Anda di halaman 1dari 59

TUGAS FARMASI RUMAH SAKIT

USUS BUNTU, SKIZOFRENIA, DAN


HERNIA

Kelompok 11
Kelas C
Nama Anggota:
NURUL MAGFIRAH
N21115826
HIDAYATUL ULYAH
N21115841
SYAWALIA PURNAMA
N21115844
PURNAMASARI HARDIYANTI
N21115851
MUH. ASRI
N21115861

USUS BUNTU

Apa itu Appendiks

Merupakan
organ
tambahan kecil yang
menyerupai jari, melekat
pada
sekum
tepat
dibawah katup ileocecal.
Ukuran
panjang
apendiks rata-rata 6 9
cm. Lebar 0,3 0,7 cm.
Isi 0,1 cc, cairan bersifat
basa
mengandung
amilase dan musin.

FUNGSI
APPENDIKS

Saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks


adalah sebagai organ imunologik dan secara
aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin,
yaitu Ig A. Namun, jumlah IgA yang dihasilkan
jauh lebih sedikit dibandigkan dengan organ
pencernaan lain, sehingga pengangkatan
appendiks tidak mengganggu sistem imun

Appendisitis

Apendisitis adalah kondisi


dimana infeksi terjadi di
appendiks, ditandai
dengan adanya
peradangan.

Etiologi
Erosi mukosa
appendiks karena
parasit seperti E.
Histilitica
Tumor appendiks
parasit (biasanya
cacing ascaris),
fekalomas (tinja yang
mengeras),

obstruksi lumen
appendix

Epidemiologi
Apendisitis terjadi pada negara maju > negara
berkembang
apendisitis akut jarang terjadi pada balita,
sedangkan meningkat pada pubertas, menurun
menjelang tua
Appendiisitis memiliki rasia yang sama antara
wanita dan pria pada masa pubertas, sedangkan
pada masa remaja dan dewasa muda rasionya
menjadi 3:2
Namun demikian, appendisitis dapat terjadi pada
semua kelompok, termasuk lanjut usia

Manifestasi klinis

anoreks
ia

Nyeri

Muntah

Diare

Dema
m

Patofisiologi
Jaringan
mukosa
Tekanan
intralumen
terus
meningkat
Obstruksi vena,
edema, bakteri
menembus dining
appendiks

Appendistis
supuratif akut

Mukus
Sekresi
mukus
terusterjadi

Obstruksi,
aliran mukus
terhambat
Aliran limfa
terhambat
Edema, diapedesis
bakteri, ulserasi
mukosa

Appendistis
akut fokal

Bendungan
mukus didalam
lumen
Peningkatan
tekanan
intralumen

Lanjutan..
Aliran arteri
terganggu

infark dinding
apendiks

Gangren

Appendisitis
gangrenosa

Dinding
gangren
pecah

Terjadi
perforasi

Klasifikasi appendisitis
Akut

Apendist
is acut
focalik
atau
segment
alis

Apendist
is akut
purulent
a diffusa

Kronis

Apendisi
tis
traumati
c

Apendisi
tis kronik
focalik

Apendisi
tis kronik
obliterati
ve

Penatalaksanaan
Appendekt
omi
Pilihan utama :
Sefalosporin anaerob
(cefoxitin, cefotetan)

Antibiotik
Alternative :
Metroniazole,
gentamisin

Analgetik

SKIZOFRENIA

Pengertian
Skizofrenia adalah
adalah istilah
istilah yang
yang
Skizofrenia
digunakan untuk
untuk menggambarkan
menggambarkan
digunakan
suatu gangguan
gangguan psikiatrik
psikiatrik mayor
mayor
suatu
yang ditandai
ditandai dengan
dengan adanya
adanya
yang
perubahan pada
pada persepsi,
persepsi, pikiran,
pikiran,
perubahan
afek,dan
danperilaku
perilakuseseorang
seseorang
afek,

EPIDEMOLOGI

Prevalensi penderita skizofrenia di dunia sekitar


0,2 2 % populasi
Mula terjadinya biasanya pada masa akhir
remaja atau awal dewasa, jarang terjadi pada
sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun
Angka kejadian pada wanita sama dengan pria,
tetapi onset pada pria umumnya lebih awal (:
15-24 th; : 25-35 th) lebih banyak gangguan
kognitif dan outcome yang lebih jelek daripada
wanita
Prevalensinya 8 x lebih besar pada tingkat sosial
ekonomi rendah daripada tinggi

Gejala

Gejala Positif
berupa delusi, halusinasi, kekacauan pikiran,
gaduh gelisah dan perilaku aneh atau
bermusuhan.
Gejala negatif
alam perasaan (afek) tumpul atau mendatar,
menarik diri atau isolasi diri dari pergaulan,
kontak emosional (pendiam, sulit diajak bicara),
pasif, apatis atau acuh tak acuh, sulit berpikir
abstrak dan kehilangan dorongan kehendak
atau inisiatif

Patofisiologi

Melibatkan sistem dopaminergik dan


serotonergik.
Skizofrenia
terjadi
akibat dari peningkatan aktivitas
neurotransmitter
dopaminergik.
Peningkatan ini mungkin merupakan
akibat dari meningkatnya pelepasan
dopamine,
terlalu
banyaknya
reseptor dopamine, turunnya nilai
ambang,
atau
hipersentivitas
reseptor dopamine

Hipotesis/teori tentang
patofisiologi skizofrenia

Pada pasien skizofrenia terjadi


hiperaktivitas sistem dopaminergik
Hiperdopaminegia pada sistem meso
limbik berkaitan dengan gejala posistif
Hipodopaminergia pada sistem meso
kortis dan nigrostriatal
bertanggungjawab terhadap gejala
negatif dan gejala ekstrapiramidal.

Jalur dopamik

1. Jalur nigrostriatal: dari substantia nigra ke basal ganglia


gerakan,
2. jalur mesolimbik : dari tegmental area menuju ke sistem limbik
sikap, kesadaran, proses stimulus
3. jalur mesocortical : dari tegmental area menuju ke frontal cortex
fungsi sosial, komunikasi, respons terhadap stress
4. jalur tuberoinfendibular: dari hipotalamus ke kelenjar pituitary
prolaktin

fungsi
memori,
kognisi,
pelepasan

b. Peranan serotonin

Perubahan transmisi 5-HT pada otak.


Penurunan aktivitas serotonin terkait
dengan peningkatan aktivitas dopamin.
Interaksi antara dopamin dan serotonin (5HT2A )
Stimulasi 5-HT1A juga meningkatkan fungsi
dopaminergik

Jalur
dopaminergik
saraf

Jalur nigrostriatal : dari substansia nigra


ke basal gangliafungsi gerakan, EPS
Jalur mesolimbik : dari tegmental area
menuju ke sistem limbik memori, sikap,
kesadaran, proses stimulus.
Jalur mesokortikal : dari tegmental area
menuju ke frontal cortexkognisi, fungsi
sosial, komunikasi, respons terhadap
stress.
Jalur
tuberoinfendibular
:
dari
hipotalamus
ke
kelenjar

Penyebab
FAKTOR
GENETIK
FAKTOR
BIOKIMIA
FAKTOR PSIKOLOGIS
DAN PSIKOSOSIAL

Tipe skizofrenia
1.
2.
3.
4.
5.

Tipe
Tipe
Tipe
Tipe
Tipe

Paranoid
Disorganized (tidak terorganisasi)
Katatonik
Undifferentiated
Residual

Sasaran terapi

3 tahap pengobatan dan pemulihan


skizoprenia
1. terapi fase akut
2. terapi fase stabilisasi
3. terapi tahap pemeliharan
Ditujukan untuk mengatasi gejala yang
parah pada episode akut dan yang
berfokus pada peningkatan fungsi dan
mencegah kambuh selama tahap
pemeliharaan atau pemulihan penyakit

N Nama Nama
o Obat
Daga
. Gener ng
ik
1

Chlorpro
mazine

Thorazine
,
Cepezet,
Mersifarm
a,
Promactil

Combiph
ar

Dafar
obat
BPJS

Dosis

Indikasi

Mekanisme Efek
Kerja
Samping

Chlorprom
azine Aptik
25 mg,
Cepezet
100 Mers
100 mg,
Cepezet
Mers 25
mg/5 ml,
Klorproma
zin Aptik 5
mg/ml.

Dosis
lazim
Dewasa :
300-800
mg/hari.

Skizofrenia
dan psikosis
lain, mania,
terapi
tambahan
jangka pendek
pada ansietas
berat, agitasi
psikomotor,
eksitasi dan
prilaku
kekerasan dan
impulsif yang
berbahaya,
antiemetik,
penggunaan
prabedah.

Memblok reseptor
dopaminergik di
postsinaptik
mesolimbik otak.
Memblok kuat
efek alfa
adrenergik.

Anak < 5
tahun
(22,7 kg):
maksimu
m 75
mg/hari

Menekan
penglepasan
hormon
hipotalamus dan
hipofisa, menekan
Reticular
Activating System
(RAS) sehingga
mempengaruhi
metabolisme
basal, temperatur
tubuh, kesiagaan,
tonus vasomotor
dandan emesis.

hipotensi postural,
takikardia, pusing,
perubahan interval
QT tidak spesifik.
hipotensi postural,
takikardia, pusing,
perubahan interval
QT tidak spesifik.
fotosensitivitas,
dermatitis,
pigmentasi (abuabu-biru). laktasi,
amenore,
ginekomastia,
pembesaran
payudara,
hiperglisemia,
hipoglisemia, test
kehamilan positif
palsu.

N Nama
Nama
o Obat
Daga
. Generik ng

Dafar
obat
BPJS

Dosis

Indika
si

Mekanis Efek
me Kerja Samping

2 Fluphenazin

Fluphenazi
n25
mg/vial.

Anak Oral :
0,04
mg/kg/hari.

Skizofrenia
dan
psikosis
lain,
mania.
Terapi
tambahan
jangka
pendek
pada
ansietas
berat,
agitasi
psikomotor
, eksitasi
dan prilaku
kekerasan
dan
impulsif
yang
berbahaya
.

Memblok
reseptor
dopaminergik
D1 dan D2 di
postsinaptik
mesolimbik
otak.

Prolixin

Dewasa Oral :
0,5-10 mg/hari
dibagi dalam
beberapa
dosis dengan
interval 6-8
jam, beberapa
pasien
mungkin
membutuhkan
peningkatan
dosis sampai
40 mg/hari.;
i.m.: 2,5-10
mg/hari dibagi
dalam
beberapa
dosis dengan
interval 6-8
jam

Menekan
penglepasan
hormon
hipotalamus
dan hipofisa,
menekan
Reticular
Activating
System (RAS)
sehingga
mempengaruh
i metabolisme
basal,
temperatur
tubuh,
kesiagaan,
tonus
vasomotor dan

takikardia, tekanan
darah berfluktuasi,
hiper/hipotensi,
aritmia, udem.
parkinsonisme,
akathisia, distonia,
diskinesia tardif,
pusing, hiper
refleksia, sakit
kepala, udem
serebral,
mengantuk, lelah,
gelisah, mimpi aneh,
perubahan EEG,
depresi, kejang,
perubahan
pengaturan pusat
temperatur tubuh.
dermatitis, eksim,
eritema,
fotosensitifitas, rash,
seborea,
pigmentasi,
urtikaria.

