Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu fisika merupakan ilmu pengetahuan alam lainnya yang
murni maupun terapan bergantung pada pengamatan dan
percobaan-percobaan.
Ilmu
fisika
juga
tidak
lepas
dari
lepas
dari
pengamatan.
Inti
pengamatan
adalah
Itulah
sebabnya
pengetahuan
tentang
pengukuran
sangat
kesalahan
selagi
mengetahui
aturan
dan
cara
melakukan
pengamatan
yang
berulang-ulang.
Untuk
hasil
yang
seperti
didapatkan
menjaga
pasti
kebersihan
akurat.
alat
dan
Perawatan
menjaga
1.2 Tujuan
1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur untuk pengukuran
massa, temperatur, dan waktu.
2. Mampu menggunakan dan memahami alat-alat ukur dasar.
3. Mampu menentukan dan memahami alat-alat ukur dara
dan menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal
dan berulang.
4. Dapat mengaplikasikan konsep ketidakpastian dan angka
berarti dalam pengukuran pengolahan hasil pengukuran.
BAB II
LANDASAN TEORI
Kita
memperdalam
ilmu
fisika
dengan
mempelajari
prosedur
dalam
menggukur
panjang.
Meskipun
demikian,
kita
lakukan
adalah
memilih
dengan
persetujuan
dalam
besaran
pokok
panjang
dan
waktu
dan
mendapatkan
standar
yang
mudah
diperoleh
tetapi
ketelitian
(precicion)
dalam
sains
dan
engineering
empiris,
fakta
dan
data
menuntut
pembuktian
yang
bersangkutan.
menentukan
kualitas
Pengukuran
nilai
yang
dalam
diperoleh
fisika
dapat
dalam
setiap
besaran
yang
juga
menampilkan
keragu-raguan
ketidakpastian.
penyimpangan
Nilai
terhadap
ketidakpastian
nilai
hasil
menyatakan
pengukuran.
nilai
Sebutlah
diperoleh
dari
pengukuran
berulang-ulang
dilakukan
atau
eksperimental,
operasi
matematika,
dan
yang
menggunakan
pegas
sebagai
alat
untuk
Skala
celcius
umum
digunakan
di
indonesia
menggunakannya.
Ukuran
satu
derajat
dalam
skala
menggunakan pakaian
(kg)
tetapi
dalam
kimia
lebih
mudah
apabila
cesium-133
untuk
melakukan
getaran
sebanyak
dan
temperature.
3) Stopwatch digunakan untuk mengukur lamanya waktu
yang diperlukan dalam suatu kegiatan.
4) Neraca Pegas digunakan untuk mengukur massa benda
dalam praktik laboratorium.
3.1.2
1)
2)
3)
Bahan
Balok sebagai objek dalam kegiatan pengukuran.
Air untuk diukur suhunya, mempraktekan termometer.
Wadah air untuk menampung air yang akan diukur
suhunya.
4) Pemanas
air
untuk
memanaskan
air
yang
akan
3.2
Cara Kerja
3.2.1 Neraca Ohauss
a) Prosedur kerja neraca ohauss adalah sebagai berikut :
1. Diperhatikan gambar neraca ohauss.
2. Disebutkan bagian-bagian dari neraca ohauss.
3. Dijelaskan fungsi masing-masing bagian gambar.
4. Ditentukan skala terbesar dan satuannya.
5. Ditentukan skala terkecil dan satuannya.
6. Ditentukan titik nol.
7. Diambil tiga buah benda.
8. Diukur massa ketiga buah benda.
9. Dicatat hasil pengukuran dalam tabel.
b) Flow chart
MULAI
Diperhatikan neraca ohauss
HASIL
Diperhatikan gambar
termometer
Ditentukan batas
ukur
Ditentukan skala
terkecil
Ditentukan ketelitian
Dijelaskan fungsi
benang
Diukur suhu air dalam gelas
ukur
Dicatat hasil
pengukuran
3.2.4 Stopwatch
HASIL
a) Prosedur kerja stopwatch sebagai berikut :
1. Diambil stopwatch.
2. Diamati dengan seksama.
3. Disebutkan bagian-bagian yang ada
stopwatch.
dalam
4. Ditentukan
batas
maksimum
dan
minimum
tekanan.
5. Ditentukan skala terkecil.
6. Dipegang nadi masing-masing praktikan.
7. Dihitung waktu yang dibutuhkan untuk 10 kali
denyut nadi.
8. Dicatat hasil perhitungan dalam satuan sekon dan
jam.
b) Flow chart
MULAI
Diambil stopwatch
HASIL
3.3.3 Termometer
3.3.4 Stopwatch
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
1. Tabel data Neraca Pegas dan Neraca Ohauss
NO
1
Nama Benda
Stopwatch
Massa (gr)
80 + 8,7 = 88,7 gr
Berat (N)
88 x 0,01 =
Termometer
20 + 3,3 = 23,3 gr
0,88 N
23 x 0,01 =
30 + 9,7 = 39,7 gr
0,23 N
58 x 0,01 =
50 + 8,3 = 58,3 gr
0,58 N
57 x 0,01 =
Kotak Pensil 3
100 + 0 + 6,65 =
0,57 N
71 x 0,01 =
Jam Tangan 1
106,65 gr
40 + 1,5 = 41,5 gr
0,71 N
41 x 0,01 =
Kotak Pensil 1
Kotak Pensil 2
5
6
7
Jam Tangan 2
30 + 2,7 = 332,7 gr
0,41 N
33 x 0,01 =
Jam Tangan 3
40 + 5,7 = 45,7 gr
0,33 N
46 x 0,01 =
0,46 N
Nama Benda
Stopwatch
Kotak stopwatch
Kotak + stopwatch
Massa (gr)
80 + 8,7 = 88,7 gr
40 + 2,7 = 42,7 gr
100 + 30 + 1,1 =
131,1 gr
Nama
Rela Sonia
Elsafani Faddiasya
Ai kurniati
Roly Rahma Utari
M.Vikri Hidayat
6
7
Thamrin
Dina Karmila
Puput Hidayatun
6,6
6,4
8
9
Jannah
Yesy Oktafianti
Hesty Aryeni
6,8
6
Objek yang
diukur
Suhu Ruangan
Air
4.2 Perhitungan
4.2.1 Pengukuran
massa
I (C)
Pengulangan
II (C)
III (C)
31
28
dengan
Ohauss :
1. Stopwatch
M = 80 + 8,7 = 88,7 gr
2. Kotak Stopwatch
M = 40 + 2,7 = 42,7 gr
31
29,5
30
30
menggunakan
Neraca
3. Kotak + Stopwatch
M = 100 + 30 + 1,1 =131,1 gr
4.2.2 Pengukuran massa dengan menggunakan Neraca Pegas
untuk perbandingan neraca pegas :
1. Stopwatch
M = 80 + 8,7 = 88,7 gr
2. Termometer
M = 20 + 3,3 = 23,3 gr
3. Kotak pensil I
M = 30 + 9,7 = 39,7 gr
4. Kotak pensil II
M = 50 + 8,3 = 58,3 gr
5. Kotak pensil III
M = 100 + 0 + 6,65 = 106,65 gr
6. Jam tangan I
M = 40 + 1,5 = 41,5 gr
7. Jam tangan II
M = 30 + 2,7 = 32,7 gr
8. Jam tangan III
M = 40 + 5,7 = 45,7 gr
4.2.3 Pengukuran berat dengan menggunakan Neraca pegas :
1. Stopwatch
W = 88 x 0,01 = 0,88 N
2. Termometer
W = 23 x 0,01 = 0,23 N
3. Kotak pensil I
W = 58 x 0,01 = 0,58 N
4. Kotak pensil II
W = 57 x 0,01 = 0,57 N
5. Kotak pensil III
W = 71 x 0,01 = 0,71 N
6. Jam tangan I
W = 41 x 0,01 = 0,41 N
7. Jam tangan II
W = 33 x 0,01 = 0,33 N
8. Jam tangan III
W = 46 x 0,01 = 0,46 N
4.2.4 Pengukuran suhu dengan Termometer :
1. Suhu Ruangan
X1 = 31C
X2 = 31C
X3 = 30C
x = x1 + x2 + x3 = 31 + 31 + 31 = 30,67 C
3
3
2. Air
X1 = 28 C
X2 = 29,5 C
X3 = 30 C
x = x1 + x2 + x3 = 28 + 29,5 + 30 = 29,17 C
3
3
( x x )2
0,1089
0,1089
0,45
0,67
(xx)
0,33
0,33
-0,67
x = 30,67
RM =
X X
RN =
RM
X
0,58
100 % = 30,67
0,67
2
0,335 = 0,58
100 % = 1,89 %
( x x )2
1,35
0,11
0,705
2,16
4.4
RM =
X X
RN =
RM
X
1,04
100 % = 29,16
2,16
2
1,08 = 1,04
100 % = 3,5 %
Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang dibahas adalah alat ukur yang
bertujuan untuk mempelajari alat-alat ukur massa, waktu, dan
temperature, besesrta ketelitian dari alat-alat ukur tersebut. Alatalat praktikum yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
neraca ohauss, neraca pegas, dan termomete serta stopwatch.
Masing-masing alat tersebut memiliki ketelitian yang berbedabeda.
Percobaan
yang
pertama
yaitu
pengukuran
massa
akan
diukur
dengan
anak
timbangan.
Kemampuan
neraca. Skala pada neraca ohauss ini adalah 0,01 gram dengan
skala terkecil 0,1 gram.
Bagian-bagian neraca ohauss meliputi :
1. Tempat bahan yang digunakan untuk meletakkan bahan
yang akan ditimbang.
2. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi
neraca ketika neraca masih belum terkalibrasi.
3. Lengan neraca untuk neraca lengan berjumlah tiga.
4. Pemberat yang diletakkan pada masing-masing lengan
yang dapat digeser.
5. Titik nol atau garis kesetimbangan.
Dengan menggunakan neraca ohauss kami menimbang
bebagai macam alat dan benda yaitu stopwatch, jam tangan
berjumlah 3, kotak pensil berjumlah 3, dan termometer, hasil
yang didapatkan sudah cukup akurat. Hanya butuh ketelitian
yang lebih baik lagi.
Pada percobaan keduadgunakan alat pengukur massa yaitu
neraca pegas. Seperti teori yang sudah diketahui sebelumnya,
neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan
pegas
sebagai
penentu
massa
benda.
Neraca
pegas
diukur
dengan
menggunakan
neraca
pegas
dan
pengukuran
menggunakan
neraca
ohauss
dan
tidak
akan
menggangggu
pengukuran
yang
berlangsung.
Pada praktikum kali ini, kami mengukur suhu ruangan dan
air yang diukur menggunakan termometer. Suhu ruangan yang
diukur disini adalah suhu normal ruangan yang memiliki suhu
rata-rata 30,67C. Suhu tersebut masih dianggap diambang
batas normal ruangan. Kami melakukan pengukuran sebanyak 3
kali pengulangan. Setelah itu, kami juga mengukur suhu air. Air
yang digunakan disini adalah air bersuhu normal yang memiliki
suhu rata-rata sbesar 29,17C. Suhu tersebut cukup normal.
Ketika
hendak
mengukur
suhu,
jangan
melakukan
kontak
terakhir
adalah
percobaan
menggunakan
0,1
detik.
Dalam
percobaan
kali
ini,
kami
5.1 Kesimpulan
1. Praktikan dapat mempelajari penggunaan alat-alat ukur
untuk pengukuran massa, temperatur, dan waktu.
2. Praktikan mampu menggunakan dan memahami alatalat ukur dasar.
3. Praktikan mampu menerapkan ketidakpastian dalam
angka berarti pada pengukuran tunggal dan berulang.
4. Praktikan dapat mengaplikasikan konsep ketidakpastian
dalan
angka
berarti
dalam
pengolahan
hasil
pengukuran.
5.2 Saran
Diharapkan untuk praktikum selanjutnya agar lebih
serius dan teliti dalam melakukan pengukuran. Kemudian
praktikan
harus
telah
memahami
materi
yang
akan
DAFTAR PUSTAKA
Evaluasi Akhir :
1. Tentukan
NST
dari
Neraca
Ohauss,
Neraca
Pegas,