Anda di halaman 1dari 18

BAB III

TINJAUAN KASUS

A; RESUME KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

1; IDENTITAS DATA
Nama
Tempat/tanggal lahir
Usia
Agama
Jenis kelamin
Alamat

: An. A
: Bandung, 31 Januari 2013
: 20 bulan
: islam
: Perempuan
: Kopo Bihbul, Margahayu

Nama ayah
Pendidikan ayah
Pekerjaan ayah

: Tn.L
: SMA
: Pegawai swasta

Nama ibu
Pendidikan ibu
Pekerjaan ibu
Alamat orang tua

: Ny.E
: SMA
: Ibu rumah tangga
: Kopo Bihbul, Margahayu

2; DIAGNOSA MEDIS : Gastroenteritis/ Diare


3; WAKTU DAN TEMPAT
Tanggal masuk rumah sakit : 6 Oktober 2013
Tanggal Pengkajian
: 8 Oktober 2013
Tempat Praktek
: Zaid bin tsabit kamar 4

4; RIWAYAT KEPERAWATAN SEKARANG


Keluhan Utama

: Buang air besar > 5x/ hari

a; Saat masuk Rumah Sakit :


Sebelum masuk Rumah Sakit klien mengalami demam, setelah demam turun klien
mengalami mencret lebih dari 5 kali dalam satu hari, dengan konsistensi feses cair
tanpa ampas berwarna kecoklatan sehingga palpebra inferior klien cekung. Ibu
klien mengatakan sehari sebelumnya klien memakan es krim habis setengah
batang tapi memang sebelumnya makan es krim tapi tidak pernah hingga mencretmencret. Ibu klien pun mengatakan jika sebelumnya ayahnya pun mengalami sakit
sama seperti klien selama 1 minggu.
b; Saat pengkajian
Keluhan utama : mencret, klien buang air besar lebih dari 5 kali/ hari konsistensi
cair berwarna kuning
c; Keluhan penyerta
Pada saat dikaji ada keluhan penyerta yaitu muntah-muntah dan batuk pilek.

5; RIWAYAT KEHAMILAN DAN KESEHATAN


a; Pre Natal
:
Ibu klien mengatakan tidak ada keluhan selama hamil, selalu periksa kehamailan
secara teratur ke bidan dan tidak pernah menderita penyakit infeksi. Asupan
nutrisi pun mencukupi
b; Intra Natal
:

Ibu klien mengatakan melahirkan secara normal, spontan ditolong oleh bidan
pada saat usia kandungannya 9 bulan lebih 1 minggu. Dengan BB lahir 3,2 kg, PB
lahir 51 cm.
Post Natal
:
Ibu klien mengatakan setelah lahir anak tidak menderita penyakit infeksi, asfiksia
ataupun icterus.

c;

6; RIWAYAT MASA LALU


a; Penyakit waktu kecil
b;
c;
d;
e;
f;
g;
7;

Ibu klien mengatakan setelah lahir klien tidak pernah menderita penyakit berat
paling hanya batuk pilek atau mencret biasa
Pernah di rawat di Rumah Sakit
Ibu klien mengatakan sebelumnya klien tidak pernah dirawat dirumah sakit
Obat-obatan yang pernah digunakan
Obat batuk, pilek dan mencret yang didapat dari dokter.
Tindakan (operasi)
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami tindakan operasi
Alergi
Ibu klien mengatakan klien tidak memiliki alergi
Kecelakaan
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan
Imunisasi
Ibu klien mengatakan klien imunisasinya lengkap.
RIWAYAT KELUARGA

2 Keterangan
3 :
= laki-laki
= perempuan
= serumah
= meninggal

8; RIWAYAT SOSIAL
a; Yang mengasuh anak

klien
= Klien

Ibu klien mengatakan yang mengasuh klien adalah orang tuanya sendiri

b; Hubungan dengan anggota keluarga


Klien dekat dengan kedua orang tuanya

c; Hubungan dengan teman sebaya


Hubungan klien dengan teman sebayanya baik klien mampu berinteraksi dengan
baik.
d; Pembawaan secara umum
Pembawaan umum klien tidak terdapat kelainan atau kecacatan apapun
e; Lingkungan rumah

Klien tinggal dengan orangtua dan ayah klien suka merokok tapi bukan seorang
pecandu.

9; KEBUTUHAN DASAR (11 Pola Fungsi Gordon)


a; Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ibu klien mengatakan jika klien sakit, orang tua klien selalu memeriksakannya ke
dokter spesialis anak karena kedua orang tua klien tidak ingin terlambat dalam
penanganan.

b; Pola nutrisi metabolic


Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan biasanya dirumah klien makan selalu
habis dan banyak minum susu dan air putih. Klien suka sayuran dan buahbuahan. Biasanya klien makan selalu ingin sendiri tidak mau disuapin walaupun
sendiri pun masih belepotan
Semenjak sakit : ibu klien mengatakan semenjak sakit makan apa yang dimakan
terbuang lagi karena muntah, nafsu makan menurun. Tapi minum susu dan air
putih sedikit- sedikit masih mau.

c; Pola eliminasi
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan untuk buang air kecilnya sering berwarna
kuning jernih dan buang air besar biasanya 1 x/hari dengan konsistensi lembek
berwarna kuning kecoklatan. Terkadang klien pun mengalami diare tapi biasanya
1-2 hari diberi minum obat diare berhenti.
Semenjak sakit : ibu klien mengatakan klien buang air besar > 5x/ hari dengan
konsistensi cair terkadang ada ampasnya terkadang tidak, berwarna kuning.
Buang air kecilnya tidak ada keluhan frekuensi buang air kecil bia mencapai 5-8x/
hari dengan warna kuning jernih.
.
d; Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : ibu klien mengatakan jika malam biasanya klien tidur mulai dari
jam 23.00 wib hingga bangun jam 06.00 wib pagi, terkadang pada siang hari klien
pun tidur siang satu kali.
Semenjak sakit : ibu klien mengatakan karena aktivitasnya haya berdiam diri
ditempat tidur klien pun lebih sering tertidur tapi sering terbangun saat dilakukan
pemeriksaan.

e; Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit : ibu klien mengatakan di usia klien yang memang hiperaktif,
klien lebih suka main bersama teman sebayanya. Terkadang klien selalu ingin
mengikuti pekerjaan yang dilakukan oleh ibunya.
Semenjak sakit : ibu klien mengatakan karena lemas dan merasakan nyeri
dibagian perut dan daerah sekitar anus klien lebih sering diem ditempat tidur dan
klien sering menangis.

f;

Pola persepsi kognitif


Sebelum sakit : ibu klien mengatakan diusianya yang 20 bulan klien sudah bisa
makan sendiri walaupun belepotan untuk memenuhi kebutuhannya klien masih
bergantung kepada orang tuanya. Tidak ada kecacatan fisik apapun yang dialami.
Semenjak sakit : ibu klien mengatakan kepada klien lebih bergantung kepada
orangtuanya meskipun terkadang pada saat makan klien mau makan sendiri.

g; Pola persepsi dan konsep diri

Sebelum sakit : klien belum mengerti konsep diri, klien merupakan anak
pertamanya.
Semenjak sakit : klien belum mengerti penyakit yang di alaminya, tetapi terlihat
bahwa klien tidak nyaman selama sakit, sering rewel dan menangis.

h; Pola peran hubungan dengan sesama


Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien mampu berinteraksi dengan baik
bersama teman sebayanya.
Semenjak sakit : Setelah dirawat di rumah sakit klien belum bisa berinteraksi
dengan orang- orang disekitar, klien hanya mau berinteraksi dengan kedua orang
tuanya. Klien pun merasa ketakutan jika didekati oleh perawat atau dokter.

i;

Pola koping dan toleransi terhadap stres


Sebelum sakit dan stelah sakit: karena klien masih berumur 20 bulan paling jika
teras ada yang sakit atau tiodak enak badan klien hanya bisa menangis kepada
orang tuanya.

j;

Pola reproduksi dan seksualitas


Sebelum sakit : klien seorang perempuan berusia 20 bulan, memiliki vagina
dengan labia minora menutupi labia mayora .
Semenjak sakit : tidak ada kelainan pada alat reproduksi semenjak sakit

k; Pola nilai dan kepercayaan


Sebelum sakit dan semenjak sakit ibu klien mengatakan klien beragama islam.

l; PEMERIKSAAN FISIK
a; Keadaan umum :
Klien kesadaran penuh, compos mentis

b; Tanda-tanda vital
Temperatur 36,5oC. Nadi 140x/menit, respirasi 24x/menit
c; Antropometri
Klien sebelum sakit berat badan 11kg setelah dirawat pun berat badan klien tetap
11 kg tidak penurunan berat badan. Lingkar Kepala: 34 cm, Lingkar Lengan: 16
cm, Lingkar dada: 42
d; Pemeriksaan fisik
1; Kepala
Ubun-ubun besar dan kecil sudah tertutup. Distribusi rambut merata, tidak ada
benjolan ataupun nyeri
2; Mata
Letak simetris sejajar dengan telinga. Konjungtiva berwarna merah muda
(anemis), sklera putih tidak ikterik, pergerakan bola mata positif, pupil
berdilatasi 2mm.
3; Hidung
Septum ditengah, tidak ada sekret ataupun polip.
4; Mulut
Be rsih, tidak ada stomatitis, tidak ada radang gusi, lidah berwarna putih kotor,
gigi sudah lengkap, mukosa bibir lembab dan berwarna merah muda. Tidak ada
pembesaran tonsil.
5; Telinga
Telinga sejajar dengan mata, membran timpani berwarna abu- abu dan
memantulkan cahaya.
6; Leher
Tidak ada pembesaran tonsil, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening,
Refleks menelan (+),kelenjar tiroid.

7; Dada
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Aukultasi

: Puting susu simetris, dan denyutan di apeks terlihat tidak ada


kelainan bentuk dada.
: Ada ekspansi paru simetrsis, saat menagis terdapat getaran di 2
paru tetapi lebih jelas di sebelah kiri. Apeks jantung teraba, tidak
ada benjolah di daerah payudara.
: suara paru sonor dan tidak terdapat pembesaran di ICS 2, ICS
3, ICS 5 kiri.
: Suara nafas vesicular terdengar di semua lapang paru,
bronchovesicular terdengar didaerah percabangan bronkus dan
trakea, bronchial terdengar didaerah trachea.

8; Perut
Bentuk soepel, tidak terdapat bayangan vena, umbilicus tidak menonjol tidak
ada pembengkakan dan benjolan, bising usus 10x/menit. Suara tympani.

9; Ekstermitas
Ekstermitas atas bawah kuat. Babinski (-), tidak ada edema

10;Kulit
Tidak ada edema, tidak terdapat peradangan, turgor kulit baik berkeringat, akral
hangat, warna kulit kuning langsat merata.

11; Genetalia
Bentuk genitalia tidak ada kelainan, disekitar daerah anus ada iritasi.

m; PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN untuk anak usia < 6 tanun


a; Personal Sosial
Klien mampu bersosailisasi dengan teman sebaya dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
b; Motorik Halus
Mengamati benda yang ada dihadapannya, ketertarikan pada benda,
mengeksplorasi benda yang sudah dipegang, dapat memegang tempat makan dan
makan sendiri walaupun masih berantakan.
c; Motorik Kasar
klien sudah mampu berlari tapi masih sering terjatuh, mulai senang naik tangga
tetapi masih dengan bantuan.
d; Bahasa
Klien mampu memberikan respon terhadap suara, mampu mengikuti perintah
walaupun sedikit-sedikit.

n;

TERAPI YANG DIDAPAT


JENIS TERAPI
RUTE TERAPI
Ondansetron
Injeksi/iv

DOSIS
3x500 mg

INDIKASI
Infeksi berat yang disebabkan
oleh

patogen-patogen

yang

sensitif terhadap cefotaxime


seperti
Zinc kid

Peroral

2x1

infeksi

abdominal

(terutama infeksi gram negatif)


Pelengkap untuk pengobatan
diare pada anak usia < 5 tahun,
mencegah

kekurangan

nutrisi,

mengurangi
Trogyl

Peroral

3x1 Cth

lama

dan

tingkat

keparahan dan dehidrasi.


Untuk infeksi bakterial anaerobik
dan

penyakit

disaluran

cerna

yang ditularkan oleh parasit yang


Cefotaxime

Injeksi/iv

3x300mg

disebut Entamoeba histolyhea


Infeksi berat yang disebabkan
oleh

patogen-patogen

sensitif

terhadap

yang

cefotaxim

seperti :

1; Infeksi

saluran

termasuk

nafas,

hidung

dan

tenggorokan

2; Infeksi pada telinga


3; Infeksi kulit dan jaringan lunak
4; Infeksi tulang dan sendi.
5; Infeksi genitalia, termasuk
gonorea non-komplikata.

6; Infeksi abdominal
Sanmol

Oral

3x cth

Untuk meringankan rasa sakit


pada keadaan sakit kepala, sakit
gigi dan menurunkan demam

o;

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal

Jenis Pemeriksaan

06- 10 -2013

Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Feses Rutin
Warna
Konsistensi
Lendir
Leukosit
Eritrosit
Amuba
Cysta
Amylum
Lemak
Telur Cacing

Hasil
Pemeriksaan
12,00
36
10.500
203.000

Nilai Normal
Wanita 10,8- 12,8 gr/dl
Wanita 33-39%
4.000-10.000 sel/ mm3
150.000- 400.000 sel/ mm3

Kuning
Lemak
+
1-3/ Lpb
0-1/ Lpb
_
_
_
++
_

ANALISA DATA
Nama Pasien
No. Register

:An. A
: 615148

Ruang/ Unit: Zaid bin tsabit kamar 4


Dx. Medis : Diare

No. Hari/ Tanggal


Data
1.
Selasa
Data Subyektif:
08-10-2013

Ibu

klien

Etiologi
Problem
Faktor infeksi: bakteri usus, Diare

mengatakan

virus, parasit

klien buang air besar >


5x/

hari

cair

ampas

tanpa Masuk ke dalam tubuh bersma

berwarna

kecoklatan

tercemar

Data Obyektif:

makanan/ minuman yang

Konsistensi

Mencapai usus halus


feses

cair

kadang

Menyebabkan infeksi dan

berampas

kadang

keruskan usus

tidak
Berwarna kuning
Frekuensi > 5x/ hari
Turgor kulit baik
Nadi= 140 x/menit
Respirasi 24x/menit
Terpasang infus RL
Dalam pemeriksaan

Malabsorbsi makanan dan


cairan
Hiperperistaltik
Peningkatan percepatan

Feaces ada lendir (+) kontak antara makanan dan air


dengan mukosa usus
Penyerapan makanan, air dan
elektrolit terganggu
Diare
2.

Selasa

Data Subyektif:

08-10-2013

Ibu

klien

Diare

mengatakan

volume cairan

klien setiap diberi minum Kehilangan cairan dan elektrolit


atau
termuntahkan

makan
kembali,

BAB >5X/ hari


Data obyektif:

Muntahan
kuning

berwarna

Kekurangan

Kekurangan volume cairan

Lidah berwarna putih

kotor
BB 11kg
Feses cair berwarna

3.

kuning

kadang

berampas

kadang

tidak berampas
Palpebra
inferior

Selasa

tidak cekung
Hemtokrit= 36%
Data Subyektif:

08-10-2013

Ibu

kliea

Diare

mengatakan

pada saat diberi minum


dan

Perubahan nutrisi
kurang

Output berlebih

kebutuhan tubuh

makan

termuntahkan

kembali,

Absorbsi berkurang

nafsu makan menurun,


klien hanya mau minum
susu.
Data Obyektif:

Klien

hanya

menghabiskan

4.

porsi
Lidah berwarna putih

kotor
Muntahan

Selasa

kuning
Data Subyektif:

08-10-2013

Ibu

klien

berwarna
Sering defekasi

mengatakan

terdapat luka didaerah


sekitar anus

Kerusakan
integritas kulit

Pengeluaran asam laktat


berlebihan

Data Obyektif:

5.

Terdapat

iritasi

disekitar

anus

Selasa

berwarna kemerahan
Anak menangis rewel
Data Subyektif:

08-10-2013

Ibu

klien

selalu

menanyakan

mengenai

keadaan klien

Iritasi kulit daerah anal


Kerusakan integritas kulit
Proses penyakit
Kurangnya
Kurangnya informasi

dari

pegatahuan

Data Obyektif:

Keluarga banyak bertanya

Orang tua klien banyak


bertanya

menganai

Kurangnya pegatahuan

penyakit anaknya

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien
No. Register
No .

:An. A
: 615148

Ruang/ Unit: Zaid bin tsabit kamar 4


Dx. Medis : Diare

1.

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Diare berhubungan dengan inflamasi/ malabsorbsi usus yang ditandai dengan

2.

buang air besar >5x/ hari, konsistensi cair, berwarna kuning


Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan melalui
muntah dan pemasukan terbatas yang ditandai dengan setiap klien diberi minum
dan makan termuntahkan kembali
Perubahan nutris kurang dari

3.

kebutuhan

tubuh

berhubungan

dengan

hiperpmetabolik yang ditandai dengan klien hanya menghabiskan porsi, lidah


4.

berwarna putih kotor, muntahan berwarna kuning.


Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengaluaran asam laktat

5.

berlebihan yang ditandai dengan terdapat iritasi disekitar anus, kemerahan


Kurangnya pengatahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang
ditandai dengan orang tua klien banyak bertanya
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien
No. Register

Tanggal/
Waktu
Selasa
08-10-2013

No
DX
1.

:An. A
: 615148

Ruang/ Unit: Zaid bin tsabit kamar 4


Dx. Medis : Diare

Tujuan dan Kriteria

Intervensi
Hasil
Setelah
dilakukan1; Mengobservasi dan catat
tindakan

keperawatan

selama 2x24 jam diare

TTD
frekuensi

defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor


pencetus

10

berhenti

dengan

kriteria hasil:

R/

Membantu

membedakan

penyakit

individu dan mengkaji beratnya episode

2; Meningkatkan tirah baring

Frekuensi defekasi

menurun
konsistensi

fese

lembek

R/ Istirahat menurunkan motilitas usus


juga menurunkan laju metabolisme bila
infeksi

atau

perdarahan

sebagai

komplikasi.

3; Menganjurkan minum air hangat secara


bertahap
R/ Memberikan istirahat kolon dengan
menghilangkan

atau

menurunkan

rangsang makanan/ cairan.

4; Kolaborasi pemberian antibiotik


Selasa

2.

08-10-2013

tindakan

keperawatan

R/ Mengobati infeksi supuratif lokal


Mengkaji tanda-tanda vital
R/ Hipotensi, takikardia, demam dapat

selama

2x24

jam

menunjukkan

volume

cairan

tubuh

Setelah

dilakukana;

respon

terhadap

efek

kehilangan cairan.

b; Mengobservasi kulit kering, berlebihan dan

seimbang

dengan

kriteria hasil:

mukosa, penurunan turgor kulit, pengisian


kapiler lambat.
R/
Menunjukkan

Membran

lembab
turgor kulit baik
c;
CRT < 3 detik
Tanda-tanda
vital

berlebih/ dehidrasi
Pertahankan pembatasan
baring.
R/
Kolon

diistirahatkan

stabil

penyembuhan

dan

mukosa

kehilangan

untuk

oral,

cairan
tirah
untuk

menurunkan

kehilangan cairan usus.

d; Kolaborasi pemberian cairan parenteral


sesuai indikasi
R/ Mempertahankan istirahat usus akan
memerlukan penggantian cairan untuk
Selasa
08-10-2013

3.

tindakan

memperbaiki kehilangan cairan.


dilakukan1; Menimbang Berat Badan tiap hari
R/
Memberikan
informasi
tentang
keperawatan

selama

2x24

Setelah

jam

kebutuhan diet/ keefektifan terapi.

2; Membantu dalam kebersihan oral

nutrisi klien terpenuhi

R/ Mulut yang bersih dapat meningkatkan

dengan kriteria hasil:

nafsu makan.

Tidak
penurunan

ada3; Menyediakan makanan dalam ventilasi


berat

yang

baik,

lingkungan

yang

11

badan
peningkatan

badan
Klien

atau

menyenangkan,

dengan

Berat

terburu-buru
R/ Lingkungan

yang

mampu

menghabiskan

4.

08-10-2013

tidak

me-nyenangkan

menurunkan stes dan lebih kondusif untuk


makan

4; Kolaborasi pemberian antiemetik

porsi makanan
Mual dan muntah
berkurang

Selasa

situasi

hingga

R/

Digunakan

untuk

mengontrol

mual/muntah pada eksaserbasi akut.

tidak ada
Setelah
dilakukan1; Memberikan tindakan nyaman (mis, pijatan
tindakan

keperawatan

selama 2x24 jam tidak

punggung, ubah posisi.).


R/ Meningkatkan relaksasi, memfokuskan

terjadi

kembali

kerusakan

integritas kulit dengan

prhatian,

dan

meningkatkan

kemampuan koping.

2; Bersihkan area rektal dengan sabun ringan

kriteria hasil:

dan air/lap setelah defekasi.


R/ Melindungi kulit dari asam usus.
3; Berikan rendam duduk dengan tepat
R/
Meningkatkan
kebersihan

dan

kenyamanan pada adanya inritasi fisura


perianal.

4; Melakukan

Selasa

5.

08-10-2013

perawatan

kulit

dengan

tindakan

keperawatan

pemberian salep
R/ Mencegah ekskoriasi
Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga.
R/ Mengetahui sejauh mana pengatahuan

selama

1x24

yang dimiliki keluarga dan kebenaran

Setelah

dilakukana;

keluarga

jam

memahami

mengenai
anaknya

informasi yang didapat.

b; Memberikan penkes kepada

penyakit

dengan

mengenai

penanganan

keluarga

diare

dan

kriteria hasil:

pencegahan diare berulang.


R/ Penjelasan tentang kondisi yang dialami

Keluarga klien tidak

dapat membantu menambah wawasan

banyak bertanya
Keluarga
mampuc;

keluarga.
Jelaskan setiap tindakan perawatan yang

mempraktekkan

akan dilakukan.
R/ Agar keluarga mengetahui tujuan setiap

perawatan
mandiri

secara

tindakan keperawatan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Pasien

:An. A

Ruang/ Unit: Zaid bin tsabit kamar 4

12

No. Register

Tanggal/

: 615148

Dx. Medis : Diare

No.D

Implementasi Keperawatan
X
I Mengobservasi
dan
catat

Waktu
Selasa
08-10-13

frekuensi

16.00 wib

defekasi

dan

karakteristik

16.15 wib

Menganjurkan minum air hangat

16.30 wib

II

16.30 wib

II

cefotaxime 500 mg
Mengkaji tanda-tanda vital klien
Mengobservasi kulit kering dan
mukosa,

