Anda di halaman 1dari 5

Jaringan Mobile dan Ad-Hoc

Teknologi Jaringan 3G

Disusun oleh :
Andi Ahmad Suyatna
2212142017

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


UNIVERSITAS JENDDERAL ACHMAD YANI

Teknologi Jaringan 3G
3G (dari bahasa Inggris: third-generation technology) merupakan sebuah standar
yang ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU) yang diadopsi dari IMT2000[1] untuk diaplikasikan pada jaringan telepon selular. Istilah ini umumnya digunakan
mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel versi ke-tiga.[2] Melalui 3G,
pengguna telepon selular dapat memiliki akses cepat ke internet dengan bandwidth sampai
384 kilobit setiap detik ketika alat tersebut berada pada kondisi diam atau bergerak secepat
pejalan kaki.[2]. Akses yang cepat ini merupakan andalan dari 3G yang tentunya mampu
memberikan fasilitas yang beragam pada pengguna seperti menonton video secara langsung
dari internet atau berbicara dengan orang lain menggunakan video.[3] 3G mengalahkan semua
pendahulunya, baik GSM maupun GPRS.[4] Beberapa perusahaan seluler dunia akan
menjadikan 3G sebagai standar baru jaringan nirkabel yang beredar di pasaran ataupun
negara berkembang.[5]
Pada dasarnya perkembangan teknologi komunikasi ini disebabkan oleh keinginan
untuk selalu memperbaiki kinerja, kemampuan dan efisiensi dari teknologi generasi
sebelumnya. Ada pun perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Generasi pertama: analog, kecepatan rendah (low-speed), cukup untuk suara. Contoh:
NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System). Dimulai
pada awal 1980-an sebagai bagian komersil dari AMPS. Menggunakan format FDMA
(Frequency Division Multiple Access) yang membawa suara analog sebesar 800 MHz
pita frekuensi.[6]
2. Generasi kedua: digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan
CDMA2000 1xRTT. Berkembang di awal 1990-an saat operator seluler mengeluarkan
2 macam standar suara digital, GSM dan CDMA, dimana GSM menggunakan sistem
TDMA (Time Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan panggilan sampai
8 saluran di pita 900 dan 1800 MHz, sedangkan CDMA sendiri adalah singkatan dari
(Code Division Multiple Access) yang mampu mengirimkan sinyal panggilan sampai
16 saluran di pita frekuensi 800 MHz.[6]
3. Generasi ketiga: digital, kecepatan tinggi (high-speed), untuk pita lebar (broadband).
Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO. 3G
merupakan terobosan dalam pengiriman paket data yang memungkinkan berbagai
aplikasi jaringan diterapkan. Dengan kata lain, 3G menghadirkan sebuah perubahan
evolusioner dalam kecepatan pemindahan data. [6]
Setelah masuk ke Indonesia, 3G menjadi incaran perusahaan telekomunikasi. Setelah melalui
perlelangan oleh Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, terpilih 3 perusahaan seluler
yang memiliki lisensi untuk mengembangkan 3G di Indonesia, diantaranya:

Telkomsel[4]

Excelcomindo Pratama[4]

Indosat[4]

Definisi
International Telecommunication Union (ITU) pada tahun 1999 telah mengeluarkan
standar yang dikenal sebagai IMT-2000 (International Mobile Telecommunications-2000)
yang meliputi GSM, EDGE, UMTS, CDMA, DECT dan WiMAX, dimana 3G berada di
bawah standar IMT-2000 tersebut.[1] Secara umum, ITU, sebagaimana dikutip oleh FCC
mendefinisikan 3G sebagai sebuah solusi nirkabel yang bisa memberikan kecepatan akses:[2]

Sebesar 128 Kbps untuk kondisi bergerak cepat atau menggunakan kendaraan
bermotor.

Sebesar 384 Kbps untuk kondisi bergerak.

Paling sedikit sebesar 2 Mbps untuk kondisi statik atau pengguna stasioner.

Penggunaan General Packet Radio Service (GPRS) mencapai 114 Kbps.[6]

