Anda di halaman 1dari 17

Hijauan Makanan Ternak (jenis Leguminosa)

1.Gamal ( Gliricidia maculate )

Di Indonesia Gamal memiliki beberapa sebutan yang berbeda-beda


Daerah
Sebutan Gamal
Indonesia
Gamal
Jawa Timur
Kelorwono,Joharlimo
DI Yogyakarta
Johar Gembiro Loka
Sunda
Cebreng
Jawa Barat
Cepbyer
Ciamis
Kalikiria
Garut
Angrum

Jawa Tengah
Wit Sepiung, Liriksida

Gamal berasal dari Amerika Tengah dan Brazilia yang beriklim kering. Ditemukan mulai dari permukaan laut hingga
ketinggian 1200 meter. Akan tetapi, tumbuhan ini telah lama dibudidayakan dan bernaturalisasi di wilayah tropika
Meksiko, Amerika Tengah, dan bagian utara Amerika Selatan, sampai pada ketinggian 1.500 m. Jenis ini juga telah
diangkut ke wilayah Karibia dan kemudian ke Afrika Barat. Ia di introduksikan ke Filipina oleh orang Spanyol pada
awal tahun 1600-an, dan ke Sri Lanka dalam abad ke-18l dari sana tumbuhan ini mencapai negara Asia lain,
termasuk Indonesia (kira-kira tahun 1900), Malaysia, Thailand dan India. Gamal diperkirakan masuk ke Indonesia
untuk digunakan sebagai tanaman pelindung pada areal perkebunan di daerah Medan .
Gamal berbentuk pohon,semak, daun majemuk bersirip ganjil,bunga berbentuk malai, lukar dari ketiak daun,bunga
berwarna merah jambu, buah polongan,akar cukup dalam.

Fungsi tanaman: tanaman pelindung,pagar,makanan ternak,dan penahan erosi.Dapat diperbayak dengan


menggunakan stek ataupun biji. Gamal ditanam sebagai penahan angin, bank protein, pakan ternak dan pagar
hidup.
Tanaman yang diperbanyak dengan setek sudah dapat dipanen perdana pada usia di bawah 1 tahun. Biasanya 8-10
bulan. Sedangkan pada tanaman biji, hasil biomasa baru dapat diperoleh pada usia sekira 2 tahun.Penanaman setek
lebih baik berasal dari batang bawah tanaman yang cukup usia (diatas 2 tahun), diameter batang cukup besar
(diatas 4cm) dengan panjang setek bervariasi mulai dari 40cm sampai 1.5m. Jarak tanam juga bervariasi, antara 40
-50cm
sampai
dengan
1.5

5m
tergantung
kebutuhan.
Gamal mengandung nilai gizi yang tinggi. Protein kasar berada diantara 18-30% dan nilai ketercernaan 50-65% (lihat
tabel).
Tabel Persentasi dari Bahan Kering Gamal (Animal Feed Resources Information system,FAO.)
Hijauan
BK(%)
PK(%)
SK(%)
Abu
Ca
P
CP(%)
Gamal
29,1
23

20,7
20,7
76,000
76,000
55,3

Keterangan
BK=
PK=
SK=Serat
CP=Ketercenaan

Berat
Protein

Kering
Kasar
Kasar

Walaupun sangat bermanfaat bagi ternak, tingkat racun dalam Gamal juga sudah dikenal sejak lama. Sekurangkurangnya ada beberapa jenis komponen racun dalam Gamal,diantaranya dicoumerol, suatu senyawa yang
mengikat vitamin K dan dapat mengganggu serta menggumpalkan darah. Dicoumerol diperkirakan merupakan hasil
konversi dari coumarin yang disebabkan oleh bakteri ketika terjadi fermentasi.Zat lain yang perlu diperhatikan adalah
Nitrat (NO3). Sebetulnya nitrat itu sendiri tidak beracun terhadap ternak, tapi pada jumlah yang banyak dapat
menyebabkan penyakit yang disebut keracunan nitrat (nitrate poisoning). Nitrate yang secara alamiah terdapat pada
tanaman di rubah menjadi nitrit oleh proses pencernaan, pada gilirannya nitrit dikonversi menjadi amonia. Amonia
kemudian di konversi lagi menjadi protein oleh bakteri dalam rumen. Apabila ternak sapi mengkonsumsi banyak
hijauan yang mengandung nitrat dalam jumlah besar, nitrit akan terakumulasi di dalam rumen. Nitrit sekurangnya 10
kali lebih beracun terhadap ternak sapi dibandingkan nitrat. Nitrit diserap kedalam sel darah merah dan bersaru
dengan
molekul
pengangkut
oksigen,
hemoglobin
sehingga
membentuk
methemoglobin.
Sayangnya, methemoglobin tidak dapat membawa oksigen dengan efisien seperti hemoglobin, akibatnya detak
jantung dan pernafasan ternak meningkat, darah dan lapisan kulit berubah warna menjadi biru kecoklat coklatan, otot
gemetar,
sempoyongan
dan
bila
tidak
segera
ditangani
dapat
mati
lemas.
Selain itu, dalam Gamal juga terdapat molekul alkaloid yang belum dapat diidentifikasi dan senyawa pengikat protein
yang juga tergolong zat anti nutrisi, tannin walaupun dalam konsentrasi yang cukup rendah dibandingkan Kaliandra
(Calliandra calothrysus).

