Anda di halaman 1dari 8

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS

LINGKUNGAN DAN ORGANISASI BISNIS


1. Lingkungan Bisnis sebagai Bagian dari Lingkungan
Organisasi sebagai kumpulan orang-orang tidak dapat di lepaskan dari lingkungan, sebab pada
dasarnya organisasi juga merupakan bagian dari lingkungan dan masyarakat. Contohnya
sebuah keluarga merupakan bagian dari lingkungan RT, RW hingga lingkungan yang lebih
besar. Begitu juga halnya perusahaan yang beroperasi di sebuah lingkungan selain kegiatan
berbisnis, perusahaan tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar Perusahaan. Oleh
karena itu sebuah Organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung. Misalnya, Organisasi beroperasi di daerah yang tingkat
penganggurannya tinggi, maka Organisasi tersebut perlu memikirkan tentang pencapaian
tujuan Organisasi, apabila Tingkat pengangguran tinggi maka bisa dipastikan tingkat
pendapatan juga akan rendah, Organisasi/ Perusahaan perlu memikirkan untuk merekrut
tenaga kerja dengan memperioritaskan masyarakat disekitar perusahaan, juga Organisasi perlu
memperhatikan sisi negative dari organisasi/ Perusahaan contohnya : Masalah Limbah, Polusi
Udara, Kebisingan dll. Jika diabaikan maka masyarakat akan mengajukan keberatan dan
mungkin gugatan terhadap perusahaan, akibatnya perusahaan terancam akan terganggu dan
yang

lebih

parah

ditutup.

Pernyataan tadi menunjukan bahwa organisasi tidak dapat mengabaikan bahwa mereka
merupakan bagian dari lingkungan, khususnya lingkungan masyarakat. Oleh karena itu
kegiatan manajemen yang akan dilakukan mestinya pempertimbangkan factor lingkungan baik
langsung maupun tidak langsung yang terkait dengan Organisasi, yaitu Lingkungan Internal
(lingkungan yang terkait dengan eksistensi sebuah organisasi) dan Lingkungan Eksternal
(Lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan
operasional itu dapat bertahan). Lingkungan Eksernal terbagi 2 yaitu: Lingkungan Micro ( Yang
terkait langsung dengan organisasi), Lingkungan Makro ( Lingkungan yang tidak terkait secara
langsung dengan organisasi).Dan Lingkungan makro terbagi 2 : yaitu lingkungan local dan
lingkungan

Internasional.

1.1. Lingkungan Internal Organisasi


Ialah berbagai pihak yang terkait langsung denan kegiatan sehari-hari organisasi dan
mempengaruhi langsung terhadap setiap program, kebijakkan, hingga denyut nadi nya
Organisasi.

Yang

termasuk

Lingkungan

Internal

adalah

1.1.A. Pemilik Organisasi (Owner)


Adalah mereka yang secara historis maupun hokum sebagai pemilik akibat adanya penyertaan
modal, ide maupun berdasarkan ketentuan lainnyadinyatakan sebagai pemilik organisasi.
Organisasi perlu memahami para pemilik organisasi sebab setiap pemilik memiliki tujuan yang
hendak dicapainya melalui kepemilikikan atas organisasinya. Tujuan yang hendak dicapai oleh
para pemilik merupakan salah satu sumber pertimbangan dari para pengelola organisasi ketika
mereka menjalankan kegiatan organisasi.
Apabila Organisasi dijalankan oleh pemiliknya, maka sang pemilik harus mempertimbangkan
apa yang akan dicapai, bagaimana cara mencapainya dan apakah yang diinginkan pemilik
dapat tercapai atau tidak. Tapi jika organisasi dijalankan oleh bukan pemilik, maka mereka yang
menjalankan

harus

memehami

apa

yang

diingikan

oleh

pemilik.

1.1.B. Tim Manajemen (Board of Manajers or Directors)


Adalah orang-orang yang menurut para pemilik Perusahaan ditunjuk sebagai pengelola
organisasi dalam aktivitasnya sehari-hari untuk suatu periode tertentu yang bekerja secara
Profesional berdasarkan tugas masing-masing. Tim ini memiliki kebebasan dalam menentukan
kebijakan organisasi, dan dengan cara apa organisasi tersebut akan mencapai tujunnya. Akan
tetapi memiliki keterbatasan dalam mengambil keputusan, apalagi kalau keputusan itu berbeda
dengan pemilik perusahaan.Untuk itu Organisasi perlu memahami tim manajemen demi
tercapainya tujuan organisasi.
1.1.C. Para Pekerja (Employees)
Para pekerja merupakan unsur SDM yang sangat dominan dalam sebuah organisasi juga
merupakan asset organisasi. Para pekerja inilah yang bergelut dalam aktivitas operasional
perusahaan sesuai tugas masing-masing yang telah ditetapkan oleh tim manajemen.Jadi
sekalipun tujuan organisasi ideal, perencanaan yang disusun sangat baik, namaun tanpa peran
para pekerja tujuan tersebut tidak akan berhasil. Maka dalam Organisasi perlu memahani
karakteristik

tiap

anggota

atau

pekerja

demi

tercapainya

tujuan.

1.1.D. Lingkungan Fisik Organisasi (Physial Work Enviroment)


Pemilik Organisasi, pekerja dan tim manajemen merupakan orang-orang SDM yang dimiliki
oleh perusahaan, tapi selain orang-orang, organisasi memerlukan sumber dayaa seperti
Sumber daya uang, SDA,maupun sumber daya Informasi. Keseluruhan ini merupakan
lingkungan Fisik Organisasi sebab Organisasi perusahaan berinteraksi dan memanfaatkan
yang

dapat

didayagunakan.

1.2. Lingkungan Ekternal


Lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional organisasi dan bagaimana kegiatan
operasional itu dapat bertahan,dalam kegiatan operasionalnya perusahaan berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan yang terait langsung (Makro) atau yang tidak
terkai

(Mikro)

dengan

perusahaan

Diantaranya

1.2.A. Pelanggan ( Costumer)


Mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan dan mengajukan permintaan atas
barang atau jasa.Dalam hal ini Organisasi perlu memahami para pelanggan, karena setiap
pelanggan memiliki karakteristik masing-masing. Pelanggan individu akan sangat berbeda
dengan pelangan institusi musalnya. Pelanggan wanita akan berbeda dengan pelanggan pria.
Di sisi lain, organisasi juga perlu memahami bahwa pelanggan kelas menengah barangkali
perilakunya

juga

berbeda

dengan

pelanggan

kelas

bawah.

1.2.B. Pesaing (Competitor)


Organisasi Bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan Organisai yang kita
jalankan. Karena bisnis yang di jalankan sama, maka pesaing merupakan tantangan sekaligus
acaman yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan. Jika pelanggan lebih tertarik untuk
memperoleh apa yang menjadi kebutuhannya dari pesaing maka secara otomatis pelanggan
tidak akan mendapatkannya dari organisasi kita bila pelanggan tak lagi tertarik untuk memenuhi
kebutuhannya melalui organisasi bisnis kita maka hal tersebut menjadi ancaman bagi
organisasi bisnis yang kita jalankan.
Dengan kata lain maka Organisasi bisnis perlu memahami pesaingnya. Apa yang ditawarkan
pesaing terhadap pelanggan, pada tingkatan harga berapa, kelebihan apa yang dimiliki
pelanggan dibandingkan dengan kita. Positifnya pesaing dapat mendorong organisasi bisnis
lebih

memperbaiki

kualitasnyadari

waktu

ke

waktu.

1.2.C. Pemasok (Supplier)


Pihak yang terkait langsung dengan kegiatan bisnis, khususnya organisasi bisnis yang
melakukan kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku. Contohnya sebuah

perusahaan sepatu sangat tergantung sekali dengan para pemasok bahan baku sepatu, dari
mulai pemasok kulit, pemasok lem, pemasok benang. Ketergantungan ini tidak saja dilihat dari
sisi bahan bakunya, tetapi juga dari harga yang ditawarkannya. Jika harga bahan baku ynag
ditawarkannya mahal, maka hal tersebut akan berdampak pada jumlah biata produksi yang
menjadi lebih tinggi. Akibatnya harga yang ditawarkan kepada pelanggak akan lebih tinggi pula.
1.2.D. Partner Strategis ( Strategic Partner)
Perusahaan Bisnis yang berbeda dengan perusahaan kita tetapi secara bersama-sama menjadi
mitra kita dalam menjalankan bisnis yang menguntungkan. Contohnya, antara perusahaan
makanan siap saji McDonald dengan perusahaan mainan Disney. Perusahaan McDonald perlu
menjual makanan, sedangkan Perusahaan Disney perlu untuk memperkenalkan produknya.
McDonald bisa menjual makanannya dengan memberikan daya tarik hadiah berupa mainan
dari

Disney.

1.2.E. Pembuat Undang-Undang (Regulator)


Pihak pihak yang berkepentingan dalam menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair
dan aman bagi semua pihak yang ingin menjalankan bisnis. Contohnya OPEC yang dibentuk
oleh Negara-negara anggotanya untuk menyepakati dan menjalankan aturan main yang pelu
dijalankan dalam perdagangan minyak dunia.
Dalam hal ini maka Organisasi bisnis perlu memahamikarena secara langsung dan tidak
langsung aturan yang ditetapkan oleh regulator akan memengaruhi kagiatan bisnis yang
dijalankan.
1.2.F. Pemerintah (Government)
Pihak yang diangkat dan ditugaskan untuk mewujudkan kearah yang lebih baik dalam
pembangunan di segala bidang. Dengan kata lain pemerintah dituntut untuk melakukan
kegiatan proaktif, mulai dari pemberian kabijakan atau aturan-aturan pemerintah, hingga upaya
antisipasi dan penyelesaian masalah di masyarakat dapat menjadikan masyarakat yang lebih
baik, baik materil maupun spiritual.
Sebuah perusahaan perlu memahami pemerintah, seperti memahami arah kebijakan yang
diambil pemerintah, dan dampak kegiatan bisnis dan peluang apa yang dapat diambil dari
tindakan

ynag

diambil

oleh

pemerintah.

1.2.G. Masyarakat umum (Society)


Pihak-pihak yangada kaitanya dengan perusahaan dan yang tidak ada kaitanya dengan
perusahaan. Terbagi menjadi 2 yaitu :
Masyarakat yang ke-1 : Masyarakat yang melakukan control atas apa yan dijalankan
perusahaan. Apakah kegiatan itu memberikan keuntungan atau sebaliknya. Contohnya LSM
Ornop (Organisaisi Non Pemerintah), YLKI. Perusahaan perlu memahami karakteristik
masyarakat ini, bagaimana memuaskannya, hingga bagaimana cara untuk mengantisipasi
sekiranya suatu saat memperoleh tekanan dari masyarakat akibat kekurangan yang terdapat di
perusahaan.
Masyarakat ke-2 : Masyarakat yang tidak terkait dengan kegiatan perusahaan. Perusahaan
perlu memahami sebab kelompok ini bisa menjadi tantangan bagi perusahan bisa juga menjadi
sasaran untuk memperluas pasar.

BAB II
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
DAN
KEGIATAN BISNIS
1. LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan yang lebih luas dari Negara yang pada praktiknya memengaryhi kegiatan, terutama
jika perusahaan melakukan kegiatan bisnis Internasional, Yaitu transaksi bisnis yang melibatkan
lebih dari satu Negara dan lingkungan Internasional ini juga peluang sekaligus ancaman.
Apalagi dengan adanya Globalisasi. Globalisasi pada prinsifnya merupakan sebuah proses
untuk menjadikan dunia ini menjadi satu. Konsekuensi logis dari globalisasi, setiap Negara aka
lebih mudah untuk berintraksi satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa transaksi jual beli yang
lebih mudah, termasuk persaingan yang sangat ketat dari dalam maupun dari luar negeri.
Contonya Perusahaan makanan McDonald bersaing dengan A & W.
Suatu perusahaan perlu memahami benar factor internasional ini, terutama jika perusahaan
tersebut berharap untuk dapat terus bertahan dalam jangka panjang, di mana perubahan ke

arah kompetisi global akan semakin dirasakan sebagai sebuah kanyataan yang tidak dapat
ditolak.
2. BERBAGAI KEGIATAN BISNIS
2.A. Ekspor- impor
Ekspor (Kegiatan menghasilkan barang dan jasa yang kemudian menjualnya ke Negara lain),
Impor (Kegiatan yang mendatangkan/ membeli barang dan jasa dari Negara lain). Banyaknya
kendaraan bermerk seperti Toyota, BMW, Mazda,Ford atau Mercedes merupakan aktivitas
impor yang dilakukan oleh Negara kita. Sebaliknya adanya pengiriman TKI ke Arab, Malaysia,
Singapur, serta adanya kerajinan rotan di Eropa adalah contoh bentuk kegiatan Ekspor oleh
Negara kita.
2.B. Lisensi ( Licencing)
Sebuah kesepakatan/ perjanjian dimana perusahaan membolehkan perusahaan lain
menggunakan merek, teknologi, hak paten, atau aset lainya. Sebagai konpensasinya,
perusahaan yang menggunakan hak perusahaan lian biasanya diharuskan membayar hak
lisensi berupa sejumlah uang sebagai kesepakatan yang di buat.
2.C. Partner Strategis ( International Strategic Alliance)
Bentuk kerjasama antara perusahaan secara Internasional untuk dapat melaksanakan bisnis
yang saling menguntungkan.
Salah satu spesifik dari partner strategis adalah Joint Ventura (Kerja sama bisnis dimana
perusahaa yang berpartner melakukan pembagian kepemilikan dalam menjalankan sebuah
bisnis). Contohnya McDonald, KFC dan A & W.
3.C. Investasi langsung ( Direct investment)
Bentuk kegiatan bisnis Internasional di mana sebuah perusahaan membeli sebagian/
keseluruhan asset atau melakukan investasi disebuah perusahaan. Contohnya, Pembelian
sebagian saham INDOSAT oleh perusahaan Singapura, FreePort di Papua.
3. FAKTOR-FAKTOR TERKAIT DALAM BISNIS INTERNASIONAL
3.A. Kontrol dalam Perdagangan Internasional
Antisipasi Negara pada sebuah perusahaan agar tetap berdiri dengan kebijakan-kebijakan.
Contoh kebijakan : QUOTA ( pembatasan jumlah barang yang diperjual belikan secara
Internasional), TARIFF (Pembebanan pajak kepada setiap barang yang diekspor maupun
diimpor).
3.B. Komunitas Ekonomi Internasional

