Anda di halaman 1dari 17

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN BISNIS

USULAN PENELITIAN
PENGARUH PROMOSI DAN CITRA MEREK TERHADAP PEMBELIAN
MOBIL TOYOTA YARIS DI KOTA DENPASAR

Oleh :
Ketut Donny Surya Putra
1306205032

PROGRAM REGULER
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2015

A. Judul
Pengaruh Promosi dan Citra Merek Terhadap Pembelian Mobil Toyota Yaris di Kota
Denpasar
B. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini mobil sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat yang
dimana rata-rata masyarakat yang tinggal di ibukota Denpasar memiliki mobil
dirumahnya. Hal ini membuat para produsen mobil harus selalu melakukan inovasi
dan kreatif dalam menyusun strategi pemasarannya. Fungsi pemasaran memegang
peranan yang sangat penting dalam melakukan aktifitas yang berhubungan dengan
arus barang dan jasa sejak dari produsen hingga pada konsumen terakhir (Pamujo,
2011).Giri (dalam Khasanah, 2011) menyatakan Strategi Pemasaran sangat penting
untuk menentukan sekaligus mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
memperoleh laba, memperkuat posisi perusahaan, serta mengembangkan perusahaan
dalam menghadapi persaingan. Perusahaan dapat bertahan hidup apabila perusahaan
itu memiliki kemampuan strategi bersaing yang baik dan perusahaan juga dituntut
untuk beradaptasi dengan budaya atau lingkungan pasar agar lebih mudah diterima
oleh para konsumen serta meminimalisir terjadinya ancaman dari luar perusahaan.
PT. Toyota-Astra Motor (TAM) merupakan salah satu perusahaan otomotif
khususnya mobil terbesar di Indonesia. Saat ini Toyota terus melakukan
pengembangan produk dan berinovasi untuk mempertahankan posisinya sebagai
perusahaan otomotif terbaik di Indonesia. Salah satu jenis mobil luncuran Toyota
yang sangat banyak digunakan di Indonesia adalah Toyota Yaris. Toyota Yaris
merupakan jenis mobil sedan hatchback yang di desain tidak terlalu besar, itu
mengapa Toyota Yaris lebih digemari para remaja yang dimana para remaja tidak
terlalu mementingkan ukuran yang besar, namun bukan berarti Toyota Yaris tidak
dapat digunakan untuk berjalan-jalan dengan keluarga karena Toyota Yaris memiliki
kapasitas penumpang yang cukup yaitu maksimal 4 orang dewasa dan 1 anak-anak
dengan bagasi yang cukup besar. Itu sebabnya Toyota Yaris merupakan salah satu
mobil jenis hatchback yang penjualannya terbanyak di Indonesia. Mobil sedan

Hatchback sendiri merupaka jenis mobil menyerupain mobil sedan hanya saja mobil
dengan tipe hatchback tidak memiliki moncong dibelakang (bagasi).
Tabel 1. Penjualan kendaraan jenis Hatchback di Indonesia pada bulan mei
tahun 2014 (dalam unit)
Jenis Mobil
Toyota All-new Yaris
Honda Al-new Jazz
Ford Fiesta
Kia All-new Rio
Mazda2
Suzuki Swift
Sumber : Liputan6.com

Unit
2.243
1.044
465
290
277
247

PT. Toyota-Astra Motor melakukan promosi menggunakan media brosur,


televisi, surat kabar, majalah, dan surat kabar. Pada promosi penjualan yang dilakukan
oleh PT. Toyota-Astra Motor ialah Consumer Promotion (CP), Trade Promotion (TP),
dan

Salesforce Promotion (SP). Consumer Promotion (CP) yang dilakukan PT.

