Anda di halaman 1dari 8

MANUAL PROCEDURE

RAMEDIAL UNTUK MAHASISWA


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI (STIE-I) RENGAT

NO

TANGGAL KAJIAN

PENGKAJI

MENYETUJUI

YANG MENGAJUKAN

PUSPA DEWI,SE,MM
PUKET I BIDANG
AKADEMIK

IVALAINA
ASTARINA,SE,MM
KETUA

SYAFRIZAL,SE,M.SI
KEPALA PPM

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

A.Latar Belakang
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses
pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri
bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang
mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan
perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki
prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan. Untuk memahami konsep
penyelenggaraan model pembelajaran remedial, terlebih dahulu perlu diperhatikan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang diberlakukan berdasarkan Permendiknas 22, 23, 24 Tahun 2006 dan Permendiknas No. 6 Tahun
2007 menerapkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, sistem belajar tuntas, dan sistem pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan individual peserta didik. Sistem dimaksud ditandai dengan dirumuskannya secara jelas
standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai peserta didik. Penguasaan SK dan KD setiap
peserta didik diukur menggunakan sistem penilaian acuan kriteria. Jika seorang peserta didik mencapai standar
tertentu maka peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan.
Pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran tuntas, dimulai dari penilaian kemampuan awal
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari. Kemudian dilaksanakan pembelajaran
menggunakan berbagai metode seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri,
dsb. Melengkapi metode pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer, multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan
pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses menggunakan
berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan
peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Pada akhir program pembelajaran, diadakan
penilaian yang lebih formal berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pencapaian belajar peserta didik, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai tingkat penguasaan
tertentu yang telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.
Apabila dijumpai adanya peserta didik yang tidak mencapai penguasaan kompetensi yang telah ditentukan, maka
muncul permasalahan mengenai apa yang harus dilakukan oleh pendidik. Salah satu tindakan yang diperlukan adalah
pemberian program pembelajaran remedial atau perbaikan. Dengan kata lain, remedial diperlukan bagi peserta didik
yang belum mencapai kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pemberian
program pembelajaran remedial didasarkan atas latar belakang bahwa pendidik perlu memperhatikan perbedaan
individual peserta didik.
Dengan diberikannya pembelajaran remedial bagi peserta didik yang belum mencapai tingkat ketuntasan belajar,
maka peserta didik ini memerlukan waktu lebih lama daripada mereka yang telah mencapai tingkat penguasaan.
Mereka juga perlu menempuh penilaian kembali setelah mendapatkan program pembelajaran remedial.

B.TUJUAN
Tujuan Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar
yang diharapkan melalui proses perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian
Mahasiswa. Tujuan remedial secara rinci adalah agar murid dapat :
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan,
jenis dan sifat kesulitan.

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

2. Memperbaiki cara-cara belajar ke arah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang
baik.
5. Mengatasi hambatan-hambatan belajar yang menjadi latar belakang kesulitannya

C. FUNGSI PENGAJARAN REMEDIAL


Pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial tersebut adalah :
1.Fungsi Korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan
pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang
diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui
pengajaran remedial antara lain :

Perumusan tujuan

Penggunaan metode mengajar

Cara-cara belajar

Evaluasi

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

Segi-segi pribadi mahasiswa

Dengan perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, meka prestasi belajar mahasiswa beserta faktor-faktor
mempengaruhi dapat diperbaiki.
2. Fungsi Penyesuaian
Yang dimaksud fungsi penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaian dirinya
terhadap tuntutan kegiatan belajar. Mahasiswa dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan
pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
Tuntutan belajar yang diberikan mahasiswa telah disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang
kesulitannya sehingga mahasiswa diharapkan lebih terdorong untuk belajar.

3.Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memungkinkan dosen, mahasiswa dan pihak-pihak
lain dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap pribadi mahasiswa. Demikian pula
mahasiswa diharapkan dapat lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula dosen dan pihakpihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4.Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan
pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran reguler, dapat diperoelh melalui pengajaran remedial.
Pengayaaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan adalam pengajaran remedial.
Dengan demikian diharapkan hasil yang diperoleh mahasiswa dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih
dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

5.Fungsi Terapuetik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat meyembuhkan atau memperbaiki
kondisi-kondisi kepribadian mahasiswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangan.
Penyembuhan kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pada
sebaliknya.
6.Fungsi Akselarasi
Fungsi akselarasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti aktu
maupun materi. Misalnya : mahasiswa yang tergolong lambat dalam belajar dapat dibantu lebih cepat
proses belajarnya melalui pengajaran remedial.
Kelompok mahasiswa yang masuk dalam pembelajaran remedial, yaitu : (a) kemampuan mengingat relatif
kurang; (b) perhatian yang sangat kurang dan mudah terganggu dengan sesuatu yang lain disekitarnya
pada saat belajar; (c) secara relatif lemah kemampuan memahami secara menyeluruh (d) kurang dalam
hal memotivasi diri dalam belajar (e) kurang dalam hal kepercayaan diri dan rendah harapan dirinya; (f)
lemah dalam kemampuan pemecahan masalah; (g) sering gagal dalam menyimak suatu gagasan dari
suatu informasi; (h) mengalami kesulitan dalam memahami suatu konsep yang abstrak; (i) gagal
menghubungkan suatu konsep lainnya yang relevan; (j) memerlukan waktu relatif lama dari pada yang
lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas.

D.PERBEDAAN TINGKAT INTELEGENSIA MAHASISWA


Memang tidak dapat dipungkiri bahwa cara pembelajaran yang diterima/ dilakukan mahasiswa pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah sangat mempengaruhi cara dan pola belajar dan pembelajaran mahasiswa
di Perguruan Tinggi. Sehingga muncul parodi yang mengatakan bahwa Perguruan Tinggi Terkenal di Kota
Besar seperti UI,UGM dan sejenisnya bukan Dosennya yang hebat, tapi mahasiswanya yang Pintar, sehingga
Dosennya hanya cukup duduk, buka materi dan pulang.

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

Perguruan tinggi daerah sering dikatakan sebagai penampung pembuangan, calon mahasiswa yang gagal
mengikuti seleksi masuk diperguruan tinggi terkenal baru mendaftar diperguruan tinggi daerah.
Tingkat intelegensia mahasiswa yang berbeda itu sebenarnya jadi PR berat bagi dosen di daerah, dosen
tidak boleh menyama ratakan tingkat kemampuan penyerapan materi ajar kepada seluruh mahasiswa, harus
dikaji dan dicari formula yang tepat sehingga proses dan kualitas pembelajaran tetap seimbang dan sesuai
dengan harapan seluruh pihak yang terkait.
E. PELAKSANAAN
Pelaksanaan pembeajaran remedial sebaiknya selambatnya dilakukan 7 (tujuh) hari setelah Nilai ujian akhir
semester disampaikan, atau
sesuai kesepakatan antara pengelola perguruan tinggi dengan dosen
pengampu mata kuliah.

F. PEMBIAYAAN RAMEDIAL
Ramedial untuk mahasiswa dapat ditempuh dengan 2 (dua) jalur, jalur tanpa penambahan pembiayaan atau
jalur pembiayaan tambahan.
Namun sebaiknya pembelajaran ramedia dipungut biaya tambahan kepada para mahasiswa, dengan maksud
memberikan nilai dan pembelajaran lain bagi mereka, bahwa dengan pola dan cara belajar yang baik serta
hasil ujian yang baik, tidak perlu lagi mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan perbaikan dimasa yang
akan dating.

G.PENUTUP
Demikian Manual Procedure ini diterbitkan sebagai acuan pelaksanaan dan prosedur standard pelaksanaan
Ramedial dilingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indragiri (STIE-I) Rengat.

Rengat,

Oktober 2014

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

PUSAT PENJAMINAN MUTU


Kepala,

SYAFRIZAL, SE,M.SI

CONTINUOUS QUALITY IMPROVEMENT

Anda mungkin juga menyukai