Kelompok yang terdiri dari berbagai Negara yang bersepakat untuk mengurangi kendalakendala dalam perdagangan Internasional. Contoh NAFTA (Nort American Free Trade
Agreement), AFTA ( Asia-Pasifik Free Trade Area), Kesatuan Eropa (European Union).
Adanya komunitas ekoknomi ini akan memberikan kekuatan ekonomi yang sanagt signifikan
bagi negara-negara anggota di setiap komunitas tersebut, yaitu dengan adanya kemudahan
yang lebih baik dari pada sebelumnya, dan komunitas ini juga menjadi kekuatan dalam
menghadapi ekonomi lain diluar kelompok tersebut.
3.C. Perbedaan Budaya Antar Negara
Budaya dalam Organisasi merupakan Nilai-nilai dan norma yang dianut oleh Organisasi dan
membantu anggotanya memahami bagaimana sebenarnya sebuah organisasi bisnis berjalan,
dan apa yang penting dan tidak penting bagi Organisasi bisnis dikaitkan dengan lingkungan
sekitarnya. Dalam dunia Internasional perusahaan perlu memahami adanya perbedaan disetiap
lingkungan, agar dapat memahami yang sebenarnya dianut oleh masyarakat setempat dimana
perusahaan berinteraksi dan bagaimana cara beradaptasinya.
BAB III
BUDAYA ORGANISASI DAN KEGIATAN BISNIS
1. PENTINGNYA BUDAYA BAGI ORGANISASI BISNIS
Budaya Organisasi penting sekali untuk dipahami karena banyak pengalaman menunjukan
bahwa tenyata budaya organisasi tidak saja berbicara mengenai bagaimana sebuah organisasi
bisnis menjalankan kegiatanya sehari-hari, tetapi juga sangat memengaruhi bagaimana kinerja
yang dicapai oleh sebuah Organisasi. Contoh : Perusahaan Levi-Strauss kunci suksesnya
adalah budaya organisasi yang telah dibangun disebuah bangunan selama kurang lebih 68
tahun. Disebabkan perusahaannya sukses, Perusahaan Levi-Strauss pindah ke gedung 12
lantai, apa yang terjadi ? justru kegiatan perusahaannya menurun, akhirnya pindah ke gedung
yang lama. Para Anggota perusahaan menganggap bahwa gedung yang lama membuat
mereka lebih nyaman dalam bekerja dan kesanya informal dan dapat melakukan interaksi lebih
mudah. Ternyata budaya informal yang dibangun perusahaan Levi-Strauss memegang kunci
kesuksesan bisnisnya.
2. FAKTOR PENENTU TERBENTUKNYA BUDAYA ORGANISASI
Budaya Organisasi tebentuk sejak organisasi terbentuk,tumbuh, dan berkembang. Apa yang
dirasakan dan dialami oleh setiap perusahaan. Pengalaman ini berupa kesuksesan maupun
kegagalan. Keuksesan disebabkan konsep bisnis yang tepat, pendekatan menejemen yang

terbaik, sebaliknya kegagalan disebabkan ketidaktepatan konsep bisnis yang dijalankan,


manajemen yang buruk dll. Fase-fase inilah pada dasarnya menentukan bagai mana organisasi
itu terbentuk dan diyakini, yang kemudian dijadikan konsep norma dan nilai oleh Organisasi.
3. MANAJEMEN BAGI BUDAYA ORGANISASI
Seorang manajer perlu memahami benar budaya Organisasi mana yang harus dipertahankan
dan mana yang harus diubah. Pengetahuan yang sangat pesat, mendorong Perusahaan
menyesuaikan dan melakukan perubahan yang terkait dengan budaya Organisasi, jika
organisasi berjalan bekerka lambat,tidak tepat waktu, maka dapat dikatakan organisasi tersebut
tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan. Maka dari itu para manajer harus tahu persis
budaya organisasi apa yang semestinya di bangun dan dipertahankan.

Anda mungkin juga menyukai