Toyota-Astra Motor adalah program kredit suka-suka, program pestahun baru,


program angsuran ringan, undian berhadian emas dan pemberian doorprise jika
melakukan pembelian mobil Toyota jenis apapun secara kredit melalui perusahaan
pembiayaan/leasing yang telah ditetapkan perusahaan. Trade Promtion (TP) yang
dilakukan PT. Toyota-Astra Motor adalah menyediakan program diskon atau
pemberian potongan harga atau cashback pada waktu-waktu tertentu dan yang
terakhir Salesforce Promotion (SP) yang dilakukan PT. Toyota-Astra Motor adalah
seringnya mengadakan pameran-pameran otomotif atau pameran dagang di pusat
pembelanjaan dan memberikan sponsorship kepada event agar nanti produk Toyota
sering dilihat dan diingat oleh para konsumen yang nantinya dapat meningkatkan citra
merek dari produk Toyota tersebut.
Strategi Promosi yang baik akan menciptakan identitas merek yang baik. Agar
produk tersebut memiliki identitas merek

yang baik

maka perusahaan harus

berorientas tidak hanya pada produk saja, namun harus berorientas yang baik terhadap
para pelanggan. Karena seberapa baik produk yang dihasilkan oleh perusahaan para
pesaing pasti akan mampu menirunya bahkan lebih baik, yang dapat menyebabkan

berkurangnya para konsumen. Saat ini setiap perusahaan di berbagai kategori jenis
produk sudah memiliki standar kualitas produknya masing-masing sehingga apabila
perusahaan memiliki batas standar kualitas produk maka produk tersebut akan lebih
mudah diterima dipasaran.
Setiap perusahaan akan selalu mempertahankan dan menjaga citra merek yang
dimilikinya, Karena umumnya sering konsumen mengasumsikan citra merek yang
baik dengan kualitas produk itu sendiri (Amanah, 2011). Dalam kebutuhan
penggunaan suatu produk, konsumen telah menganggap citra merek sebagai prestise,
yang artinya konsumen akan merasa memiliki citra yang lebih baik dengan
menggunakan produk yang memiliki citra merek yang baik. Citra merek menurut
(Kotler dan Amstrong, 2001:225) adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai
merek tertentu. Jadi fungsi dari program promosi yang dilakukan oleh perusahaan
ialah selain mengenalkan suatu produk ke para konsumen juga untuk membangun
citra merek produk tersebut agar nantinya produk tersebut melekat dipikiran para
konsumen yang nantinya meningkatkan keputusan konsumen dalam membeli produk
tersebut.
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian mobil Toyota
Yaris di kota Denpasar ?
2) Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian mobil Toyota
Yaris di kota Denpasar ?
3) Bagaimana pengaruh promosi dan citra merek secara simultan terhadap
keputusan pembelian mobil Toyota Yaris di kota Denpasar ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penelitian ialah :

1) Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian mobil


Toyota Yaris di kota Denpasar.
2) Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian mobil
Toyota Yaris di kota Denpasar.
3) Untuk mengetahui pengaruh promosi dan citra merek secara simultan terhadap
keputusan pembelian mobil Toyota Yaris di kota Denpasar.

E. Kegunaan Penelitian
a) Manfaat Teoritis
Hasil

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

manfaat

bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran yang


berkaitan dengan keputusan pembelian konsumen.
b) Manfaat Praktis
1. Bagi Perguruan Tinggi
Memberi informasi tentang pengaruh promosi dan citra merek terhadap
keputusan pembelian konsumen mobil Toyota Yaris dan sebagai bahan kajian
dan pembanding penelitian di masa yang akan dating.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pihak manajemen
Toyota untuk mengetahui sejauh mana pengaruh promosi dan citra merek
terhadap keputusan pembelian konsumen sebagai bahan pertimbangan untuk
menentukan kebijakan manajemen perusahaan.
F. Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
1) Landasan Teori
a) Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari,
membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk,
jasa maupun ide yang diharapkanbisa memenuhi kebutuhannya (Schiffman,
2000). Perilaku konsumen merupakan salah satu unsur yang sangat penting
yang harus diketahui oleh perusahaan dalam hal memasarkan produk.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan proses seseorang