N Nama
o Obat
. Generi
k

Nama
Daga
ng

Dafar
obat
BPJS

Dosis

Indikas Mekanism Efek


i
e Kerja
Samping

3 Haloperidol

Haldol,
Serenace
Pfizer,
Govotil
Guardian
Pharmata
ma

Haloperidol
Yari 0,5 mg;
1,5 mg; 5
mg,
Haloperidol
infa 0,5 mg;
1,5 mg; 5
mg,
Haloperidol
5 Mers 5
mg,
Lodomer 5
Mers 5 mg,
Ladomer
Mers 5
mg/ml,
govotil Guar
5 mg/ml,
Haldol
Decanoas
John 50
mg/ml.

Anak 3-12
tahun :
0,05-15
mg/kg/hari
dibagi
dalam 2-3
dosis.

Skizofrenia
dan
psikosis
lain, mania,
terapi
tambahan
jangka
pendek
pada
ansietas
berat, dan
agitasi
psikomotor,
eksitasi dan
prilaku
kekerasan
dan impulsif
yang
berbahaya.

Dewasa
Oral : 0,5-5
mg, sehari
2-3 kali,
maksimum
lazimnya 30
mg/hari.

Memblok
reseptor
dopaminergik
D1 dan D2 di
postsinaptik
mesolimbik otak.
Menekan
penglepasan
hormon
hipotalamus dan
hipofisa,
menekan
Reticular
Activating
System (RAS)
sehingga
mempengaruhi
metabolisme
basal,
temperatur
tubuh,
kesiagaan,
tonus vasomotor
dan emesis.

mual muntah,
anoreksia,
konstipasi, diare,
hipersalivasi,
dispepsia,
xerostomia.
takikardia,
hiper/hipotensi,
aritmia, gelombang
T abnormal dengan
perpanjangan
repolarisasi
ventrikel, torsade de
pointes (sekitar 4%).
gelisah, cemas,
reaksi
ekstrapiramidal,
reaksi distonik,
tanda
pseudoparkinson,

N Nama
o Obat
. Gener
ik

Nam
a
Daga
ng

Dafar
obat
BPJS

Dosis

Indikasi Mekanism Efek Samping


e Kerja

4 Trifluoperazine

Stelazin
e

Stelazine
Phar 5
mg,
Stelosi
Mers 5
mg

Dosis
maksimum
: 80
mg/hari

Skizofrenia
dan psikosis
lain, mania,
terapi
tambahan
jangka
pendek pada
ansietas
berat, agitasi
psikomotor,
eksitasi dan
prilaku
kekerasan
dan impulsif
yang
berbahaya,
antiemetik.

Koma karena
depressant SSP,
depresi sumsum
tulang, hindari
pada
feokromositoma,
gangguan hepar
dan ginjal berat.

Hipotensi, hipotermia,
dan efek muskarinik.
Gejala ekstrapiramidal,
terutama reaksi distonia
dan akatisi lebih sering
terjadi.

5 Klozapin

Zyprexa

Clopine
Ikap 100
mg,
Clorilex
100 Mers
100 mg,
Clozer
100 Dexa
100mg

Dosis
maksimum
: 900
mg/hari

Skizofrenia
pada pasien
yang tidak
bereaksi
atauintoleran
terhadap
obat
antipsikotika
konvensiona

Penyakit jantung
berat; riwayat
netropenia atau
agranulositosis;
gangguan
sumsum tulang;
kehamilan dan
menyusui;
epilepsy yang

Sakit kepala, pusing,


hipersaliva tidak bisa
menahan buang air kecil,
priapismus, perikarditis,
miokarditis, delirium.

N Nama
o Obat
. Generi
k

Nama
Daga
ng

Dafar
obat
BPJS

Dosis

Indikas Mekani Efek Samping


i
sme
Kerja

Risperdal
Consta,
Neripros
Pharos,
Nodiril
Actavis,
Zofredal
Kalbe
Farma

Persidal
Mers 1 mg;
2 mg,
Zofredal
Kalb 1 mg;
2 mg,
Neripros
Phar 1 mg,
Noprenia
Nove 1 mg;
2 mg,
Risperdal
John 1 mg;
2 mg,
Nodiril acta
2 mg,
Zophrena
Dexa 2 mg.

