Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana definisi, persiapan dan pasca operasi bedah sistem digesti veteriner?
1.3
Tujuan Penulisan
Penulisan paper ini bertujuan untuk mengetahui tentang definisi, persiapan, dan
pasca operasi bedah sistem digesti veteriner.
1.4
Manfaat Penulisan
Penulisan paper ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah tentang
definisi, persiapan, dan pasca operasi bedah sistem digesti veteriner.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pharyngotomy
Pharyngotomy adalah tindakan pembedahan untuk melakukan insisi pada
pharyng. Biasanya dilakukan untuk memasang endotracheal intubation atau feeding
tube. Pembedahan ini merupakan prosedur bedah untuk meminimalkan kesulitan jika
pencernaan secara oral mengalami gangguan. Indikasi dilakukan pharyngotomy adalah
hewan tidak mau dan tidak mampu untuk makan (karena pneumonitis, uremia, fraktur
mandibula dan maxilla akut). Selain itu, jika proses kesembuhan setelah operasi
oesophagus sulit mengalami kesembuhan dan hewan dengan dilatasi gastrium atau
gejala dilatasi volvulus, maka pharyngotomy tube dapat digunakan untuk mengeluarkan
akumulasi gas dan cairan dari lambung. Anestesi yang digunakan adalah anestesi umum
(short acting) atau anestesi lokal jika hewan mengalami depresi.
Gambar : Pharyngotomy
2.2
2.3
Gambar : Gastrotomy
Gambar : Rumenotomy
2.4
2.5
Gambar Colectomy
Gambar Colostomy
2.6
2.7
Pada hewan kecil, seperti anjing, prolapsus rektum sering terjadi karena adanya
gangguan pada sistem digesti, seperti diare, tenesmus, gangguan prostat dan saluran
urinaria bagian bawah yang terjadi secara terus-menerus (Sherding, 1996).
Prolapsus rektum pada hewan dapat disembuhkan dengan melakukan tindakan
pembedahan. Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah dengan melakukan
amputasi atau reposisi pada rektum. Amputasi rektum dilakukan apabila prolapsus yang
terjadi sudah menjadi nekrosis. Sedangkan reposisi rektum dapat dilakukan apabila
prolapsus rektum yang terjadi belum berat dan bagian mukosa hanya mengalami sedikit
kerusakan. (Sudisma, I.G.N., et al., 2006)
2.8
2)
Pasca Operasi
2.
Pakan di berikan selama parenteral dalam bentuk infus dan antibiotic secara
intravena
3.
4.
Setelah 24 jam boleh diberikan makanan halus dalam bentuk bubur sedikit
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bedah sistem digesti veteriner terdiri dari pharingotomy, oesophagotomy,
oesophagostomy, gastrotomy, rumenotomy, enterotomy, enteroctomy, colotomy,
colectomy, perineal fistula, fistula rectovaginalis, serta amputasi dan reposisi prolapsus
rektum.
Tujuan sistem bedah digesti veteriner antara lain : untuk memulihkan keadaan
normal dari gangguan atau penyakit sistem pencernaan menyelamatkan jiwa pasien,
serta menunjang diagnosis
3.2
Saran
Agar operasi sistem digesti veteriner dapat berjalan sukses tanpa ada hal-hal yang
mengganggu jalannya operasi dan menghambat kesembuhan operasi, maka harus
memperhatikan tahapan persiapan praoperasi, postoperasi, dan perawatan pasca
operasi.
DAFTAR PUSTAKA