dalam mendapatkan dan mempergunakan, mengevaluasi, dan tindakan pasca
pembelian yang pada akhirnya bertujuan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan
konsumen.
b) Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman dalam (.) adalah suatu keputusan
sebagai pemilihan dalam mengambil suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Hal yang terpenting dalam mempelajari perilaku konsumen adalah
melalui tindakan pemasaran, ini terjadi karena konsumen saat ini lebih
reasional dalam memilih produk yang akan digunakan dan cermat dalam
memilih produk.
Kotler (2004:204) mengatakan terdapat lima tahap yang dilalui konsumen dalam
proses keputusan pembeliannya, ialah :
Gambar 2. Proses Keputusan pembelian
m
engena
mengena
li
ke
b u tu h a
kebutuha
n
n

p
e n c a ria
pencaria
n
n
in
fo rm a si
informasi

e
v a lu a s i
evaluasi
a
lte rn a tif
alternatif

ke p u tu s a
keputusa
n
n
m e m b e li
membeli

tin
g ka h
tingkah
la
ku
laku
p
asca
pasca
p
e m b e lia
pembelia
n
n

Sumber : Kotler (2004:204)


1. Mengenali masalah, merupakan proses terjadinya rangsangan internal dari
konsumen itu sendiri yang tercipta dari adanya masalah atau adanya
kebutuhan konsumen tersebut.
2. Pencarian informasi, konsumen yang telah terangsang akan kebutuhannya
akan mencari tahu informasi-informasi tentang apa yang dia butuhkan untuk
mencapai kepuasan dalam membeli produk. Terdapat empat kelompok sumber
informasi konsumen yaitu : Sumber Pribadi, Sumber Komersial, Sumber
Publik, Sumber Pengalaman.
3. Evaluasi alternatif, setelah para konsumen memiliki informasi yang cukup
tentang kebutuhannya, lalu informasi-informasi tersebut nantinya akan dibagi
menjadi beberapa alternatif yang akan diputuskan nanti.
4. Keputusan pembelian, konsumen akan memilih salah satu merek yang telah
dibagi sesuai dengan kebutuhannya, namun terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi niat beli konsumen tersebut, diantaranya: Sikarp orang lain,


dan faktor situasi yang tidak terantisipasi.
5. Perilaku pasca pembelian, perilaku konsumen setelah membeli barang yang
telah dipilihnya melalui tahap-tahap sebelumnya, yang dimana konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan ataupun ketidak puasan setelah
membeli produk yang telah dikonsumsinya.
c) Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2002: 378) bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan
kombinasi dari empat variable yang merupakan inti dari system pemasaran
yakni :
1. Produk (product), merupakan barang atau jasa yang ditawarkan di pasar untuk
dikonsumsi oleh para konsumen.
2. Harga (Price), Harga memiliki peran yang penting, harga tidak hanya sematamata untuk menutupi biaya produk dan keuntungan yang diinginkan
perusahaan, namun yang terpenting dari harga ialah harga akan menunjukan
persepsi konsumen terhadap suatu produk.
3. Distribusi (Place), merupakan upaya agar produk yang akan ditawarkan
berada pada tempat dan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan konsumen
dengan biaya yang terjangkau, dalam menentukan lokasi perusahaan harus
memperhatikan beberapa unsur-unsur yaitu saluran distribus, jangkauan
distribusi, persediaan barang, lokasi dan transportasi.
4. Promosi (promotion), merupakan komunikasi antara penjual dan pembeli yang
memiliki tujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang
sebelumnya

tidak

mengenal

produk

tersebut

menjadi

kenal,

serta

meningkatkan niat beli dari konsumen tersebut. Promosi dapat dilakukan


dengan menggunakan media iklan, penjualan personal, promosi penjualan,
publisitas, serta pemasaran langsung.
d) Promosi
Promosi merupakan kegiatan paling penting serta berperan aktif dalam
mengenalkan suatu produk ke para konsumen serta meningkatkan kembali
manfaar dari produk tersebut yang nantinya akan berpengaruh untuk