2.Kaliandra (Calliandra calothrysus)

Tinggi tanaman (pohon) kaliandra dapat mencapai 8 m. tanaman kaliandra dapat tumbuh di dataran rendah hingga
ketinggian 1500 m dpl, toleran terhadap tanah yang kurang subur, dapat tumbuh cepat dan berbintil akar sehingga
mampu
menahan
erosi
tanah
dan
air.
Manfaat kaliandra pada makanan ternak adalah sebagai bank protein. Penanaman kaliandra pada tanah-tanah yang
kurang produktif dapat menekan pertumbuhan gulma. Selain itu tanaman ini dapat digunakan sebagai tanaman
penahan
erosi
dan
penyubur
tanah.
Daun kaliandra mudah dikeringkan dan dapat dibuat sebagai tepung makanan ternak kambing.
Komposisi Kandungan Kaliandra
Hijauan
PK (%)
EK(kkal/kg)
SDN (%)
Lignin (%)
Abu (%)
Ca (%)
Protein (%)
Kaliandra
22,4
46,30
24,0
19,95
7,5
1,6
0,2

3.Turi ( Sesbania grandiflora )

Berasal dari daerah srilangka.Tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi (1.200m), dengan curah hujan
2.000 mm/tahun.Termasuk sejenis tanaman semak.Di Indonesia banyak ditanam di pematang sawah.
Sifat khusus dari tanaman turi adalah pertumbuhannya yang begitu cepat, tinggi tanaman bisa mencapai 10 meter,
dan bunga besar berbentuk seperti kupu-kupu berwarna merah muda,putih atau ungu. Berdaun keci-kecil dan
bulat,buahnya berbentuk polong yng panjang.Turi dapat beradaptasi pada tanah asam yang tidak subur,tanah kapur,
kadang-kadang
juga
tumbuh
subur
pada
tanah
yang
tergenang
air.
Digunakan sebagai makanan ternak karena :
Merupakan
sumber
- sumber mineral,terutama Ca,dan P.

vitamin,terutama

pro

vitamin

A,Vitamin

Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang potensial. Komposisi zat gizi daun turi terdiri atas:
Hijauan
PK (%)
EK(kkal/g)
SDN (%)
Lignin (%)
Abu (%)
Ca (%)

B,C,E.

Protein (%)
Turi
27,3
4.825
24,4
2,7
7,5
1,5
0,4

Seluruh masyarakat Timor pasti mengenal Turi/kane/gala-gala. Turi merupakan pohon serbaguna sebagai makanan
hewan, sayuran konsumsi manusia, untuk kayu bakar dan batangnya sebagai material konstruksi ringan serta sangat
baik untuk meningkat kesuburan lahan. Turi bisa diandalkan sebagai makanan pokok Sapi. Sayangnya tumbuhan ini
walau tahan terhadap kekeringan, tapi tidak tahan terhadap api dan gulma/tanaman penganggu.

4.Lamtoro Gung (Leucaena leucocephala)

Berasal dari amerika tengah dan selatan.Tumbuh pada ketinggian 0-1200 m dpl,dengan struktur tanah sedang
sampai berat,dan dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur.Curah hujan 700-1.650 mm/tahun,temperature 2030oc.
Tanaman ini berbentuk pohon yang bisa mencapai ketinggian 10 m dan memiliki akar yang cukup dalam.Daunnya

kecil-kecil,bentuknya lonjong,bunganya bertangkai.Tanaman ini toleran terhadap hujan,angin,kekeringan,serta tanahtanah


yang
kurang
subur.
Lamtoro lebih sesuai pada tanah yang tidak masam (pH 5,5-7,5) dan kurang baik tumbuhnya apabila tanah masam
(pH 4-5,5). Gliricidia mempunyai daya toleransi yang lebih tinggi terhadap kemasaman tanah, tahan pangkasan dan
cepat kembali bertunas sesudah pemangkasan. Kaliandra mempunyai daya adaptasi yang cukup luas tetapi kalah
populer
dibandingkan
dengan
gliricidia.
Lamtoro dapat digunakan sebagai tanaman makanan ternak, tanaman pelindung, mempertahankan kesuburan tanah
dan mencegah erosi.Jarak tanam:180-240 cm.pemotongan pertama dapat dilakukan pada waktu tanam berumur 6
9 bulan kemudian pemotongan dapat diulangi 4 bulan sekali.
sumber : http://kambingmandar.blogspot.com/

Legum merupakan hijauan yang memiliki kandungan protein tinggi.


Kandungan tersebut amat membantu asupan protein bagi ternak
terutama ternak ruminansia. Legum dapat diberikan bersama
dengan rumput yang menjadi sumber serat kasar, melalui
pemberian bersama tersebut dapat legum pengimbang asupan
pakan ternak meleui nutrisi protein. Legum
termasuk dicotyledoneus dimana embrio mengandung dua daun
biji cotyledone. Famili legume dibagi menjadi tiga group sub famili
yaitumimosaceae, tanaman kayu dan herba dengan bunga reguler.
Tanaman kayu dan herba dengan ciri khas bunga berbentuk kupukupu, kebanyakan tanaman pakan ekonomi penting termasuk dalam
group papilionaceae. Legume yang ada mempunyai siklus hidup
secara annual, binial atau perennial. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.Centrosema pubescens (Sentro)
Centrosema pubescens berasal dari Amerika selatan tropis dan
memiliki fungsi sebagai tanaman penutup tanah, tanaman sela, dan
pencegah erosi. LegumCentrosema pubescens termasuk sub
familia Papiloniceae dari famili Leguminoceae.
Batang Centro panjang dan sering berakar pada bukunya, tiap
tangkai berdaun tiga lembar, berbentuk elips dengan ujung tajam
dan bulu halus pada kedua permukaannya. Bunga berbentuk tandan
berwarna ungu muda bertipe kacang ercis dan kapri. Polong
berwarna coklat gelap, panjang 12 cm, sempit dengan ujung tajam
terdiri dari 20 biji. Centrosema pubescens tumbuh dengan membelit
pada tanaman lain atau menjalar di pagar dan juga menjalar
bersamasama dengan rumput menutupi permukaan tanah. Batang
panjang, sering berakar pada bukunya, daun dengan tiga anak daun
yang berbentuk telur dengan ujung tajam, berambut, panjangnya 5
12 cm dan lebar 3 10 cm.

2. Calopogonium mucunoides (Kalopo)


Calopogonium muconoides berasal dari
Amerika Selatan Tropik bersifat perennial,
merambat membelit dan hidup di daerah
daerah yang tinggi kelembabannya.
Pertumbuhan kalopo menjalar,
merambat, tidak tahan terhadap
penggembalaan, tidak tahan naungan yang
lebat akan tetapi dapat tumbuh dengan baik didaerah yang lembab.
Kalopo memiliki batang lunak ditumbuhi bulu-bulu panjang
berwarna cokelat dan daunnya ditutupi oleh bulu halus berwarna
cokelat keemasan, sehingga kurang disukai oleh ternak. Kalopo
biasa dikembangbiakkan dengan dengan biji dan mampu tumbuh
baik pada tanah sedang sampai berat pada ketinggian 200 1000 m
diatas permukan laut dan membutuhkan curah hujan tahunan
sebesar 1270 mm.
3. Gliricidia
sepium (Gamal)
Gamal adalah sejenis

legum

yang mempunyai ciri-

ciri

tanaman berbentuk

pohon,

warna batang putih

kecoklatan,

perakaran kuat dan dalam. Gamal merupakan leguminosa berumur


panjang, tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada
lingkungan dengan temperatur suhu antara 20 30 C dengan
o

ketinggian tempat antara 750 1200 m. Tanaman ini mampu hidup


di daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan
terhadap genangan. Perkembangan tanaman ini dengan stek,
dengan banyak cabang dan responsif terhadap pupuk N.
Penanaman gamal yang harus diperhatikan yaitu jarak tanaman

