: Ny. M
Agama
: Islam
Umur
: 57 tahun
Status Perkawinan
: Menikah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
Pendidikan
: SD
Penanggung Jawab
: Suami
Pekerjaan
: IRT
Diagnosa Medis
: Ca. Mamae
Tanggal Pengkajian
: 30 Nov 2015
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti yang dialami
oleh pasien
Genogram
Keterangan :
: laki laki
k : ca mamae
: perempuan
: klien
B. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
(Polafungsional Gordon merupakan pengkajian yang terintegrasi, dimana pada setiap pola
sudah meliputi hasil pengkajian fis ik-bio-psiko-dan spiritual)
1. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan
Riwayat medis sebelumnya:
Penyakit
: ca. mamae
Pembedahan
: mastektomi
Riwayat penyakit kronis : tidak ada riwayat kronis.
Riwayat imunisasi
: Tetanus, Pneumonia, Influenza, Polio,
HepatitisB
Merokok
: Tidak merokok
Meminum alcohol
: Tidak pernah
Riwayat alergi
: Tidak ada
Persepsi tentang kesehatan
:Sedang
Beolahraga secara teratur
: Tidak
Mengikuti aturan pengobatan sesuai resep :Iya
Kesimpulan dari data Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan, yang
akan dilanjutkan untuk dirumuskan pada analisa data:
:-
Kondisi Kulit
Warna
: pucat
Suhu
: panas
Kelembaban
: lembab
Edema
: Tidakada edema
Turgor
: Baik (elastis)
: 39derajat C, Timpani
Kesimpulan dari data pola nutrisi dan metabolik, yang akan dilanjutkan untuk
dirumuskan pada analisa data:
DS:Klien mengatakan nafsu makan menurun, tidak enak makan karena nyeri pada
luka post op dan badannya panas.
DO:Klien hanya menghabiskan porsi, klien hanya makan dari makanan rumah sakit
3. Pola eliminasi
Kebiasaan buang air besar (BAB)
Frekuensi
: 2 kali/hari (BAB paling akhir tanggal 27 oktober2015)
Konsistensi
: lembek
Warna
: Kuning kecoklatan
Jumlah
: tidak menentu
Masalah
: Tidak ada masalah
Kebiasaan buang air kecil (BAK)
Warna
: kuning
Kejernihan
: jernih
Jumlah
: 200cc/ hari
Masalah
:-
Inkontinensia
:-
Inspeksi
: Simetris
Auskultasi abdomen
Palpasi abdomen
: lembut
Kesimpulan dari data Pola eliminasi, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan
pada analisa data:
DS
DO
Makan
Mandi
Berpakaian
Toileting
Pindah dari tempat tidur
Transfering
Ambulating
Naik tangga
Berbelanja
Memasak
Pemeliharaan rumah tangga
Alat bantu
: tidak ada.
Gaya berjalan
ROM
: Normal.
Skala
2
Postur
: Normal.
: Teratur.
: < 3 detik.
: Normal.
: Teraba.
Pernapasan
Inspeksi data
: Simetris
Frekuensi pernapasan
: 22 kali/menit, teratur.
Batuk
:-
Auskultasi dada
: vesikuler.
Lain-lain
300cc
Kesimpulan dari data pola aktifitas dan olahraga, yang akan dilanjutkan untuk di
rumuskan pada analisa data:
DS
DO
Kesimpulan dari Data seksulaitas dan reproduksi, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan
pada analisa data:
DS: Klien mengatakan tidak ada hambatan pola seksualitas dan reproduksi
DO: Klien sudah menopouse pada usia 50 tahun
10. Pola koping dan Toleransi Stress
Tanda-tanda stres berlebihan (menangis, meremas-remas tangan, mengepalkan tinju): tidak
terlihat tanda-tanda stress yang berlebihan
Cara utama mengatasi stress: berdoa
Hal yang menjadi perhatian berkaitan dengan hospitalisasi/penyakit: perawatan diri, susah
merawat dirinya sendiri, seperti BAB dan BAK ke kamar mandi
Apakah pernah mengalami kehilangan (loss) dalam satu tahun terakhir: tidak
Kesimpulan dari data Pola koping dan Toleransi Stress, yang akan dilanjutkan untuk
dirumuskan pada analisa data:
DS: pasien mengatakan ketika mengalami stress pasien berdoa dan sholat. Perawatan diri
pasien tidak baik karena sulit ke kamar mandi karena untuk jalan sakit.
