Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN

AKUNTANSI II

Materialitas dan risiko audit

DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

NURUL MARDIYYAH PRATIWI (222013088)


SHINTA
(222013096)
ADE RIZA OKTAVIANI
(222013105)
SUSANTI
(222013174)
FENI TRIANI
(222013190)
PIPIT INDRIANI
(222013195)

POKOK BAHASAN
KONSEP MATERIALITAS
PERTIMBANGAN AWAL MATERIALITAS
RISIKO AUDIT
UNSUR RISIKO AUDIT
MATERIALITAS DAN RISIKO AUDIT
BERBASIS ISA
HUBUNGAN MATERIALITAS DAN
RISIKO AUDIT

MATERIALITAS
FASB mendefinisikan materialitas sebagai:Besarnya suatu
penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang,
dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan
pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang
mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau
terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut.

KONSEP MATERIALITAS
Dari definisi materialitas di atas mengharuskan auditor untuk
mempertimbangkan baik :
1. Keadaan yang berkaitan dengan entitas dan
2. Kebutuhan informasi pihak yang akan meletakkan
kepercayaan atas laporan keuangan auditing.

PERTIMBANGAN AWAL
MATERIALITAS
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan
pertimbangan awal materialitas dapat melalui:
1. Materialitas pada tingkat laporan keuangan
2. Materialitas pada tingkat saldo akun

RISIKO AUDIT
Risiko audit adalah risiko bagi auditor untuk membuat kesalahan
dalam memberikan pendapat atas laporan keuangan, karena gagal
mengungkap salah saji material.
Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam
Pelaksanaan Audit, risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal
auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya
sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material.

UNSUR RISIKO AUDIT


1. Inherent Risk, yakni risiko bawaan adalah kerentanan
suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap suatu
salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat
pengendalian yang terkait.

RMM

2. Control Risk, yakni Risiko pengendalian adalah risiko yang


terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang
tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian intern entitas.

3. Detection

Risk,

yakni

Risiko

RMM = IR X CR

yang

disebabkan

oleh

kegagalan auditor dalam mendeteksi salah saji material,


setelah audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.

MATERIALITAS DAN RISIKO


AUDIT BERBASIS ISA

Materialitas dan risiko audit terus diperhatikan sepanjang audit,


dengan:
1. Mengidentifikasi dan menilai RMM;
2. Menentukan sifat, waktu, dan luasnya prosedur audit lanjutan;
3. Menentukan revisi atas materialitas (overall materiality
maupun performance materiality) dengan informasi baru yang
diperoleh selama audit;
4. Mengevaluasi dampak salah saji yang tidak dikoreksi terhadap
laporan keuangan dan merumuskan pendapat auditor.

Auditor wajib memasukkan dalam dokumentasi audit


angka/jumlah yang berikut beserta faktor-faktor yang
dipertimbangkan dalam menentukan:
a) Overall materiality (materialitas menyeluruh);
b) Jika perlu, tingkat materialitas untuk jenis transaksi, saldo
akun atau disclosures;
c) Performance materiality (materialitas pelaksanaan); dan
d) Revisi angka yang disebutkan pada huruf (a) sampai dengan
(c), selama audit berlangsung.

HUBUNGAN MATERIALITAS DAN


RISIKO AUDIT
a) Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat
materialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti
audit yang dikumpulkan.
b) Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan
dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko
audit menjadi meningkat.
c) Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai