Anda di halaman 1dari 36

TUBERKULOSIS PARU

Nama : Ria Chairul


NIM : 11101057
Pembimbing: dr. H. Dedi Rinaldi, Sp.P

Definisi
Tuberkulosis

(TB) paru adalah infeksi paru yang


menyerang jaringan parenkim paru, disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Spondilitis tuberkulosa adalah suatu penyakit infeksi oleh
kuman Micobakterium tuberkulosis yang menyerang
tulang belakang. Spondilitis tuberkulosa dikenal juga
sebagai penyakit Potts Disease .

Klasifikasi
Berdasarkan letak anatomi penyakit
TB paru
TB ekstraparu (Pleura, KGB, abdomen, kulit, sendi, tulang
dan selaput otak)
Berdasarkan hasil pemeriksaan sputum
TB paru BTA positif: 2 dari 3 spesimen sputum BTA positif
Tuberkulosis BTA negatif: dari 3 spesimen sputum BTA
negatif, foto toraks positif.

Berdasarkan riwayat pengobatan


Kasus baru
Kasus relaps/ kambuh
Kasus pindahan/ transfer in
Kasus gagal/ drop out
Kasus gagal terapi
Kasus kronik

Patogenesis

Gejala Klinis
TB paru:

1. Gejala respiratorik: Batuk > 2 minggu, batuk darah,


sesak napas, nyeri dada.
2. Gejala sistemik: Demam, malaise, keringat malam,
anoreksia, BB menurun
Spondilitis TB
1. Gejala sama dengan TB paru
2. Nyeri saat bergerak, hingga punggung terfiksasi
(pott`s disease) deformitas kifosis (TB sudah berjalan
< lebih 3-4 bulan)

Diagnosis
Anamnesa
keluhan respiratorik dan keluhan sistemik.
Pemeriksaan fisik
konjungtiva dan kulit yang pucat karena anemia, suhu demam

subfebris, badan kurus atau berat badan menurun


fremitus suara meningkat
Suara ronki kasar atau halus

Laboratorium
Sputum sewaktu-pagi-sewaktu ditemukannya kuman

BTA
Darah:
Laju endap darah sering meningkat
Jumlah leukosit dapat normal atau sedikit meningkat
Pada penyakit tuberkulosis berat sering disertai dengan anemia

derajat sedang

Tes tuberkulin

Pemeriksaan Radiologi TB paru


Bayangan berawan
Kaviti
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral

(umumnya) atau bilateral (jarang)

Radiologi spondilitis TB

Penatalaksanaan
Program Nasional Penanggulangan TB paru di Indonesia
menggunakan panduan OAT:
Kategori I (2HRZE/4H3R3)
Kategori II (2HRZES/HRZE/5H3R3E)
Kategori III (2HRZ/4H3R3)
Obat sisipan (HRZE)

Penatalaksanaan untuk Spondilitis TB


Tergantung dari aktif-tidaknya penyakit serta berapa

banyak korpus vertebra yang terkena, deformitas yang


timbul, ada atau tidak gangguan saraf (Potts Paraplegi),
early atau late, maka dapat ditentukan apakah cukup
tindakan konservatif atau harus dilakukan tindakan
operatif

Penatalaksanaan untuk Spondilitis TB


Metode imobilisasi, yaitu tirah baring dan korset/bidai
Spondilitis TB torakolumbal harus diberikan kemoterapi

OAT selama 6-9 bulan.


Isoniazid dan rifampisin harus selalu diberikan selama
masa pengobatan.
Selama dua bulan pertama obat-obat tersebut dapat
dikombinasikan dengan pirazinamid, etambutol dan
streptomisin sebagai obat lini pertama. Obat lini kedua
diberikan hanya pada kasus resisten pengobatan. Yang
termasuk sebagai OAT lini kedua antara lain:
levofloksasin, moksifloksasin, etionamid, tiasetazon,
kanamisin, kapreomisin, amikasin, sikloserin, klaritomisin.