penurunan

turgor

18.30 wib

IV

kuning

cair

dengan

ampas.
Klien
mampu

minum

sedikit-sedikit

karena

terkadang

termuntahkan
Tidak terjadi

alergi

obat

setelah pemberian obat

Menyediakan makanan dalam

kulit baik, CRT< 3 detik

yang

pemberian

obat

antiemetik ondansetron 0,5

III

konsistensi

Kolaborasi

16.00 wib

8x

/menit S= 36,50C
Mukosa bibir lembab, turgor

III

III

frekuensi

N=

menyenangkan

17.00 wib

dengan

TTD

kulit, pengisian kapiler


Menimbang berat badan klien

lingkungan

16.30 wib

klien

walaupun

Kolaborasi pemberian Antibiotik


I

BAB

berwarna

secara bertahap

16.00 wib

Respon Klien

140x/menit

R=

28x

kembali
BB klien 11 kg, tidak ada
penurunan berat badan dari
pertama masuk RS.
Klien hanya menghabiskan

ml
Memberikan area rektal dengan

porsi dari makanan yang

sabun ringan dan air/ lap

disediakan
Setelah
diberikan

obat

setelah defekasi

mual, muntah berkurang

Melakukan

perawatan

kulit

dengan

pemberian

salep

Myco- Z dengan tipis


Mengkaji tingkat pengetahuan

keluarga

Klien

menangis

rewel

karena kesakitan, terdapat


iritasi didaerah rektal
Setelah diberi salep klien
masih menangis rewel

18.30 wib

IV

Memberikan
keluarga

penkes

kepada

mengenai

Keluarga belum mengetahui


bagaimanan

pembuatan

13

penanganan
16.00 wib

diare

dan

pencegahan diare berulang

Menjelaskan
keperawatn

setiap
yang

tindakan
akan

dilakukan
16.00 wib

oralit

dan

penularan

penyebaran/
dari

penyakit

diare
Mampu

memahami

mengenai materi yang telah


diberikan

setelah

penkes

kemudian

ditanyakan
keluarga

selesai
kembali

klien

mampu

menjawabnya.

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien
No. Register
Tanggal/

:An. A
: 615148

Ruang/ Unit: Zaid bin tsabit kamar 4


Dx. Medis : Diare

No. DX

Evaluasi Keperawaatan

Waktu
I

: Ibu klien mengatakan klien buang air besar masih

> 5x/ hari cair dengan ampas


O

: Konsistensi feses cair berampas berwarna

kuning, Frekuensi >5x/ hari

II

: Masalah belum teratasi

P
S

: Semua intervensi dilanjutkan


: Ibu klien mengatakan muntah sedikit berkurang,

BAB masih cair dengan frekuensi >5x/ hari


O

: BAB konsistensi cair berampas berwarna kuning,

Frekuensi >5x/ hari, turgor kulit baik, palpebra inferior


tidak cekung, terpasang infus RL

III

: Masalah teratasi sebagian

: Intervensi 1, 3, 4 dilanjutkan

: Ibu klien mengatakan muntah sudah berkurang

tapi klien tidak menghabiskan makanan yang sudah

TTD

14

disediakan
O

: Klien hanya menghabiskan porsi dai makanan

yang sudah disediakan

IV

: Masalah belum teratasi

: Semua intervensi dilanjutkan

: Ibu klien mengatakan daerah dekat anus masih

lecet kemerahan
O

: Daerah perinanl kemerahan, iritasi, anak tampak

rewel menangis

: Masalah belum teratasi

: Semua intervensi dilanjutkan

: Ibu klien mengatakan memahami mengenai

penyakit anaknya dan mampu melakukan perawatan


O

: Keluarga klien tidak terlalu sering bertanya dan

mampu melakukan perawatan perianal walau masih


dibantu oleh perawat
A

: Masalah teratasi

: Intervensi dilanjutkan

B; PEMBAHASAN
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pa An. A
penulis akan mengemukakan kesenjangan yang ditemukan antara teori
dan kasus yang ditemukan selama asuhan keperawatan yang dimulai
tanggal 8 oktober 9 oktober 2013. Kesenjangan tersebut dlihat dengan
memperlihatkan aspek-aspek tahapan keperawatan dimulai dari tahap
pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan sampai
pada tahap evaluasi keperawatan pada asuhan keperawatan dengan
pasien anak gastroentritis di Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung.

1; Pengkajian
Pada pengakajian secara teori pada pasien GE/ Diare dapat
ditemukan adalah BAB >3x/ hari dengan konsistensi encer, mata
cekung, mukosa mulut kering, nafsu makan menurun, mual, muntah,
pernfasan cepat, nadi cepat dan lemah, turgor kulit menurun, suhu
meningkat, akral hangat, CRT > 3 detik, kemerahan pada perianal.
Sedangkan pada saat pengkajian An. A tidak didapatkan mata tidak
cekung, turgor kulit elastis, CRT < 3 detik.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka didapatkan kesenjangan
antara kasus dengan teori dimana pada saat pengkajian An. A mata
tidak cekung dan turgor kulit elastis karena menurut orang tua klien
meskipun mual muntah dan mencret klien masih mau minum susu yang
banyak.

15

2; Diagnosa Keperawatan
Secara teori dapat diangkat enam diagnosa keperawatan,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1; Diare b.d inlflamasi/ malabsorbsi usus
2; Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses
dan muntah serta intake terbatas (mual)
3; Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan
absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus
4; Kerusakan integritas kulit b.d pengeluaran asam laktat berlebihan
5; Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan terapi b.d pemaparan informasi terbatas, salah
interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif
6; Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.
Sedangkan masalah yang penulis dapatkan pada penerapan
asuhan keperawatan Intervensi Keperawatan klien anak dengan diare di
Ruang Perawatan Anak Zaid Bin Tsabit Multazam 5 Rumah Sakit
Muhammadiyah Bandung yaitu:
1; Diare berhubungan dengan inflamasi/ malabsorbsi usus yang
ditandai dengan buang air besar >5x/ hari, konsistensi cair,
berwarna kuning
2; Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
kehilangan melalui muntah dan pemasukan terbatas yang ditandai
dengan setiap klien diberi minum dan makan termuntahkan kembali
3; Perubahan nutris kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
hiperpmetabolik yang ditandai dengan klien hanya menghabiskan
porsi, lidah berwarna putih kotor, muntahan berwarna kuning.
4; Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengaluaran asam
laktat berlebihan yang ditandai dengan terdapat iritasi disekitar anus,
kemerahan
5; Kurangnya pengatahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
yang ditandai dengan orang tua klien banyak bertanya
Dari data tersebut di atas nampak ada kesenjangan antara konsep
teori dan kasus. Adapun diagnosa yang ada pada teori dan tidak terdapat
pada kasus nyata adalah :
2.1 Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.

3; Intervensi Keperawatan
Pada pembahasan ini, penulis hanya membahas rencana intervensi
pada diagnosa yang ada pada kasus sebagai berikut :
1; Diare b.d inflamasi/ malabsorbsi usus
Intervensi yang ada pada teori:
a; Mengobservasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik,
jumlah dan faktor pencetus
b; Meningkatkan tirah baring
c; Menganjurkan minum air hangat secara bertahap
d; Kolaborasi pemberian antibiotik
Intervensi yang ditegakkan pada kasus yaitu
a; Mengobservasi dan catat frekuensi defekasi, karakteristik,
jumlah dan faktor pencetus
b; Meningkatkan tirah baring

16

c; Menganjurkan minum air hangat secara bertahap


d; Kolaborasi pemberian antibiotik
2; Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan
melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual).
Intervensi yang ada pada teori:
a; Mengkaji tanda-tanda vital
b; Mengobservasi kulit kering, berlebihan dan mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler lambat.
c; Pertahankan pembatasan oral, tirah baring.
d; Kolaborasi pemberian cairan parenteral sesuaiindikasi
Intervensi yang ditegakkan pada kasus yaitu
a; Mengkaji tanda-tanda vital
b; Mengobservasi kulit kering, berlebihan dan mukosa, penurunan
turgor kulit, pengisian kapiler lambat.
c; Pertahankan pembatasan oral, tirah baring.
d; Kolaborasi pemberian cairan parenteral sesuai indikasi

3; Perubahan nutris kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


hipermetabolik
Intervensi yang ada pada teori:
a; Menimbang Berat Badan tiap hari
b; Membantu dalam kebersihan oral
c; Menyediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan
yang menyenangkan, dengan situasi tidak terburu-buru
d; Kolaborasi pemberian antiemetik
Intervensi yang ditegakkan pada kasus yaitu
a; Menimbang Berat Badan tiap hari
b; Membantu dalam kebersihan oral
c; Menyediakan makanan dalam ventilasi yang baik, lingkungan
yang menyenangkan, dengan situasi tidak terburu-buru
d; Kolaborasi pemberian antiemetik

4; Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengaluaran asam


laktat berlebihan
Intervensi yang ada pada teori:
a; Memberikan tindakan nyaman (mis, pijatan punggung, ubah
posisi.).
b; Bersihkan area rektal dengan sabun ringan dan air/lap setelah
defekasi.
c; Berikan rendam duduk dengan tepat
d; Melakukan perawatan kulit dengan pemberian salep
Intervensi yang ditegakkan pada kasus yaitu
a; Memberikan tindakan nyaman (mis, pijatan punggung, ubah
posisi).
b; Bersihkan area rektal dengan sabun ringan dan air/lap setelah
defekasi.
c; Berikan rendam duduk dengan tepat
d; Melakukan perawatan kulit dengan pemberian salep

17

5; Kurangnya pengatahuan berhubungan dengan kurangnya informasi


Intervensi yang ada pada teori:
a; Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga.
b; Memberikan penkes kepada keluarga mengenai penanganan
diare dan pencegahan diare berulang.
c; Jelaskan setiap tindakan perawatan yang akan dilakukan.
Intervensi yang ditegakkan pada kasus yaitu
a; Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga.
b; Memberikan penkes kepada keluarga mengenai penanganan
diare dan pencegahan diare berulang.
c; Jelaskan setiap tindakan perawatan yang akan dilakukan.

4; Implementasi Keperawatan
Pada dasarnya intervensi yang dibuat dipublikasikan ke dalam tahap
pelaksnaan implementasi keperawatan yang diberikan pada klien An. A
dengan kasus Diare yang merupakan pengkajian dari seluruh tindakan
keperawatan yang dibuat sebelumnya.
1; Diare b.d inflamasi/ malabsorbsi usus
Mengobservasi dan catat frekuensi defekasi dan karakteristik
Menganjurkan minum air hangat secara bertahap
Kolaborasi pemberian Antibiotik cefotaxime 500 mg

2; Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan


melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual).
Mengkaji tanda-tanda vital klien
Mengobservasi kulit kering dan mukosa, penurunan turgor kulit,
pengisian kapiler

3; Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan hipermetabolik
Menimbang berat badan klien
Menyediakan makanan dalam lingkungan yang menyenangkan
Kolaborasi pemberian obat antiemetik ondansetron 0,5 ml

4; Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengaluaran asam


laktat berlebihan
Memberikan area rektal dengan sabun ringan dan air/ lap setelah
defekasi
Melakukan perawatan kulit dengan pemberian salep Myco- Z
dengan tipis

5; Kurangnya pengatahuan berhubungan dengan kurangnya informasi


Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga
Memberikan penkes kepada keluarga mengenai penanganan diare

dan pencegahan diare berulang


Menjelaskan setiap tindakan keperawatn yang akan dilakukan

Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan.
Evaluasi ini merupakan hasil dari proses kasus yang dilakukan dari

18

tanggal 8 oktober- 9 oktoberi 2013 untuk menunjang adanya kemajuan


atau keberhasilan dalam menghadapi masalah yang dihadapi oleh klien.
1; Pada diagnosa pertama, diare masalah belum teratasi sehingga
pada hari ke dua dari proses keperawatan yang dilakukan. Hal ini
nampak dari klien buang air besar masih > 5x/ hari cair dengan
ampas, konsistensi feses cair berampas berwarna kuning, Frekuensi
>5x/ hari.
2; Pada Diagnosa kedua, masalah Resiko tinggi kekurangan volume
cairan masalah teratasi sebagian pada hari kedua dari proses
keperawatan yang dilakukan. Hal ini nampak dari BAB konsistensi
cair berampas berwarna kuning, Frekuensi >5x/ hari, turgor kulit
baik, palpebra inferior tidak cekung, terpasang infus RL.
3; Pada Diagnosa ketiga, masalah Perubahan Nutrisi kurang dari
kebuthan tubuh masalah belum teratasi pada hari kedua dari proses
keperawatan yang dilakukan. Hal ini nampak dari Ibu klien
mengatakan muntah sudah berkurang tapi klien tidak menghabiskan
makanan yang sudah disediakan
dan dilihat dari Klien hanya
menghabiskan porsi dai makanan yang sudah disediakan.
4; Pada Diagnosa keempat, masalah kerusakan integritas kulit
masalah belum teratasi pada hari kedua dari proses keperawatan
yang dilakukan. Hal ini nampak dari Ibu klien mengatakan daerah
dekat anus masih lecet kemerahan dan terlihat Daerah perinanl
kemerahan, iritasi, anak tampak rewel menangi.
5; Pada Diagnosa kelima, masalah kurang pengetahuan masalah
teratasi pada hari kedua dari proses keperawatan yang dilakukan.
Hal ini nampak dari Ibu klien mengatakan memahami mengenai
penyakit anaknya dan mampu melakukan perawatan. Keluarga klien
tidak terlalu sering bertanya dan mampu melakukan perawatan
perianal walau masih dibantu oleh perawat.

Anda mungkin juga menyukai