dibuat 2 2,5 m antar baris. Tanaman gamal tinggi menjulang


dengan batang lurus panjang. Kulit batangnya mudah sekali lecet
atau terkelupas. Bunga gamal tersusun dalam rangkaian dengan
warna merah muda keputihan. Komposisi nutrisi daun gamal terdiri
atas bahan kering 23%; protein kasar 25,2%; lemak 4,9%; BETN
55,5%.
4. Leucaena
leucocephala (Lamtoro)
Leucaena leucocephala atau
lamtoro merupakan leguminosa
yang berasal dari Amerika tengah,
Amerika selatan dan Kepulauan
Pasifik. Tanaman ini tumbuh tegak,
berupa pohon dan tidak berduri. Sistem perakarannya dalam,
daunnya berkarang dan bunganya berbentuk bola warna putih
kekuningan atau merah muda (Sutopo, 1988). Lamtoro dapat
tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dengan 500 m di atas
permukaan air laut dengan curah hujan lebih dari 760 mm/th.
Lamtoro tdapat tumbuh baik pada tanah dengan tekstur berat
dengan drainase yang baik dan sangat responsif terhadap Ca dan P
pada tanah masam.
Bahan tanam dari lamtoro
adalah berupa biji dan stek.
Lamtoro dapat dipotong pertama
kali setelah mencapai tinggi 0,6
0,9 m yaitu sekitar umur 4 6
bulan, dengan interval
pemotongan 2 3 bulan.
Tanaman lamtoro dapat di tanam bersama dengan rumput Guinea.
Daun muda lamtoro terdapat racun mimosin. Lamtoro berakar

dalam, mempunyai ketinggian antara 6,5 sampai 33 ft. Daun


daunnya berkurang, berbunga dengan bentuk bola berwarna putih
kekuning-kuningan atau merah muda. Lamtoro dapat ditanam untuk
makanan ternak, pemotongan pertama dapat dilakukan 6 9 bulan
sesudah penyebaran bijinya, pemotongan dilakukan sampai sisa
tanaman adalah 2 sampai 4 inchi dari atas tanah dan kemudian
pemotongan berikutnya dapat dilakukan tiap 45 bulan sekali. Petai
cina atau lamtoro ini dapat ditanam sebagai
tanaman annual dan perennial.
Metode penanaman bersama antara rumput dan legum akan
meberikan keuntungan karena terjadi simbiosis di dalamnya. Pada
dasarnya, tanaman legum menyediakan unsur nitrogen dalam tanah
karena kemampuan bakteri pengikat nitrogen di akar tanaman
legum. Nitrogen sangat diperlukan oleh rumput untuk pertumbuhan
optimal, selain itu rumput menyediakan fosor pada tanah. Fosfor
merupakan senyawa penting yang digunakan leguminosa dalam
pertumbuhannya. Oleh karena itu, pemanfaatan simbiosis ini dapat
dilakukan untuk mengurangi pemberian pupuk kimia pada tanah,
pembelian pupuk rendah maka biaya menurun dan pendapatan
peternak meningkat.

Macam-macam Leguminosa
1. Alfalfa (Medicago sativa)

Tanaman ini asalnya dari wilayah subtropis (asli Timur Tengah) . Alfalfa termasuk jenis leguminosa
(kacang-kacangan) dengan kadar protein 32 % dan bisa dijadikan pakan ternak serta herbal. Alfalfa
cocok untuk dijadikan pakan semua hewan ternak, mulai ikan, ayam, itik, babi, sapi pedaging, sapi
perah,dan kelinci. Tanaman alfalfa banyak juga dibudidayakan di Eropa, Australia, Amerika Selatan,
Cina,dan Afrika Selatan. nodul akar mengandung bakteri Sinorhizobium meliloti yang mempunyai
kemampuan untuk memperbaiki nitrogen. Karena itu menghasilkan pakan tinggi protein. Selain itu,
tanaman ini juga mampu meningkatkan produksi susu pada sapi perah atau kambing perah.
Sumber : http://www.trobos.com/show_article.php?rid=8&aid=3763

2. Daun Gamal (Gliricidia sepium )

Pemberian daun gamal (gliricidia) segar pada domba dapat meningkatkan pertambahan bobot badan,
penampilan, reproduksi dan produksi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman leguminosa pohon
tropis yang multi fungsi baik sebagai kayu bakar, tanaman pagar, pakan ternak dan pencegah erosi.
Sebagai pakan ternak ruminansia hijauan, gamal memiliki nilai gizi yang cukup baik yaitu 22,1% bahan
kering, 23,5% protein dan 4200 Kcal/kg energi. Untuk mengurangi kadar kumarin yang menyebabkan
aroma daun gamal tidak sedap, kadar kumarinnya bisa diturunkan melalui perlakuan pengeringan
dengan sinar matahari antara 30-90 menit. Semakin lama waktu penjemuran, semakin banyak kumarin
yang hilang. Proses pelayuan pada suhu kamar selama 24 jam dapat menghilangkan kadar kumarin
sampai 77%.
Sumber : http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/568/

3. Turi (Sesbania grandiflora)

Berasal dari Srilanka


- Pertumbuhannya cepat
- Cabang sedikit, polong panjang
-Tumbuh subur di tanah sawah
- Dapat tumbuh baik di daerah tropis yang lembab dengan curah hujan 2000 mm/tahun
Daun turi merupakan hijauan makanan ternak yang kaya akan kandungan protein kasar. Komposisi zat
gizi daun turi terdiri atas; protein kasar 27,3%, energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4%, lignin 2,7%, abu
7,5%, Ca 1,5% dan P 0,4%.
Salah satu kendala penggunaan daun turi sebagai pakan ternak adalah rendahnya produksi biomass dan
tidak tahan terhadap pemangkasan. produksi daun turi pada musim kemarau (1,7 kg/pohon/3-4 bulan)
dan musim hujan (4,1 kg/pohon/2-3 bulan). Akan tetapi, turi relatif tahan terhadap kekeringan sehingga
sangat bermanfaat sebagai sumber pakan kambing pada musim kemarau.

4. Petai Cina (Leucaena leucocephala)

Asal: Amarika Tengah


Deskripsi
- Familia : Mimesaceae
- Berupa pohon tidak berduri dan selalu hijau
- Perakaran dalam, tinggi antara 2-10 meter
- Daun berkarang, bunga membentuk pola warna putih kekuningan
- Dikembangkan dengan biji
Uraian :
Petai cina (Leucaena leucocephala) adalah tumbuhan yang memiliki batang pohon keras dan berukuran
tidak besar. Daunnya majemuk terurai dalam tangkai berbilah ganda. Bunganya yang berjambul warna
putih sering disebut cengkaruk. Buahnya mirip dengan buah petai (Parkia speciosa) tetapi ukurannya
jauh lebih kecil dan berpenampang lebih tipis. Buah petai cina termasuk buah polong, berisi biji-bibji kecil
yang jumlahnya cukup banyak. Petai cina oleh para petani di pedesaan sering ditanam sebagai tanaman
pagar, pupuk hijau dan segalanya. Petai cina cocok hidup di dataran rendah sampai ketinggian 1500
meter di atas permukaan laut. Petai cina di Indonesia hampir musnah setelah terserang hama wereng.
Pengembangbiakannya selain dengan penyebaran biji yang sudah tua juga dapat dilakukan dengan cara
stek batang.
Nama Lokal :
Petai cina (Indonesia), Kemlandingan, Lamtoro (Jawa); Palanding, Peuteuy selong (Sunda), Kalandingan
(Madura)

5. Kaliandra (Calliandra calothyrsus)

Kaliandra merupakan salah satu leuguminosa pohon atau semak yang memiliki beberapa spesies,
satu diantaranya yang paling banyak dikenal adalah jenis kaliandra bunga merah (Calliandra
calothyrsus). Kaliandra termasuk dalam familia Leguminoseae dan sub familia Mimosaceae (Palmer et al
1994). Tanaman yang berbentuk perdu (semak) ini, memiliki batang berkayu, bertajuk lebat, dan dapat
mencapai tinggi 45 meter serta akarnya dapat mencapai kedalaman 1,5 2 m.

Tanaman kaliandra dapat tumbuh pada semua jenis tanah, tahan pangkasan, cepat bersemi dan lebat,

sistem perakaran dalam dan mampu membentuk bintil akar (bintil akar dapat mengikat nitrogen yang
dapat menyuburkan tanah). Mennurut Palmer et al (1994) habitat asli pertumbuhan kaliandra adalah
rata-rata curah hujan 700 3000 mm/tahun dengan 1 7 bulan kering. Namun adaptasi terbaik di
Indonesia adalah curah hujan lebih dari 1000 mm/tahun. Tumbuh baik pada tekstur tanah ringan, masam
dan kurang subur, karena bersimbioses dengan rhizobium dan jamur mikoriza.

Anda mungkin juga menyukai