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn.T
Alamat
: Koto bangun 03/02 Salo
Umur
: 59 tahun
Pekerjaan
: Petani
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Status pernikahan : Menikah
Tanggal masuk : 07 September 2015
No.RM
: 11.90.94

ANAMNESIS
Autoanamnesis dan alloanamnesis
KELUHAN UTAMA
Bengkak pada kedua tangan, lutut, dan kaki sejak 3
hari yang lalu

RPS
Bengkak pada kedua tangan, lutut, dan kaki sejak 3 hari

yang lalu. Pada daerah yang bengkak dirasakan panas.


Nyeri pinggang sejak 3 hari yang lalu, nyeri dirasakan
ketika ingin berdiri.
Tenggorokan sakit sejak 1 hari yang lalu.
Nyeri pada kuadran kiri bawah sejak 3 hari yang lalu,
pada saat ditekan terasa nyeri, nyeri dirasakan hilang
timbul
Batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu, dahak berwarna
putih dan kental. Batuk hilang timbul.
Gatal sejak 3 bulan yang lalu, gatal dirasakan pada kaki
dan tangan dan sekarang sudah berkurang.

Demam sejak 3 bulan yang lalu, pada saat demam terasa

dingin pada siang hari dan panas pada malam hari.


Nafsu makan menurun sejak 3 bulan yang lalu, sehingga
berat badan pun turun dari 40 kg menjadi 35 kg.
Keringat malam kadang ada kadang tidak ada, biasanya
keringat pada jam 3 pagi.
Sesak tidak ada
Nyeri dada tidak ada
Mual tidak ada
Muntah tidak ada
Buang air kecil normal
Buang air besar tidak normal sejak 3 hari yang lalu

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


Bengkak 4 bulan yang lalu sudah diobati dan sudah sembuh
Riwayat penyakit TB paru tidak ada
Riwayat penyakit diabetes mellitus tidak ada
Riwayat hipertensi tidak ada
Riwayat penyakit jantung tidak ada
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Adik Tn. T pernah mengalami hal yang sama yaitu bengkak pada
tangan dan kaki sudah pernah diobati dan sudah meninggal.
RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien sudah pernah mendapatkan pengobatan di RS Awal
Bross, di RS tersebut sudah diberikan pengobatan, tapi belum
sembuh.

RIWAYAT PEKERJAAN, SOSIAL EKONOMI, DAN


KEBIASAAN
Riwayat bekerja sebagai seorang petani dan sekarang

sudah tidak bekerja lagi


Tn. T kurang suka mengkonsumsi sayur-sayuran dan
suka minum jamu
Riwayat minum alkohol tidak ada
Riwayat merokok ada : merokok sejak usia 17 tahun dan
mulai berhenti merokok sudah 1 minggu ini, 20 batang
rokok dalam sehari, lama merokok 42 tahun
Indeks Brinkman: 20 batang rokok x 42 lama merokok
dalam tahun: 840 (derajat berat)
Sosial ekonomi : menengah

PEMERIKSAAN UMUM
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran

: composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi
: 80 kali/menit
Suhu
: 36,50C
Pernafasan
: 20 kali/menit
Tinggi badan : 150 cm
Berat badan : 35 kg
IMT
: 35/1,52 = 15,5% (berat badan kurang)

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala: Mata: Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak

ikterik
Hidung: Tidak ada deviasi septum nasi
Telinga: Telinga normal namun pendengarannya sudah
berkurang
Mulut: Mulut tidak sianosis dan bibir tidak kering
Leher: Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran kelenjar
getah bening, JVP: 5-2 cmH2O2

Thorax
Paru
Inspeksi :
Statis
: simetris kanan dan kiri
Dinamis : pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : fokal fremitus kanan kiri sama
Perkusi : redup: kanan, Sonor: kiri
Auskultasi
: suara nafas vesikuler +/+, rhonki -/+,
wheezing: -/-, ekspirasi memanjang -/-

Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi

: ictus cordis teraba 2 jari medial di linea


midclavicularis sinistra di SIC V
Perkusi :
Batas atas : SIC II
Batas kanan : Linea parasternalis dextra
Batas kiri : 2 jari medial di linea midclavicularis sinistra
Batas bawah : SIC V
Auskultasi
: suara jantung reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen
Inspeksi : bentuk perut datar
Auskultasi

: bising usus normal, 11 kali/menit


Palpasi : nyeri tekan (+) kuadran kiri bawah , hepar dan
lien tidak membesar
Perkusi : Timpani di 4 kuadran

Ekstremitas
Superior : edema (+/+), akral hangat, CRT < 2 detik
Inferior

: edema (+/+), akral hangat, CRT < 2 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium

Hasil

Nilai rujukan

Hb

11,9 gr%

13-18 gr%

Leukosit

6,2 103/mm3

5-11 103/mm3

Hematokrit

34,7%

37-47%

Trombosit

565 103/mm3

150-450 103/mm3

Eosinofil

14 %

1-3 %

Basofil

0%

0-1 %

Netrofil Stab

3%

2-6 %

Netrofil Seg

60 %

50-70 %

Limfosit

15 %

20-40 %

Monosit

8%

2-8 %

GDS

114 mg/dl

<=150 mg/dl

IgE total

> 1000 /ml

<45

Radiologi
Interprestasi:
Paru: corakan bronkovesikuler meningkat,
cavitas, fibrotik dan kalsifikasi
Jantung: tidak ada pembeseran, CTR <50
% (47%)
Diafragma:
kanan kiri

sudut

costofrenicus lancip

Kesan: TB paru inaktif

Interprestasi:
Penyempitan ruang diskus intervertebralis dan bayangan fusiform
Kesan: Spondilitis tuberkulosa

RESUME
Tn T datang ke IGD RS bangkinang dengan keluhan bengkak pada

kedua tangan, lutut, dan kaki sejak 3 hari yang lalu. Pada daerah yang
bengkak dirasakan panas. Nyeri pinggang sejak 3 hari yang lalu, nyeri
dirasakan ketika ingin berdiri. Tenggorokan sakit sejak 1 hari yang lalu.
Nyeri pada kuadran kiri bawah sejak 3 hari yang lalu, pada saat ditekan
terasa nyeri, nyeri dirasakan hilang timbul.
Batuk berdahak sejak 3 bulan yang lalu, dahak berwarna putih dan
kental. Batuk hilang timbul. Gatal sejak 3 bulan yang lalu, gatal
dirasakan pada kaki dan tangan dan sekarang sudah berkurang.
Demam sejak 3 bulan yang lalu, pada saat demam terasa dingin pada
siang hari dan panas pada malam hari. Nafsu makan menurun sejak 3
bulan yang lalu, sehingga berat badan pun turun dari 40 kg menjadi 35
kg. Keringat malam kadang ada kadang tidak ada, biasanya keringat
pada jam 3 pagi. Sesak tidak ada, nyeri dada tidak ada, mual tidak ada,
muntah tidak ada, buang air kecil normal, buang air besar tidak normal
sejak 3 hari yang lalu.

DAFTAR MASALAH
Bengkak pada kedua tangan, kaki dan lutut
Nyeri pinggang
Tenggorokan sakit
Nyeri pada kuadran kiri bawah
Batuk berdahak
Gatal
Demam
Nasfu makan menurun
Keringat malam
BAB tidak normal

DIAGNOSIS KERJA
TB Paru
Spondilitis Tuberkulosa

PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi

Imobilisasi, yaitu tirah baring dan korset/bidai


Istirahat dapat dilakukan dengan memakai gips untuk
melindungi tulang belakangnya dalam posisi ekstensi.
Pemberian gips ini ditujukan untuk mencegah pergerakan
dan mengurangi kompresi dan deformitas lebih lanjut.

Farmakologi
IVFD 5%
Propepsa syr : 3x1 C
Curcuma 200 mg

: 3x1 tab
Ethambutol 500 mg: 1x1 tab
B6 10 mg
: 1x1 tab
INH 300 mg
: 1x1 tab
Cetirizine 10 mg : 1x1 tab
Metil prednisolone injeksi IV 125 mg: 2x1 ampul

PEMERIKSAAN ANJURAN
CT Scan atau MRI

Anda mungkin juga menyukai