DO: ketika BAB dan BAK menggunakan pispot, selalu berdoa ditempat tidur
11. Pola nilai-nilai dan keyakinan
Agama: Islam
Keterbatasannya dalam menjalankan agama: terbatas tidak bisa melakukan ibadah
Praktik beragamanya: pasien selalu menjalankan ibadahnya sebelum sakit
Kesimpulan dari data Pola nilai-nilai dan keyakinan, yang akan dilanjutkan untuk dirumuskan
pada analisa data:
DS: Klien mengatakan tidak pernah melaksanakan sholat saat dirawat di RS
DO: Klien berbaring di tempat tidur dan hanya bisa berdoa ditempat tidur
Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
1. Kepala
Bentuk: mesochepal
Kebersihan: bersih, rambut beruban
2. Mata
Konjungtiva: anemis
Pupil: 2 mm, isokor
Sklera: anikterik
Visus: 6/6
3. Hidung: bersih tidak terdapat polip
4. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar limfa dan tiroid
5. Pernapasan:
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris,
Palpasi: tidak ada massa, nyeri tekan,vocal vermitus kanan=kiri (normal)
Perkusi: sonor disemua lapang paru
Auskultasi: sura nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
6. Sirkulasi dan Jantung
Capilari refil: < 2 detik
Hasil
7.7
Interpretasi
L
11.850
2.7
24
235.000
17340
H
L
L
L
H
14150.0
Dosis
Instruksi
Dosis
pemberia
Waktu
pemberian
30/10/15 ceftriaxone
ketorolac
ranitidine
PCT
RL
NaCl
Transfusi
3x1
2x1
2x1
2x1
n
1 gr
3 ml
3 ml
1 tab
kalf
09.00 wib
09.00 wib
09.00 wib
16.00 wib
C. Patofisiologi/Patways
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi,
yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi:
a.
Fase Inisiasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel
menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut
karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. tetapi
tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. kelainan genetik
dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap
suatu karsinogen. bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka
untuk mengalami suatu keganasan.
b.
Fase Promosi
Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Sel
yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. karena itu diperlukan
beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen).
Kanker mammae merupakan penyebab utama kematian pada wanita karena kanker (Maternity
Nursing, 1997). Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa teori yang menjelaskan
bagaimana terjadinya keganasan pada mammae, yaitu:
Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormon estrogen dan progesterone yang
dihasilkan oleh ovarium mempengaruhi faktor pertumbuhan sel mammae (Smeltzer & Bare,
2002). Dimana salah satu fungsi estrogen adalah merangsang pertumbuhan sel mammae . Suatu
penelitian menyatakan bahwa wanita yang diangkat ovariumnya pada usia muda lebih jarang
ditemukan menderita karcinoma mammae, tetapi hal itu tidak membuktikan bahwa hormone
estrogen lah yang menyebabkan kanker mammae pada manusia. Namun menarche dini dan
menopause lambat ternyata disertai peningkatan resiko Kanker mammae dan resiko kanker
mammae lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak pertama pada usia lebih dari 30 tahun.
E. Analisa Data
Nama Klien
: Ny. M
Tanggal Masuk: 27 Oktober 2015
Ruangan
: Bougenvil
Tanggal Pengkajian: 30/10/2015
Diagnosa Medis
: Ca Mame
NO/TG
DATA FOKUS
ETIOLOGI
MASALAH
L
1
DS: klien mengatakan nyeri post Agen injury fisik Nyeri akut
30/10/15 Op pada payudara kanan
(adanya luka/insisi
P: post Op masektomi/ca bedah)
mamae
Q: seperti tertusuk-tusuk
R: dada sebelah kanan
S: 7 (1-10)
T: sering
2
30/10/15
Hipertermi
NO/TG
L
30/10/15
30/10/15
30/10/10
30/10/15
30/10/15
30/10/15
DATA FOKUS
Etiologi
Masalah
Resiko
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh
Resiko
kekurangan
volume cairan
Gangguan
tubuh
citra
Kerusakan
integritas kulit
Resiko hambatan
religions
F. PRIORITAS MASALAH
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik (adanya luka insisi bedah)
2) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (adanya infeksi)
3) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan sekunder (penurunan Hb)
4) Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor biologis
5) Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
6) Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi
7) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan kehilangan bagian tubuh
8) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan mekanik/sayatan
9) Resiko hambatan religius berhubungan dengan hospitalsasi/tirah baring