergantung dari situasi dan kondisi yang ada.
Dimasa muda seringkali nilai yang diprioritaskan merupakan kesenangan dan kemudian
beberapa tahun kemudian akan melihat ke masa lalu kemudian merasa kecewa atas keputusan
yang diambil. Sering kali kita meremehkan akan keputusan yang kita ambil dengan pemikiran
bahwa itu akan berdampak sementara. Seperti kepribadian, hobi, dan kesukaan kita mengira
tidak akan terdapat perubahan dalam contohnya dulu ketika saya berusia 17 dan masih duduk
dibangku SMK berkeputusan bahwa 2-3 tahun kedepan saya akan bekerja di suatu perusahaan
yang berhubungan dengan IT dengan gaji stabil, tetapi tidak sampai setahun saya berkeinginan
untuk melanjutkan kuliah dengan dasar bahwa kuliah diperlukan demi meraih keputusan yang
telah dibuat. Keputusan tersebut kemudian putus di tengah jalan diwaktu tes SNMPTN dan
SBMTN tidak lulus terhadap jurusan informatika. Dari hal tersebut dapat disimpulkan dalam
rentan waktu yang singkat seseorang dapat mengalami berbagai macam perubahan keputusan
yang mungkin berakhir dengan penyesalan. Jika saja terdapat konsistensi dalam pemenuhan
keputusan seperti ketika lulus langsung melamar pekerjaan yang disediakan sekolah mungkin hal
tersebut bisa dicapai.

Dan Gilbert sendiri juga memberikan contoh dasar yakni musik dimana kaum remaja
berpendapat bahwa selera musik mereka tidak akan berubah 10 tahun kedepan yang berbeda
dengan kaum dewasa mengatakan bahwa semuanya itu telah berubah. Dalam kenyataanya
selera musik seseorang akan selalu berubah dan akan memprioritaskan apa yang penting bagi
mereka sekarang ini. kita lebih mudah untuk mengingat hal yang sudah terjadi (termasuk
sekarang) tetapi sulit untuk membayangkan/berimajinasi mengenai hal yang akan terjadi di masa
depan dengan sering menyangkal akan kemungkinan yang mungkin terjadi dan seringkali
mengambil keputusan yang salah.
Hal Yang Dapat Dilakukan
Dalam setiap keputusan yang di ambil beberapa diantaranya dapat dipengaruhi oleh
konsep diri. Orang terdekat adalah orang-orang yang memberikan makna tersendiri dan punya
arti khusus dalam kehidupan kita (Wood 2010:45). Dengan menggunakan faktor yang ada dalam
konsep diri terlihat bahwa orang di sekitar kita memilki pengaruh dalam keputusan yang kita
ambil. Kita tidak akan menyesali keputusan tersebut selama masih memiliki tujuan dan arti
terhadap orang tersebut sekaligus akan menjadi faktor pendorong dalam pemenuhan keputusan
yang diambil.
Persepsi terhadap pandangan orang lain mengenai diri kita juga memiliki pengaruh dalam
pengambilan keputusan. Spertihalnya kita memandang cermin, orang lain akan merefleksikan
keputusan yang akan diambil dimana terdapat ekspektasi-ekspektasi dari orang lain dalam setiap
keputusan yang akan diambil dan tidak jarang keputusan yang kita ambil berlawanan terhadap
konsep diri tetapi terkadang keputusan tersebut perlu untuk di ambil dan jika di kemudian hari
kita menyesal terhadap keputusan tersebut, kita bisa menggunakannya sebagai pengalaman
hidup dimana akan lebih baik mengalami banyak kegagalan ketimbang tidak pernah mengalami
sama sekali.

Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan,
diantaranya beberapa point sebagai berikut:
1. hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan.
3. pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian
harus diubah menjadi tindakan fisik (proses pemenuhan dari keputusan yang diambil).
4. pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama.
5. diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik.
6. setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang
diambil itu benar.
Setiap keputusan yang kita ambil pasti tidak luput dari yang namanya resiko. Kita harus
mempersiapkan segala jenis alternative yang ada ketika sebuah keputusan itu dibuat. Seperti
yang saya alami ketika keputusan awal tidak tercapai kemudia melanjutkan ke universitas negeri
dimana walaupun dasarnya merupakan SMK elektro tetapi memberanikan diri mengambil resiko
masuk ke fakultas sosial dengan resiko mempelajari semuanya dari awal. Tentu keputusan
tersebut telah melewati berbagai macam pertimbangan dan outputnya ketika keluar nanti bisa
mendapatkan pekerjaan yang sama seperti tujuan awal.
Komitmen yang kuat lebih dari sekedar mengatakan saya ingin lebih terbuka terhadap orang
lain. Membuat komitmen dengan mengatakannya adalah hal yang mudah. Anda harus
meluangkan waktu dan tenaga untuk membuatnya menjadi kenyataan (Wood 2010:59). Hal yang
paling perlu untuk diperhatikan adalah komitmen dalam setiap pengambilan keputusan dan
konsistensi agar tidak sering mengalami perubahan dalam setiap keputusan sekaligus tidak
menyesal di kemudian hari karena sudah yakin dan atas kemauan kita sendiri.
Jika waktu diamati dari segi objektif maka dapat diambil kesimpulan bahwa setiap
keputusan/pilihan yang kita ambil di pengaruhi olehnya dan hanya akan kita sadari jika kita
melihat sejarah yang telah dialami berapa banyak perubahan yang telah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai