Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama
: Fahmi Ardian
NPM
: 11 K40026
Group
: 2K2
Dosen
Asdos
ANALISA LEMAK
I.
II.
Contoh minyak atau lemak bisa berasal dari minyak atau lemak hewan atau
tumbuh-tumbuhan. Bentuk lemak dari hewan pada umumnya mengandung
lemak jenuh lebih banyak dari pada lemak tak jenuh dan umumnya berbentuk
fasa padat, misalnya : lemak sapi, berupa gliserol triasetat dengan campuran
gliserol oleo-palmito-stearat. Sedangkan lemak dari minyak nabati (tumbuhtumbuhan) mengandung asam lemak tak jenuh lebih banyak dari pada lemak
jenuh dan umumnya berbentuk fasa cair, misalnya minyak jagung berupa
gliserol trioleat dengan campuran gliserol-oleo-palmoti-linolat, gliseroldilinolo dan gliserol-trinoleat. Berikut ini ada contoh lemak jenuh dan tidak
jenuh :
No
Sifat
Asam Laurat
C11H23COOH
Jenuh
Asam Miristat
C13H27COOH
Jenuh
Asam Palmitat
C15H31COOH
Jenuh
Asam Linoleat
C17H29COOH
Tidak jenuh
Asam Linolat
C17H31COOH
Tidak jenuh
Asam Risinolat
C17H32OH COOH
Tidak jenuh
Asam Oleat
C17H33COOH
Tidak jenuh
Asam Stearat
C17H35COOH
Jenuh
G. Perhitungan
BP = (ml blanko-ml titrasi) x N HCl x BE
Bobot contoh uji (g)
2. Bilangan Iodium
E. Reaksi
H
CH = CH + BrI
Br2 + 2 KI
I2 + 2Na2S2O3
Br
2KBr + I2
Na2S4O6 + 2 NaI
E. Cara Kerja
Menimbang 0,1 0,2 gram lemak (dalam Erlenmeyer bertutup
asah).
Larutkan dengan CHCl3 sebanyak 5 ml.
Tambahkan 10 ml Hanus 0,1 dari buret.
Erlenmeyer asah segera ditutp, digoyangkan dan disimpan
ditempat yang gelap selama 15 menit.
Setelah 15 menit tambahkan 10 ml KI 10 % sampai warna
merah cokelat.
Kemudian kedalam larutan yang berlebih (sisa reaksi)
ditambahkan 10ml larutan KI 10% dan encerkan dengan air
suling.
Iodium yang dibebaskan segera di titar dengan larutan
Na2S2O3 0,1 N sampai warna kuning muda.
Tambahkan
Indikator
kanji
1-2
ml,
kemudian
titrasi
F. Perhitungan
BI = (ml blanko-ml titrasi) x N Tio x BE x 100%
Bobot contoh uji (g)
pendingin spiral.
Penangas listrik/elektrik heating plate.
Oven/ pengering listrik.
Eksikator.
Kertas saring tabung/ kertas saring biasa bebas lemak.
Neraca analitik.
D. Pelarut
Benzene
Ethanol
Karbon tetra khlorida
Trikhloro etilena
Campuran benzene : ethanol (1:1)
E. Cara Kerja
CU ditimbang, misalnya berat CU = a gram.
Keingkan labu lemak/labu ekstraksi yang telah diisi batu
didih, dalam oven pengering suhu 105-110 oC selama 1 jam,
kemudian dipindahkan/dinginkan pada eksikator, dan timbang.
Misalnya berat labu lemak/ekstraksi = b gram.
Erlenmeyer 250 ml
Pipet volume 10 ml
D. Pereaksi
E. Reaksi
RCOOH + KOH
RCOOK + H2O
F. Cara Kerja
Timbang dengan teliti (empat angka dibelakang koma) 1-2
gram lemak / minyak.
Larutkan dalam 25 ml pelarut eter alcohol netral.
Bubuhi 2 tetes indicator PP (harus tidak berwarna).
Titar cepat dengan alcohol KOH 0,1 N sampai warna merah
jambu muda.
Sisa larutan jangan dibuang, dilanjutkan untuk penetapan
bilangan ester.
Penetapan dilakukan duplo (dua kali percobaan).
G. Perhitungan
BA
= ml x N KOH alcohol x BE KOH alcohol
Bobot contoh lemak (g)
5. Bilangan Ester
G. Perhitungan
BE
= (ml blanko ml titrasi) x N HCl x BE KOH
Bobot contoh uji (g)
IV.
DATA PENGAMATAN
1. Bilangan Penyabunan
Tirasi I
Tirasi II
Bobot contoh uji I
Bobot contoh uji II
mL blanko
BP1
BP2
= 6,00-8,30 = 2,30 ml
= 2,00-4,40 = 2,40 ml
= 1,2193 g
= 1,2432 g
= 9,20 ml
2. Bilangan Iodium
Titrasi I
Titrasi II
Bobot contoh uji I
Bobot contoh uji II
mL blanko
= 0,00-3,20 = 3,20 mL
= 7,00-10,30 = 3,30 mL
= 1282,9 mg
= 1303,8 mg
= 20,7 mL
BI1
awal kain
akhir kain
awal labu lemak
akhir labu lemak
Kadar minyak/lemak
= 3,4555 g
= 3,3704 g
= 106,9689 g
= 107,2051 g
(A)
(B)
(C)
(D)
= A C x 100%
Contoh uji
= 3,4555-3,3704 x 100%
3,4555
Kadar minyak/lemak
= 2,46%
= D B x 100%
Contoh uji
= 107,2051-106,9689 x 100%
3,4555
= 6,83%
4. Bilangan asam
Titrasi I
Berat I
N KOH Alkohol
BE
BA1
= mL x N KOH alkohol x BE
Berat contoh lemak (g)
= 4,30 x 0,1 x 56,1
1,1066
= 24,123
1,1066
= 21,79 mg KOH/g lemak
Titrasi II
Berat II
BA2
= 3,00-7,70 = 4,30 mL
= 1,1066 g
= 0,1 N
= 56,1
= 7,00-11,40 = 4,40 mL
= 1,1397 g
= mL x N KOH alkohol x BE
Berat contoh lemak (g)
= 4,40 x 0,1 x 56,1
1,1397
= 24,684
1,1397
= 21,65 mg KOH/ g lemak
5. Bilangan ester
Titrasi I
Titrasi II
Berat I
Berat II
Titrasi blanko
BE KOH
N HCl
BE1
= 0,00-1,50 = 1,50 mL
= 0,00-1,40 = 1,40 mL
= 1,1066 g
= 1,1397 g
= 9,60 mL
= 56,1
= 0,5 N
BA2
V.
BE = BP BA
= 156,0805 21,72
= 134,36 mg KOH/g lemak
DISKUSI
1. Bilangan Penyabunan
4. Bilangan Asam
Pada proses bilangan asam ini larutan harus tidak berwarna
setelah dititrasi menggunakan KOH alkohol untuk membuktikan bahwa
minyak telah berubah menjadi alkali. Selain itu juga titrasi dilakukan
cepat karena penitar dengan larutan contoh yang sudah diproses
mudah bereaksi dengan cepat.
5. Bilangan Ester
Dalam bilangan ester ini larutan contoh uji yang dipakai yakni
bekas
penetapan
bilangan
asam
ini
berfungsi
supaya
asam
KESIMPULAN
1. Bilangan Penyabunan
Jadi kadar lemak/minyak dalam bilangan penyabunan adalah 156,0805
mg KOH/g lemak.
2. Bilangan Iodium
Jadi kadar lemak/minyak dalam bilangan iodium adalah 17,1364.
3. Kadar Minyak/Lemak cara Soxhlet
Jadi kadar lemak/minyak dengan cara Soxhlet adalah 2,46% dan
6,83%.
4. Bilangan Asam
Jadi kadar lemak/minyak dalam bilangan asam adalah 21,72 mg KOH/g
lemak.
5. Bilangan Ester
Jadi kadar lemak/minyak dalam bilangan ester adalah 134,36 mg
KOH/g lemak.
ANALISA SABUN
I.
II.
Sabun adalah garam logam dari asam lemak dengan logam alkali, sehingga pada
prinsipnya adalah mereaksikan asam lemak dengan alkali sehingga terjadi
reaksi penyabunan.
III.
URAIAN PERCOBAAN
1. Kadar Zat Pemberat/Pengisi (Fillers)
A. Definisi
Zat pengisi atau zat pemberat pada sabun adalah zat-zat semacam
kaolin, batu ambang, asbes, kapur dan lain-lain, zat pengisi atau zat
pemberat, dengan maksud menambah berat dan mempermudah bentuk
sabun kalau dicetak.
B. Peraksi
Alkohol 95%
Erlenmeyer 250 mL
Kertas saring
D. Cara Kerja
Timbang teliti (empat angka dibelakang koma) 1-2 gram contoh sabun,
masukkan kedalam Erlenmeyer 250 mL.
Larutkan dengan 50-100 mL alkohol 95%.
Refluks dengan menggunakan pendingin tegak diatas penangas air.
Sabun dan hidroksida alkali pada sabun akan larut, sedangkan karbonat
tidak akan larut.
Bagian yang tidak larut disaring dengan kertas saring yang sudah
diketahui bobotnya.
Kertas saring dan residu dikeringkan pada 105-110 oC selama 30 menit,
masukkan kedalam eksikator lalu timbang sampai bobot tetap.
E. Catatan
anorganik.
Air suling
Tabung reaksi
menunjukkan
kekeruhan
pada
setiap
Eter
NaHCO3
Piala gelas
Corong Pemisah
Pipet
Kaki tiga
Alat penyanggah
Labu lemak
Tabung soxhlet
Alkohol netral
HCl 0,1000 N
Indikator PP
D. Reaksi
NaOH + HCl
KOH + HCl
NaCl + H2O
KCl + H2O
Erlenmeyer 250 mL
Batu didih
Refluks
Pipet
Buret
F. Cara Kerja
Timbang dengan teliti 1-2 gram contoh sabun, masukkan dalam
Erlenmeyer 250 mL (Erlenmeyer harus kering).
Larutkan dengan 25 mL alkohol netral.
Tambahkan 1-2 butir batu didih, kemudian dididihkan/refluks
selama 15-30 menit.
Setelah semua sabun larut, dinginkan sebentar (jangan sampai
beku).
Tambahkan 2-3 tetes indikator PP.
Titar dengan HCl 0,1000 N sampai warna merah tepat hilang.
G. Perhitungan
Alkali bebas = mL x N HCl x BE x 100%
Berat Contoh (mg)
5. Asam Lemak Bebas
A. Tujuan
Menentukan kadar asam lemak bebas didalam sabun yang tidak
tersabunkan pada saat pembuatan sabun.
B. Definisi
Asam lemak bebas adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya
NaOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas di dalam
sabun.
C. Pereaksi
D. Reaksi
RCOOH + KOH
Alkohol netral
KOH alkohol 0,1000 N
Indikator PP
RCOOK + H2O
Erlenmeyer 250 mL
Batu didih
Refluks
Pipet
Buret
F. Cara Kerja
Timbang teliti (empat angka dibelakang koma) 2-3 gram contoh,
G. Perhitungan
Asam lemak bebas = mL x N Alkohol KOH x BE asam lemak x 100%
Bobot Contoh (mg)
6. Alkali Total
A. Tujuan
Menentukan kadar alkali total di dalam sabun sebagai jumlah alkali
bebas dan alkali terikat.
B. Definisi
Kadar alkali total adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya
alkali bebas dan alkali terikat (sabagai NaOH) yang dapat dinetralkan
oleh asam.
C. Pereaksi
D. Reaksi
RCOONa + H2O
NaOH + HCl
RCOOH + NaOH
NaCl + H2O
IV.
DATA PENGAMATAN
1. Kadar zat pemberat/pengisi (fillers)
Berat contoh uji
Berat kertas saring
Berat residu
Kadar zat pengisi
= 1,2297 g
= 0,6268 g
= 0,6893 g
= Berat residu x 100%
Berat contoh
= 0,6893 x 100%
1,2297
= 56,05 %
2. Minyak/Logam Pelikan
Berat sabun contoh = 0,1234 g
Ketika diencerkan terjadi kekeruhan.
3. Kadar lemak bebas yang tidak tersabunkan
Bobot
Bobot
Bobot
Bobot
contoh uji
= 1,0251 g
awal labu lemak
= 106,0320 g
akhir labu lemak
= 106,2651 g
residu
= bobot akhir labu lemak bobot awal labu lemak
= 106,2651 106,0320
= 0,2331
4. Alkali Bebas
Bobot contoh
mL titrasi
alkali bebas
= 1,0490 g
= 1049 mg
= 0,00-0,20 mL = 0,20 mL
= mL x N HCl x BE x 100%
Bobot contoh (mg)
= 0,20 x 0,1 x 40 x 100%
1049
= 0,0762%
6. Alkali Total
Bobot contoh uji
= 0,5046 g
= 504,6 mg
mL titrasi
= 0,00-1,00 mL = 1,00 mL
Alkali total
= 1,00 x 0,5 x 40 x 100%
504,6
= 3,9635%
Sabun mengandung alkali bebas
Alkali total
3,9635%
x
VII. DISKUSI
1. Zat Pemberat/Pengisi (Fillers)
Fillers berfungsi untuk
menambah
berat
sabun
dan