SIFAT MUSTAHIL
1.
2.
3.
4.
adam
huduts
fana
mumatsalatuhu lil
hawadits
5. ihtiyajuhu
lighairihi
6. taadud
7. ajzun
8. karahah
9. jahlun
10. mautun
11. shamamun
12. umyun
13. Bukmun
14. Ajizan
15. Karihah
16. Jahilan
17. Mayyitan
18. Ashamma
19. ama
20. Abkam
SIFAT JAIZ
Filu kulli mumkinin
awtarkuhu
4.
5.
6.
7.
Hayyan
Samian
Bashiran
mutakaliman
b. Sifat Salbiyah
Sifat-sifat yang harus ada, dan hanya secara mutlak dimiliki oleh Allah
sebagai bukti kesempurnaan Allah SWT. Sifat Salbiyah ini ada lima, yaitu:
1. Qidam artinya dahulu.
Maksudnya bahwa Allah itu terdahulu dan tidak didahulukan oleh
sesuatu. Jika Allah itu ada permulaannya, berate ada yang
menciptakanNya. Jika Allah itu ada yang menciptakan berarti Allah itu
Huduts (baru) sama dengan makhluk, hal ini tidak mungkin. Firman
Allah:
3. Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu. (QS al-Hadid: 3)
tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan
melihat.) QS. Asy syura 11(
4. Qiyamuhu binafsihi
f. Basar
Basar berarti melihat segala sesuatu, baik yang telah, sedang, maupun
yang akan terjadi. Penglihatan Allah SWT. Tidak dibatasi oleh alat dan
waktu. Kebalikannya adalah umyun yang berati buta. Apabila Allah
SWT. Buta, tentu Dia akan memiliki kekurangan dan sama dengan
makhlukNya. Oleh karena itu, mustahil Allah SWT bersifat umyun.
Semua makhluk dan benda yang ada di alam ini tidak bisa lepas dari
penglihatan Allah SWT. Allah SWT. Berfirman sebagai berikut.
QS. Al hujarat 18
g. Kalam
Kalam berati berbicara, sedangkan kebalikannya adalah bukmun yang
berati bisu. Karena Allah SWT berbicara. Dia dapat berfirman, memberi
janji, dan peringatan yang ditunjukkan kepada makhlukNya. FirmanfirmanNya tersusun dengan rapi di dalam kitab suci yang diturunkan
kepada rasul-rasulNya . Hal itu menunjukkan bahwa Allah SWT. Tidak
mungkin bersifat bisu. Allah SWT berfirman sebagai berikut.
QS An nisa 164
d. Sifat Manawiyah
Sifat manawiyah ialah sifat-sifat yang berhubungan dengan sifat maani
atau merupakan kelanjutan sifat-sifat maani. Dengan kata lain, adanya tujuh
sifat maani berarti ada tujuh sifat manawiyah. Ketujuh sifat manawiyah
dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Qadiran (Maha Kuasa)
Allah SWT bersifat qadiran yang berarti Dia Maha Kuasa, Allah SWT.
Berfirman sebagai berikut.
QS. Al-Anam 37
b. Muridan (Maha Berkehendak)
Allah SWT bersifat muridan yang berarti Dia Maha Berkehendak. Allah
SWT berfirman sebagai berikut.
QS. An-Nisa 26
c. Aliman (Maha Mengetahui)
Allah SWT bersifat aliman yang berarti Dia Maha Mengetahui. Allah
SWT berfirman sebagai berikut.
QS. Al-Hujurat 16
d. Hayyan (Maha Hidup)
Allah SWT bersifat hayyan yang berarti Dia Maha Hidup. Allah SWT.
Berfirman sebagai berikut.
QS. Al imran 2
e. Samian (Maha Mendengar)
Allah SWT bersifat samian yang berarti Dia Maha Mendengar. Allah
SWT berfirman sebagai berikut.
QS. An Nisa 134
Manusia tidak hanya mengharapkan pahala di dunia, tetapi juga pahala di
akhirat. Allah Maha Mendengar permohonan hambaNya walaupun
permohonan tersebut hanya dalam hati.
f. Basiran (Maha Melihat)
Allah SWT bersifat basiran yang berarti Dia Maha Melihat. Allah SWT.
Berfirman sebagai berikut.
QS. Al-Isra 17
Sesuai dengan dengan sifat keagunganNya, peglihatan Allah SWT
mutlak, tidak terbatas yang wujud saja, tetapi juga yang tidak wujud dan
yang zahir maupun yang batin.
g. Mutakaliman (Maha Berbicara)
Allah SWT bersifat mutakalimat yang berarti Dia Maha Berbicara. Allah
SWT berfirman sebagai berikut.
QS. At-Taubah 6