Anak
dan
remaja : 0, 5
mg sehari 1-2
kali,
bila
dibutuhkan
dinaikkan
bertahap
sampai
2-6
mg/hari.
Dewasa : 0,51 mg sehari 2
kali, naikkan
perlahan
sampai
kisaran
optimal
3-6
mg/hari

Skizofrenia
dan kronik.

Risperidone

Hipersensiti
f terhadap
risperidon
atau
komponenkomponen
lain
sediaan.

Berikatan
dengan
reseptor
serotonin
5HT2 dan DopaminD2
di otak dan perifer.
Ikatan
dengan
reseptor dopamin 20
kali
lebih
rendah
dibandingkan ikatan
dengan reseptor 5HT2.
Penambahan aktivitas
antagonis
reseptor
serotonin
pada
aktivitas
antagonis
reseptor
dopamin
(mekanisme
klasik
neuroleptik) dipercaya
memperbaiki
gejala
negatif psikosis dan
menurunkan insidens
efek
samping
ekstrapiramidal.

HERNIA

Herni
a

penonjolan isi
suatu rongga
melalui bagian
lemah dari
dinding rongga
bersangkutan

Kantong hernia
Isi hernia: berupa organ atau
jaringan yang keluar melalui
kantong hernia.
Cincin hernia atau pintu
hernia: tempat
keluarnya/organ tubuh.
Leher hernia: Bagian
tersempit kantong hernia
yang sesuai dengan kantong

Bag
ianbag
ian
Her
nia

Hal lain yang


dapat
mengakibatkan
herniaK Akti
Ba
fita
waa

Meng
angka
t
baran
g
yang
terlal
u
berat

Batu
k

Akib
at
seri
ng
men
geja
n
pada
saat
bua
ng
air
besa

Diar
e
atau
keja
ng
peru
t

eh
a
mi
la
n

s
fisi
k
yan
g
berl
ebi
han

n
lahi
r
(ko
nge
nita
l)

KLASIFIKASI HERNIA

Berdasarkan letak
terjadinya

Hernia
Inguinal
Hernia
Umbilikal

Hernia
Diafragma

Hernia
Femoral
Hernia
nucleus
pulposa

Berdasarkan
terjadinya

Hernia
bawaan
(kongenital)

Hernia
dapatan

KLASIFIKASI HERNIA

Menurut
Sifatnya
hernia
reponibe
l

hernia
ireponib
el

hernia
inkarser
ata

hernia
strangul
ata

Klasifikasi
Hernia
Berdasarkan
Arah
Herniasi

Hernia
Eksternal

Hernia Internal

Hernia
adipos
e

Herni
a
littre

Menurut
isi
Hernia
scrotal
is

Herni
a
slidin
g

Adanya benjolan
usus di perut
bagian bawah

Rasa nyeri di sekitar


perut bagian bawah

Gejala
Hernia
Bila berbaring otot
yang keras akan
mengendor, dan
benjolan perlahan
menghilang

Rasa nyeri akan


bertambah jika
bekerja berat,
mengangkat beban,
ataupun batuk
terus-menerus.

Penatalaksanaan
Konse
rvatif

Pengobatan
konservatif
terbatas
pada
tindakan
melakukan
reposisi dan
pemakaian
penyangga
atau
penunjang
untuk
mempertaha
nkan
isi
hernia yang

Opera
tif

Pengobata
n operatif
merupakan
satusatunya
pengobata
n
hernia
inguinalis
yang
rasional.
Indikasi
operasi
sudah ada
begitu

Konservatif

Reposisi
Suntikan

Sabuk
hernia

Operatif

Herniotomy
Hernioraphy
Hernioplasty

Menja
ga
berat
badan
ideal
Berhe
nti
merok
ok

Pencega
han

Mengang
kat benda
berat
dengan
hati-hati

Konsum
si
makana
n
bersera
t tinggi

Pertanyaan dan
Jawaban

Lanjutan

Lanjutan

Lanjutan

Lanjutan

Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai