Anda di halaman 1dari 3

Moderator, Penulis,

Laporan Hasil Diskusi


NUMMI Aliance GM-Toyota (Renewing the General Motors-Toyota
Alliance)

1. Pendahuluan
Joint venture (usaha patungan) adalah entitas yang dibentuk oleh
dua pihak atau lebih untuk menyelenggarakan aktivitas ekonomi
bersama. Joint venture merupakan salah satu bentuk aliansi
strategis (strategic alliance). Aliansi strategis adalah hubungan formal
antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang
disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang
dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen. Aliansi
strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu dan pihak
yang melakukan aliansi memiliki kesamaan produk atau layanan yang
ditujukan untuk target yang sama.
Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi
strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi,
ketrampilan pemasaran, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek,
pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi
maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi.
Dengan aliansi pula, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan
transfer teknologi, risiko, dan pendanaan
2. Nama Kegiatan
Kegiatan diskusi yang dilaksanakan bertema NUMMI Aliance GMToyota (Renewing the General Motors-Toyota Alliance).

3. Pelaksanaan
Diskusi dilaksanakan pada
hari : Senin, Kamis, dan Jumat
tanggal : 30 November, 3 dan 4 Desember 2015
waktu : pukul 19.00-22.00 WIB
tempat : Kosan Riski Hamdani
4. Penyaji
Penyaji dalam diskusi ini adalah Gunawan Hutomo MP, Ilham
Swandana, Reza Oktasurya, Riski Hamdani P, Sandi prasetyo, dan
Yuanda khan dengan makalah yang berjudul NUMMI Aliance GMToyota (Renewing the General Motors-Toyota Alliance) .
5. Uraian Singkat Diskusi
Secara umum diskusi berjalan dengan lancar tanpa ada halangan
apapun selama 3 jam. Masing-masing peserta memberikan kontribusi
atas jalannya diskusi dan pengerjaan tugas yang berlangsung dengan
antusias. Peserta diskusi ingin tahu bagaimana solusi yang harus
dilakukan jika perusahaan memilih mengimplementasikan strategi
aliansi NUMMI.
7. Penutup
Joint venture GM-Toyota menawarkan manfaat bagi masingmasing pihak, produk yang berkualitas dan manajemen tenaga kerja
yang baik. GM dan Toyota memiliki kekuatan yang berbeda namun
cukup seimbang. GM pada saat itu merupakan produsen mobil terbesar
di dunia sementara Toyota berada di urutan ketiga.

Pengetahuan tentang hal tersebut meningkatkan kepercayaan dunia


terhadap perusahaan dan sangat berguna dalam ekspansi industri
selanjutnya. Toyota berhasil meningkatkan keuntungan dan memperluas
pangsa pasarnya di seluruh dunia, menjadikannya sebagai produsen
mobil paling menguntungkan dan terbesar kedua di dunia.
GM tidak mendapatkan keuntungan dari NUMMI sebesar itu.
Karena masalah pemasaran, GM tidak mampu menjual mobil yang
diproduksi NUMMI sesuai harapan. Meskipun GM telah belajar dan
menerapkan sistem produksi Toyota, perusahaan ini tidak mampu
mereplikasi sistem tersebut ke dalam pabriknya yang lain.
Pada akhirnya, GM dan Toyota tidak bisa mencapai kesepakatan
mengenai rencana produk masa depan yang masuk akal bagi semua
pihak. Pada tanggal 29 Juni 2009, GM mengumumkan bahwa mereka
akan menghentikan kerjasama dengan Toyota. Pabrik NUMMI
menghentikan operasinya pada 1 April 2010, menandai berakhirnya
joint venture GM-Toyota

Anda mungkin juga menyukai