meningkatkan niat beli konsumen terhadap produk tersebut. Terdapat lima cara
dalam bauran promosi, yaitu :
1. Periklanan, menurut Kotler (1997: 236) Periklanan adalah segala bentuk
penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh suatu
sponsor tertentu yang memerlukan pembiayaan.
2. Promosi penjualan, kegiatan-kegiatan diluar

periklanan,

penjualan

perseorangan, dan publikasi, yang bertujuan untuk meningkatkan keinginan


untuk mencoba atau membeli produk tersebut.
3. Publisitas, penempatan berupa artikel, tulisa, foto, atau tayangan visual
untuk memperoleh citra perusahaan atau produk individunya.
4. Penjualan pribadi, komunikasi langsung dengan calon pembeli yang lebih
berfokuskan untuk melakukan presentasi, Tanya jawab dan menerima
pesanan dari konsumen.
5. Pemasaran Langsung, menggunakan media surat, e-mail, telefon dan alatalat nonpersonal lainnya untuk berkomunikasi dengan para konsumen serta
mendapatkan langsung tanggapan dari para konsumen.
e) Citra Merek
Merek merupakan sebuah nama atau simbol yang menjadi suatu tanda dari
produk tersebut, yang bertujuan untuk membedakan produk tersebut dari
produk pesaing. Merek merupakan suatu simbol yang dapat menyampaikan
enam tingkat pengertian :
1. Atribut, suatu merek mendatangkan atribut tetentu ke dalam pikiran
konsumen.
2. Manfaat, atribut yang ada harus diterjemahkan menjadi manfaat
3.
4.
5.
6.

fungsional dan emosional.


Nilai, merek juga menyatakan suatu tentang nilai pembuat atau produsen.
Budaya, merek dapat mempresentasikan budaya.
Kepribadian, merek dapat menjadi proyeksi dan pribadi tertentu.
Pengunaan, merek dapat mengesankan tipe konsumen tertentu.

Citra merek dapat menimbulkan persepsi masyarakat terhadap citra perusahaan


dan produknya, semakin baik citra merek yang dihasilkan akan meningkatkan citra
perusahaan

produk

tersebut.

Sebuah

merek

membutuhkan

citra

untuk

mengkomunikasikan kepada para calon konsumen tentang nilai-nilai yang terkadung

dalam produk tersebut. Citra merek merupakan salah satu pegangan terpenting bagi
konsumen untuk membuat keputusan dalam membeli produk.

2) Hipotesis Penelitian
a) Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian
Menurut (Tjiptono, 2005) Promosi merupakan upaya untuk mengarahkan
seseorang untuk dapat mengenali produk perusahaan, memahaminya, merubah sikap,
menyukai, yakin, dan akhirnya melakukan pembelian dan selalu ingat akan produk
tersebut dibenak konsumen.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk
memperkenalkan produk apa saja yang ada diperusahaan tersebut kepada para
konsumen dan memberikan informasi tentang produk tersebut agar nantinya
konsumen tertarik untuk mencoba bahkan membeli produk tersebut.
H1 : Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
mobil Toyota Yaris di kota Denpasar
b) Pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian
Citra merek merupakan hasil dari pandangan konsumen terhadap suatu merek
tertentu suatu merek tertentu. Citra yang kuat dan baik dibenak konsumen menjadi
hal yang terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Produk yang memiliki
citra positif dibenak para konsumen akan membuat para konsumen memiliki alasan
kuat untuk membeli produk tersebut. Semakin kuat citra merek dari perusahaan
tersebut

makan

peluang

untuk

perusahaan

tersebut

meningkatkan

serta

mempertahankan konsumen potensial semakin kuat.


H2 : Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian mobil Toyota Yaris di kota Denpasar
c) Pengaruh promosi dan citra merek secara simultan terhadap keputusan pembelian
Kegiatan-kegiatan

dalam mempromosikan produk dan membangun citra

merek yang baik ke pada konsumen diharapkan efektif dalam meningkatkan


penjualan perusahaan.