Teknologi 3G terbagi menjadi GSM dan CDMA. Teknologi 3G sering disebut dengan
Mobile broadband karena keunggulannya sebagai modem untuk internet yang dapat dibawa
ke mana saja.
Keberhasilan layanan 3G di Eropa dan Jepang ini disebabkan oleh faktor:
1. Dukungan pemerintah. Pemerintah Jepang tidak mengenakan biaya di muka (upfront
fee) atas penggunaan lisensi spektrum 3G atas operator-operator di Jepang (ada tiga
operator: NTT Docomo, KDDI dan Vodafone). Sedangkan pemerintah Korea Selatan,
walau pun mengenakan biaya di muka, memberikan insentif dan bantuan dalam
pengembangan nirkabel pita lebar (Korea Selatan adalah negara yang menggunakan
Cisco Gigabit Switch Router terbanyak di dunia) sebagai bagian dalam strategi
pengembangan infrastruktur.
2. Kultur masyarakatnya. Layanan video call, yang diramal menjadi killer application
tidak terlalu banyak digunakan di kedua negara tersebut. Namun, layanan seperti
download music dan akses Internet sangat digemari. Operator seperti NTT Docomo
(Jepang) memberikan layanan Chaku Uta untuk download music. Sedangkan di
Korea, layanan web presence seperti Cyworld yang diberikan oleh SK Tel, sangat
digemari. Dengan layanan ini, pelanggan bisa mengambil foto dari handset dan
langsung memuatnya ke web portal miliknya di Cyworld. Layanan ini kemudian
ditiru oleh Flickr dengan handset N73.

3. Keragaman layanan konten. Docomo dan SKTel tidak menggunakan WAP standar
sebagai layanan konten nya. Docomo mengembangkan aplikasi browser yang disebut
iMode, sedangkan SKTel mempunyai June dan Nate.

Perkembangan 3G[7]
Secara evolusioner
Standar IMT-2000 menerapkan 2 macam evolusi ke 3G, yaitu:
1. Dari 2G CDMA standard IS-95 (cdmaOne) ke IMT-SC (cdma2000).
2. Dari 2G TDMA standars (GSM/IS-136) ke IMT-SC (EDGE).

Secara revolusioner
Ini adalah standar IMT-2000 yang memerlukan alokasi spektrum yang baru, sebagai
contoh IMT-DS (W-CDMA) karena saluran yang diperlukan cukup luas (5MHz), dan TMTTC (TD-SCDMA/UTRA TDD) ditambah dengan IMT-FT (DECT) karena memerlukan
frekuensi TDD.

Kemajuan 3G
3G ke 3,5G
Secara evolusioner teknologi 3G telah dikembangkan menjadi 3.5G melalui
peningkatan kecepatan transmisi data dengan teknologi berbasis HSDPA (High-Speed
Downlink Packet Access).

3G ke 4G
Belakangan ini industri nirkabel mulai mengembangkan teknologi 4G, meskipun
sebenarnya teknologi 4G ini seperti Long Term Evolution (LTE) hanya merupakan evolusi
dari teknologi 3GPP dan Ultra Mobile Broadband (UMB) berasal dari 3GPP2, sehingga sulit
untuk membedakan dengan jelas teknologi 3G dan 4 G. Salah satu teknologi 4G yaitu WiMax
mobile standard telah diterima oleh ITU untuk ditambahkan pada IMT-2000, sehingga
teknologi baru ini masih digolongkan ke dalam keluarga 3G. International
Telecommunication Union (ITU) sedang mempelajari kemampuan mobile broadband yang
disebut IMT-advanced yang disebut teknologi generasi keempat (4G).

Ada beberapa pemahaman yang salah tentang 3G di dalam masyarakat umum:


1. Layanan 3G tidak bisa tanpa ada cakupan layanan 3G dari operator. Hanya membeli
sebuah handset 3G, tidak berarti bahwa layanan 3G dapat dinikmati. Handset dapat
secara otomatis pindah ke jaringan 2G bila, pelanggan tidak menerima cakupan 3G.
Sehingga bila seseorang sedang bergerak dan menggunakan layanan video call,
kemudian terpaksa berpindah ke jaringan 2G, maka layanan video call akan putus.
2. Layanan 3G berada pada frekuensi 1.900 Mhz. ITU-T memang mendefinisikan
layanan 3G untuk GSM pada frekuensi 1.900 Mhz dengan lebar pita sebesar 60 Mhz.
Namun, pada umumnya, teknologi berbasis CDMA2000 menggunakan spektrum di
frekuensi 800 Mhz, atau yang biasa dikenal sebagai spektrum PCS (Personal
Communication System).

Referensi
1.

1 2 International Telecommunication Union (ITU) Press releases

2.

1 2 3 http://www.webopedia.com/TERM/3/3G.html

3.

http://www.gsmarena.com/glossary.php3?term=3g

4.

1 2 3 4 http://www.itb.ac.id/news/1144.xhtml

5.

205208,id.html

http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2009/10/29/brk,20091029-

6.

1
2
3
http://searchtelecom.techtarget.com/sDefinition/0,,sid103_gci214486,00.html

7.

ITU. "What really is a Third Generation (3G) Mobile Technology" (PDF).


Diakses tanggal 19 May 2010.

pengertian teknologi jaringan 3G

cara memilih mode jaringan 2G ke mode jaringan 3G

Mobileindonesia.net

Anda mungkin juga menyukai