H3 : Promosi dan citra merek berpengaruh signifikan secara simultan


terhadap keputusan pembelian konsumen mobil Toyota Yaris di kota Denpasar.
G. Metode Penelitian
1)

Desain Penelitian
Untuk mendapatkan desain penelitian yang baik, maka diperlukan desain

penelitian untuk menunjang dan memberikan hasil penelitian yang sistematik.


Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang akan dianalisa
secara asosiasif. Penelitian asosiasif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mencari tahu hubungan atau pengaruh dari satu variable atau lebih (Sugiyono, 2012:
55)
Gambar 3. Kerangka Konseptual

Promosi
(X1)

2) Lokasi atau
wilayah penelitian

Citra
Merek
(X2)

ruang

Keputusan
Pembelian
(Y)

lingkup

Lokasi penelitian ini berada di kota Denpasar, karena kota Denpasar


merupakan pusat dari perekonomian, terdapat banyak kantor-kantor dan yang
menggunakan mobil Toyota Yaris cukup banyak dibandingkan daerah lain yang ada di
Bali dan persaingan perusahaan mobil di Denpasar cukup ketat.
3) Obyek Penelitian
Objek penelitian ini adalah mengukur pengaruh promosi dan citra merek
terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Yaris di kota Denpasar. Alasannya karena
pertumbuhan jumlah penduduk yang selalu meningkat dan kebutuhan penduduk akan
transportasi yang meningkat pula khususnya mobil. Perusahaan juga perlu tau
seberaba besar pengaruh produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian
konsumen.

4) Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
berubahnya atau timbulnya variabel terikat yang disimbulkan dengan tanda
X dan variabel bebas penelitian ini ialah promosi (X1) dan Citra merek (X2)
2. Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini ialah
Keputusan Pembelian (Y)
5) Definisi Operasional Variabel
Pengertian operasional variabel ini kemudian diurutkan menjadi indikator
empirisyang meliputi sebagai berikut :
a) Variabel tidak terikat (Independent Variable)
1) Promosi (X1) , melalui bauran promosi dapat membantu perusahaan untuk
memberitahukan informasi-informasi yang dibutuhkan konsumen tentang
produk yang ingin ditawarkan oleh perusahaan, yang diharapkan dapat
membantu membujuk konsumen agar tertarik membeli produk tersebut.
Terdapat beberapa indicator promosi yang digunakan, ialah :
1. Iklan (brosur, surat kabar, majalah dan televisi) (X.1.1) media tersebut
merupakan media periklanan yang digunakan PT. Toyota-Astra Motor
dalam menarik niat beli konsumen Toyota Yaris.
2. Terdapat potongan harga (X1.2), merupakan pemberian potongan
harga pada periode-periode tertentu agar meningkatkan niat beli
konsumen mobil Toyota Yaris.
3. Pemberian hadiah (X1.3), merupakan program pemberian hadiah
berupa accessories adittional secara gratis.
4. Kemampuan personal selling (X1.4), merupakan kegiatan presentasi
lisan melalui para sales marketing PT. Toyota-Astra Motor dalam
memberika informasi tentang produk Toyota Yaris kepada para calon
konsumen.
5. Pameran (X1.5), merupakan kegiatan promosi PT.Toyota-Astra Motor
yang memperlihatkan produk secara fisik pada acara-acara tertentu
atau pada pusat pembelanjaan.

2) Citra Merek (X2), dalam penelitian ini merupakan persepsi para konsumen
terhadap citra produk Toyota Yaris. Indikator-indikator citra merek yang
digunakan sebagai berikut :
1. Percaya pada kualitas produk (X2.1), Toyota Yaris merupakan produk
hatchback keluaran Toyota yang memiliki konsistensi dalam
menciptakan produk yang berkualitas.
2. Produk terkenal (X2.2), Toyota Yaris merupakan nama produk mobil
jenis hatchback yang terkenal dan unggul dikalangan pesaingnya.
Terbukti dengan banyaknya unit yang terjual setiap tahunnya.
3. Produk mudah diingat (X2.3), nama produk Toyota Yaris sudah sangat
mudah diingat sebagai produk terlaris yang dikeluarkan oleh Toyota.
4. Produk mempertinggi citra pelanggan (X2.4), konsumen yang
menggunaka produk ini akan merasa memiliki citra yang lebih tinggi
dibandingkan menggunakan produk lain.
5. Produk dapat diandalkan (X2.5), Produk Toyota Yaris merupakan salah
satu produk yang dapat diandalkan, karena harganya yang tidak terlalu
mahal dengan kualitas produk yang sangat baik.
b) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Keputusan pembelian (Y) merupakan unsur-unsur yang mencerminkan
keputusan konsumen dalam membeli, merupakan tahap dimana konsumen diberikan
pilihan untuk melakukan pembelian pembelian atau tidak, yang diukur melalui
indicator sebagai berikut :
1) Pengenalan masalah kebutuhan (Y1), merupakan pengenalan masalah
kebutuhan oleh konsumen sehingga mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
konsumen.
2) Pencarian informasi (Y2), Konsumen yang terangsang kebutuhan akan
terdorong terjadinya pencarian informasi yang lebih banyak tentang kebutuhan
tersebut.
3) Evaluasi alternatif (Y3), konsumen memproses informasi yang telah
didapatkan menjadi beberapa alternatif pilihan yang akan diputuskan nanti.
4) Keputusan pembelian (Y4), setelah alternatif-alternatif telah diputuskan maka
kali ini konsumen akan memilih alternatif mana yang akan dipilih yang dirasa
sesuai dengan kebutuhan yang konsumen perlukan.
5) Perilaku pasca pembelian (Y5), perilaku yang mencerminkan puas atau
tidaknya konsumen setelah menggunakan produk mobil Toyota Yaris.

5) Jenis Data dan Sumber Data


a) Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Data Kualitatif, merupakan data yang berbentuk penjelasan-penjelasan,
menjawab kuisioner. Dalam penelitian ini data kualitatif adalah nama, alamat,
usia, pertanyaan dalam kuisioner.
2) Data Kuantitatif, adalah data yang dapat dihitung dan berupa angka-angka.
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang dikuantitatif
artinya jumlah penjualan mobil Toyota Yaris di kota Denpasar dan tabulasi
yang dilakukan atas hasil data kuisioner yang telah disebarkan.

b) Sumber Data
Jenis data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Data Primer : Dari penelitian ini data didapatkan dari hasil penyebaran
kuisioner dan wawancara kepada konsumen yang menggunakan mobil Toyota
Yaris di kota Denpasar. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini ialah
data yang didapatkan langsung dari responden mengenai persepsi konsumen
tentang promosi, citra merek, dan keputusan pembelian.
2) Data Skunder : Data dari penelitian ini diperoleh secara tidak langsung yang
bersumber dari pihak lain atau sumber-sumber lain yang telah tersedia
sebelumnya berkaitan dengan penelitian ini.
7) Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel
a) Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
dipelajari dan keudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115). Dalam
penelitian ini populasi yang dipakai adalah para konsumen yang menggunakan mobil
Toyota Yaris di kota Denpasar.
b) Sampel

Sampel merupakan

bagian dari keseluruhan populasi yang ingin diteliti.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara non probability
sampling dengan metode purposive sampling, teknik penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:122). Terdapat beberapa pertimbangan yang
digunakan dalam penelitian ini, ialah :
1) Usia minimal 17 tahun. Pertimbangan digunakan karena usia 17 tahun telah
dianggap mampu dan layak dalam menjawab pertanyaan yang terdapat di
kuisioner.
2) Tingkat pendidikan minimal SMA/Sederajat. Pertimbangan ini digunakan
karena seseorang dengan tingkat pendidikan minimal SMA/Sederajat sudah
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih kuat.
3) Konsumen yang memiliki produk mobil jenis Toyota Yaris.
4) Konsumen yang berdomisili di kota Denpasar, karena sesuai dengan
kepemilikan mobil pada samsat kota Denpasar.
5) Konsumen yang menjadi pengambil keputusan dalam melakukan pembelian
mobil jenis Toyota Yaris.
c) Metode Penentuan Sampel
Pada penentuan ukuran sampel responden , Sugiyono (2011:74) menyarankan
ukuran sampel terbaik untuk ukuran multivariat adalah 5-10 observasi untuk setiap
parameter yang diestimasi. Dalam penelitian ini menggunakan 15 indikator sehingga
banyaknya rsponden yang digunakan untuk sampel penelitian ini adalah 8 x 15 = 120
responden. Penentuan sampel sebesar 120 sesuai dengan ketentuan pengambilan
sampel menurut Sarwono (2007:3) dimana pengambilan sampel untuk memperoleh
hasil yang maksimal sebaiknya digunakan 100 sampel.
8) Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
1) Wawancara,

peneliti

menggunakan

teknik

wawancara

untuk

dapat

mengumpulkan data secara langsung melalui kegiatan tanya jawab secara


langsung kepada pihak manajemen PT. Toyota-Astra Motor guna memperoleh
data tentang tanggapan kegiatan pemasaran yang telah dilakukan dan
gambaran umum perusahaan.

2) Kuisioner, merupakan salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan


dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden, baik pertanyaan
sifatnya

tertutup

ataupun

terbuka.

Kuisioner

dalam

penelitian

ini

menggunakan kuisioner tertutup, yang dimana bentuk pertanyaan yang disertai


alternatif jawaban dan responden tinggal memilih jawaban yang sudah
disediakan pada jawaban alternatif tersebut. Pertanyaan pada penelitian kali ini
menggunakan skala Likert, yang artinya skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, persepsi, dan pendapat seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena social (sugiyono : 2012 : 132)
Skala Likert 1-4 dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju (SS)
2. Skor 3 untuk jawaban Setuju (S)
3. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju (TS)
4. Skor 1 untuk jawaban Sangat Tidak Setuju (STS)
9) Teknik Analisis Data
a) Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui atau memperoleh
gambaran mengenai pengaruh promosi (X1), dan citra merek (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y). Pengujian analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan program
computer SPSS. Model regresi linier berganda ditunjukan oleh persamaan regresi :
Y =a + 1 X 1+ 2 + .(1)
Dimana :
Y

= Keputusan Pembelian
X1

= Promosi

X2

= Citra Merek

= Konstanta
1, 2

= koefisien regresi dari tiap variabel

= error
b) Uji ketepatan perkiraan atau koefisien determinasi (R2 )
Koefisien determinasi

(R2 )

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi berada pada rentang antara nol dan satu. Nilai

yang kecil

mengindikasikan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi


variabel dependen sangat terbatas. Nilai

yang mendekati satu berarti variabel

independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk


memprediksi variasi variabel dependen.
c) Uji asumsi klasik
1) Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
residual mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal.
Metode yang digunakan adalah metode dengan menggunakan statistic
Kolmogorov-Smirnov. Kriteria yang digunakan dalam tes ini adalah
dengan membandingkan antara tingkat signifikansi yang didapat
dengan tingkat alpha yang digunakan, dimana data tersebut diakatakan
berdistribusi normal bila sig > alpha (Ghozali, 2012:141)
2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabelvariabel ini tidak orthogonal. Pedoman untuk mengetahui satu model
yang bebas multikol dapat dilihat dari nilai tolerance dan variante
inflation factor (VIF), nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan
nilai VIF dibawah 10 menunjukan bahwa tidak ada multikolonieritas
pada variabel independennya (Ghozali, 2012:105).
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik ialah
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Selain itu uji
ini juga dapat menggunakan uji glejser jika variabel independen
signifikan secara statistic mempengaruhi variabel depeden, maka ada
indikasi terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2012:139)

Anda mungkin juga menyukai